Wednesday, March 27, 2013

Perencanaan yang baik adalah separuh dari kemenangan #1

Tahun 2006, saat aku memutuskan pindah dari salah satu perusahaan System Integrator untuk bergabung dengan perusahaan lain, maka aku dan pihak perusahaan dimaksud, beberapa kali bertemu. Namun karena tidak mungkin dibicarakan di kantor dan juga tidak mungkin di Project Site, maka kami memutuskan mencari tempat yang tepat untuk diskusi.

Lokasi yang dipilih adalah Rawamangun Driving Range (RDR) yang lokasi-nya yang tertutup pagar tinggi, pemandangan indah lapangan golf di depan restoran-nya, serta masakan-nya yang enak seperti Mie Goreng Kampung atau Nasi Ayam Goreng yang konon kabarnya merupakan kesukaan presiden kedua Indonesia. Beliau memang cukup sering bermain di sini, dan dari hasil tanya2 dengan koki, mereka juga sempat memberi tahu, bahwa koki senior yang merupakan koki favorit presiden kedua juga masih bekerja di situ.

Suatu hari pada meeting kesekian, aku datang lebih pagi dari biasa, RDR pagi itu terlihat sepi, dan seperti biasa setelah memarkir mobil, aku menuju restoran, di sebelah kiri terbentang luas pemandangan lapangan Golf yang teduh dan hijau, pohon2 dan rumput yang tertata rapi, kolam2 pasir, dan beberapa eksekutif dengan "caddy"-nya masing2 nampak dikejauhan.  Namun tidak seperti biasanya di bagian dalam nampak beberapa orang yang sepertinya juga sedang menunggu rekan2nya yang lain. Saat melihat ku mereka balas melihat dengan pandangan curiga, karena merasa tidak nyaman lalu aku agak menjauh namun, masih memungkinkan utuk mendengar apa yang mereka bicarakan.

Entah kenapa, rekan yang aku tunggu2 belum juga datang, sementara rombongan disudut lain justru sebaliknya semakin lama semakin banyak dan nyaris mencapai 10 orang. Lalu terdengar suara seseorang yang dari pakaian dan bahasa tubuh-nya sepertinya pemimpin mereka (sebut saja PD). Lalu terdengar dia mengabsen satu persatu, kelompok itu namun dengan menyebutkan nama2 daerah, misal-nya “Jakarta Utara !”, dan Siap ! terdengar jawaban dari hadirin, “Jakarta Selatan !” dan terdengar lagi lagi “Siap !”. Lalu setelah absen, PD mulai mengecek lagi “Ban Mobil”, terdengar “Ada !”, “Bensin !”, lagi lagi terdengar “Ada !”, dll.

Tak lama PD mulai mengecek jumlah kendaraan, misalnya “Kendaraan dan jumlah untuk Jakarta selatan !”, terdengar jawaban “3 metro mini dan 150 orang !” demikian seterusnya. Hemm pikir ku sepertinya ini ada hubungan dengan demonstrasi. Sejauh ini aku masih merasa situasi masih normal2 saja. Tak lama kemudian setelah mengecek semua perwakilan dan bahan bahan, PD mulai lebih serius mengatur jalan-nya demo. Aku kembali menyibukkan diri, tetapi tiba2 suara PD terdengar dengan sedikit semangat dan  mulai memberikan instruksi teknis pembakaran ban mobil, yang disambut audiens dengan semangat. Lalu Terdengar PD mengatakan “Saya ingin acara ini berhasil memberikan tekanan pada pemerintah, dan saya tidak mau cuma bakar bakar ban serta unjuk rasa, saya ingin kalian juga membakar beberapa mobil disana”.

Wahh ..! aku cukup kaget mendengar kalimat terakhir-nya, bakar mobil ? bagaimana kalau itu mobil kita, atau teman kita atau saudara kita, orang2 "gila" ini seenaknya saja menjalankan demo dan tidak perduli pada orang lain sama sekali. Aku mulai mencoba memperhatikan mereka lebih dekat dan mencoba menebak2 apakah ini orang2 yang merasa dirugikan oleh pemerintah, atau EO untuk acara2 demo semacam ini. Namun rekan yang kutunggu2 keburu datang, dan akhirnya aku tak sempat meneliti lebih jauh kelompok ini.  Hemm moral of the story-nya, bahkan untuk acara seperti ini perencanaan tak kurang penting-nya, seperti kata ahli strategi perang  "Perencanaan yang baik adalah separuh dari kemenangan".

Link untuk part #2 http://hipohan.blogspot.co.id/2014/03/perencanaan-yang-baik-adalah-separuh.html



Tuesday, March 26, 2013

Kesempatan Tidak Datang 2x

Hemm banyak orang bilang, kalau ada kesempatan raihlah, karena kesempatan belum tentu datang 2x, banyak artis yang sekarang terkenal hanya karena kebetulan lewat di Mall, lantas ketemu talent scout, dan hupla ! Beberapa tahun kemudian menjadi artis terkenal. Sebaliknya Dahlan Iskan, dalam buku "Surat Dahlan", disebutkan bahwa beliau selalu percaya kesempatan datang berkali kali tinggal kita-nya mau atau tidak memanfaatkan kesempatan tsb.

Begitu juga banyak band, yang hanya muncul di cafe2 kecil, menyanyikan lagu buatan sendiri, seorang produser yang kebetulan liburan dan menonton terpesona, dan hupla ! Lagi2 band tersebut menjadi band top. Ini juga pernah terjadi pada MK, vokalis wanita yang saat ini ganti nama menjadi MJ. Saat show-nya disalah satu kafe di Bandung ternyata ditonton mantan istri salah seorang musisi ternama yang suka memajang simbol illuminati di album-nya.

Sekitar 20 tahun yang lalu, seorang sepupu yang sukses dalam bidang jurnalistik (sebut saja AZ), minta aku menjadi guide ketika membuat reportase untuk bahan resensi salah satu film yang sedang diputar  di Bandung. Saat malam menjelang dan perut keroncongan kami makan sate padang di Jalan Karapitan (saat ini pemilik-nya sudah berpulang dan diteruskan oleh anak almarhum, namun rasa-nya tak lagi sama). Takjub dengan rasa sate yang "nendang abis", AZ cerita, bahwa sate ini mengingatkan-nya akan sate yang sama persis di bawah jam gadang, Bukit Tinggi. Terus dia menambahkan lagi "Bagaimana pun tidak ada makanan yang lebih pas kecuali dinikmati langsung di pusat-nya".  Kata2 ini membuat aku terobsesi selama dua puluhan tahun menantikan kesempatan itu tiba.

Sekitar tahun 2009, abang-ku setelah sempat bercerai menikah kembali dengan seorang gadis yang berasal dari Padang Sidempuan. Karena Ayah kami, sudah berpulang ke Sang Maha Pencipta, sedangkan kakak dan adik tidak bisa join, akhirnya aku memutuskan untuk menghadiri acara tersebut mewakili saudara sekandung. Namun saat itu jalan Medan - Padang Sidempuan rusak berat, sehingga akan memerlukan waktu lebih dari 9 jam. Maka aku memutuskan untuk menggunakan rute Padang - Padang Sidempuan, meski dalam kondisi normal diperlukan waktu yang kurang lebih sama yakni 9 jam.

Pada hari H, anak dan istri mengantar-ku ke Prima Jasa Bandung - Soekarno Hatta (saat itu masih di Bandung Super Mall, kini TSM) dengan wajah sedih karena tidak bisa ikut , dan lalu terbang ke Padang. Namun karena penerbangan terlambat, travel Padang - Padang Sidempuan tak bisa menunggu-ku lebih lama lagi. Menyadari tak ada yang bisa menjemput untuk rute Padang - Padang Sidempuan, aku mengontak seorang teman yang paman-nya memiliki usaha travel di Padang. Sayang-nya Avanza sudah habis, dan yang ada cuma Innova. Aku tadinya lebih mengincar Avanza, karena bahan bakar-nya juga akan lebih hemat.

Jam 9 malam aku mendarat di Padang, dan lantas bersama seorang supir kurus kami langsung menuju Padang Sidempuan. Perjalanan melewati hutan gelap dengan jalan berkelok kelok dan batang2 pohon yang menaungi jalanan, suasana misterius sangat terbangun, khususnya karena beberapa hewan aneh sejenis musang dan juga ular menyeberangi jalan dan belum lagi bunyi2an hewan hutan yang bersahut2an di ketinggian pohon yang memagari jalanan.

Ketika tengah malam melewati Bukit Tinggi, aku sontak kaget, melihat asap mengepul dari kipas tukang sate persis di bawah Jam Gadang, wawww ! Dreams Come True ! langsung saja aku minta supir berhenti, namun dia mengatakan nanti saja pak saat pulang supaya lebih santai, toh kita lewat sini lagi. Hemm benar juga, pikir-ku, supaya kami tidak terlambat tiba. Lagian tidak mungkin acara menunggu-ku, jadi aku-lah yang harus datang lebih awal.  Singkat cerita kami tinggalkan sate tsb dan langsung menuju Padang Sidempuan.

Selesai acara pernikahan, tanpa menginap, siang-nya kami langsung menuju Padang kembali, untuk penerbangan pagi hari kesesokan harinya. Jadi selama dua malam itu plan-nya adalah tidur di mobil secara bergantian. Karena supir terlihat lelah aku menawarkan untuk gantian menyetir, cukup mengerikan ternyata jalan lintas Sumatera ini, jurang dan tebing yang rentan longsor menghiasi jalan. Kami juga sempat berhenti di jalan untuk menikmati durian. Tak berapa lama kami bergantian, dan tak terasa kembali melewati Bukit Tinggi, dan aku kembali minta berhenti. Namun sang supir bertanya "Kenapa sih pak harus yang ini, yang paling enak sih bukan disini pak, tapi SMS !" SMS ? pikir-ku, "SMS itu Sate Mak Syukur pak" jelas supir yang melihat aku bingung. "Lebih baik kesana pak, kalau bapak mau mencoba sate padang terbaik" tegas-nya lagi. Baiklah pikir-ku, sambil melihat tukang sate dibawah Jam Gadang yang semakin kecil dan semakin menjauh lalu asap-nya terlihat semakin kabur dan menipis.

Kami sempat mampir di toko oleh2 yang menjamur di sepanjang jalan di Bukit Tinggi dan sepertinya buka 24x7, dan membeli oleh2 khas seperti keripik sanjai. Anehnya beberapa merek-nya menggunakan nama artis papan atas Indonesia a.k.a Christine Hakim.

Lalu aku pun sempat jatuh tertidur, dan terbangun ketika supir mendadak bicara "Maaf pak, sepertinya SMS sudah tutup, karena memang laris, jadi cepat habis-nya". Hahhhhh aku kaget sekali, waduh aku sudah melepaskan kesempatan yang lewat di depan mata untuk obsesi 20 tahun menikmati sate padang di bawah Jam Gadang, dan kini kehilangan SMS juga, rasanya benar2 menyesal. Entah kapan aku bisa kembali ke sana, dan ini jadi pengalaman yang sangat berharga. Aku membiarkan orang lain, mengubah mimpi ku, saat sudah terbentang didepan mata. Jadi jika anda menginginkan sesuatu pastikan anda-lah yang mengontrol agar dapat berjalan dengan baik dan sesuai dengan apa yang di-inginkan.

Kini sudah mendekati 25 tahun mimpi tersebut masih belum juga terealisasi, semoga kelak ada waktu dan kesempatan untuk mewujudkan-nya.

Monday, March 25, 2013

Konvoi Sportage Bandung 23/3/2013

Bermula dari rencana ngopi bareng, namun hanya dalam beberapa hari terjadi perkembangan dan lantas ternyata muncul ide konvoi keliling Bandung, buka lapak asesoris hasil perburuan sesepuh Jakarta dan sekalian peresmian Bandung Chapter. Tidak tanggung2 konvoi bahkan melibatkan PATWAL dan sekalian sowan ke KMI maka dengan modal nekat  dan semangat pantang menyerah akhirnya acara ini berjalan juga dengan seru.

Sesuai kesepakatan semula, karena memang tujuan-nya “ngopi” maka acara direncanakan akan dilakukan di Café “Ngopi Doeloe” Buah Batu, namun hanya beberapa saat sebelum acara berjalan, diperoleh konfirmasi bahwa Café tersebut dalam kondisi tidak memungkinkan untuk menjadi tempat “rendezvouz” para IDSers. Maka dengan sigap panitia acara langsung koordinasi dan mengubah lokasi menjadi di Buah Batu Regency Club House, yang nantinya sekalian di resmikan menjadi lokasi sekretariat IDS Chapter Bandung. Hanya dalam beberapa jam berkat kerja keras Um Ajie, maka spanduk IDS sudah nangkring persis dibawah gapura Buah Batu Regency setelah sebelumnya juga nangkring di KMI Ahmad Yani.



10+1 ANS dari Jakarta dan Bekasi yang konsolidasi dulu di Tikum 72 juga ikut join untuk dalam acara ini, nah kenapa 10+1, karena Um Eddy mewakili angka 1 sepertinya tertinggal jauh di belakang, sedangkan 10 ANS lain-nya penuh semangat terus melaju ke Café “Pasar Kordon”.  Untung Um Eddy senantiasa awas, dan sempat melihat marka jalan alias Um Andri berserta tunggangan-nya ANS “Super Black Limited” yang sudah belasan menit tegak berdiri kepanasan dan nyaris berdebu untuk memberikan panduan bagi IDSers. Um Eddy akhirnya menjuarai dan membuktikan bukan HP apalagi Torsi yang penting, namun kejelian mata dalam menemukan marka jalan alias Um Andri.

Akhir kata ke 10 ANS yang sempat ke Café “Pasar Kordon” setelah hanya menemukan Club “Id-Mitsub**** Colt Sayur” menyadari kesalahan-nya dan akhirnya turut gabung, dan langsung konsolidasi pada sekitar jam 10:00 di Buah Batu Regency Club House. Acara segera disambung dengan perkenalan, maklum nyaris 50% member tidak pernah melihat muka masing2, lalu penjelasan dari KMI dan Siloam serta penjelasan tata cara konvoi, dan lalu sepatah dua patah dari teman2 PATWAL. Keluarga IDSers juga terlibat, meski tidak semua mulai dari pasangan, anak,teman (kandidat member IDSers). Juga terlihat beberapa ABG senior mengikuti jalan-nya acara sambil cari2 mangsa. Pada saat itu juga dilakukan upacara kecil penyerahan “Bendera Pusaka” pada Ketua Bandung Chapter Um Erwin disertai wakilnya Um Ajie oleh Pjs Ketua Umum Um Bima. 

Sempat ada ide untuk memecah-mecah rombongan per lima kendaraan, dengan dipimpin “local genus”, namun belakangan baru diketahui Um Erwin dan Um Rinaldhy yang diminta melead group2 kecil ternyata tidak lebih hapal jalan2 di Bandung dibanding IDSers Jakarta dan Bekasi. Rombongan diminta tidak menyalakan hazard, namun cukup lampu kabut, agar mudah dikenali sebagai bagian dari konvoi. Lalu 24 ANS IDSers, disertai 2 ANP KMI, 1 ANS KMI, 1 ANR KMI, 2 Moge PATWAL, 1 Sedan PATWAL serta 1 Sedan Hon** media, pun bergeraklah dengan gagah-nya.

Rombongan segera bergerak ke lokasi pertama yaitu KMI, keluar dari Buah Batu Regency langsung menuju pintu tol Buah Batu, dan keluar di Gerbang Mohamad Toha, terus menuju PTT dan belok kanan ke Lingkar Selatan. Sepanjang rute konvoi pengguna jalan menatap rombongan ANS sambil ternganga dengan DRL mencorong dan moncong provokatif, mulai dari pejalan kaki, sampai mobil lain2, yang cuek seperti biasa hanya angkot2 berwarna hijau yang dengan santainya kadang2 berada di tengah konvoi sambil mencari penumpang. Sepertinya para pengguna jalan bertanya-tanya dalam hati “Kok limited semua ?” . Karena terpotong potong, maka RC dan Sweeper memastikan semua rombongan komplit di pinggiran jalan Lingkar Selatan dan lalu konvoi kembali bergerak  menuju KMI. Selepas Lingkar Selatan, rombongan masuk jalan Sukabumi, lalu jalan Jakarta, tepat di depan KMI, puluhan karyawan KMI berdiri di pinggir jalan sambil melambaikan tangan penuh persahabatan terhadap artis2 IDSers. Lambaian ini tentu saja langsung disambut para IDSers dengan tidak kalah semangat. Aktivitas konvoi ini cukup seru karena  dibumbui gas dan rem mendadak, kehilangan panduan, dan melalui lalu lintas Bandung yang cukup sibuk. 

Seperti biasa konvoi kembali terpotong, kadang oleh pengguna jalan lain, dan kadang lampu merah, bahkan sesekali terlihat penampakan Sportage II misterius, yang diduga kuat milik salah satu staf KMI namun di KBP tak terlihat dimana Sportage II misterius tersebut parkir. Maka RC kembali melakukan konsolidasi di Asia Afrika, memastikan semua IDSers lengkap, dan KMI membagi-bagi snack bagi IDSers yang sudah mulai kelaparan. Setelah pasang aksi di depan Savoy Homann dan Gedung Konferensi Asia Afrika, maka konvoi kembali melanjutkan perjalanan melewati Braga, dan lalu Viaduct, menyusuri Wastu Kencana dan memotong Purnawarman, lantas masuk ke Jalan Merdeka. Nah di depan Bandung Indah Plaza (BIP), IDSers membuat dua barisan rapi, persis di depan tanda S coret dengan dikoordinir kepolisian dan security BIP, dan seperti biasa lagi2 membuat masyarakat Bandung sedikit ternganga seakan melihat kendaraan dari planet lain menyerbu Bumi (Parahyangan) .

Hujan lebat pun menyambut kedatangan IDSers, namun barisan IDSers tetap parkir dengan  mantap serta sempat membuat dua merk mobil lain yang lagi buka lapak di BIP sedikit terintimidasi. Sekitar 15 menit depan BIP dan bagi2 asesoris dari KMI berhubung sudah menjelang siang hari, maka RC memastikan pada setiap IDSers tujuan terakhir yaitu KBP. Lalu rombongan pun kembali melaju, menuju Pasteur, hujan sangat lebat menyebabkan member kehilangan posisi “RC asli” dan tersesat mengikuti “RC gadungan” ke BTC, diawali dengan satu ANS yang memang sudah sangat kelaparan, dan akhirnya diikuti sekitar enam ANS lain-nya. Menyadari ada kesalahan, maka dengan cepat enam ANS yang sempat mengikuti aliran sesat, langsung keluar parkiran BTC dan segera menuju KBP.

Saat hujan mulai reda, rombongan sampai di KBP, maka bertemulah empat jenis rombongan, yaitu; yang sama sekali tidak pernah nyasar, yang nyasar hanya di Pasar Kordon, yang nyasar hanya di BTC, dan yang nyasar di Kordon dan juga BTC (rombongan jenis  terakhir ini mohon maaf belum dapat dipublikasikan nama2nya, namun kebanyakan pasti sudah menduga siapa kira-nya). Kali ini Siloam dan Prodia yang bagi2 asesoris dan voucher. Lebih dari 20 ANS parkir berjejer dengan cantik-nya sayang tidak ada warna lain selain Abu, Hitam dan Putih. Di KBP setelah makan sore bersama dengan dijamu KMI, maka sekaligus dikukuhkan-lah Um Bima sebagai Ketua Umum sampai dengan ANS-nya dijual ups… maksudnya sampai dengan 2 tahun. Lalu Um Bima beserta jajaran pengurus menyampaikan visi dan misi kedepan yang mudah2an dapat dijalankan dengan sebaik-baik-nya.
 
Saat menjelang detik2 penutupan, Um Iwan yang menggunakan ANS dengan grill model “Gigi Ikan Paus” menyusul dari BSD dengan kecepatan rata2 140 km per jam (menurut beliau kecepatan rata2 segitu sih biasa karena Tan Iwan biasanya malah 160 km/jam), dan akhirnya bisa ikut join makan sore di KBP.

Lalu acara dilanjut dengan foto bersama, dan buka lapak, berbagai macam asesori seperti Rear Wing, B*W Look Lamp, Talang Air, Logo “Bukan Lex**” dll langsung digelar, dan transaksi besar2an pun terjadilah. Demikian reportase versi “non media” dari kegiatan IDS di Bandung yang berakhir sekitar jam 17:00. Saat Chapter Bandung pulang menuju rumah masing2, Jakarta Chapter dan Bekasi Chapter melanjutkan acara final dengan “Adu Performa / ngebut Bareng via Cipularang”, ada yang begitu optimis karena menggunakan  teknik dan mesin yang sudah di pasang alat khusus sebaliknya ada yang modal nekat mengandalkan bahu jalan. Sampai ketemu di kegiatan IDS berikutnya.

Friday, March 22, 2013

Adek

Pada zaman dulu, orang2 lebih senang memiliki anak lelaki, karena anak lelaki membuat keluarga menjadi kuat, lebih banyak akan lebih baik, dan lebih banyak lagi maka lebih kuat lagi. Pada beberapa tradisi, seperti di India, untuk menikah maka perempuan yang harus menyediakan mahar dan sejak kecil anak perempuan diperlakukan berbeda, dan lebih ironis lagi di Arab pada masa jahiliah, mengubur anak perempuan merupakan tradisi.

Dongeng tentang Amazon, yang juga mitologi Yunani, negeri dimana semua penduduk-nya adalah wanita sepertinya merupakan hal mustahil dalam sejarah peradaban, dan tradisi seperti Sumatera Barat merupakan sesuatu yang langka di mana “family name” justru turun dari wanita (matrilineal).  Lebih sering terjadi adalah seperti suku Batak di Sumatera Utara yang merupakan tetangga-nya  Sumatera Barat, dimana justru hal sebaliknya lah yang berjalan (patrilineal).

Jika saat ini seseorang hanya memiliki maksimal dua anak, maka  mungkin setiap keluarga tidak masalah memiliki sepasang anak, namun di China pernah diterapkan bahwa setiap keluarga hanya boleh punya satu anak, maka pembunuhan bayi sempat menjadi tradisi, karena ketidak sesuaian jenis kelamin. Seperti biasa lagi2 anak perempuan lah yang lebih sering menjadi korban.

Saat menikah, aku sebenarnya ingin paling tidak empat anak, namun riwayat kelahiran Abang (Si Sulung) sedemikan sulit-nya sehingga istri sempat ragu2 untuk memiliki anak kedua. Saat itu, karena aku berasal dari suku Batak dan istri menganggap dalam keluarga Batak kehadiran anak lelaki penting untuk meneruskan marga, dia memang sempat cukup tertekan dan akhirnya lega setelah mengetahui anak pertama kami lelaki meski melewati situasi yang cukup menagangkan dan antara hidup dan mati. Setelah merayu istri bertahun tahun, maka dia bersedia hamil kembali, dan lahirlah Adek (Si Bungsu) dan dengan demikian kami memiliki sepasang anak. Dengan segera aku melihat bahwa memang ada perbedaan yang sangat nyata pada kedua jenis anak tersebut.

Adek lahir di RS Emma Puradiredja, jln Sumatera pada hari Sabtu pagi, tanggal 8/7/2000. Saat itu merupakan tahun dimana begitu banyak anak yang lahir, khususnya dari etnis Tiongkok. Kenapa ? karena tahun Naga Emas, yang hanya terjadi setiap beberapa puluh tahun (Naga Emas terakhir sebelumnya adalah pada  tahun 1940). Jika saat Abang lahir aku berada di ruang bersalin, namun saat Adek lahir, aku justru sedang di taman lalu lintas mengasuh Abang yang mendadak rewel pagi itu. Sedih juga tidak bisa melihat proses persalinan-nya.

Tahun demi tahun berlalu, dan ini-lah keluarga kami,  dan dua titipan Allah ini dengan karakter-nya masing2 melengkapi puzzle kecil keluarga kami. Jika Abang cenderung santai, maka Adek lebih serius, jika Abang lebih cuek, maka Adek sangatlah perasa, jika Abang cenderung menginginkan perhatian orang tua, maka Adek justru lebih perhatian pada orang tua, jika Abang lebih senang jalan bersama teman2nya, maka Adek lebih suka jalan2 bersama orang tua-nya, jika Abang boros, maka Adek sangat hemat, jika Abang pemakan segala, maka Adek sangat pemilih terhadap makanan, jika Abang ingin dilayani, maka adiknya justru lebih suka melayani, jika Abang lebih berani, maka Adek malah lebih penakut, jika Abang sangat percaya diri, maka Adek malah tergolong pemalu, jika Abang harus sering diingatkan sholat, maka Adek malah sering mengingatkan kami sholat.

Suatu hari ketika berjalan jalan saat usianya sekitar 12 tahun, Adek  berkaca-kaca, ketika aku bertanya kenapa ? dia menjawab permainan solo John Petrucci dalam Breaking All Illusions sangatlah indah, kali yang lain dia berkaca-kaca  lagi, saat ku tanya kenapa, kali ini dia menjawab solo David Gilmour dalam Comfortably Numb sangat indah. Saat yang lain lagi2 dia menangis, saat ku tanya kenapa, dia bilang ingat materi ekstra kurikuler yang diajarkan di sekolah tentang kerusakan alam oleh ulah manusia. Itu sebab-nya aku dan istri harus hati2 berbicara dengan Adek, karena jika secara emosional dia terganggu maka sosok-nya yang perasa menjadi sangat sulit untuk diajak berkomunikasi.

Saat Adek masih kecil, mertua minta untuk mengasuh Adek, sejak masih bayi merah sampai dengan usia setahun dia bersama mertua-ku. Ketika  aku dan istri pergi kerja (saat itu aku masih kerja di Bandung sd 2001), kami mampir ke rumah mertua (yang terletak di bagian depan komplek), dan mertua serta Adek (yang biasanya baru saja dimandikan dan berbau bedak bayi dengan rambut dikucir) biasanya akan mengantar kami sampai kedepan pagar rumah mertua seraya Adek tersenyum manis . Sejak masih kecil Adek sangat mudah tersenyum, bahkan meski saat usia enam bulan, Adek seakan akan sadar kalau ekspresi terbaik saat di foto adalah tersenyum. Tepat saat Adek kembali bergabung bersama  sama kami, karena mertua kembali ke Kalimantan Barat, aku memutuskan untuk bekerja di Jakarta, jadi sampai dengan 12 tahun kemudian. Adek hanya memiliki Ayah pada Sabtu dan Minggu saja.

Saat Abang, istri-ku atau aku sendiri ulang tahun Adek lah yang selalu sibuk memikirkan hadiah, kartu ucapan selamat, dll. Sejak kecil dia sering membuat surat yang menyatakan rasa sayang-nya pada kami, atau kadang terima kasih, dan bahkan permintaan maaf. Dia juga pernah membuatkan “resep” menggunakan form resep milik ibu-nya ketika tahu aku sakit. Di lain waktu dia memberikan gambar atau origami karya nya sebagai hadiah. Adek juga memberikan foto-nya padaku dengan pesan taruh di kamar papa di Jakarta kalau2 kangen pada Adek. Kadang saat libur, aku dan istri tidur sore dan terbangun karena wangi-nya Cup Cake masakan Adek, dengan wajah gembira dia akan menyiapkan kue dalam tatakan dan menghidangkan-nya bagi kami.

Sampai saat ini Adek masih sering tidur bersama aku dan istri, dan sebelum tidur Adek akan mencium kami berdua bertubi tubi dengan berbagai jenis ciuman, mulai dari “sun tabrak” (memonyongkan dan mengeraskan bibir seraya menabrak telak sasaran), “sun tempel”  (sun melekat , basah dan seakan tak bisa lepas ) serta “sun komplit” (dimana komplit berarti mulai dari dahi, hidung, pipi sampai dagu).  Adek memang sosok yang hangat, dan memeluk kami kuat-kuat adalah satu dari sekian banyak ekspresi-nya.

Saat ini Adek, selain suka musik progresif, memiliki banyak hobi sebagaimana aku, mulai dari fotografi, musik progresif, drum, gitar, membaca, menggambar, jalan2, menonton film, berenang, menulis  dan memasak.  Namun selain itu ia juga memiliki hobi lain yang tidak dikuasai ayah-nya seperti bernyanyi.  Saat menginginkan sesuatu Adek bisa menjadi sangat keras, dan dia bisa “memaksa” aku, istri-ku dan Abang untuk menyaksikan konser Dream Theater di MEIS, Ancol.  Saat lagi mood, Ade mengurung diri dengan Abang di studio sambil menyetel Scene From A Memory –nya Dream Theater dari awal sampai ujung, lalu Adek bernyanyi dan Abang bermain drum. 

Aku dan istri hanya bisa berdoa semoga dia menjadi anak yeng kelak berguna bagi sesama-nya, shalihah dan menjadi satu disamping tiga hal yang amal-nya tak putus bagi kami berdua, amien.

Thursday, March 21, 2013

Solusi Heinz Guderian untuk Maginot Line

Saat bekerja sebagai expert untuk document exchange bagi salah satu anak perusahaan  Telkom, di bidang digital financial transaction. saya berkenalan dengan salah seorang manager muda dari Telkom Group, ternyata kita berdua sama2 penggemar cerita perang, dan tentu saja pernak pernik WWII adalah salah satu diantara-nya. Dia adalah pengagum beberapa strategi tempur hebat, diantara-nya seperti cerita di bawah ini.

Perancis yang cukup sukses di WWI semakin yakin akan kehebatan pasukan kavaleri-nya, di lain pihak Jerman yang kalah dalam WWI terus menerus memikirkan cara menaklukkan Maginot Line jalur pegunungan yang terjal dan menjadi benteng alam bagi Perancis.

Sebagaimana yang dilakukan Jack Welch dalam membangun GE, yaitu dengan memberi kesempatan bagi siapapun selama punya ide yang baik meski cuma level paling bawah di area operasional, Hitler pun memberi kesempatan pada pimpinan militer, sayang-nya tak seorang Jendral pun yang punya jawaban. Melainkan seorang kolonel bernama Heinz Wilhelm Guderian.

Apa jawaban Guderian ?, Panzer, ! kendaraan lapis baja yang sanggup menaklukkan jalanan off road Maginot Line. Yakin dengan ide tersebut Hitler melakukan promosi Guderian melewati senior2nya dan dengan tugas utama membangun armada Panzer.

Dengan Panzerwaffe yang dibentuk pada 5 Juni 940 inilah Hitler menaklukkan Perancis dengan serangan secepat kilat ala Blietzkrieg. lepas dari bahwa Hitler adalah tokoh "hitam" dalam sejarah dunia, namun kita bisa belajar dari-nya bagaimana mencari solusi (solusi terbaik bisa saja muncul dari manapun, dan orang2 operasional salah satu diantara-nya), bagaimana eksekusi (jika tidak sekarang kapan lagi ?, dan sang pencetus ide harus terlibat di dalam-nya) dan tentu saja sukses dalam implementasi-nya (untuk meraih kesuksesan, seseorang harus berani menghadapi kegagalan).


Wednesday, March 20, 2013

The Strength of A Man

Seorang teman kantor mengirim sebuah artikel yang dikutip dari karya Jacqueline M. Griffiths, sorang psikolog dari Inggris yang pada tahun 1999 menulis buku yang "Best Seller" berjudul "The Strength Of A Man".

Beberapa point penting yang dia tulis sbb (dengan sedikit saya modifikasi sana sini);

Kekuatan seorang pria tidak tercermin pada lebar bahunya, namun seberapa lebarlengan-nya untuk merangkul keluarganya.

Kekuatan seorang pria tidak dalam nada keras suaranya,
namun dalam kelembutan kata2nya.

Kekuatan seorang pria bukan dari seberapa baik dia pada teman2nya,
namun pada bagaimana ia memperlakukan istri dan anak-anaknya.

Kekuatan seorang pria bukan bagaimana penghormatan yang dia dapat di tempat kerja,
namun bagaimana ia dihormati di rumahnya.

Kekuatan seorang pria tidak diukur dari keras tidak pukulan tangan-nya,
namun dalam sentuhan lembutnya.

Kekuatan seorang pria bukan pada seberapa luas dan bidang dadanya,
namun seberapa luas hatinya.

Kekuatan seorang pria bukan dari berapa banyak wanita yang dia takluk-kan,
namun dalam kesetiaannya meski hanya seorang wanita.

Kekuatan seorang pria bukan dari seberapa kuat beban yang bisa dia angkat,
namun seberapa besar beban yang menjadi tanggung jawab-nya.

Kekuatan seorang pria bukan pada kecerdasan-nya,
namun seberapa mampu dia mengendalikan emosi-nya.

Artikel ini mengingatkan saya akan hadist Nabi Muhammad SAW nyaris 1400 tahun yang lalu, saat menguburkan anak perempuan hidup2 adalah tradisi di kalangan masyarakat jahiliah,  sbb "Sebaik-baik kalian adalah yang paling baik terhadap keluarganya (istrinya)".

Pesan Uang Untuk Manusia

Beberapa minggu lalu saya tersentak melihat wawancara salah satu pengacara kondang berinisial HPH yang gemar mengenakan "rantai kapal" di lengan-nya. Dia memberikan hadiah ulang tahun dalam bentuk mobil mewah Lamborghini untuk anak-nya dengan harga lebih dari lima milyar. Ironis-nya beliau bahkan seakan akan sengaja melakukan jumpa pers untuk memamerkan momen tersebut, seraya mengatakan "Tujuan manusia dalam kehidupan adalah mencari kemewahan".

Pada saat yang kurang lebih sama saya juga lagi senang2nya mendengarkan empat album Pink Floyd, grup progresif asal Inggris, yaitu "Dark Side of The Moon", "Animal", "Wish You Were Here" dan "The Wall". Dan lagu "Money" yang tersohor itu adalah satu trek andalan di album "Dark Side of The Moon".

Berhubung situasi soal uang ini masih cukup hangat, ada baiknya saya mengutip (meski dengan sedikit memodifikasi) kiriman salah seorang teman via BBM group sebagaimana berikut.

Tampilanku sebetulnya sangat lah biasa.
Dibuat dari bahan nyaris tak berharga.
Fisikku hanya lembaran "lemah tak berdaya",
Aku juga tak sanggup melawan air dan juga panas-nya api yang membara.


Namun

Karena kau, aku mampu merombak tatanan dunia.
Karena kau, aku juga "bisa" merubah etika.
Karena kau, aku menjadi idola.


Dan

Karena kau, aku mampu membuat mu berubah kepribadian
Karena kau, aku mampu membuat mu mengkhianati persahabatan
Karena kau, aku mampu membuat kalian saling menjual diri kalian.
Karena kau, aku mampu mengganti agama dan keyakinan.


Meski aku tdk mengerti beda saleh dan bejat,

Tapi manusia memakai aku menjadi patokan derajat,
Tapi manusia memakai aku menentukan kaya dan melarat
Tapi manusia memakai aku menentukan yang terhina dan yang terhormat .


Meski aku bukan iblis

Tapi demi aku orang melakukan kekejian sadis.
Tapi demi aku perceraian menjadi tidak lagi ironis.
Tapi anak dan orangtua berselisih dan tak lagi harmonis.


Meski aku bukan Tuhan

Tapi manusia menyembah dan menghamba pada-ku
Tapi manusia menghormati aku.
Tapi manusia rela mati demi aku.
Tapi manusia ingin menjadi budak ku.


Padahal

Aku hanya bisa membeli obat namun tak bisa membeli usia.
Aku bisa membelikan barang apa-pun di dunia namun tak mampu membeli bahagia
Aku bisa menemani manusia di dunia tapi maaf saja tidak di alam sana.
Aku bisa kau gunakan untuk mencari pahala namun aku bukanlah penebus dosa.


Menutup cerita kali ini, saya ingat kisah seorang anak yang menangis di pinggir jalan karena kehilangan uang 100 ribu, seseorang pria yang kebetulan iba, bertanya dan mengganti-nya 100 ribu, namun tangis si anak justru bertambah nyaring "cetar membahana" (meminjam istilah salah satu penyanyi pop), merasa heran si pria bertanya, dan si anak menjawab "seandainya saja tidak hilang kan sudah jadi 200 ribu".

Everything Is Possible - Kevin Wu

Karya Kevin Wu ini enak dibaca, kombinasi antara pengetahuan dan pengalaman hidup. Begitu masuk di beberapa halaman pertama kita sudah dihadapkan pada kisah hidup keluarga-nya yang bekerja demikian keras namun tetap kesulitan secara ekonomi. Bahkan saat kelas satu SD,  di hari pertama sekolah Kevin sudah harus berjualan. Kevin juga bertahun tahun menjadi pencuci piring di warung orang tua-nya, dan sering sekali baru selesai jam 11 malam, meski saat ujian.



Namun Kevin selalu memelihara sikap positif untuk selalu memilih berpikir "mungkin" daripada "tidak mungkin". Dan hal inilah yang membawa-nya ke kunci sukses dengan menjadi pemilik beberapa perusahaan, dan motivator nasional. Prinsip Kevin ini mengingatkan saya akan hal yang sering disampaikan salah satu atasan di kantor, mengenai musuh dalam hidup "Tidak mungkin", "Tidak bisa" dan "Saya sudah tahu". Pola pikir seperti ini akan menutup kemungkinan "baru" atau cara berpikir lain dalam menghadapi masalah.

Dalam buku ini untuk membuat sesuatu menjadi mungkin, maka Kevin mengenalkan siklus tiga "RE", yaitu REview, REact dan REceived. Analogi tiga RE ini adalah seperti yang dilakukan Wright bersaudara ketika membuat pesawat terbang. 

Kevin juga mencoba belajar dari orang sukses, karena menurut-nya ada sikap sukses yang sama, khususnya dalam pola pikir, pola perilaku dan pola interaksi. Dan jika kita dapat mempelajari hal tsb, maka kita akan bisa sama sukses-nya. Membaca bagian ini, mengingatkan saya akan pepatah arab, "bergaul dengan penjual minyak wangi akan membuat anda harum, dan sebaliknya". Memiliki teman sukses akan membuat anda juga memiliki arah ke aura yang sama.

Kevin juga mengutip kata2 mentor-nya, seperti Andrie Wongso yang mengatakan "Dunia akan KERAS, jika anda LUNAK pada diri sendiri, sebaliknya dunia akan LUNAK jika anda KERAS pada diri sendiri". Sepertinya mirip seperti yang disampaikan Jack Welch, untuk mengubah sesuatu diluar anda, mulailah dari diri sendiri, dengan memiliki "E"nergi, lalu menularkan-nya atau "E"nergize, tidak ragu mengeksekusi-nya atau "E"xecute dan berjuang sampai batas atau "E"dge.

Agar semua usaha ini selalu berada di jalan yang "lurus", Kevin mengutip kata2 Covey yaitu "Begin with End in Mind". Karena cita2 bisa dicapai kalau setiap kali kita diingatkan apakah sudah menuju arah yang benar. Usaha tanpa arah, ibarat membangun rumah tanpa "blue print", jadi pastikan anda memiliki "blue print" masing2 dan lalu mulailah setiap langkah menuju ke arah tsb tak perduli sekecil apa-pun.

Kevin menjelaskan kenapa ada begitu banyak orang yang bekerja keras selama hidup-nya namun tidak juga meraih kesuksesan. Ibu2 yang pada dinihari sudah harus berjualan, nelayan yang pergi saat malam, petani yang menggarap sawah sepanjang hari, dll. Kerja keras tidak melulu cukup melainkan juga harus kerja cerdas. Analogi-nya adalah menangkap kupu2 dengan berlarian membawa jaring besar kian kemari atau membuat taman indah penuh dengan bunga, sehingga kupu2 datang sendiri. Pilihan ada pada diri anda sendiri. 

Kevin juga mengingatkan penting menghadapi rintangan, karena tak ada juara jika tak ada ujian, tak ada pahlawan jika tak ada perjuangan,  tak ada prestasi jika tak ada masalah, tak ada layang2 terbang jika tidak ada angin, tak ada penemuan hal baru jika tidak ada keterbatasan, tak ada otot jika tidak ada beban, dan untuk semua rintangan tersebut, Kevin mengutip kata2 master Zen, Thich Nhat Hanh, yaitu "No Mud No Lotus".

Saat membahas "Ibu Jus" sebagai contoh pengusaha yang menambahkan racikan "antusiasme" dalam setiap minuman yang dibuatnya, Kevin menyimpulkan perlunya sifat2 "Tuhan" ada dalam diri setiap orang. Hal ini mengingatkan saya akan training ESQ-nya Ary Ginandjar dalam mengimplementasikan 99 asmaul husna dalam diri kita, alias nama2 sifat Sang Maha Pencipta.

Kevin juga mengingatkan kita akan kata2 Muhammad Ali "Para pemenang tidak dibentuk di pusat2 kebugaran, mereka di bentuk oleh sesuatu yang ada jauh dalan diri mereka, suatu hasrat, suatu mimpi, suatu visi. Mereka memang harus memiliki KEAHLIAN, namun KEINGINAN harus lebih besar dari KEAHLIAN".

Buku yang sangat enak dibaca, penuh dengan contoh2 orang sukses.

Thursday, March 14, 2013

We Shall Never Surrender

Suatu sore di akhir minggu saya menyetir menuju Bandung bersama salah seorang teman sesama  "kutu buku" dan sekarang bekerja di Makassar. Dalam perjalanan kami saling "share" mengenai berbagai bacaan yang pernah kami “lalap”, dan Iwan demikan nama-nya cerita tentang Winston Churchill. Hemm apakah ini berhubungan dengan pidato terkenal-nya saat serbuan Jerman saat WWII di atas langit London, ternyata tidak sepenuhnya.

Cerita ini juga tidak berhubungan dengan Iron Maiden, group metal Inggris yang bahkan membuat “Aces High”, lagu dengan pembuka pidato yang sangat terkenal ini dalam salah satu konser "live" mereka. Seperti apa sih pidato-nya ?


We shall go on to the end.
We shall fight in France
We shall fight on the seas and oceans.
We shall fight with growing confidence and growing strength in the air.
We shall defend our island whatever the cost may be
We shall fight on beaches,
We shall fight on the landing grounds,
We shall fight in the fields and in the streets,
We shall fight on the hills.
We shall never surrender.


Nah pidato serak dan sengau (sepertinya dipengaruhi hobi cerutu-nya Churchill ) inilah yang membuat masyarakat Inggris terbakar, seakan tidak perduli dengan bagaimana Jerman menghajar antara lain Belanda, Perancis, serta beberapa negara lain-nya dengan serangan kilat ala blietzkrieg (nah kalau ini diangkat menjadi salah satu lagu oleh Metallica) Inggris yang diuntungkan dengan adanya selat antara Jerman dan Inggris, mengubah ketakutan menjadi keberanian. Dan RAF Inggris menantang Luftwaffe  Jerman di langit Inggris yang akhirnya menjadi salah satu dari sekian banyak perang legendaris di masa WWII.

Beberapa saat setelah perang, Churchill yang menuai pujian karena pidato dahsyat-nya ini diundang oleh salah satu sekolah tepatnya Harrow School untuk memberikan pencerahan. Ketika segenap “civitas academica” sudah hadir, namun Churchill yang ditunggu konon tak jua datang. Menit demi menit, dan lalu merambat ke jam, akhirnya Churchill pun tiba, dengan mantap tanpa rasa bersalah langsung menuju podium, dan lalu diam sambil menyapukan pandangan dari kiri ke kanan seraya menatap hadirin dengan tajam.  Audiens yang kebingungan dan masih agak kesal dengan keterlambatan ini, bertanya tanya dalam hati ada apa dengan Churchill ? detik demi detik seolah olah merambat begitu lama, lantas setelah keheningan yang mencekam, Churchill akhirnya mengucapkan “Never Give Up !” dengan serak dan mantap.

Lalu Churchill meninggalkan ruangan, audiens yang tidak siap, masih bingung dengan kejadian itu, lalu terdengar tepuk tangan, perlahan diikuti audiens lain, dan akhirnya di seluruh gedung terdengar tepukan membahana. Dan sejak saat itu, pidato Churchill yang cuma satu kalimat tersebut di Harrow School tersebut dikenang sebagai salah satu pidato terbaik, namun tentu saja masih jauh dibawah pidato-nya saat WWII.

Hemm lantas apa moral of the story-nya ? seperti juga ada banyak cerita sebuah pertandingan bola dapat berubah hasilnya secara drastis, karena seorang pemimpin (manajer sepak bola) dapat memanfaatkan 15 menit saat istirahat dengan baik. Jadi komunikasi di saat yang tepat, dengan pemilihan kata yang tepat, dan kontrol intonasi yang tepat dapat mengubah nasib suatu kaum, dari pecundang menjadi pemenang. 

Monday, March 11, 2013

Deng Xiao Ping

Jika melihat keberhasilan China sekarang bahkan sampai membuat Amerika ketar ketir kita tak boleh sama sekali  melupakan Deng Xiao Ping. Penerus Mao yang memiliki pendekatan terbuka ini memilih cara yang berbeda dengan Gorbachev dalam melakukan perubahan. Jika Uni Sovyet  "hancur" seiring dengan tidak relevan-nya implementasi sosialisme selepas perang dingin, maka sebaliknya, China dengan mulus melakukan transformasi dan lepas landas ke abad 21.

Apa sih resep yang dilakukan Deng Xiao Ping ? Sebenarnya sangat sederhana, persis seperti pendekatan2 ala Jokowi, Deng hanya melakukan beberapa hal sederhana, dan 30 tahun kemudian China menjadi salah satu negara dengan cadangan devisa terbesar di dunia. Begitu juga kemajuan teknologi transportasi, mulai dari motor, mobil / bis dan kereta api dan bahkan pesawat terbang termasuk teknologi luar angkasa.

Di IT, akuisisi terhadap salah satu bisnis IBM yakni Lenovo, dan lahirnya perangkat lunak saingan Google alias Baidu misalnya bukti bahwa di IT pun China berjaya. Demikian juga di teknologi konstruksi, mereka sanggup membuat pencakar langit hanya dalam beberapa bulan, yang dibuat secara modular layak-nya lego. 

Dalam teknologi komunikasi, perusahaan2 seperti Huawei semakin menunjukkan kekuatan mereka. Belum lagi industri subkon seperti Foxconn yang boleh dibilang mesin produksi Apple. Jadi apa yang sebenarnya dilakukan Deng ?

Strategi #1, "Law Enforcement", Deng tak segan2 menghukum mati koruptor, bukan cuma pelaku melainkan juga keluarga pelaku yang turut menikmati hasil korupsi, dan eksekusi tembak mati dilakukan di lapangan  terbuka, yang memberikan "Shock Theraphy" sekaligus  mengimplementasikan pepatah China, "potong seekor ayam untuk menakuti nakuti seribu kera". 

Strategi #2, Buat jalan trans propinsi, trans kota  berkualitas di seantero China  untuk mengubungkan daerah supply dan demand, sehingga ekonomi tumbuh lancar. Disamping jalan untuk mobil, pemerintah juga memotori berbagai moda transportasi seperti kereta, monorel, dll. Ini mirip seperti  yang dilakukan Sri Pudjiastuti pengusaha ekspor ikan dan sekarang maskapai penerbangan dengan armada pesawat ringan serta lapangan terbang rumput di berbagai lokasi . Dengan menghubungkan supplay dan demand, Sri Pudjiastuti dapat membantu para nelayan menikmati harga yang pantas, serta sebaliknya konsumen sea food mendapatkan santapan yang lebih segar.

Strategi #3 Setiap ada hari libur "kejepit", maka buat hari tersebut menjadi bagian dari hari libur, sehingga banyak keluarga yang bisa libur panjang ke berbagai tempat seraya melakukan banyak transaksi sepanjang jalan, dan menghidupkan ekonomi di berbagai pelosok daerah.

Sayang-nya Deng Xiao Ping jualah aktor dibalik Tiananmen pada tanggal 4/6/1989 yang diduga memakan korban sebanyak 3000 sd 7000 orang. Beliau diduga kuat mengerahkan tank militer membantai demonstra sehingga Tiananmen dikenal menjadi salah satu tragedi paling berdarah di dunia.Tak ada manusia yang sempurna, dan akhir kata mari kita mulai perjalanan 1000 kilometer dengan satu langkah kecil pertama, dan pastikan arah yang kita tempuh tepat, "Think Big and Start Small" seperti yang pernah disampaikan Iwan Sunito pengusaha Indonesia yang sukses dalam bisnis real estate di Australia dalam salah satu wawancara-nya di TV.


Thursday, March 07, 2013

Rutinitas ala Jepang

Saat bekerja di pusat komputer di salah satu perguruan tinggi teknik negeri di Bandung, seorang sahabat saya bercerita tentang rekan-nya yang memutuskan untuk bekerja di Jepang, sebut saja nama-nya M. Saya, sahabat saya dan M (hemm kok agak2 mirip judul lagu Iwan Fals "Antara Aku, Kau, Dan Bekas Pacarmu") dulu memang bekerja di pusat komputer yang sama, namun setelah beberapa saat M memutuskan untuk mencari pengalaman ke Jepang.

M yang juga fans berat grup progresif asal Canada alias Rush ini, memutuskan bekerja di Jepang karena kebetulan bidang-nya sangat menarik, yakni "fleet management" untuk mobile devices. M memang sangat menyukai computer graphic, dan tugas akhirnya juga berhubungan dengan pemetaan tubuh manusia secara digital.

Sesampainya disana, meski awal-nya M sangat menikmati pekerjaan-nya dia mulai merasa ada sesuatu yang terus menerus berulang dan terasa sebagai rutinitas yang membosankan. Setiap pagi saat berangkat, dia selalu menggunakan kereta yang sama, antri dengan urutan yang kurang lebih sama (dengan orang2 yang sama juga) dan nyaris selalu duduk di gerbong yang sama. Pada masa itu boleh di bilang M, satu2nya orang asia non Jepang yang bekerja di perusahaan tersebut.

Sesampai di kantor, semua orang seakan akan juga tiba pada jam yang kurang lebih sama, demikian terus dari hari ke hari. Saat makan siang karena waktu yang sempit maka dia nyaris selalu makan di tempat yang sama, tempat duduk yang sama, dan bahkan musik yang diputar pada jam tersebut juga sama. Setelah beberapa tahun di Jepang dia semakin merasa tertekan khususnya pada malam hari , dan berpikir sebaiknya dia kembali saja ke Indonesia, dan mencari seorang wanita untuk di jadikan istri, toh tabungan saat ini juga sudah cukup.  Akhirnya dia memutuskan kembali ke Indonesia, membeli sebuah rumah, kendaraan dan menikah dengan seorang wanita pilihan-nya.

Beberapa bulan kemudian ex bos-nya dari perusahaan Jepang tersebut menelepon M sekaligus meminta M untuk kembali. Ternyata setelah M pergi, kepercayaan perusahaan Jepang tersebut pada karyawan Asia non Jepang tumbuh, dan mereka mulai memperkerjakan programmer dari India, China, Philippina, namun mereka menyadari bahwa diperlukan seorang senior yang dapat mengordinasikan semua resources Asia non Jepang tersebut sehingga dapat berjalan dengan baik. M terus menolak namun ketika ex bos-nya menawarkan kompensasi 3x lipat, akhirnya M mau kembali namun kali ini dengan membawa keluarga-nya.

Seorang teman sempat share kebudayaan Jepang baru2 ini sbb;

1. Tahukah anda murid2 sekolah di Jepang membersihkan sekolah mereka setiap hari antara 15-30 menit bersama2 dengan gurunya dengan tujuan untuk menciptakan generasi penerus Jepang yang gemar dan cinta akan kebersihan.

2. Tahukah anda bahwa siapapun orang Jepang yg membawa anjingnya jalan2 harus membawa kantong untuk memungut kotorannya. Karena Kebersihan dan higienis merupakan bagian dari budaya mereka.

3. Tahukah anda bahwa petugas kebersihan di Jepang di panggilnya insinyur kebersihan dan mendapatkan gaji setara Rp. 50.000.000 per bulan. Dan masuknya melalui test tulis dan wawancara.

4. Tahukah anda bahwa Jepang adalah negara yang miskin sumber daya alam dan ratusan kali mengalami gempa bumi dalam setahun, tapi negaranya justru menjadi negera ke dua dengan ekonomi terkuat di dunia?

5. Tahukah anda Hiroshima hanya membutuhkan waktu 10 tahun untuk bangkit kembali dari keterpurukan ekonomi pasca jatuhnya bom atom di sana?

6. Tahukah anda bahwa pemerintah Jepang melarang penggunaan Handphone di Kereta, restoran & ruang tertutup lainnya?

7. Tahukah anda bahwa pelajar Jepang sejak SD sudah harus belajar Etika moral & sopan santun untuk menghadapi orang lain?

8. Tahukah anda meskipun secara ekonomi kaya tapi tidak ada yang memiliki pembantu karena masing2 orang tua bertanggung jawab sendiri mengelola rumah & anak2nya?

9. Tahukah anda pelajar SD Jepang tidak ada ujian sampai kelas 3 SD, karena hingga kelas 3 SD konsep pendidikannya hanya untuk membangun & mengembangkan akhlak bukan sekedar menguji kemampuan atau mendoktrin anak?

10. Tahukah anda jika orang Jepang makan di restoran buffet (makan sepuasnya) orang Jepang hanya mengambil secukupnya & tidak pernah menyisakan makanan untuk di buang?

11. Tahukah anda bahwa tingkat keterlambatan KERETA di Jepang hanya 7 detik/tahun? Karena mereka sungguh2 menghargai waktu, mereka tepat waktu sampai ke menit dan detik.

Demikianlah rutinitas di Jepang yang segalanya serba teratur, mungkin nyaman bagi sebagian orang, namun tidak demikian dengan sebagian yang lain.