Thursday, August 27, 2020

Simbiosa Mutualisma


Setelah klinik berdiri tahun 2014, deretan depan yang tadinya balong ikan, mulai muncul berbagai bisnis, mulai dr tempat kos, penjual goreng2an, servis barang elektronik, bengkel sepeda, warung jus buah, warung padang, warung pulsa dan supplier air minum. 

Warung jus buah salah satu yang terlaris, jusnya kental dan sudah memiliki mesin pengemas. Dikelola dua bersaudara, abang dan adik asal Sumatera Barat. 

3 minggu terakhir saya rajin minum jus jambu batu, bahkan kadang 2 gelas sehari. 4 hari lalu, Penjual Si Uda jus mengeluhkan susahnya gula pasir dan pasokan buah, hari ini Si Uda tutup. 

Kondisi hemm seperti ini buat usaha kecil, menjadi hari2 yang berat. Btw bagaimana dengan klinik? He jika stok masker habis (krn handscon, hand sanitizer, dan faceshield masih ada) kami pun bakal tutup. Tidak mungkin maju medan perang tanpa APD yang memadai. Pula jika kami terus maju dan malah terinfeksi, malah bisa jadi media penularan penyakit pasien satu ke pasien lain. 

Beberapa APD yang kelebihan, kami sumbangkan ke layanan kesehatan lainnya seperti 100 masker 1 ply ke salah satu rekan kami spesialis penyakit dalam, lalu 900 Nurse Cap ke salah satu RS besar di Baleendah. 

Apapun bagi saya pribadi, adalah keajaiban kami masih buka sampai masuk ke April 2020, dan bersyukur dengan 30 lebih karyawan klinik yang bahu membahu dan pantang menyerah. Semoga Indonesia terbebas dari korona, aamiin YRA.

Peristiwa Mencekam


Sejak lahir, saya mengalami berbagai peristiwa besar yang terkenang hingga kini. 

1. 1976, gempa besar saat SD dan tinggal di Bali, paling berkesan ketika sekolah bergetar kuat, dan semua genteng saling beradu. Hari itu sekolah diliburkan, dan kami lsg pulang. 

2. 1982, saat SMP dan tinggal di Bandung, Gunung Galunggung meletus, meski sudah siang hari langit tetap gelap, di jalanan semua kendaraan menerima lampu layaknya malam hari, dan sekolah diliburkan. 

3. 1983 sd 1985, mayat2 ditemukan dimana2, biasanya paling sering ditemukan disungai dengan luka tembak, dan dibungkus karung. Hal ini akibat pembunuhan "resmi" yang direstui Soeharto, yang terkait eskalasi tindak kriminal, baik dr sisi frekuensi maupun jenis kejahatan.  

4. 1998, kerusuhan dimana2, sebuah penjarahan dan pembakaran, saya sedang di Bandung, kesulitan mencari barang kebutuhan pokok, termasuk susu bubuk Si Sulung. Rupiah jatuh, begitu juga rezim Soeharto. 

5. 2020, wabah coronavirus, sempat berpikir tidak akan ada kejadian serius lagi, meski melewati periode pemilu demokrasi pertama oleh Habibie, Gus Dur jatuh, penggantian beliau dengan Megawati berlangsung lancar. Sampai tiba2 layaknya kotak pandora yg terbuka, inisiatif pintu imigrasi terbuka lebar saat Wuhan diterpa bencana, membawa Indonesia ke mimpi buruk berikutnya, korban berjatuhan, PHK dimana2, APD minim, rapid test kurang akurat dan terbatas, garis depan sahabat2 medis berguguran (versi PB IDI sd siang tadi 16 dokter gugur, versi lain sudah dokter 25 gugur). 

Pls teman2, tetap di rumah! berbagi dengan tetangga yang kesulitan cari nafkah, biarkan aparat dan medis bekerja dengan tenang. Lebih baik isolasi mandiri krn kapasitas RS juga terbatas, kecuali anda butuh ventilator. 

Saat ini dekatkan diri kita dengan Sang Pemilik Alam Semesta melalui doa, semoga badai ini berakhir segera dan bangsa ini diselamatkanNya, aamiin YRA

Sasaran Nyamuk

Kalau lagi ngumpul makan, apalagi saat peralihan musim hujan ke musim kemarau, seperti skr, saya sering sibuk tepuk2 pramuka ... eh nyamuk, sementara istri dan anak2 santai saja, ternyata karena saya O dan mereka bertiga A. 

Kata Si Sulung kalau gak ada papa, kami digigit nyamuk, tp kalau ada papa, aman .... Hemm ternyata ini jawabannya. 

🤣

https://time.com/3311624/why-mosquitoes-bite/

Pertama-tama, itu tidak ada di kepala Anda. Nyamuk benar-benar menyukai beberapa orang daripada yang lain, kata Dr. Jonathan Day, ahli entomologi medis dan ahli nyamuk di University of Florida. Dan saat itu nenekmu bilang kulitmu lebih manis? Ada benarnya, kata Day. “Beberapa orang menghasilkan lebih banyak bahan kimia tertentu di kulit mereka,” jelasnya. "Dan beberapa bahan kimia itu, seperti asam laktat, menarik nyamuk." Ada juga bukti bahwa * satu golongan darah (O) menarik lebih banyak nyamuk daripada yang lain (A atau B). *

Kelelawar Bernasib Tragis

Sudah sejak lama saya tahu kalau mamalia terbang bernama kelelawar ini dianggap sangat berjasa dalam menyebarkan pohon buah2an terbaik. Kenapa ? Krn mereka hanya memilih buah terbaik, dan saat kembali ke gua tempat tinggal mereka, sepanjang terbang mereka menjatuhkan berbagai kotoran biji2an yang kelak akan tumbuh sebagai pohon buah baru. Jadi tak pernah terpikir menganggap mereka hama dan layak untuk dibunuh. Pula dalam Islam mengacu pada Imam Nawawi, membunuh kelelawar haram hukumnya (kecuali tentu saja jika punya alasan yang sangat kuat).

Namun sekitar 8 hari lalu seekor kelelawar terperangkap dalam rumah, dan beterbangan kian kemari. Alhasil krn memang hewan satu ini memiliki berbagai parasit, apalagi istri cukup histeris (bisa jadi karena dianggap ada kaitan dengan covid-19) mau tak mau terpaksa saya kejar2 dengan tongkat yang biasa digunakan untuk mengganti lampu. Saat bergelantungan di lampu lantai 2 depan kamar si bungsu, saya gebuk sekali pukul, dilanjutkan 2x pukulan lagi lalu saya cemplungkan ke kloset. 

Namun 4 malam kemudian istri yang tengah berada di ruang keluarga kembali menjerit dikagetkan kelewar kedua. Dengan cepat saya siapkan kembali tongkat lampu, dan mulai berburu, bolak balik naik turun tangga lantai 2 dan 1 sambil terengah2.  Akhirnya ada kesempatan untuk disodok di ruang perpustakaan, si kelewar mencuit layaknya tikus,  namun terbang kembali naik ke lantai 2, kali ini lebih sulit ketimbang kelelawar pertama. 

Dia tidak lagi mau hinggap, namun terus menerus terbang. Terinspirasi Sasaki Kojiro saat menggunakan jurus tsubame gaeshi, saya angkat pedang eh tongkat lampu setinggi2nya di atas kepala, menunggu momen baik, lalu dengan ayunan atas bawah saya tebas saat dia terbang, srakkkkk ! dia limbung namun tetap terbang. Pada kesempatan berikutnya, kembali tebasan atas bawah saya lakukan, dan kali ini telak, bukkkk ! dia terbanting ke lantai dan lsg saya akhiri dengan 2x gebukan keras, alhasil kelelawar pingsan dan tongkat lampupun ikut hancur. 

Istri yang selama perburuan menjerit2 histeris (begitu juga saat perburuan kelelawar pertama) menatap kagum, namun saya bereaksi seakan2 itu hal biasa saja, hanya menatap dingin dengan mata disipitkan layaknya Clint Eastwood dalam trilogi film klasik Sergio Leone atau album All The Best Cowboys Have Chinese Eyes karya Pete Townshend , saya ambil serokan dan lsg cemplungkan ke kloset. Sejujurnya saya tak ingin membunuhnya (apalagi sejak kecil saya penggemar komik Batman)  namun sangat tidak mudah melepaskannya kembali ke alam liar meski sudah membuka pintu dan jendela. Maafkan saya ya kelelawar, dan jangan lagi masuk ke rumah ya.

Apakah covid-19 itu benar2 ada ?

Saat situasi seperti ini, selain urusan klinik, belum tentu saya keluar untuk urusan2 yang masih bisa ditunda. Kalaupun harus keluar ya karena belanja logistik, mengurus stnk yang akan berakhir, mencari APD, atau mengunjungi ibu yang masih tak jua pulih paska stroke. Itupun sebulan maksimal hanya 3x dan benar2 jaga physical distancing. Urusan mengajar, sejauh ini masih  diselesaikan via vid-con, bahkan termasuk praktikum web programming. 

Karena asuransi ambulans akan berakhir, dan bagian bawah pintunya sempat terkena batu saat memasuki jalan sempit dan curam, saya pun pergi ke bengkel bodi langganan sekitar Kiaracondong. Sepanjang jalan terlihat ramai, dan setidaknya per 10 orang, bisa dipastikan 2 sd 3 orang pengendara motor tak gunakan masker. 

Sesampai di bengkel, kaget melihat semua pekerja  tak ada satupun yang gunakan masker. Lebih kaget lagi saat asisten pemilik bengkel dengan polos bertanya, "kok pakai masker dan sarung tangan pak, apakah covid-19 tsb benar2 ada ?".

Jika kesadaran masyarakat seperti ini, malang nian nasib pekerja medis, nyawa mereka dipertaruhkan setiap hari, krn kurva wabah ini seakan-akan tak selesai2, bahkan seakan dibaca sebagai kebalikannya.



Perangkap Cicak

Beberapa bulan lalu, Si Sulung di rukonya melihat penampakan tikus. Alhasil setelah meminta saran  dari saya, yang pernah sukses menangkap cecurut, diapun menggunakan perangkap tikus cap gajah. 

Perangkap ini dasar kerjanya adalah lem bening tak berbau, menggunakan sebuah kotak tipis yang bisa dibuka layaknya buku, letakkan umpan di bagian tengah dan taruh di tempat tikus biasa lewat. Paginya Si Sulung pun lsg menuju TKP, eh yang tertangkap justru sekumpulan cicak. 

Hemm, kebetulan saat ramadhan kemarin, kuatir bahan makanan sahur jadi tak enak jika ditaruh di kulkas, saya sengaja menempatkan beberapa ptong tempe dan ati-ampela ayam dalam piring terbuka dibawah tudung saji di atas meja makan. 

Ajaib pas sahur sepotong tempe dan sepotong hati ayam goreng malah berada di luar piring. Keduanya seakan mengabaikan PSBB dan mau kabur dari meja makan. Kebetulan tudung saji yang kami gunakan terbuat dr bahan rotan yang celah dengan mejanya cukup lebar. 

Maka saya pun lsg membeli lem tikus cap gajah, kali ini yang berbentuk pasta, bisa tekor bandar kalau pakai model buku. Ambil selembar kalender bekas, oleskan pasta berbentuk lingkaran, lalu saya letakkan serpihan  biskuit di bagian tengah, dan sukses mendapatkan 4 ekor cicak gemuk yang 1 diantaranya bermotif lurik. Aneh, cicak masa kini lebih suka tempe dan ati-ampela ayam ketimbang nyamuk. Begitulah cicak milenial, nyamuk tak lagi sesuai selera mereka. 

Jika fenomena makanan pindah ini terjadi di rumah anda, jangan buru2 ke dukun, silahkan rekan2 coba dulu metoda ini.

Pale Blue Dot

Track Dream Theater "Pale Blue Dot" yang saya nikmati siang ini, mengingatkan kita kembali betapa kecilnya kita di tengah semesta ini, dan narasi Carl Sagan di bawah sangat pas menggambarkannya. Saat wabah corona seperti ini, Sang Pencipta seakan ingatkan kita, tentang hal terpenting sebagai mahluk ciptaanNya.  

"That's home. That's us. On it everyone you love, everyone you know, everyone you ever heard of, every human being who ever was, lived out their lives. The aggregate of our joy and suffering, thousands of confident religions, ideologies, and economic doctrines, every hunter and forager, every hero and coward, every creator and destroyer of civilization, every king and peasant, every young couple in love, every mother and father, hopeful child, inventor and explorer, every teacher of morals, every corrupt politician, every superstar, every supreme leader, every saint and sinner in the history of our species lived there-on a mote of dust suspended in a sunbeam"

Keterangan gambar

Dari jarak 6 miliar kilometer, Bumi tampak seperti titik kecil (bintik putih kebiru-biruan di tengah rentang cahaya cokelat sebelah kanan) di antara gelapnya semesta.



Baso Tahu Google

Kemarin siang, saya pesan Baso Tahu Tulen via GoFood, kami sekeluarga pun bersama2 menikmatinya. Selesai makan, saya beritahu anak dan istri, bahwa sebagian dr sponsor makan siang kali ini adalah Google, ya sebagai local guide saya dapat voucher yang bisa diproses. He he enak juga Baso Tahu Google.




Sate Jando Tanpa Rasa Jando

3 bulan ini hanya keluar jika sangat perlu. Akhirnya Juni ini kembali cukuran di langganan, shalat Jumat, dan 2 hari Minggu terakhir kembali sepedaan. 

Seluruh aktivitas ini sedapat mungkin dilakukan  dengan masker. 21/6 pagi saya, istri dan 3 rekan lainnya sepedaan ke seputaran Gedung Sate, dan berhasrat mencoba Sate Jando yang trending di komunitas kuliner, dan berikut FAQ nya. 

Apa itu Jando ? lemak keras mirip dengan kikil, menurut kabar yang digunakan adalah lemak dibagian   tetek sapi. 

Kenapa dengan Sate Jando ? sate yang populer sekali dan berlokasi di belakang Gedung Sate. 

Apa saja satenya ? Sate Jando, Sapi dan Ayam.

Bagaimana antriannya ? Panjang banget, seperti beli tiket kereta di St. Jatinegara, jurusan Jakarta - Bandung saat Jumat sore. 

Boleh di mix gak ? boleh. 

Berapa 1 porsinya, 25 ribu, semua rasa, sama. 

Ada tempat duduk ? Tak ada, cuma jualan di trotoar, lantas pengunjung yang makan bertebaran, termasuk duduk2 di tangga taman Gedung Sate. 

Apa saja ramuannya ? Sate yang sudah dibumbuin lalu dibakar,  bumbu kacang, kecap, sambal dan sepotong lontong yang sudah diiris. 

Dimana lokasi persisnya ? Hadap2an dengan pembuangan sampah Gedung Sate 😌

Enak gak Jandonya ? Maaf saya gak "nyobain", krn istri wanti2 sejak awal, "papa jangan beli Jandonya ya, gak baik buat kesehatan", alhasil kebagian antri panjang2 cuma buat sate sapi 🤧

Demikian review Sate Jando eh Sate Sapi belakang Gedung Sate.






Kreativitas Tak Kenal Henti 

Dalam proses antrian sambil menunggu panggilan perawat, selalu ada kreativitas dari para pasien meski cuma menggunakan dedaunan yang berguguran di halaman belakang. Hasilnya ? Lihat saja sendiri




Jajanan New Normal

Saat New Normal seperti ini, UMKM sepertinya kebingungan prediksi stok. Bubur Ayam Motekar langganan saat minggu lalu kami beli 4 porsi, menjelang jam 10 sudah tak ada usus, ati, ampela dan bahkan tanpa ayam. Alhasil kami cuma kebagian bubur dan telor.  Bayangkan bubur ayam tanpa ayam.

Malam ini Baso Malang Enggal langganan, di jalan Burangrang, tak kurang parahnya, jam 19 lewat sudah tak ada baso urat, baso halus, baso tahu, bahkan  juga tak ada bawang dan saledri. Alhasil cuma ada krisol, pangsit goreng, dan siomay.  Bayangkan baso Malang tanpa baso.

Entah kejutan jajanan UMKM apalagi yang akan kami hadapi ke depan ini.

Sate Padang dan Kripik Sambal


Saya termasuk penggemar sate padang, khususnya yang berbumbu merah. Ada dua aliran memang, bumbu merah dan bumbu kuning. Untuk bumbu kuning yang tersohor adalah Sate Mak Syukur alias SMS. Kalau langganan saya biasanya di daerah Turangga.
Biasanya selain sate yang terdiri dri berbagai pilihan seperti usus, daging, jantung atau lidah, selalu ada menu tambahan yakni keripik singkong sambal rebon, dan kerupuk kulit. Saya biasa menaburkan kripik sambal ini diatas tumpukan panas sate padang. Cuma keripik singkong versi warung sate padang ini sering kurang cabai dan rebon. Alhasil saya coba bikin sendiri dengan resep leluhur.



Bahan2nya keripik singkong asin (jangan keju atau yg pakai gula, juga jangan yang gunakan penyedap rasa), cabai, cabe rawit, udang rebon, saledri, bawang merah dan bawang putih. Geprek bawang putih dan rajang sampai halus, iris2 bawang merah tipis2, lalu iris2 saledri tipis2 dan blender cabe merah campur cabe rawit. Kira2 buat 1 kg keripik bisa dengan 2 ons cabai, plus 1/4 ons cabe rawit. Silahkan tambahkan garam atau bubuk kaldu sesuai selera.



Mau bikin sendiri keripiknya ? Kalau tipis dan renyah tentu saja tidak mudah, pula harus gunakan singkong berkualitas. Saya sih pilih beli yang kualitas bagus, kira2 70.000 per kg.
Goreng semua bumbu satu persatu sampai kandungan airnya menguap. Lalu campur semua bumbu dan diaduk, tunggu hingga dingin, baru dicampur dengan keripik.
Setelah selesai, jangan lupa beli satenya 🙂


Si Belang Tiga


Setelah kematian Milou serta disusul Muezza kucing Persia yang kesasar dan akhirnya diambil tuannya kembali, maka kami tak lagi memiliki kucing. Sampai dengan seekor betina belang tiga, cukup sering berkunjung lewat halaman belakang. Saya berikan makanan sisa Muezza dan Milou. 

Ekornya menggumpal lucu, wajahnya agak sendu, dengan bulu agak lebat. Posturnya agak mungil, dan terlihat bersih. Jika mengeong terdengar lirih dan menimbulkan rasa iba. Setelah diberi makan dia menubruk2kan serta menggosokkan kepalanya ke betis, maju dan mundur seakan menunjukkan terima kasih. 

Namun akhirnya sisa makanan inipun habis, jadi saya putuskan membeli lagi, khusus untuk Si Belang Tiga. Kadang kalau tidak habis, tiga ekor kucing lainnya, yang entah milik siapa, seperti Si Oren, Belang Dua dan Abu turut serta menikmati. Setelah semakin akrab, Si Belang Tiga meski sudah diberi makan, minta masuk. Sesekali saya biarkan, setelahnya kembali saya keluarkan. Namun kadang dia duduk cukup lama menatap dari jendela dan sesekali mengeong lirih, minta masuk. 

Istri yang tidak tahu asal usulnya, tidak mau kalau kami "mengambil" kucing milik orang lain, pula kebiasaan buang air besar dan kecilnya belum kami ketahui pasti. Jadi begini rasanya seakan memiliki kucing tapi tidak. Jadi ingat bedanya cinta dan kasih, yang mana cinta cenderung memiliki, sementara kasih cenderung memberi.




Tetap Waspada

Seminggu terakhir 2 pasien wanita masuk klinik krn kasus kriminalitas. Pasien pertama krn dijambret kalung emasnya saat menyapu di halaman sehingga lehernya luka, dan pasien kedua lebih malang, sedang berjalan dipinggir jalan, eh dibacok di bagian kepala hingga luka melingkar, lalu sebagian tulang tengkorak pecah dan masuk ke dalam area otak. Korban kedua kehilangan gelang emas. 

Situasi ekonomi saat ini benar2 buruk, krn PHK dimana2, biaya hidup meningkat dan pengangguran bertambah sehingga angka kriminalitas ikut naik. Buat rekan2 semua, hati2, tak usah gunakan perhiasan berlebihan, dan tak perlu beraktivitas diluar rumah kalau tak benar2 perlu. Btw kedua lokasi hanya berjarak sekitar 2 km dari klinik.

Izin Apotek Part #1

Buat rekan2 yang ingin berusaha, saya kasi sampel bagaimana "mudahnya" berurusan dengan perizinan. Kebetulan izin Apotek yang sebenarnya merupakan bagian dari klinik, izin masa berlakunya habis duluan pada September 2020 (sedangkan izin klinik baru akan berakhir pada Juli 2023).  Maka hanya untuk perpanjangan izin Apotek saja saya harus menyiapkan dokumen2 sbb

1. Denah bangunan
2. IMB  (izin Mendirikan Bangunan)
3. Izin Lingkungan 
4. Nomor Induk Berusaha 
5. Daftar Sarana/Prasarana
6. Surat Izin Apotek sebelumnya 
7. SIPA  (Surat Izin Praktek Apoteker)
8. SIUP (Surat Izin Usaha Perdagangan)
9. STRA  (Surat Tanda Registrasi Apoteker)
10. Surat Izin Operasi Klinik 
11. Surat Komitmen OSS
12. Sertifikat Laik Fungsi 
13. UKL-UPL (Dokumen Kesehatan Lingkungan)
14. Izin Lokasi 

Nah kita ambil salah satu contoh yakni dokumen izin lokasi di atas, maka untuk satu dokumen ini saja diperlukan 

14A. FC KTP Direktur
14B. Akta Perusahaan 
14C. NPWP PT 
14D. FC Bukti Kepemilikan Tanah 
14E. Surat Pernyataan Kesediaan Pemilik Tanah
14fF Persetujuan Warga sekitar 
14G. Persetujuan RT 
14H. Persetujuan RW 
14I. Persetujuan Kepala Desa 
14jJ Rekomendasi Camat 
14K. Peta Lokasi 
14L. Rencana penggunaan tanah dan tabel perhitungan
14M. Surat Pernyataan Kebenaran Dokumen 
14N. Surat Pernyataan Tidak Melebihi Luas Tanah Maksimum 
14O. Surat Sewa dari Pemilik Tanah ke Penanggung Jawab Apotek dengan Sepengetahuan Notaris (jika ada)

Dokumen No 12 dan 13 juga memiliki sub-dokumen yang tidak kalah banyaknya dengan dokumen No 14, mudah bukan ? wk wk wk....

Menjemput Pagi Menjala Ikan


Buat bikin foto begini harus banyak kebetulan, misal kebetulan bisa berangkat dini hari, kebetulan lokasinya bagus, kebetulan ada pagar kawasan yang terbuka, kebetulan background dan cuacanya bersahabat, kebetulan ada penangkap ikan, kebetulan posisi beliau ada di dalam layar, kebetulan sedang menebar jala, kebetulan kamera sudah siap. Dan jepret !



Izin Apotek Part #2

Klinik (dan Apotek) berdiri di sebidang tanah atas nama saya. Krn milik sendiri jelas saja saya tidak perlu menyewakan tanah dan bangunan tersebut ke badan hukum (PT) yang menaungi klinik. Karena kalau diubah menjadi milik PT, maka jika ada sengketa hukum aset tanah dan bangunan bisa ikut terseret, pula haknya akan  berubah dari SHM menjadi Hak Guna Bangunan. Begitu jadi Hak Guna Bangunan, maka akan ada proses perpanjangan rutin yang birokrasinya perlu upaya khusus pula. 

Petugas : Tanah dan bangunan milik siapa ? 

Saya : Milik saya. 

Petugas : Kenapa bukan milik PT ? 

Saya : Sesuai saran notaris, sebaiknya tidak, krn kalau ada sengketa hukum aset tsb bisa ikut terseret2, juga krn SHM nya harus diubah.

Petugas : Kalau begitu bapak scr pribadi harus menyewakan ke PT. 

Saya : Mohon maaf pak, ini kan cuma perpanjangan izin pula saya sudah ada izin lokasi sejak 2014. 

Petugas : Tidak bisa pak, format izin lokasi yang bapak gunakan adalah format 2017, skr pemerintah gunakan format baru, jadi bapak tetap harus lengkapi dokumen terkait izin lokasi. 

Saya : Saya tidak punya dokumen sewa, krn tidak pernah menyewakan tanah dan bangunan tsb sejak digunakan oleh Klinik (dan Apotek), pula nama saya juga ada dalam struktur PT. 

Petugas : Tidak bisa pak, bapak harus siapkan dokumen sewa menyewa dengan persetujuan notaris, kalau tidak, kami tidak bisa berikan izin lokasi. 

Alhasil setelah diskusi dengan notaris, maka saya kembali harus siapkan 

1. FC KTP pemilik dan penyewa.
2. FC Sertifikat tanah
3. Buku Nikah
4. Kartu Keluarga.
5. PBB 
6. Dokumen terkait Apotek. 

Rencananya setelah dapat dokumen sewa, bersama2 dokumen rekomendasi camat yang perlu sekitar 7 hari pengurusan dalam 3x kunjungan (termasuk inspeksi lokasi oleh petuga kecamatan) dan sekitar 27 jenis dokumen pendukung lainnya, mudah2an akhir minggu ini bisa ke layanan satu pintu untuk ke 4x nya. 

Mudah bukan ?

DIsalip Gerombolan Roadbike

Waktu sepedaan sendirian di sekitar GBLA, sedang asik2nya kompetisi dengan pesepeda tua lainnya, kecepatan maksimal cuma sekitar 20 km/jam, itu juga sudah ngos2an bener. Mendadak puluhan pesepeda road bike, dengan badan super tipis, betis bertelur, helm futuristis, kaca mata balap warna warni, ban profil super tipis dan pakaian ketat mengkilat, menyalip saya dengan kecepatan 60 km/jam.

Alhasil jadi ingat adegan Mr Bean berhasil mempecundangi rombongan balap seperti ini. https://www.youtube.com/watch?v=eH7EyPs_Va8&feature=youtu.be&fbclid=IwAR1-mGla9ybdfuQoBPB5xVbpcMBSuBPUml_bVN5JYwJOggN7IjI5WCxCuXQ

Pagi2 Sudah Disemprot.

Kab Bandung kembali zona merah, begitu kata security DPM-PTSP saat menyemprot sekujur tubuh saya dengan cairan berbau khas. Sebelumnya saya diminta cuci tangan dengan deterjen yg sudah disiapkan. Lalu tak lupa thermal gun. Jam sudah menunjukkan 09:30 sementara loket sebagian besar masih tutup. 

Petugas yang dimaksud masih belum sampai ke kantor, dan sebelumnya ybs pada Jumat cuti bersama dan Senin kemarin masih WFH. Hari ini dengan 29 dokumen perpanjangan izin apotek, saya duduk menanti di ruang tunggu, dalam kunjungan ke lima, di Soreang. 

Sebelah saya seorang ibu dalam keadaan hamil sedang mengurus izin lembaga pendidikan yang harus memulai izin dari baru krn menambah mata kuliah. Sejak Mei 2020 demikian si ibu menyampaikan dan masih juga blm selesai. 

Di depan saya 2 pemuda dari Bekasi, yang sudah 2 minggu tidak pulang2 mengurus izin konstruksi. Sepertinya birokrasi masih belum semulus janji yang pernah disampaikan.

Cari Buku

Sejak April tak pernah lagi ke toko buku, malam ini si bungsu mengajak jelajah Toga Mas - Buahbatu. Kebetulan saya sudah siapkan list sbb

Teo Torriatte - Akmal Nassery Basral
Laut Bercerita - Leila S. Chudori
Banjir Darah - Anab Afifi
Perang Pasifik - PK Ojong

Eh satupun dari keempat buku incaran tsb tidak ada, alhasil cuma ambil D-Day nya Stephen E. Ambrose.


Penerapan Social Distancing di Travel

Adik perempuan saya naik travel dari Bekasi ke Bandung. Dia diminta bayar 2x harga tiket dengan alasan social distancing terkait corona. Dengan demikian kapasitas penumpang travel hanya diisi 50% normal.

Di tengah jalan supir naikkan penumpang lagi sd penuh alias mengabaikan social distancing, uangnya masuk kantong supir. Alhasil travel kembali penuh, begitu juga dompet supir. Saat lewat rest area, supir salam tempel dengan standby supervisor. Adik misuh2 merasa rugi bayar 2x. 

Indonesia oh Indonesia....

Istri Selalu Benar

Ada teman yang katakan, istrinya selalu ingin dianggap benar 100%. Pernikahan mereka penuh dengan perselisihan ttg berbagai hal. Menurut saya sih tidak mungkin istrinya 100% benar, karena istri seperti ini setidaknya pasti mengakui pernah salah minimal 1x. Kapan ? Ya saat memilih suami, iya gak sih 🙂