Tuesday, April 30, 2013

20.000 Leagues Under The Sea - Jules Verne

Sejak kecil saya sudah membaca komik Jules Verne khususnya yang ini namun baru skr ini berkesempatan membaca-nya, dan ternyata cukup mengagetkan tebal-nya, serta sangat detail cerita-nya. Saat saya kecil komik-nya saya temukan dalam kliping majalah/koran koleksi ayah, dan saya sangat terkesan dengan sosok Kapten Nemo, serta akhir tragis dari cerita Verne.

Dalam buku yang dipublikasikan di 1870 ini Verne  menunjukkan pengetahuan-nya soal geografi, soal berbagai jenis kapal dan pengetahuan kelautan termasuk dampak tekanan di laut dalam, jurang dasar laut, jenis2 samudera, dll.  Bukan cuma itu, salah satu bagian paling menarik adalah perkembangan psikologis Kapten Nemo, yang menunjukkan Verne bahkan juga memahami soal kejiwaaan dengan baik.

Kisah-nya sendiri bermula di tahun 1866 saat terjadi penampakan di berbagai samudera mahluk raksasa hitam, yang diduga menyerang beberapa kapal. Pada awalnya para ahli menduga bahwa mahluk itu merupakan sejenis Narwhal. Lalu diputuskan untuk mengirim Fregat Penyerang Abraham Lincoln, dan dari sinilah kisah petualangan tersebut dimulai.

Cara penulisan Verne sendiri mengingatkan saya akan Conan Doyle, terkesan sangat realistis, detail, dan sistematis. Hemm tak aneh buku ini salah satu yang terbaik dan layak menjadi legenda.

Merahnya Kepiting Marah

Pagi ini salah satu rekan, di milis Pajero mengirim artikel mengenai Kepiting Marah, loh kok ? gak salah judul nih, bukan-nya seharusnya Kepiting Merah ?  Upss jangan dulu buru2 menyalahkan judul, silahkan baca share menarik dari sahabat saya ini sbb;

--- awal kutipan

Beberapa tahun yg lalu, teman saya mengajak saya memancing kepiting. Bagaimana cara memancing kepiting ? Kami menggunakan sebatang bambu, mengikatkan tali ke batang bambu itu, di ujung lain tali itu kami mengikat sebuah batu kecil.

Lalu kami mengayun bambu agar batu di ujung tali terayun menuju kepiting yang kami incar.
Kami mengganggu kepiting itu dgn batu, menyentak dan menyentak lagi,  agar kepiting itu marah, dan kalau itu berhasil maka kepiting itu akan 'menggigit' tali atau batu itu dengan geram. Capitnya akan mencengkeram batu atau tali dgn kuat sehingga kami leluasa mengangkat bambu dengan ujung tali berisi seekor kepiting gemuk yang sedang marah.


Kami tinggal mengayun perlahan bambu agar ujung talinya menuju sebuah wajan besar yang sudah kami isi dengan air mendidih dengan sebuah kompor dengan api yang sedang menyala dibawah-nya. Kami celupkan kepiting yang marah itu ke dalam wajan, seketika kepiting melepaskan gigitan-nya dan tubuhnya menjadi merah, tak lama kemudian kami bisa menikmati Kepiting Rebus yang sangat lezat.

Kepiting itu menjadi korban santapan kami karena kemarahannya, karena kegeramannya atas gangguan yang kami lakukan melalui sebatang bambu, seutas tali dan sebuah batu kecil.

Kita sering sekali melihat banyak orang jatuh dalam kesulitan, menghadapi masalah, kehilangan peluang, kehilangan jabatan, bahkan kehilangan segalanya karena marah. Jadi kalau kita menghadapi gangguan, baik itu batu kecil atau batu besar, hadapilah dengan bijak, redam kemarahan sebisa mungkin, lakukan penundaan dua tiga detik dengan menarik napas panjang, kalau perlu pergilah ke kamar kecil, cuci muka atau basuhlah tangan dengan air dingin (atau berwudhu jika anda seorang muslim), agar murka kita mereda dan kita terlepas dari ancaman wajan panas yang bisa menghancurkan masa depan kita.

--- akhir kutipan

hemm cerita yang menarik bukan ? silahkan resapi dan jadikan sebagai bagian dari gaya hidup kita. Teman yang lain mengatakan, bagaimana merusaknya amarah, lihat saja pohon pinus, yang sering sekali mengelompok di hutan, dari satu pohon tersebut dapat dibuat ratusan ribu batang korek api, namun dari satu batang korek api (baca amarah) justru dapat membakar hutan yang terdiri dari ribuan pohon pinus. Meski sebatang korek api mempunyai kepala, namun dia tidak memiliki otak, oleh karena itu setiap gesekkan sudah langsung dapat membakar dirinya sendiri dan juga pihak lain.

Jadi satu tindakan negatif dapat menghancurkan banyak hal positif. Kita berbeda dengan korek api karena itu gunakanlah otak anda. Kesimpulannya kendalikan amarah anda dan biasakan sabar menjadi bagian dari hidup kita.

Aksi Buruh

Besok 1 Mei 2013 atau biasa disebut Mayday, lagi2 Jakarta disibukkan oleh aksi buruh, hemm sebenar-nya ini sesuatu yang benar atau tidak sih ? Bagi saya pribadi situasi seperti ini cukup membuat kesulitan sendiri seperti macet-nya jalan, resiko ditunggangi pihak2 tertentu, belum lagi di beberapa lokasi buruh yang sebenarnya lebih senang bekerja dipaksa ikut dan bahkan kadang diancam untuk ikut. Jika melihat cara2 seperti ini, bias jadi sebagian besar buruh sebenar-nya tidak mau ikut namun karena peer pressure akhirnya terpaksa ikut. Resiko investasi di Indonesia menjadi tinggi karena ini. Itu juga mungkin sebab-nya Thailand, China, atau bahkan Vietnam Negara yang jauh lebih muda dari Indonesia lebih menarik bagi investor.

Tidak tanggung2 dalam demo ini, lokasi yang akan disasar antara lain Istana Negara, Istana Wakil Presiden,  Bundaran HI, Gedung MPR/DPR, Kawasan Senayan, Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi, Gedung KPK, Kejaksaan Agung, Gedung Jamsostek, Balaikota DKI Jakarta, Gedung MK, dan Mabes Polri. Diduga akan akan sekitar 2500 bus yang digunakan untuk demo ini. Dalam beberapa demo buruh yang terjadi, pernah juga jalan tol Jakarta - Bandung via Cikampek diblokir, sehingga banyak orang yang bertujuan ke Bandung terpaksa mencari jalan memutar. Bukan cuma sekali namun bahkan berkali-kali. Akibatnya terjadi antrian belasan kilometer, padahal mungkin dalam antrian kendaraan ada ambulans, orang2 yang punya kepentingan khusus, atau bahkan orang2 yang kesakitan menahan hajat misalnya dan lain lain.

Dalam salah satu rapat persiapan demonstrasi seperti ini yang kebetulan saya saksikan sendiri, mereka bahkan biasa mengorbankan benda tertentu agar demonstrasi lebih memberikan efek. Misal-nya membakar mobil dan lain lain, dalam beberapa kejadian bahkan konon kabarnya satu atau lebih orang diset sebagai martir, untuk lebih menggelorakan perlawanan. Silahkan lihat link http://hipohan.blogspot.com/2013/03/perencanaan-yang-baik-adalah-separuh.html yang menggambarkan bagaimana demo diimplementasikan. Saya sendiri termasuk yang tidak yakin apakah aktivis gerakan2 seperti ini juga merupakan bagian dari buruh, atau lebih ke penggerak yang mendapatkan rejeki dari kepentingan2 elit politis tertentu. Bagaimanapun suara buruh termasuk cukup signifikan sebagai "vote getter".

Tidak ada yang memaksa seseorang untuk menjadi buruh. Di lain pihak ada banyak hal yang bisa kita pilih lapangan pekerjaan, seperti kata Robert Kiyosaki dalam kuadran-nya, pilihan tersebut bisa karyawan, bisa profesional, bisa sebagai enterpreneur dan bisa juga menjadi investor. Dalam hal ini dibanding buruh yang senang-nya demo dan menganggu kepentingan orang lain, saya justru lebih kagum pada penjual koran misalnya, atau bahkan tambal ban di pinggir jalan, mereka mencari rejeki secara halal dan tidak merugikan orang lain. Banyak pengusaha seperti warung tegal bahkan mampu memberi kehidupan bagi orang lain.

Ada banyak profesi lain, seperti penjual buah, penjual kue, tukang cukur, penjual pulsa, penjual HP bekas, penjual pulsa, penjual bunga, penjual buku bekas, penjual minuman, supir, broker mobil bekas, pengelola sampah, tukang bangunan, tukang cukur keliling, karyawan toko, petani, nelayan, pembuat kue, perajin, montir, penjahit, dll. Anda bahkan bisa menuliskan ratusan profesi lagi selain contoh yang saya sebutkan diatas. 

Kita mungkin masih ingat nenek Yati, pemulung berusia 65 tahun, yang berkorban dua ekor kambing. Disaat orang lain mungkin merencanakan aksi2 buruh, Nenek Yati malah memilih fokus pada kerjaan-nya, namun tetap dapat peduli pada sesamanya. Dan ajaib-nya Nenek Yati untuk kedua kambing itu rela menabung tiga tahun sedikit demi sedikit demi obsesi-nya membantu sesama. Dari orang2 seperti Nenek Yati ini kita bisa belajar, menjadi berarti bagi sesama dan bukan justru mengganggu.

Selain nenek Yati, kita juga harus belajar dari seorang Nuryati Solapari (entah kenapa nama-nya mengandung "yati" juga) seorang lulusan SMA yang memilih bekerja menjadi TKI di Arab Saudi untuk mengumpulkan biaya kuliah. Lalu pulang dan melanjutkan kuliah di Fakultas Hukum Sultan Ageng Tirtayasa, dan setelah lulus kemudian meraih master di bidang hukum dari Universitas Jayabaya. Wanita peraih "Migrant Worker Award 2010" ini berencana mengambil program doktor di Universitas Padjajaran dan saat ini beliau berprofesi sebagai dosen di almamater-nya. Luar biasa, daripada sibuk demo sana sini meminta semua pihak harus mendengar tuntutan kita, Nuryati memilih untuk fokus pada cita2nya sekaligus memilih untuk merubah nasib-nya yang dimulai dari diri sendiri.   

Akhir kata, menjadi buruh atau tidak menjadi buruh adalah pilihan, jadi jika sesuai maka terimalah, namun jika dirasa tidak sesuai, maka tinggalkanlah. Allah memberikan begitu banyak rejeki yang ditebarkan di muka bumi, jangankan kita manusia, bahkan seekor nyamuk atau semut pun rejeki-nya sudah di jamin oleh Allah. Selama kita mau berusaha dan bekerja keras.

Saturday, April 27, 2013

Angka Misteri

Baru baru ini saya diskusi soal IT dengan sebuah perusahaan lokal (sebut saja X) yang beberapa tahun lalu dibeli perusahaan asing (berinisial PM), saat diskusi, salah seorang peserta menyeletuk tentang kecelakaan yang baru2 ini terjadi, dan diduga melibatkan kendaraan operasional X. Si Peserta cukup yakin peristiwa itu melibatkan X,  karena plat nomor kendaraan yang tabrakan menggunakan 8001, yang jumlah-nya sembilan dan merupakan angka khusus kendaraan operasional. Hemm teryata soal angka ini masih dianggap sesuatu yang penting pada zaman ini.

Usut punya usut, saya sendiri merasa heran kenapa X yang kinerjanya luar biasa, justru dijual begitu saja ke tangan asing, ternyata selain penggemar angka 9, keluarga besar pemilik memiliki "ketakutan" tersendiri pada angka 4. Kebetulan saat ini generasi kepemilikan sedang estafet dari generasi ke tiga ke generasi ke empat. Sepertinya bagi mereka lebih baik menjual ini dibanding harus dikelola oleh generasi ke empat.  Di China angka 4 memang dianggap sebagai simbol kematian, itu sebab-nya dihindari.

Sebelumnya di milis KIA Sportage, salah seorang member yang belum mendapatkan nomor "nyeletuk" ingin nomor cantik, sambil bercanda saya menyebutkan nomor 444 masih kosong, mendadak sontak si member mundur teratur, ternyata dia termasuk orang yang sangat meyakini angka ini merupakan angka sial. Dia juga bahkan sengaja menghindari angka ini, untuk semua kendaraan yang dia miliki.

Tempat tinggal saya di Apartemen Westmark, total lantainya 37, namun saat kita perhatikan baik2, basement mentok di angka 3, dilain pihak lantai 4, 14, 24, 34 sama sekali tidak kita jumpai, begitu juga dengan angka 13. Hemm ini cukup unik, karena 13 sebenarnya angka yang dihindari di Eropa, sedangkan menghindari angka 4 lebih dekat ke kebudayaan Tiongkok. Namun bias jadi kombinasi ini dipilih pembangun gedung untuk mengindari "alergi" para calon pembeli, dan belum tentu merupakan kebijakan si pembangun gedung. Namun seorang teman memberitahu angka 13, 22 dan 31 juga dihindari karena jumlahnya empat.

Angka 9 sendiri, banyak yang menduga merupakan angka khusus presiden Indonesia SBY, yang nama terakhirnya juga berjumlah 9 huruf, sebagai contoh nama terakhir cucu SBY adalah Airlangga Satriadhi Yudhoyono, yang mana semua kata-nya terdiri dari 9 huruf, kebetulan ? ya saya serahkan pada pembaca.  Masih belum yakin ? cucu SBY ini lahir pada tanggal  24 Desember 2012 pukul 00.01 WIB, dimana jika tanggal dan bulan lahirnya dijumlahkan yakni 2+4+1+2 hasilnya adalah 9. Dilahirkan Rumah Sakit Pondok Indah Jakarta Selatan, tepatnya di kamar 3402, jika dijumlah 3+4+0+2 = 9. Bukan cuma itu Airlangga lahir di hari Senin Pahing, dimana dalam perhitungan Jawa, Pahing juga memiliki nilai 9.

Bagaimana dengan angka 13, banyak hal yang dikaitkan dengan hal ini, namun yang paling mendekati sesuai kesepakatan para ahli adalah sebagaimana yang ditulis Dan Brown, yakni tanggal dimana para Ksatria Templar oleh Paus Clement V (bersama King Philip IV) di bantai di Prancis karena dianggap melakukan hal2 yang tidak seharusnya. Kombinasi hari dan tanggal ini dianggap sebagai salah satu kombinasi "sial", yakni "Friday 13th". Tak jelas kenapa Paus Clement V memilih hari ini atau memang terjadi secara kebetulan. Ada juga yang menduga tanggal ini sengaja dipilih sebagai penghinaan pada kaum yang mengkultuskan angka 13. Karena diduga aktivitas Ksatria Templar erat kaitan-nya dengan ritual kuno Kabbalah yang justru mengagung-agungkan angka 13. Angka ini juga dianggap sial, karena ini adalah jumlah Yesus (1) atau dikenal sebagai Nabi Isa dalam kepercayaan Islam bersama sama muridnya (12) saat perjamuan terakhir.

Saat ini meski keberadaan Ksatria Templar sudah tidak jelas, namun kepercayaan mereka tetap dilestarikan oleh suatu kaum, hemm kaum apa sih yang mengagungkan 13 ini ? hal ini bisa kita lihat pada bangunan2 yang dibuat kaum Freemason, dimana misalnya tangga biasanya berjumlah 13, batu penghubung antara dua pilar juga biasanya berjumlah 13, dimana batu tengah biasanya ditandai dengan ukiran bunga.

Uniknya meski dianggap pembawa sial mungkin tidak banyak yang tahu bahwa simbol negara Amerika juga secara disengaja mengandung sangat banyak fenomena angka 13 ini, misalnya

13 Mata panah dan bulu anak panah
13 Huruf yang membentuk kalimat “E Pluribus Unum”
13 Bintang di atas kepala Elang yang membentuk lambang Bintang David
13 Perisai atau tameng
13 Daun zaitun

13 x 9 titik yang melingkari bintang David di atas Elang.

Aneh ? tidak juga, banyak yang meyakini kaum tersebut tetap eksis, dan Amerika adalah salah satu tempat yang memungkinkan mereka untuk tetap dapat menjalankan apa yang mereka yakini.

Sebaliknya dalam dunia politik Indonesia, angka 13 pada tahun 2009 justru diperebutkan oleh Muhaimin Iskandar (Ketua Umum PKB versi Munaslub Ancol) dengan Zannuba Arifah Chafsoh alias Yenny Wahid (Sekjen PKB versi Munaslub Parung) dalam rapat pleno penetapan nomor urut partai politik peserta pemilu 2009. Kedua-duanya sama2 menunjukkan ketidak akuran didepan media massa, dan saling berusaha berebut nomor yang ternyata justru 13.   

Dalam Islam, tidak kalah uniknya, angka 7 sering sekali muncul, baik dalam ritual haji seperti mengelilingi Kabah dalam 7 putaran, lari2 kecil antara Shafa dan Marwa 7 kali, 7 lontaran batu saat jumrah. Tidak hanya itu dalam Quran kita menemukan langit yang terdiri dari 7 lapis, dan tak lupa sholat adalah aktifitas menyembah dengan 7 tulang yang bersentuhan dengan tanah/lantai (telapak 2, dahi 1, lutut 2, dan ujung kaki 2). Angka 7 memang unik, dan jangan lupa dalam seminggu pun ada 7 hari.

Tukang pijit tunanetra yang biasa saya panggil ke rumah menggunakan nomor telepon dengan akhiran "666", hemm ini lain lagi ceritanya alias "The Number of The Beast". Nomor ini dikenal sebagai nomor misterius yang muncul di kitab suci Kristen, dan saat ini bisa kita lihat sebagai bagian dari barcode, dan diduga merupakan bagian dari konspirasi untuk mengontrol dunia.

Bagi saya sendiri tidak ada angka sial, saya tidak membeli HP karena nomor-nya cantik, juga tidak memesan kendaraan dengan nomor polisi yang cantik, semua angka yang berhubungan dengan saya, ya saya terima begitu saja. Kalaupun saya memilih nomor tertentu, pertimbangan-nya adalah supaya mudah diingat.



Wednesday, April 24, 2013

Lagu Misteri

Saat senang2nya musik jazz, saya menikmati sekali album Pat Metheny tahun 1992 "Secret Story", saat album berikutnya dirilis tahun 1994 "Zero Tolerance for Silence" tanpa banyak pikir langsung saja saya sambar. Wuaduh ternyata musik-nya bener2 seperti orang nyetem gitar listrik dari awal sd akhir. Saat itu saya benar2 tidak habis pikir salah satu raja solo jazz, yang dikenal dengan kemampuan-nya berlama lama improvisasi ini kok malah bikin album eksperimental seperti ini ya.

Namun ternyata memang ada kecenderungan musik2 tertentu mengkepresikan kegilaan atau paling tidak mengaktifkan tombol kegilaan dalam jiwa pendengar-nya. Bagi yang masih ingat psikopat pembunuh  di pulau Utoya, ternyata Anders Behring Breivik yang berasal dari Norwegia, saat melontarkan ratusan timah panas dari berbagai senjata otomatisnya menggunakan headphone yang dia gunakan untuk mendengar Clint Mansell, track Lux Aeterna. Saat saya mendengar karya Mansell ini memang saya merasakan seakan akan ada semangat aneh yang keluar dari lagu ini dan mungkin menekan tombol "kegilaan" dalam diri Breivik. Jika penasaran dengan track ini silahkan cek ke youtube.

Suatu hari di salah satu TV swasta dibahas juga beberapa track misterius dan berefek buruk bagi pendengarnya misalnya

Gloomy Sunday - Rezso Seress
Karya ini sempat diduga memicu bunuh diri masal dan dan saking banyaknya kejadian, lagu ini sempat dilarang di Hungaria, ironisnya setelah lama "hilang" orang yang mencoba yang merekam ulang malah ikut bunuh diri. Lagu ini juga memiliki julukan "Hungarian Suicide Song" dan dipublikasikan pertama kali di 1933, lalu direkam 1935 dan direkam lagi dalam versi Inggris di 1936. Tak jelas kenapa lagu ini begitu muram, namun situasi saat ditulis, adalah era yang dikenal dengan "Great Depression" sedang berlangsung. Sejumlah orang diketahui bahkan terjun bunuh diri ke sungai Danube sambil menggenggam salinan lagu ini.

Suicide Solution - Ozzy Osbourne.
Sebenar-nya sih yang tercatat cuma satu remaja diduga bunuh diri dan sempat menimbulkan masalah bagi Ozzy, IMO kalau secara statistik cuma satu, semestinya lagu ini belum bisa dianggap sebagai pemicu bunuh diri, karena rekornya jelas jauh dibawah Gloomy Sunday.

Reverse - Karl Meyer

Nah yang ini memang mengerikan, mendengarnya beberapa detik saja sudah bikin detakan jantung saya tidak normal. Saat diputar dengan volume keras ternyata 2 jam saja sudah bikin gila. Niat awalnya memang untuk interogasi, namun dampaknya lebih serius. Sangat disarankan untuk tidak mendengar karya ini. Saat mendengar, memang ada suara2 seperti rintihan yang rada2 menyeramkan dalam lagu ini. 

Umbrella - Rihanna
Rihanna yang sering dikaitkan dengan Illuminati, karena misalnya pose di videoklip-nya menggambarkan sosok dewa kambing dan konon sengaja dibuat untuk mengirim "subliminal message". Lagu ini  kabarnya memang membuat badai di Inggris dan Irlandia, saat di top chart. Sebelum naik ke puncak dan dan setelah turun dari top chart anehnya cuaca baik2 saja. Meski terdengar aneh, sebenarnya ada banyak orang percaya bahwa simulasi HAARP (High-frequency Active Auroral Research) bisa saja dilakukan saat lagu ini ada di top chart. 

Hotel California - Eagles
Syair lagu ini memang ajaib, saat saya menyenandungkan lagu ini memang terasa kalau syair-nya bener2 berbeda. Suasana Hotel California yang lebih mirip tempat yang menjadi perangkap dan jebakan terasa sekali. Susana hotel yang digambarkan memiliki cermin di langit2 kamar, pegawainya menggunakan lilin saat mengantar tamu ke kamar, nyanyian di tengah malam. Juga misteri tentang siapa The Beast yang dimaksud dalam lirik-nya. Beberapa tuduhan bahwa lokasi ini menggambarkan suasana RSJ Camarillo State Hospital dibantah keras oleh Don Henley. Namun yang jelas solo gitar dalam lagu ini memang indah sekali, bergantian dengan melodi yang menyayat dan beberapa part dibawakan dengan gaya slide guitar (Joe Walsh dan Don Helder). Hal aneh lainnya juga adalah lagu ini boleh dibilang sangat berbeda dengan lagu2 lain-nya Eagles yang justru agak berbau country-rock.

Bukan itu saja lirik "1969" diduga ada kaitan-nya dengan lahirnya Gereja Setan di California. Belum lagi salah satu gambar bagian dalam ada sosok mirip Anton La Vey (yang dikenal sebagai pendiri Gereja Setan) di balkon. Namun menurut informasi lain itu adalah sosok wanita yang memang dibayar untuk "nampang" di balkon hotel. 

Asereje - Las Ketchup
Lagu ini diduga mantra setan, karena orang Spanyol sendiri konon kabarnya malah tidak tahu artinya. Nah kalau yang ini saya tidak bisa komentar, menurut saya lagu ini terkenal bukan cuma karena nada-nya melainkan karena satu paket dengan tarian-nya. Sebenarnya sih saya kira rumusan-nya mirip dengan Gangnam Style-nya PSY.

Ada sih yang meragukan soal ini, ya kalau memang masih ragu silahkan unduh karya Karl Meyer, atau anda bisa cek di link http://www.youtube.com/watch?v=S8IBkqDEqh8 , keraskan volume, nikmati lebih dari dua jam (namun kalau anda ingin saran saya, sebaiknya sih jangan lakukan).

Apakah Anda Psikopat ?

Menurut The Sun, berdasarkan penelitian di Cambridge University, 1 diantara 100 orang mempunyai kecenderungan psikopat. Dalam film2 laris cukup banyak penggambaran tokoh psikopat. Anda mungkin masih ingat tokoh Hannibal Lecter yang diperankan dengan "cantik" oleh Anthony Hopkins. Selain tokoh ini, ada juga tokoh Norman Bates dalam film Alfred Hitchcock yang dimainkan oleh Anthony Perkins. Selain itu ada tokoh Leatherface dari Texas Chainsaw Massacres dan Freddy Krueger dari Nightmare On Elm Street.

Dalam kisah nyata cukup banyak juga aksi teror yang dilakukan oleh psikopat. Salah satu yang paling terkenal sepanjang masa adalah Jack The Ripper, yang sampai saat ini masih belum jelas siapa pelaku-nya, meski diduga kuat memiliki kecenderungan rasial.

Karakter psikopat biasa-nya, tidak mengenal takut, tidak masalah bagi mereka jika harus melanggar aturan, tidak sabar, dan lain lain. Mereka juga umum-nya bukan orang yang gampang panik, dan mampu tetap tenang serta focus meski dalam kondisi menekan.

Berikut ini ada test untuk menguji seberapa psikopat anda dengan perhitungan nilai sbb;

0 jika sangat tidak setuju
1 jika tidak setuju
2 jika setuju
3 jika sangat setuju


--- awal test
 
1.Saya tidak suka rencana, saya lebih suka spontanitas (0 1 2 3).
2.Menurut saya selingkuh tidak apa2 selama tidak ketahuan (0 1 2 3).
3.Bila ada yang lebih baik, tidak masalah bagi saya untuk membatalkan kesepakatan sebelum nya (0 1 2 3).
4.Melihat binatang yang terluka tak pernah membuat saya iba (0 1 2 3).
5.Saya suka kebut2an, rollercoaster, dan hal2 yang menimbulkan adrenaline (0 1 2 3).
6.Tidak masalah bagi saya harus melangkahi orang lain, untuk meraih apa yang saya inginkan (0 1 2 3).
7. Saya ahli dalam membujuk agar orang lain melakukan apa yang saya inginkan (0 1 2 3).
8. Saya cocok mengerjakan pekerjaan berbahaya, karena saya orang yang dapat berpikir dan bertindak cepat  (0 1 2 3).
9. Dalam situasi dimana banyak orang tertekan, saya justru dapat tetap tenang (0 1 2 3).
10. Jika saya menghancurkan seseorang, itu artinya mereka memang layak menerima-nya (0 1 2 3).

 
--- akhir test

Jumlahkan skor anda, lalu bandingkan dengan hasil berikut

0-10 : Rendah.
11-15 : Di bawah rata2.
16-20 : Rata-rata.
21-25 : Tinggi.
26-30 : Sangat tinggi.


Meski skor anda sangat tinggi, ini belum tentu mengindikasikan anda seorang psikopat, dibutuhkan test tambahan dan interview untuk memastikan-nya, namun secara kecenderungan, bisa dikatakan anda potensil memiliki-nya. Sukurlah nilai saya kurang lebih cuma 11.
 

Manusia

Beberapa hari ini, sebagai manusia saya menyadari banyak hal2 yang aneh tentang ciptaan Tuhan yang satu ini. Juga karena kaget membaca berita pagi ini bahwa pernikahan sesama jenis kini dilegalkan di Prancis. Namun saya sama sekali tidak bermaksud membuat karya seperti masterpiece Mochtar Lubis yaitu "Manusia Indonesia", berikut beberapa hal yang ingin saya angkat, semoga bermanfaat.  

--- awal

Kebanyakan manusia memang penuh kepura2an, karena

Memanjakan hewan piaraan secara berlebihan, namun membiarkan manusia di belahan dunia lain kelaparan.
Berkata kebudayaan tertentu tidak kenal pakaian, tapi yang mengaku modern, malah tidak berpakaian.
Berteriak teriak penting-nya perdamaian, tapi yang diproduksi besar2an malah persenjataan.
Berlagak kaya saat dijerat kemiskinan, namun saat kaya, justru  ber-pura2  terjerat kemiskinan.


Kebanyakan manusia memang sok religius, karena

Agama mengharamkan hubungan sesama jenis, tapi manusia malah melegalkan-nya.
Agama melarang hal2 yang cabul, tapi manusia membiarkan pornografi dan protistusi menjadi bisnis-nya. 
Agama mengharamkan perjudian , tapi manusia malah meresmikan-nya. 
Agama melarang mabuk2an, tapi manusia malah memperjual belikan-nya.


Kebanyakan manusia memang tak tahu apa yang dia mau, karena,

Saat tidak punya uang, ingin menikah, namun saat memiliki  uang, justru ingin bercerai.
Saat hidup susah istri diperlakukan layaknya pelayan, namun saat sukses, justru pelayan yang dijadikan istri.
Saat senang melupakan Tuhan, namun saat susah barulah mencoba mengingat Tuhan.
Saat sukses mengira semuanya karena usaha-nya sendiri, namun saat susah menyalahkan Tuhan atas nasib-nya.


Kebanyakan manusia berkata begini dan begitu namun melakukan yang sebaliknya, karena

Berkata bahwa judi adalah racun, tapi masih bermain juga.
Berkata alkohol minuman haram memabukkan, tapi masih diminum juga. 
Berkata bahwa uang adalah sumber segala dosa, tapi masih dikeruk juga.
Berkata bahwa nafsu adalah sumber kesesatan, tapi masih diikuti juga.
 


Kebanyakan manusia mahluk merugi, karena

Saat tidak memiliki menginginkan sesuatu, namun saat memiliki, justru menginginkan yang lain lagi.
Saat sakit menyadari penting-nya waktu, namun saat sehat justru mengabaikan-nya.
Saat ada waktu malah dibuang buang, namun saat tidak memiliki waktu, menyesal kemudian.
Saat muda berbuat dosa, namun saat tua dan ajal menjelang  menyesali kesia sia-an masa muda.


Kebanyakan manusia bodoh, karena

Sudah tahu Surga adalah tempat yg paling indah, tapi tidak berusaha pergi kesana.
Sudah tahu di Dunia hidup cuma sementara  tapi bersikap seakan hidup selama-lamanya.
Sudah tahu saat mati tidak membawa harta, tapi di dunia masih sibuk mengumpulkan harta.
Sudah tahu yang diperlukan cuma tanah seluas 1x2, tapi tanah seluas apapun tak pernah membahagiakan-nya.


--- akhir

Monday, April 22, 2013

Surat Dahlan - Khrisna Pabichara

Sebenar-nya saya berharap ini merupakan lanjutan "Sepatu Dahlan" secara murni, namun Khrisna justru memilih flashback yang dimulai dari adegan operasi penggantian hati.

Jadi bagi saya ini agak sedikit mengecewakan, karena saya sudah membaca soal operasi ini dengan adegan yang justru lebih detail di buku yang ditulis Dahlan sendiri yaitu "Ganti Hati". Jadi rasanya pada beberapa bagian seakan membaca buku yang sama dua kali.

Untunglah petualangan Dahlan di Samarinda sedikit mengobati situasi ini. Samarinda ? Mungkin itu yang ada di hati pembaca, ya memang sedikit aneh, jika pada masa itu orang memilih pendidikan di Jawa, Dahlan justru sebaliknya. Dengan menumpang dirumah kakak perempuan-nya Dahlan melanjutkan kehidupan-nya yang serba susah jauh di luar Jawa.



Salah satu bab yang menarik, adalah saat Dahlan diceritakan tak mampu membeli kemeja untuk pergi kuliah, sehingga salah satu dosen "killer" mengancam sekaligus mempermalukan Dahlan didepan kelas, jika pada sesi berikutnya masih menggunakan kaos, maka dipersilahkan untuk tidak usah hadir. Namun saat pelajaran berikutnya, justru Sang Dosen yang kaget ketika menemukan tak ada seorang mahasiswapun hadir dikelas, namun setiap mahasiswa diwakili oleh masing2 kemeja mereka saja yang disampirkan pada setiap kursi. Sayang-nya tidak ada konfirmasi apakah ini pengalaman betulan atau tidak, jika betulan bisa jadi ini merupakan jawaban kenapa Dahlan sampai saat ini selalu menggunakan sepatu kets.

Namun bab2 berikutnya yang menceritakan kegiatan Dahlan sebagai mahasiswa sekaligus aktivis  organisasi PII di Samarinda, bagi saya agak sedikit membosankan, Suasana saat itu khususnya di Samarinda juga tidak terbangun secara detail, terkesan Khrisna kurang riset untuk membangun suasana tahun 1970 an di Samarinda.

Buku ini juga di dominasi kisah cinta segi empat antara Aisha, Maryati, Nafsiah dan Dahlan. Seperti-nya karakter Dahlan cukup laku di kalangan wanita. Sayang-nya cara Dahlan menolak Maryati terasa agak "menyakitkan", sebaliknya mengabaikan surat2 Aisha juga rasanya terlalu kasar. Namun ada kalimat di buku ini terkait hubungan antara Aisha (yang akhirnya menikah dengan pria lain) dengan  Dahlan dan digambarkan dengan cantik lewat kalimat "Dulu kita berdua selalu saling mengenang, namun kini kita berdua belajar melupakan".

Hal menarik lain-nya, saat Dahlan belajar menjadi wartawan untuk pertama kali, dan mendapatkan sikap yang menyakitkan dari senior.Untung dia ingat nasihat ayah-nya mengenai cerita lidah dan hati. Singkatnya ketika seekor hewan dipotong, maka lidah dan hati adalah bagian paling enak saat segar, namun juga bagian paling busuk saat tidak segar. Jadi jagalah hati dan lidah kita, dengan demikian kita menjaga selurh diri kita sekaligus.

Cerita tentang kera dan kacang polong, juga muncul untuk mengingatkan betapa Dahlan menyia-nyiakan cinta Aisha dan Maryati, karena mengharapkan Nafsiah namun ternyata juga sempat "diabaikan" Nafsiah. Cerita tsb mengenai seekor kera mencuri segenggam kacang, namun sebutir diantara-nya jatuh, dengan sibuk Si Kera fokus pada yang hilang namun yang segenggam justru habis dimakan ayam.

Makin kesini setelah kurang lebih setengah buku, cerita-nya menjadi semakin menarik, khusus-nya setelah Dahlan meninggalkan dunia mahasiswa dan fokus pada dunia kerja. Menjelang akhir buku, sosok ayah Dahlan, yakni Iskan muncul kembali, dan lelaki bersahaja ini menasehati anak-nya yang telah menjadi pimpinan Group Tempo di Area Surabaya tentang teka teki Al Ghazali, yakni, apa yang paling besar di dunia, apa yang paling berat, dan apa yang paling dekat. Uniknya Al Ghazali tidak menyalahkan semua jawaban, dia hanya mengatakan "menurut-nya" dan dengan jawaban yang sama sekali tidak disangka sangka murid-nya.

Thursday, April 18, 2013

Triple Filter Test - Socrates

Lagi lagi dari milis Pajero, salah seorang kawan mengirim materi yang bermanfaat semoga dapat berguna bagi pembaca. Berikut kiriman sahabat tersebut yang saya lengkapi dengan dengan pandangan Quran mengenai hal ini sbb;

Anda pernah baca tentang Socrates, filsuf terkenal pada jaman Yunani kuno? Socrates dikenal memiliki pengetahuan yang tinggi dan bersikap sangat terhormat.

Suatu hari seorang kenalan bertemu dengan Socrates dan berkata, "Tahukah Anda apa yang saya dengar tentang teman Anda?" "Tunggu sebentar," kata Socrates. "Sebelum Anda menceritakan apapun pada saya, saya akan memberikan suatu test sederhana yang disebut Triple Filter Test".

Filter ke 1, Kebenaran.
"Apakah Anda yakin bahwa apa yang akan Anda katakan pada saya itu benar?" "Tidak," jawab orang itu, "Sebenarnya saya hanya mendengar tentang itu." "Baik," kata Socrates. "Jadi Anda tidak yakin itu benar. Baiklah sekarang saya berikan filter yang kedua".

Filter ke 2, Kebaikan.
Apakah yang akan Anda katakan tentang teman saya itu sesuatu yang baik?". "Tidak, malah sebaliknya...", "Jadi," Socrates melanjutkan, "Anda akan menceritakan sesuatu yang buruk tentang dia, tetapi Anda tidak yakin apakah itu benar. Masih ada satu filter lagi, yaitu filter ke 3".

Filter ke 3, Kegunaan.
Apakah yang akan Anda katakan pada saya tentang teman saya itu berguna bagi saya?"
"Tidak, sama sekali tidak.", "Jadi," Socrates menyimpulkan, "Bila Anda ingin menceritakan sesuatu yang belum tentu benar, bukan tentang kebaikan, dan bahkan tidak berguna, mengapa Anda harus menceritakan itu kepada saya?"


Begitu juga dalam dalam Al Quran disebutkan ""Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan dari prasangka, sesungguhnya sebagian prasangka itu adalah dosa dan janganlah kamu mencari-cari kesalahan orang lain. Dan janganlah sebahagian kamu menggunjing sebahagian yang lain. Sukakah salah seorang di antara kamu memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik. Dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima Taubat lagi Maha Penyayang." (QS. Al-Hujurat : 12)"

Sahabat, mari menggunakan Triple Filter Test seperti diatas setiap kali Anda mendengar sesuatu tentang seseorang. Semoga menghindari kita dari prasangka buruk pada seseorang.

Couplepreneur - Darmadi Kurniawan dan Ita Lestari

Apakah istilah ini baru ?, sebenarnya sih tidak juga, Jean R. Charles sudah membahas ini di tahun 2006 dalam buku-nya "Couplepreneurs : Prosperity Through Partnership". Namun untuk lingkup Indonesia, rasanya buku yang dibuat 2012 ini bisa dikatakan sebagai yang pertama dan uniknya memang disusun oleh Couplepreneurs juga, alias Darmadi Kurniawan dan Ita Lestari.
Darmadi dan Ita juga sepertinya terinspirasi Kiyosaki, karena mengingatkan kita akan empat kuadran Kiyosaki.  Mereka berdua yang tadinya seorang profesional (kuadran kedua), bersama sama akhirnya banting stir menjadi enterpreneur (kuadran ketiga). Berawal dari kekecewaan akan layanan apotik, akhirnya membuat Darmadi dan Ita membuat sendiri apotek dengan mengutamakan layanan yang ramah dan bersahabat.

Kenapa saya membeli buku ini, ya karena saya sendiri masih bolak balik antara kuadran 1 dan kuadran 2. Sementara istri yang tadinya juga merangkap kuadran 1 dan kuadran 2 dan bahkan 3, per Maret 2013 kini full di kuadran 2 dan 3. Tentu saya berharap ada masukan yang baik dari buku ini sebelum terjun bersama istri ke kuadran 3.

Terus apa hebat-nya Couplepreneurs ? Hemm jangan salah sangka, menurut Thomas J. Stanley di Amerika, 92% milyuner adalah pasangan suami istri, setengah dari mereka telah menikah dengan usia pernikahan minimal 28 tahun, dan seperempatnya bahkan sudah mencapai usia pernikahan minimal 38 tahun.



Darmadi dan Ita juga mengingatkan kita, akan pengaruh  lingkungan, karena seperti kata Charles Jones, "5 tahun dari sekarang kita adalah orang yang sama kecuali anda melakukan dua hal, berteman dengan orang2 yang berbeda dan membaca buku2 yang berbeda juga".
Buku ini juga mengingatkan kita akan penting-nya memiliki bisnis sendiri dan menjalankan-nya atas prinsip2 sistem, karena tidak perduli seberapa besarpun gaji anda jika anda berhenti kerja besok, maka berhenti juga jugalah gaji anda. 

Hal yang menarik bagi saya antara lain Gemba Tour, yakni suatu cara untuk turun ke lapangan memastikan semua prosedur dan sumber daya sudah melakukan apa yang seharusnya dilakukan. Gemba sendiri berasal dari bahasa Jepang yang berarti "Go and See The Problem". Hemm mengingatkan saya akan gaya Jokowi. Gemba merupakan syarat utama "Rapid Transformation".

Hal menarik lain-nya adalah buku ini dipenuhi dengan berbagai voucher discount, baik apotik, klinik gigi, workshop, dan bahkan fotografi, sepertinya ini terinspirasi dari tips-nya Bong Chandra dalam buku2nya.  Untuk kemasan buku sendiri mirip buku Andrea Hirata "Padang Bulan" dan "Cinta dalam Gelas", dimana ini sebenarnya dua buku yang dijadikan satu dengan cover yang saling berlawanan arah.

Secara keseluruhan studi kasus dalam buku ini terasa kurang banyak dan kadang kurang relevan, Kaspersky sebenarnya contoh yang bagus bagi Couplepreneur, sayang-nya justru bercerai, Dell bahkan tidak jelas kaitan-nya dengan Couplepreneur. Kesimpulan saya meski isi-nya bagus, namun buku ini tidak begitu enak dibaca, juga  karena bagian tertentu khusus-nya  seperti buku kedua yang terkesan sangat "text book".

Review ini saya tutup dengan "Faith is taking the first step when you don't see the whole staircase" Marthin Luther King, Jr.

Sunday, April 14, 2013

Muhammad Al Fatih 1453 - Felix Y.Siauw

Berturut turut, setelah karya Orhan Basarab, lalu Felix Y. Siauw, mata saya serasa di "buka" saat  membaca mengenai Sultan Mehmed II alias Muhammad Al Fatih (selanjutnya kita singkat MAF) sang pembebas Konstantinopel (sekarang dikenal sebagai Istanbul). Berbeda dengan buku  Beyond The Inspiration, dalam buku MAF 1453 ini, Felix menuliskan dengan jauh lebih rinci, peristiwa tanggal demi tanggal dengan semua peristiwa yang ada sampai dengan puncak-nya pembebasan Konstantinopel. 

Konstantinopel sendiri dilewati sungai yang sekaligus memisahkan Asia dan Eropa. Kota yang pernah dipuji Napoleon Bonaparte sebagai ibukota yang paling pantas seandainya dunia berada di satu pemerintahan.

Namun jika kita ingin tahu lebih mendalam mengenai bagaimana pembebasan dilakukan, bagaimana umat dibebaskan (apapun keyakinan-nya), dan sejauh mana akhirnya MAF bergerak, buku inilah yang tepat untuk membahas-nya.

Terlihat juga bagaimana hebat-nya cara MAF mengelola 250.000 pasukan, termasuk manajemen logistik-nya, menjaga motivasi-nya, menemukan berbagai teknik dan ide dalam pertempuran dan belajar dari sejarah agar tak mengulangi kesalahan yang sama.

MAF tidak segan2 mengganti salah satu tangan kanan-nya ketika mereka sempat  gagal di lautan, juga ketika mengundang para ahli memikirkan trik paling pas untuk menghancurkan tembok tiga lapis termasuk bentangan air di tembok paling depan yang akhirnya memunculkan penemuan "ibu dari segala meriam". MAF juga mencetuskan ide menara kayu penuh dengan pemanah (mengingatkan saya akan Lord of The Ring), dan puncak dari seluruh idenya adalah saat menghindari rantai Byzantium, dengan "melayarkan" kapal melewati daratan.

MAF yang sudah diramalkan oleh Nabi Muhammad SAW. Dalam salah satu hadits-nya "Sungguh Konstantinopel akan ditaklukkan oleh kalian, maka sebaik-baik-nya pemimpin adalah pemimpin-nya dan sebaik baik-nya pasukan adalah pasukan yang menaklukkan-nya (HR Ahmad)". MAF yang menjadikan ini sebagai visi akhirnya berhasil membuktikan tembok Konstantinopel yang sudah berdiri dengan kokoh dapat ditaklukkan.



Setelah pembebasan, MAF menjadikan Hagia Sofia sebagai mesjid, meniadakan segala macam patung dan lukisan benda hidup dari Hagia Sofia dan lalu melakukan shalat Jumat beserta pasukan-nya. Saat sebelum shalat berlangsung, MAF menawarkan siapa yang sejak akil balig tak pernah meninggalkan shalat wajib menjadi imam, namun semua pasukan-nya tetap berdiri. Lalu MAF bertanya kembali siapa yang siapa yang sejak akil balig tak pernah meninggalkan shalat sunat, maka tinggal sebagian pasukan-nya tetap berdiri.  Ketika MAF bertanya siapa yang sejak akil balig tak pernah meninggalkan shalat tengah malam, maka tinggal MAF yang satu2nya berdiri dan lantas menjadi imam. Dari cerita terlihat bagaimana disiplin-nya pasukan MAF di masa itu.

MAF lalu membangun ulang Konstantinopel, dengan taman2 dan air yang mengalir, masjid, pasar, toko, lalu fasilitas publik seperti pemandian, wc umum di seluruh sudut kota. MAF jug membangun Kapili Carsi alias Grand Bazaar, pasar yang dapt menampung lebih dari 4.000 pedagang. Beliau juga membangun delapan madrasah pendidikan dasar sampai dengan pendidikan tinggi. Lalu membangun pasukan darat dan laut yang terkuat di dunia pada masa itu. Dengan semua pembangunan itu Konstantinopel dihuni oleh masyarakat dengan jumlah 4x lipat dibanding sebelumnya, dan menjadi kota yang paling tercukupi dalam hal apapun, sekaligus juga kota terkuat di dunia.


Dari sisi pembebasan MAF melanjutkan-nya perjalanan menuju Roma dengan membebaskan Serbia, sampai ke pinggir sungai Danube, lalu Yunani, dilanjutkan dengan koloni Genoa di Sinop, Kaffa dan sekuruh wilayah di utara laut hitam. Kemudian MAF kembali menaklukkan pemberontakan di Trebizond di Asia, dan kembali lagi ke Eropa menaklukkan Wallachia (daerah kekuasaan Pangeran Vlad III alias Dracula), Bosnia, kemudian Albania, dan Moldovia. Berikutnya Eropa barat seperti Karaman, dan akhir-nya sampai ke utara Venesia dan Otranto. Namun pada bulan Mei 1481 dalam usia 49 tahun, MAF menghadap Sang Pencipta, dan kematian-nya dirayakan secara besar2an di Roma, meriam2 ditembakkan dan lonceng2 di bunyikan selama tiga hari berturut turut. Jhon Freely seorang sejarawan barat mengatakan, seandainya musuh tiga Paus ini masih hidup 20 tahun lagi maka seluruh Eropa diyakini akan dibebaskan oleh beliau.

Namun buku ini tidak membahas secara detail mengenai pertempuran-nya dengan Pangeran Vlad III alias Dracula.



 

Friday, April 12, 2013

Jendela Hati

Dari milis Pajero saya lagi2 menemukan cerita yang menarik dan menginspirasi, semoga bermanfaat bagi pembaca (dengan sedikit modifikasi di sana dan disini) sbb; 

Sepasang suami istri yang baru saja menikah menempati rumah baru di sebuah komplek perumahan. Suatu pagi, sewaktu sarapan, si istri melalui kaca jendela melihat istri tetangga-nya sedang menjemur kain. "Cuciannya kelihatan kurang bersih ya ?", kata Sang Istri. "Sepertinya dia tidak tahu cara mencuci pakaian dengan benar, mungkin dia perlu sabun cuci yang lebih bagus". Suaminya menoleh, tetapi hanya diam dan tidak memberi komentar apapun.

Sejak hari itu setiap tetangganya menjemur pakaian, selalu saja Sang Istri memberikan komentar yang sama tentang kurang bersihnya si tetangga mencuci pakaiannya. Seminggu berlalu, suatu hari Sang Istri heran melihat pakaian-pakaian yang dijemur tetangga-nya terlihat cemerlang dan bersih, dan dia berseru kepada suaminya "Lihat, sepertinya dia telah belajar bagaimana mencuci dengan benar, siapa ya kira-kira yang sudah mengajarinya ?".
 
Sang Suami berkata, "Tidak ada yang mengajarinya, saya cuma mencoba bangun lebih pagi hari ini dan membersihkan kaca jendela kita".

Dan begitulah kehidupan, apa yang kita lihat pada saat menilai orang lain tergantung kepada kejernihan "kaca jendela"  kita masing-masing. Jika hati kita bersih, maka bersih pula pikiran kita, dan jika pikiran kita bersih, maka bersih pula kata-kata kita, dan jika kata-kata kita bersih, maka bersih pula perbuatan kita.

Seorang teman yang lain menyampaikan sbb;

Ada pepatah mengata kan ”Menabur dalam pikiran akan menuai tindakan, menabur tindakan akan menuai kebiasaan,menabur kebiasaan akan menuai karakter”. Sebab Pikiran kita seperti tanah yang subur, tanah tidak pernah peduli jenis benih apa yang hendak kita tanam.

Jika kita menabur benih jagung, misalnya,maka tanah akan meresponsnya,lalu menumbuhkannya.Begitu juga dgn pikiran kita,Apa pun yang kita tanamkan dalam pikiran,entah itu hal2 yg baik atau buruk,pikiran kita akan segera menerima,merespons dan menumbuhkannya.

Sadar atau tidak,sering kali kita menyimpulkan hal2 buruk tentang diri kita sendiri,misalnya, "Tidak mungkin aku bisa melakukannya,hidupku penuh masalah,aku tdk akan berhasil, sakitku tdk akan sembuh,keluargaku pasti hancur berantakan,aku bodoh,aku miskin,masa depanku suram,sudah nasibku begini".

Hal hal negatif yang kita ucapkan itu akan direspons oleh pikiran kita dalam bentuk sikap dan tindakan,yang pada gilirannya akan menghasilkan sesuatu yg sama seperti yg kita tanamkan dalam pikiran kita.Oleh sebab itu mari kita tanamkan hal yg positif dibenak kita,maka kita akan menjadi orang orang yang "Luar Biasa".


Doa

Ya Allah
Maafkanlah segala kekuranganku.
Karena sesungguhnya Engkau “Maha Tidak Memerlukan” dari menyiksaku.
Karena sesungguhnya semua dosa-dosa ku tidak lah merugikan Mu.
Sebagaimana sesungguhnya ketaatanku juga tidak menguntungkan Mu.

Ya Allah.
Pindahkan aku dari hinanya maksiat kepada kemuliaan taat.
Buatlah antara diriku dan hamba-hamba mulia pilihan Mu menjadi dekat.
Bantu kaki-ku untuk melangkah secara tepat.
Perkuat iman ku sampai nanti kelak di akhirat.

Ya Allah.
Muliakan aku dengan ketakwaan.
Perkokoh aku dengan kekuatan.
Hiasi aku dengan kesabaran.
Dan jangan Engkau hinakan aku dengan kelemahan.


Ya Allah
Aku memohon kekuatan Mu terhadap kelemahan-ku .
Aku memohon ketidakbutuhan Mu atas kebutuhan-ku.
Aku hanyalah satu diantara sekian banyak hamba-Mu.
Namun Engkau adalah satu2nya Tuhan bagi-ku.


Ya Allah
Inilah doa dari ku yang sering  yang berbohong .
Inilah doa dari hamba yang ibadah-nya selalu bolong.
Inilah doa dari seorang pendosa  yang suka  omong kosong.
Inilah doa dari  budak  yang jiwanya sering  melompong.


Ya Allah
Sesungguh-nya Engkaulah maha menghidupkan dari zat yang telah mati.
Sesungguh-nya Engkaulah Penyelamat Sejati.
Sesungguh-nya Engkaulah yang Maha Abadi.
Sesungguh-nya Engkaulah satu2nya tempat kembali.


Ya Allah
Sungguh tak layak bagiku menghuni Surga-Mu.
Namun aku pun tak kuat bila menempati Neraka-Mu.
Maafkanlah semua kesalahan-ku.
Dan terimalah doa dan taubat-ku.
Amien.

Monday, April 08, 2013

Ayah sebagai Politikus PNI Part #1 Bergabung dengan PNI

Sepak terjang dan ruang lingkup Ayah saat di Babat, Kabupaten Lamongan ternyata diperhatikan oleh aktivis PNI setempat. Suatu waktu Ayah diajak ke Surabaya oleh seorang temannya untuk makan2 enak. Ayah yang memang suka makan enak spontan menyambut ajakan ini. Namun ternyata itu merupakan acara PNI yang sedang menyusun organisasi sampai ke tingkat kabupaten. Setelah duduk santai sehabis makan2, Ayah kaget mendengar dirinya dicalonkan oleh PNI sebagai Ketua Ranting Kabupaten Lamongan. Situasi selanjutnya kemudian berubah, PNI pecah menjadi dua yaitu PNI Osa - Usep dan PNI Ali - Surahman, dimana PNI Ali - Surahman diduga disusupi PKI.

Ayah kemudian memutuskan untuk bergabung dengan PNI Osa - Usep. Saat pemberontakan G30S, PNI Ali - Surahman babak belur. Setelah upaya pemberontakan yang gagal tersebut, dari berkas – berkas yang ditemukan di kantor PKI tersebut, ternyata ketahuan bahwa nama ayah - yang saat itu bertubuh tambun dengan kumis melintang dan sempat dijuluki Ka-Bir (Kapitalis – Birokratis) oleh partai afiliasi PKI tersebut – ternyata telah masuk les item (alias black list) sebagai urutan 13 daftar sasaran yang akan dibunuh oleh PKI.

Kalau dianalisis dan direnungkan, memang dalam suatu organisasi selalu tercampur antara kepentingan pribadi dan kepentingan kelompok. Terkadang dalam situasi hiruk pikuk seperti itu, kepentingan pribadi bisa pula bermain. Misalnya, seseorang yang ingin menyingkirkan saingan bisnis atau saingannya dalam kedudukan di pemerintahan, atau bahkan saingan dalam asmara bisa saja memberikan informasi palsu, bahwa pesaingnya itu ternyata adalah pendukung atau pengikut partai tertentu, dan kerenanya perlu ’dihabisi’. Dalam suasana ’chaos’, tentunya crosscheck tidak selalu bisa dilakukan. Minimnya informasi dan komunikasi dan perlunya bertindak cepat, membuat sebagian komando lapangan bertindak dengan prinsip ’shoot first, then ask’ (’tembak dulu , tanya belakangan’).


Ayah sebagai Politikus PNI Part #2 Nyaris Menjadi Ketua DPRD

Di sekitar waktu itu pula, Ayah di usulkan oleh untuk menjadi Ketua DPRD Lamongan secara aklamasi dan berpeluang besar untuk menjadi bupati. Menurut cerita Ibu, pada saat itu, Ayah di tengah luapan massa digendong di pundak para pendukung fanatik-nya dalam salah satu acara. Massa berteriak dengan disertai yel2 ... Pohan ..! Pohan …! 

Karena penasaran, pernah suatu waktu aku tanya, Pa.. kenapa mereka bisa komunikatif dengan papa .. ? kok mereka ngerti .. ? Papa ngomong apa saja .. ? Ini aku tanyakan, karena aku tahu persis bakat ayah dalam bidang bahasa (kecuali tata Bahasa Indonesia), adalah minimalis. Mungkin selain ’ojo’ ’ora’ dan ’ngono’ , hanya beberapa kata ganti dan kata sambung bahasa Jawa yang difahami Ayahku.

Sambil tersenyum, ayah kemudian menuturkan, bahwa ternyata, dalam simpatisan alias team pendukung ayah tersebut, terdapat seorang orator daerah ulung.
Nah, sang orator ulung inilah yang dengan fasih ngomong dengan bahasa daerah Jawa langsung ke tengah – tengah masyarakat. Sang orator kemudian berpidato panjang lebar, tentang berbagai soal2 kemasyarakatan dengan fasihnya. Di beberapa sela dan jeda kalimat, beliau akan melirik, menunjuk, mengangguk atau memberikan berbagai isyarat bahasa tubuh lainnya kepada ayah meminta dukungan dan ’approval’ atas statement-nya yang tentu saja spontan dibalas ayah dengan gerakan dan semangat yang sama.

Dan akhirnya, di tengah2 sorak sorai dan di ujung orasinya yang membahana dan sambutan massa yang menggila, kemudian sang orator daerah mempersilahkan Ayah tampil ke depan untuk memberikan jurus pamungkas, mengamini dan menerima applause akhir.

Untuk kemampuan manajerial dan integritas, tentunya team pendukung ayah pun menyadari kemampuan Ayahku, Itulah sebabnya mereka tidak ragu mendukung beliau. Namun team pendukung ayah tentu pun tahu bahwa Ayah memerlukan penterjemah untuk dapat mengkomunikasikan ide dan sikapnya itu ke khalayak banyak.

Ayah sebagai Politikus PNI Part #3 Kesangsian Ibu

Mendengar kisah itu, aku rada2 geli campur tercengang tak percaya. Betapa terkadang situasi singkat dalam kehidupan seseorang, di suatu titik, di suatu situasi dan di suatu masa bisa membolak balik kehidupan seseorang menghasilkan sesuatu atau akibat yang tak terduga – duga  di masa puluhan tahun mendatang.

Namun Ibu yang merasa ‘sangsi dan gamang’ dengan dunia politik yang menurut Ibu ‘tidak 100% bersih’ tidak sepenuhnya mendukung pencalonan ayah tersebut, sehingga akhirnya Ayah kembali fokus pada posisi-nya semula, yakni sebagai karyawan Pos dan Giro.

Bertahun berselang, ditengah roda kehidupan kami yang bergerak berputar di tempat secara perlahan, dan terkadang diam atau bahkan mundur , terkadang Ibu menghela nafas mengingat situasi saat itu. Apakah Ibu mnyesal tidak sepenuhnya mendukung ayah ? Karir Ayah di Pos dan Giro memang tidak begitu mulus. Ayah yang kreatif, demokratis dan sering potong kompas dalam menyelesaikan permasalahan di lapangan berdasarkan urgensi dan nurani ternyata tidak ‘match’ dengan suasana kantor yang birokratis. Kata Ibu, kalau saja saat itu diberikan izin/ dukungan, paling tidak mungkin saat itu Ayah sudah jadi bupati.

Namun di lain pihak, Ibu pun bersyukur bahwa kehidupan kami tidak sampai dicampuri dengan kehidupan politik yang tentunya memerlukan keteguhan hati dan idealisme yang tidak putus agar tidak tergelincir ke dalam hal2 yang tidak bersih, meragukan dan syubhat.

Ayah dan Asikin Part #1 Cinta Sejenis

Dalam perekrutan pegawai pun misalnya, ayah juga tidak ragu untuk memberikan kepercayaan dan mempertimbangkan rekomendasi para anak buah setempat. Misalnya ketika salah seorang pegawai senior yakni Pak Suparno merekomendasikan Asikin, seorang pemuda yang baru lulus SMP untuk bekerja di Kantor Pos Babat.

Asikin, dengan ukuran badannya yang belum sepenuhnya bertumbuh ini sering menjadi bahan gurauan diuantara teman2 sekerjanya. Selain bertubuh mungil  kalau di telepon pun suaranya merdu (mirip suara gadis).

Sampai – sampai salah seorang pegawai Kantor Pos Tuban sangat kesemsem dengan suara Asikin (dia benar2 mengira mas Asikin adalah seorang gadis manis, ayu dan lembut). Mengetahui akan hal tesebut, teman2 sekerja Asikin pun memaksa mas Asikin untuk mengaku sebagai seorang wanita yang bernama ‘Sri’. Segenap harapan dan gambaran ’mas dari Tuban’ tersebut tentang seorang gadis nan ideal pun selalu diberikan dengan senang hati oleh teman2 Asikin).  Apabila Asikin tengah menerima telepon dari Tuban, mereka akan turut berkeliling  mendengarkan di sekitarnya, dengan tertawa ditahan sambil memberikan instruksi dan petunjuk. 

Tapi, setelah aku tanya Ibuku, tidak diketahui dengan jelas bagaimanakah akhir dari ’kisah cinta sejenis’ ini.

Ayah dan Asikin Part #2 Akar Kayu

Hobi lain ayah adalah menikmati dan berkreasi dengan barang – barang seni a.l. barang – barang dari kayu. Pada saat orang belum banyak memperhatikan akar2an atau bonggol kayu jati, maka ayah telah mulai melirik dan mengutilisasi keindahan akar kayu jati ini. Walaupun ayah tidak mahir bertukang namun, ayah akan memanggil tukang kayu untuk mewujudkan idenya. Dengan sepotong akar2an dan beberapa potong olahan kayu jati, maka ayah akan muncul dengan berbagai ide perabot, entah itu asbak rokok di samping kursi goyang, atau tempat hiasan yang bertingkat – tingkat.

Mengetahui akan hobi ayah itu, maka Asikin menitipkan pada ayahnya di kampung untuk mengumpulkan akar2an kayu jati yang memang banyak terdapat di daerah mereka. Ayah Asikin telah mengumpulkan satu truk akar2an termasuk sebatang pohon jati yang sudah demikian tuanya sehingga memutih dan dalam proses untuk membatu/ memfosil. Sayangnya - pada saat itu – kami belum memiliki tempat tinggal yang tetap. Sehingga kayu itu dititipkan kembali untuk sementara, dan entah berada dimana sekarang ini.

Asikin sangat rajin dan sangat dekat dengan dengan kakakku dan aku. Beliau sudah dianggap sebagai bagian dari keluarga kami dan saat di Babat pun beliau tinggal bersama2 di rumah dinas kami.

Babat, pada saat itu , adalah daerah yang banyak memiliki kubangan dan rawa – rawa, sehingga Babat pun kesohor karena nyamuk yang luar biasa banyaknya. Ibu cerita, saat itu, andai kita sembarangan menepukkan tangan ke atas kepala, maka paling tidak duapuluhan nyamuk akan terkena tamparan tangan kita. Asikin yang sangat pulas kalau tidur pun tidak luput dari keganasan nyamuk Babat. Puluhan ekor nyamuk gemuk akan menjalar kekenyangan di sekitar badannya. Pernah kata Ibu, suatu kali kamar kami disemprot dengan obat anti nyamuk. Setelah ditunggu beberapa saat dan lantai disapu, maka hasilnya adalah 1 mangkok bakso yang dipenuhi nyamuk Babat.

Masih menurut penuturan Ibuku, Asikin sangat sabar dalam memberiku makan dan kerap mengajakku bermain – main di kandang kambing. Aku menyebutnya ’ubit – ubit ambing’. Artinya mencubit atau menarik – narik kulit kambing. Aku sendiri tentunya hanya bisa membayangkan kejadian tersebut dari foto2 tua yang ada, dimana tampak kami berfoto bersama di rumah dinas Kantor Pos Babat yang disekitarnya banyak ditumbuhi oleh  tanaman lidah buaya.

Ayah dan Asikin Part #3 Kerinduan yang Terobati

Tak lama saat kami pindah ke Bandung dari Babat, Asikin pun muncul dengan segenap kerinduannya di rumah kontrakan kami di daerah Nilem, Buah Batu, Bandung. Asikin datang terhuyung2 membawa ransel besar militer yang padat dan gemuk. Saat tas tersebut dibuka, isinya ternyata aneka oleh2, mulai jagung goreng khas, telor asin, kacang sampai wingko babat yang tersohor itu.

Saat oleh – oleh kemudian digelar di meja, dan kakakku dan aku mencicipi dengan serunya, Asikin kemudian bercerita, bahwa dalam perjalanan Kereta Api ke Bandung tersebut, Asikin sempat berjuang keras untuk mempertahankan oleh – olehnya tersebut. Ternyata, dalam perjalanan, ada seorang yang berpakaian dinas tentara yang mengincar ransel Asikin. Tentara itu mungkin mengira bahwa tas itu berisikan barang berharga, apalagi melihat bentuknya yang padat berisi dan kehati -  hatian Asikin dalam menjaga ranselnya.

Tentara itu dengan sigap kemudian mengaku bahwa ransel itu adalah ranselnya (karena kebetulan warnanya dan bahannya seperti yang dipunyai tentara). Asikin tentu saja mempertahankan tas tersebut dan menantang balik sang tentara untuk menyebutkan apa2 saja isi tas-nya. Sang tentara tersebut kemudian terdiam dan langsung ngeloyor pergi.

Ayah dan Asikin Part #4 Kehilangan Kontak

Hubungan persaudaran diantara keluarga kami dan Asikin itu berlanjut terus dengan hangat  sampai puluhan tahun kemudian. Kemana pun kami berpindah tempat, kartu pos "Selamat Lebaran" Asikin selalu setia kami terima. Salah satu keuntungan bekerja di Kantor Pos memang adalah akses informasi surat menyurat yang tidak pernah putus. Umpamanya dengan hanya menuliskan alamat : Kepada Saiful P. Pohan Bc. AP di Bali, maka pegawai bagian surat akan langsung tahu dan dapat menyampaikannya ke kantor tempat Ayah bekerja.

Namun, di sisi lain, hal ini kadang membawa akibat yang ’menggelikan’. Misalnya saat kami pindah dari Sibolga ke Denpasar. Karena sebelum ke pindah Denpasar, Ayah menjabat sebagai Kepala Kantor Pos Sibolga, maka saat mengirimkan surat ke Denpasar, seorang sanak dari daerah dengan lugunya menuliskan alamat surat sbb; ’Kepada Bp. Saiful P. Pohan, Kepala Kantor Pos Bali.

Malangnya, sang petugas pemroses surat ini tidak mengacu ke nama Ayah, namun diproses dan diacu ke nama jabatan yang tertera di amplop surat. Jadilah surat tersebut dikirimkan terlebih dahulu ke rumah Kepala Kantor Pos Besar Denpasar, yang kebetulan bertetangga beda tembok dengan kami. Dengan senyum2 dan lirikan penuh arti mereka mengantarkan surat itu ke rumah. Mungkin sambil berfikir dalam hatinya bahwa Ayah berlagak di kampung halamannya, bahwa Ayah menjabat sebagai kepala kantor pos Denpasar, Hemm aku tahu persis Ayah bukan orang demikian dan Ayah bukan orang yang ’silau’ kedudukan, namun bagaimana pula menjelaskannya ?.

Beberapa tahun belakangan, khususnya sejak meninggalnya Ayah, kami kehilangan kontak dengan Asikin. Berdasarkan taksiranku beliau pun sudah lama pensiun. Namun, apabila di suatu tempat di suatu ketika beliau membaca tulisan ini, kami sekeluarga mengirimkan salam hangat dan semoga beliau sekeluarga sehat2 selalu. Dan semoga hubungan silaturahmi dan persaudaraan ini berlanjut dan terpelihara terus.

Ayah saat di Babat

Ibu menuturkan bahwa di sekitar meletusnya G30S PKI di September ’65, Ayah bertugas di Babat, setelah pindah dari Surabaya (yakni antara Maret 1965 s/d tahun 1966). Pada saat itu, Babat  adalah kota produsen yang banyak memproduksi susu dan merupakan sentra peternak sapi dengan tujuan ekspor ke Hongkong. 

Pada masa itu Kantor Pos memiliki tugas rutin yakni penyaluran gaji dan pembayaran tunjangan pensiunan. Pada era itulah tersebut ayah ditugasi untuk memimpin Kantor Pos Babat. Maka bisa dibayangkan betapa ramainya aktifitas Kantor Pos Babat pada saat itu. Dan dalam suasana demikian itulah Ayah dan Ibu sebagai keluarga muda memulai kehidupan  sebagai anggota masyarakat di Babat. Mungkin karena ditunjang karena sifat Ayah dan Ibu yang sangat bersahabat terhadap lingkungan, maka dengan cepat Ayah dan Ibu mendapat banyak teman di sana.

Di antara teman2 seangkatan-nya di Akademi Pos (atau dikenal dengan PTT pada waktu itu), ayah bukan-lah ranking pertama dari sisi nilai-nilai akademis (maklum kemampuan dan minat ayah yang multi fokus membuatnya tidak pernah bisa total ke pelajaran kuliahnya). Namun ayah termasuk yang pertama di angkatannya yang diserahi tugas memimpin unit (satuan tugas di lingkungan Pos). Teman – teman ayah sempat memrotes ke atasan mereka. "Pak .. kan Pohan ujiannya malah di her (ayah mengikuti ujian ulangan), tapi kenapa langsung diberikan kepercayaan memimpin unit ?" Tapi atasan Ayah (a.l. Pak Adiwinata, yang waktu itu menjabat sebagai Kepala Wilayah) tetap mendukung penempatan tersebut. Sepertinya para atasan Ayah menilai dari sudut pandang bakat/ jiwa kepemimpinan ayah.
 
Selama di Babat, selain mengurus keluarga, termasuk mengasuh kakakku dan aku, Ibu juga giat mengasah ilmu masak-nya dan mempraktekkan resep soto babatnya (yang sangat terkenal diantar keluarga besar kami). Awalnya memang ibu mempelajarinya dari Tante Suwito (atau biasa dipanggil Tante Wito), sahabat lama Ibu sewaktu satu mess di Surabaya (yang terletak di jalan Sumatera, Surabaya). Rasa enak soto babat tersebut  menurut ibuku, terutama karena kualitas dan kesegaran bahan baku khususnya daging dan babat,  yang menjadi bahan utama olahan soto. Kata Ibu terkadang daging sapi yang akan dimasak tersebut masih berdenyut saking segarnya karena baru saja dipotong.

Ayah dan PNI

Suatu hari, saat masih bocah, aku menemukan kartu anggota partai tertentu dengan nama dan foto Ayah tertera didalamnya. Gambar pada kartu tersebut sungguh mengesankan. Seekor banteng yang menanduk dan mendengus garang dengan asap mengepul dari hidungnya.
Setelah terpukau beberapa saat, aku berlari menemui Ibu-ku. Saat itu aku sudah di Sekolah Dasar dan sedikit banyak aku tahu tentang pelajaran G30S PKI yang diajarkan di sekolah. Karena itu dengan setengah berteriak aku mengacung2kan kartu anggota partai itu, dan berlari menemui ibu.

"Maaaa maaa maa..papa dulu PKI yaaaa ?" Ibuku terperangah, namun begitu melihat kartu anggota partai yang ada di tanganku langsung tersenyum. "Ohh ...itu PNI amang (amang atau kadang disingkat mang adalah panggilan khas di daerah Tapanuli untuk anak lelaki. "Terus PNI itu sendiri ada dua macam amang, ada yang nasionalis dan ada yang disusupi oleh komunis" demikian lanjut Ibu.

Jadi memang daripada  membuat dan membangun partai sendiri, lebih mudah menyusupi dan mengambil alih yang sudah ada. Itu adalah gejala2 umum yang terus berlangsung sampai saat ini, dan mungkin nanti.

Saturday, April 06, 2013

Siapa Yang Nakal Akan Ditembak

Sewaktu kecil, di dalam album foto lama, aku melihat foto Ayah. Berbalut pakaian seragam, berbaret, berdiri tegap di podium, di tengah lapangan luas, dan banyak massa disekitar. Tangan beliau menunjuk ke depan. Keseluruhan foto tersebut menggambarkan suatu aura atau pengaruh yang luar biasa bagiku. Sungguh berbeda bila dibandingkan penampilan Ayah sehari – hari memakai pakaian dinas Pos (saat ini PT Pos I.ndonesia) Apalagi dibandingkan dengan saat Ayah berkaos oblong memakai sarung sambil santai menggendong Adik-ku di teras rumah kontrakan kami, di daerah Nilem, Buah Batu, Bandung.

Waktu itu dengan penasaran aku bertanya, "Pa papa waktu di foto ini papa lagi ngomong apa pa ?". Ayah (yang memang banyak akal) langsung menjawab, "Waktu itu papa lagi ngomong begini, ..siapa yang nakal akan saya tembak !". Mendengar jawaban itu, aku yang tengah nakal2nya sontak terdiam.

How To Master Your Habits - Felix Y. Siauw

Tertarik dengan tulisan Felix Y. Siauw dalam Beyond The Inspiration, saya memutuskan membeli lagi dua buah karya-nya, yaitu How To Master Your Habits (HTMYH) dan Muhammad Al Fatih 1453 (MAF). Tulisan Felix unik, sangat lugas, hitam putih, sekaligus mengekspresikan watak-nya yang lurus dan tanpa keraguan sama sekali.

Jika dilihat dari daftar pustaka agaknya Felix terinspirasi dari Malcolm Gladwell yang pernah memberikan batasan jumlah jam untuk berlatih untuk dapat menjadi master dalam keahlian tertentu. Namun Felix menambahkan bagaimana membentuk "habits" sebagai cara untuk mengubah diri kita terlebih dahulu.



Hal paling penting adalah dimulai dengan pertanyaan, kenapa seseorang bisa begitu sukses sementara yang lain tidak, tentu saja karena sukses tersebut diperoleh melalui keahlian. Nah bagaimana kita bisa menjadi ahli ?  untuk itu diperlukan dua hal yaitu berlatih (practice) dan pengulangan (repetition). Bagi Felix practice dan repetition adalah orang tua kandung dari keahlian, dan keahlian adalah jalan untuk menjadi sukses.

Nah bagaimana dengan motivasi ? Bagi Felix ternyata unsur motivasi tidaklah sebesar yang didengung2kan banyak orang untuk meraih sukses, namun hanya rata2 11% atau maksimal 35%.

Felix membuat satu bab khusus, seakan habits, mahluk yang mengajak pembaca berkenalan sbb;

Nama saya habits, dan saya selalu mendampingi anda. Saya adalah pelayan anda yang paling rajin, atau beban anda yang paling berat. Saya akan mendorong anda maju, atau menarik anda jatuh ke dalam jurang kegagalan.

Saya adalah pelayan bagi semua orang hebat, dan apa boleh buat, juga bagi orang2 yang gagal. Mereka yang gagal, saya yang membuat mereka gagal.

Saya punya kekuatan yang tidak bisa dibayangkan kecuali oleh orang2 yang layak. Sayangnya kekuatan saya bukan hanya untuk membangun, namun bisa  juga untuk menghancurkan anda.
Saya bukan mesin, sekalipun saya bekerja dengan presisi sebuah mesin ditambah kecerdasan manusia.

Anda mau mendayagunakan saya dan mendapatkan keuntungan, atau memanfaatkan saya untuk kehancuran maka hal itu tidak ada bedanya bagi saya.

Perhatikan saya, latih saya, tegaslah terhadap saya dan saya akan meletakkan dunia dibawah kaki anda. Anggap enteng saya dan saya akan menghancurkan anda. Saya sepenuhnya ada dalam kendali anda.

Lebih dari 90% dari apa yang anda lakukan mungkin akan anda serahkan pada saya, dan saya akan melakukan-nya dengan cepat dan tepat.

Saya mudah diarahkan, dan anda hanya perlu tegas terhadap saya. Tunjukkan bagaimana tepatnya anda ingin sesuatu dikerjakan, dan setelah beberapa pengulangan saya akan melakukan-nya secara otomatis.

Hemm buku yang menarik, disamping itu, sebuah bab lain yang menarik adalah "Just Kill The Excuse" dimana Felix membahas dua karakter Pesimus, dan Optimus, ketika berjualan pakaian di negeri telanjang, ketika berada di traffic jam, ketika menghadapi vonis penyakit mematikan, ketika datang terlambat, dll. Ini mengingatkan saya bagaimana tipe2 orang seperti ini melihat air setengah gelas.

Secara umum buku ini sangat baik, karena contoh yang diberikan cukup banyak, dan merupakan contoh praktis sehingga mudah memberikan pemahaman pada pembaca sekaligus mudah dipraktekkan. Salah satu habits, yang diangkat Felix misalnya menulis saat dini hari sekitar 1 jam, dan dengan cara itu Felix sudah membuat 3 buah buku dalam waktu yang relatif singkat. Felix juga mengenalkan trik yaitu menempelkan habits baru ke habits lainnya yang sudah terbentuk sehingga memudahkan kita untuk lebih baik lagi dibanding sebelumnya.

Uniknya adalah entah disengaja atau tidak, saya tidak menemukan daftar isi dalam buku ini.

Thursday, April 04, 2013

JRR Tolkien dan [khususnya] Musik Progressive

Bagi penggemar musik progressive, tentu sebaiknya tahu mengenai buku2 JRR Tolkien yang seringkali menjadi inspirasi bagi band progressive. Sebuah karya mengenai "Middle Earth", yang terdiri dari empat buku (kalau di Indonesia) dengan total halaman sekitar 1200. Tidak tanggung2 Tolkien membuat sejarah, silsilah, bahasa, abjad, budaya, seakan dunia Middle Earth benar2 nyata. Kalau ada istilah tulisan progressive, tentu Tolkien lah yang paling berhak menyandang-nya.

Baru2 ini saya sedang senang-nya mendengar kembali album2 klasik Rush seperti Hemispheres, Grace Under Pressure, Signals, Fly By Night, A Farewell To Kings, dll. Track-track seperti The Ghost of Aragon (Part VI dari La Villa Strangiato) di album Hemispheres atau track Rivendell di album Fly By Night pengaruh Tolkien begitu terasa. Sebelumnya saya juga menikmati Rick Wakeman, yang juga pernah membuat Songs of Middle Earth yang tentu saja juga terinspirasi dari Tolkien. Atau sebut saja Blind Guardian dengan Nightfall on Middle Earth

Selain Rush, band2 lain adalah Led Zeppelin, Styx, Isildur's Bane, Mithrandir, Illuvatar, Galadriel, Gandalf, Marillion, Marmalade, Ainur, Treebeard, Strider, Amon Duul dll. Tidak hanya progressive, beberapa band Metal Amerika juga terinspirasi seperti Sauron atau band metal lain seperti Cirith Ungol atau juga Gorgoroth. Bahkan nama kuda Gandalf pun dipakai sebagai nama Band, yaitu Shadowfax.

Masih belum cukup ? baiklah berikut group2 lain-nya yang bahkan sebagian dari kita sama sekali tidak pernah mendengarnya seperti Galadriel,Aragorn, Legolas, Gimli the Dwarf, Arwen, Eowyn, The Grey Pilgrim, The White Wizard, Gollum, Frodo Baggins, Samwise Gamgee, The Nazgul, The Council of Elrond, Rivendell, Lothlorien, Bard of Dain, Moria, Orthanc, Saruman, The Searching Eye, Gates of Mordor, Mount Doom, The Ring of Power, The Uruk-Hai, Bywater, Brandywine, Smeagol, Paths of the Dead, Dead Marshes, Dark Tower, Corsairs of Umbar, The Palantiri, Entwash, Fangorn, Helms Deep, The Black Gate, Illuvatar, The Shire, Mirkwood, Shelob, Bombadil, Barrowwight, dst.

Uniknya, grup aliran gelap / metal memilih tokoh antagonis seperti Sauron, dan sebaliknya nama2 yang dipilih band progressive.

Salah seorang teman di milis classic rock mengingatkan

twas in the darkest depths of mordor,
i met a girl so fair/ but gollum and the evil one crept up and slipped away with her...

yang merupakan syair Led zeppelin dari track Ramble On. Saya pribadi baru menyadari hebat-nya karya Tolkien belum setahun ini, dan sedikit menyesal karena-nya.

Dibawah ini resensi keempat buku beliau yang saya review, mulai dari The Hobbit, Fellowship of The Ring, The Two Towers hingga The Return of The King, silahkan dinikmati.

http://hipohan.blogspot.com/2012/12/the-hobbit-nya-jrr-tolkien.html
http://hipohan.blogspot.com/2012/12/fellowship-of-ring-nya-jrr-tolkien.html
http://hipohan.blogspot.com/2012/12/the-two-towers-nya-jrr-tolkien.html
http://hipohan.blogspot.com/2012/12/the-return-of-king-nya-jrr-tolkien.html

Wednesday, April 03, 2013

Beyond The Inspiration - Felix Y. Siauw

Baru saja menamatkan buku Mehmed II vs Dracula, saya lanjutkan dengan karangan Felix Y. Siauw yang sepertinya pengagum berat Mehmed II, namun Felix memilih menggunakan nama Muhammad Al Fatih, dan sah2 saja karena memang itulah julukan lain Mehmed II, nama  yang biasa dipakai di Turki. Tidak tanggung2 dua dari tiga anak-nya juga menyandang nama yang sama bahkan sekalian dengan tahun penaklukan Konstantinopel (kini Istanbul).

Apa sih yang disorot Felix, dari halaman belakang tertulis dalam buku ini sbb (dengan sedikit modifikasi);



Imperium Persia terbentang seluas 7,4 juta km2 di sebelah timur dengan peradaban yang telah dibangun selama 1173 tahun. Sementara di sebelah barat terbantung imperium Romawi seluas 5 jt km2 yang telah dibangun selama 650 tahun. Di antara keduanya muncul peradaban baru yang membebaskan diri dari kedua imperium dan peradaban tadi.

Pada 651 Imperium Persia dibebaskan dan menyusul Imperium Romawi pada 1453. Lalu peradaban baru ini menyatukan kedua-nya hingga mencapai luas wilayah 20 jt km2 dan memberikan kesejahteraan melebihi kedua Imperium sebelumnya.

Mengapa peradaban baru ini dapat menjadi inspirasi dan memberikan motivasi yang menjadikan pengikutnya bersemangat membara dan sekaligus berhati mulia, dan kenapa sekarang justru sekarang bagaikan buih di lautan, banyak namun tidak berarti ?

Nah "kenapa" inilah yang menjadi tema utama Felix yang juga mendesain sendiri cover buku ini (dengan gambar menohok, panji  di pucuk menara Pisa), dan beliau menyadarkan kita untuk meraihnya kembali sekarang dan dimulai dengan diri sendiri.

Felix tidak tanggung2 dalam buku ini, menggandeng nama tokoh2 seperti Rokhmin Dahuri, Ahmad Mansyur Suryanegara, Salman Iskandar dan Alwi Alatas, sudah menunjukkan kaliber Felix. Plus kalimat2nya yang mengalir lancar dan disertai contoh2 praktis. Hemm sebuah buku yang lagi2 membuka pintu kesadaran.