Thursday, December 20, 2012

Jepang Tua vs Jepang Muda

Saat masih kos di sekitar Manggarai, saya memiliki seorang sahabat yang bekerja di Daimler-Benz. Kami langsung merasa cocok satu sama lain karena kebetulan sama sama penggemar komik. Dari dialah saya tahu Kungfu Boy alias Chinmi (terkenal dengan jurus andalan Peremuk Tulang dan Dewa Petir), yang setiap serinya kami tunggu dengan tidak sabar. Maklumlah pencipta Kungfu Boy alias Takeshi Maekawa memang tidak pernah tergesa gesa dalam membuat serial ini. Jadi kadang baru sebulan kemudian kami bisa membaca lanjutan-nya, atau bahkan kadang2 lebih. Saya sendiri tidak membeli serial ini, namun membaca-nya dari koleksi yang dimiliki teman saya tersebut.

Suatu hari teman saya ini cerita tentang pengalaman-nya bekerja di Batam, tepatnya sebuah pabrik printer Jepang yang menjadi pemasok untuk printer Epson. Perusahaan ini dikelola seorang Jepang (untuk memudahkan saya singkat sebagai JT alias jepang tua) yang sudah berusia lanjut dan semestinya pensiun. Namun entah karena kebutuhan hidup, beliau masih juga bekerja sebagai ekspatriat di perusahaan ini sebagai pemimpin operasional atau harian.

Teman saya dan rekan2nya di perusahaan ini kurang suka bekerja di bawah JT, karena sangat disiplin dan dianggap terlalu efisien (atau lebih tepat disebut pelit bagi sebagian karyawan). Suatu hari bagian gudang mengeluh kekurangan karyawan, maka issue ini pun dieskalasi ke JT. Alih alih menerima keluhan ini dan menambah karyawan, JT malah langsung ke lapangan dengan membawa stopwatch dan lalu mengukur waktu rata2 yang dibutuhkan karyawan gudang untuk mengambil atau mengeluarkan barang. Setelah membandingkan dengan frekuensi keluar masuk barang beberapa waktu terakhir, kesimpulan-nya justru karyawan gudang kelebihan, dan JT bukan-nya menambah malah langsung mengurangi karyawan. Sejak saat itu JT memiliki musuh baru, yaitu karyawan2 gudang.

Pada hari yang lain ada informasi bahwa karyawan kekurangan komputer, seperti biasa JT tidak langsung percaya, melainkan memilih untuk menyebarkan kuesioner kesetiap karyawan pengguna komputer untuk mensurvey apa saja yang mereka lakukan dengan komputer mereka dan berapa lama waktu yang diperlukan. Lantas setiap karyawan di investigasi satu demi satu, sehingga misalnya yang mengaku membaca dan menulis email memerlukan tiga jam akan dicek dan kalau ternyata cuma perlu satu jam, maka lembar survey di edit ulang.  Akhirnya semua hasil survey dikumpulkan, jika ada yang perlu 2 jam, sedangkan yang lain perlu 6 jam, maka mereka berdua cukup menggunakan satu unit, dan seterus-nya. Alhasil ternyata komputer kantor justru kelebihan. Kali ini semua karyawan pengguna komputer manjadi musuh baru JT.

Begitulah hari demi hari berlanjut, sampai tiba saat nya laporan bulanan dicek, dan ketahuan bahwa biaya listrik membesar. Maka JT langsung survey ke lapangan dan menemukan bahwa satu2 nya jalan adalah mengumpulkan karyawan di beberapa lantai saja, dan mengosongkan lantai yang lain sekaligus mematikan ac-nya, dengan demikian bulan berikutnya biaya listrik turun drastis. Kali ini sisa karyawan memusuhi JT bersama sama pengguna komputer dan bagian gudang.

Suatu hari ada inspeksi dari Jepang, oleh seseorang manajer muda bertampang arogan (sebut saja JM alias jepang muda). JM lantas berkeliling dari satu dept ke dept lain, sementara JT membungkuk bungkuk dengan takzim disamping-nya. Tiba tiba disatu tempat JM berdiri sambil menunjuk nunjuk debu disekumpulan kardus unit yang siap dikirim di luar ruangan. Wajahnya terlihat marah seraya mengeluarkan kata2 yang terdengar kasar meski karyawan tidak jelas apa yang disampaikan JM. Wajah JT terlihat pucat pasi, dan membungkuk berkali kali, tiba2 JM menarik dasi JT dan setengah menyeret-nya kesalah satu kardus, dan lantas menggosokkan dasi JT ke debu2 yang menempel di permukaan kardus.  Sosok JT yang tua, kurus dan kecil terlihat tertarik ke sana sini di depan sebagian karyawan, sementara dasinya digosokkan ke kardus berdebu. Pada saat itu pesanan memang lagi banyak sedangkan kapasitas gudang terbatas, sehingga diambil putusan untuk menempatkan unit2 yang siap dikirim di luar ruangan. Ketika akhirnya JM melepas JT, JT menundukkan badan-nya dengan hormat dan minta maaf berkali kali.

Setelah peristiwa itu dan sepulangnya JM, semua pimpinan dikumpulkan JT, dan segera disusun solusi untuk unit berdebu, dan diambil putusan selama unit tidak bisa disimpan di gudang, akan disusun satgas khusus yang secara periodik melakukan pembersihan pada unit2 tersebut. Karyawan mendengarkan dengan sungguh2 apa yang dikatakan JT terutama karena cukup shock dengan peristiwa yang mereka lihat hari itu. Dan dalam hati mereka, semuanya bersyukur bahwa atasan mereka adalah JT dan bukan JM.

Hemm apa moral of the story nya, pertama; kita tak heran bagaimana Jepang bisa semaju sekarang, disiplin dan efisiensi adalah kuncinya, mereka dapat menjual produk yang lebih murah dengan kualitas yang lebih baik dibandingkan buatan negara2 barat, kedua, kadang seseorang tidak mensyukuri apa yang dia miliki kecuali setelah dia melihat apa yang tidak dimiliki orang lain. Mari kita sama2 meningkatkan disiplin, meningkatkan efisiensi dan selalu bersyukur. 

 

Tuesday, December 18, 2012

Uwa Miskat

Salah seorang Uwa’ku yang bernama Miskat. Asal muasal namanya, kalau menurut penuturan Uwa’  sendiri, adalah karena dia kebetulan lahir hari Kamis. Orangtua Uwa sambil mikir2 mencari nama2 yang cocok terus menerus menggumamkan hari lahir sang Uwa’ yakni Kamis, Kamis, Kamis ... dst. sehingga lama2 berhenti pada saat ucapan tersebut menjadi Miska, Miska Miska ... Namun supaya enak dan lengket di lidah, maka  ditambahkanlah huruf t, sehingga jadilah Miskat.

Ayahku hanya nyengir setengah percaya  mendengar penjelasan semau gue Uwa’ku  ini - yang di masa mudanya pernah berprofesi sebagai sopir bus antar lintas Sumatera. Karena dengan metode ini, tentunya akan ada sejumlah anak yang bernama Guming, Lasase, Ninse, Bura dan At’jum.  Namun belakangan justru Ibu yang menemukan ternyata dalam salah satu ayat Al Qur’an yang terkait dengan cahaya, terdapat kata Miskat.

Demikianlah, maka sewaktu liburan ke Bandung untuk mengunjungi cucunya, Uwa’ Miskat mengubek2 pelosok Bandung untuk membeli mobil Landrover tua yang kemudian dibahandelnya (direparasi/ diolah)  oleh beliau, yang memang pecinta bongkar pasang mesin ini,  untuk dipakai pulang kampung bersama Uwi’ (kami memanggil istri Uwa dengan nama Uwi’ sebagai padanan dari kata Uwa’).

Masih dari atas landrover tuanya yang baru, dengan menahan rasa haru dan mata berkaca – kaca, Uwa’ berpesan agar kami segera berkunjung ke kampung Uwa’ (yakni daerah Sibakkua, perkebunan salak yang terkenal, yang berjarak kurang lebih setengah jam perjalanan dari Padang Sidempuan). Selain karena sudah dekat waktunya memanen kebun salak, Uwa’ juga berikrar akan manguras tobat (menguras kolam ikan alias memanen ikan) khusus guna menyambut kedatangan kami sekeluarga.

Namun, Uwa Miskat sendiri, yang sering menjuluki dirinya dengan Uwa Tiang Gol (karena gigi depannya ompong semua kecuali taring kiri dan kanan sehingga menyerupai tiang gawang sepakbola ini) meninggal dunia sebelum kami, sekeluarga besar, sempat memenuhi undangannya.

Meninggalnya  Uwa’pun mendadak. Kejadiannya sehabis Uwa’ ambil wudhu hendak sholat Jum’at. Mendadak beliau merasa sakit kepala. Beliau akhirnya terpaksa membaringkan dirinya di tempat tidur dengan wajah, tangan, kaki dan sebagian sarung yang masih basah kena air wudhu.  Sejak membaringkan dirinya itulah, beliau tidak pernah lagi membuka matanya. Dan demikianlah Uwa’ Tiang Gol menghadap Sang Khalik.

Adapun Uwi’ yang pendiam dan banyak senyum itu, menyusul Sang Khalik tidak lama setelahnya. Walaupun Uwi’ selama pengamatanku, tampak pendiam dan ’tanpa daksa’, kalau menurut Uwa’ sendiri,  justru Uwi’ yang tampak ’tak berdaya’ itulah yang pada saat2 tertentu akan ’mengaum’, bertindak spontan, tidak terduga dan nekad.

Misalnya penuturan Uwa’, Uwi’ ini dulu pernah menguber2  Uwa’ sambil mengayun2kan lading (parang) saat Uwa’ ditengarai Uwi’ main mata dengan cewek2 lain. Maklum sebagai sopir, pergaulan Uwa’ luas, dan pembawaannya yang humoris, gampang membuat cewek2 terpikat.
Lain lagi ketika, Uwi’ pun pernah pula nyebur sumur. Namun ini karena Uwi’ tidak kuat menahan perasaannya. Ceritanya, salah seorang anak Uwa’, saat hari penikahannya (sanak famili dan para undangan telah berkumpul semua), mendadak kabur dengan pilihan hatinya di menit2 terakhir. Seluruh persiapan pesta, semua tamu2 yang dundang, segenap kaum kerabat, semua mendadak menjadi beban yang menghantam fikiran dan perasaan Uwa’ dan Uwi’ berdua. Bagaimana mungkin mereka bisa menjelaskan semua2nya ? Bagaimana harus bersikap kepada calon besan ? Yang notabene semua undangan yang datang masih ada hubungan kekerabatan ? 

Tak kuat menahan emosi, Uwi’ yang buntu akalnya berlari ke belakang rumah dan plung..  !! Uwi’ nyebur ke sumur. Untung ada tetangga yang sempat mendengar dan berteriak seketika, sehingga sanak saudara berhamburan menolong dan Uwi’ dapat tertolong dan diselamatkan. Melihat keadaan Uwi; yang runyam itu, calon besan dan sebagian saudara mulai cooling down. Para hatobangon (tetua) setempat kemudian memberikan penerangan dan penenangan pada tetamu dan kaum kerabat. Bahwa soal perjodohan itu termasuk bagian dari rahasia Allah. Manusia punya rencana, namun Allah pun demikian pula, memiliki rencanaNya sendiri. Akhirnya semua pihak mengangguk maklum dan bisa menerima.

Anak Uwi’ tersebut sekarang telah memiliki 3 orang anak yang semuanya sudah mandiri. Saat anak Uwi’ tersebut (aku memanggilnya Abang) bercerita padaku belasan tahun kemudian, Abang mengatakan bahwa, dengan bercermin dari pengalaman masa lalunya, dia berjanji akan membebaskan anak2nya untuk menikah dengan siapapun juga yang menjadi pilihan hatinya. Namun sayangnya niat Abang untuk mengawinkan anak2nya itu pun tidak kesampaian, karena Abang meninggal pada usia yang cukup muda, disaat anaknya yang paling sulung masih duduk di bangku SLTA.

After Sales Service Part#1 of 4


Suatu hari saat odometer All New Sportage (ANS) sudah mencapai sekitar 27.500 km, aku pergi menuju ke daerah Tanjung Duren dari basement APL / Central Park. Tujuan-nya adalah tempat kos-ku sendiri di sekitar jalan Alpukat (yg jalan-nya sempit dan sulit berpapasan). Karena melambat sambil mencari lokasi parkir, gigi aku pindah-kan ke “N”, setelah mendapat posisi parkir, gigi aku pindah-kan kembali ke “D”, mendadak terdengar suara werrrrr, dan mobil tidak bisa bergerak. Aku mencoba tenang dan mematikan mesin, lalu menyalakan-nya lagi, namun lagi2 werrr..., dan masih tidak bergerak. Melihat aku tak bergerak, tiga mobil di belakang segera mulai mengklason dengan tidak sabar. Hiks,..untuk meredam kondisi psikologis antrian di belakang, ku nyalakan hazard. Lalu mata-ku jelalatan mencari orang untuk pertolongan pertama, dan tukang gas (3 kg) yang kebetulan lewat aku "betot" untuk mendorong mobil ke pinggir, wuahhh ternyata mobil ini cukup berat juga dan di sepanjang got jalan-nya agak miring, dan akhirnya setelah didorong berdua (tukang gas di belakang, dan aku disamping) mobil meluncur ke got, sehingga ibu penunggu warung menjerit "Pak ! awas mobilnya mau nyungsep...!".

After Sales Service Part#2 of 4

Kaget dengan jeritan ibu penunggu warung, dengan sigap aku membuka pintu kanan depan loncat ke jok dan memindahkan gigi dari N ke P, namun gak ngefek..., lalu mobil akhirnya berhenti juga dengan posisi serong dan roda depan kanan setengah melayang di atas got. Mobil2 yang antri di belakang dengan tidak sabaran langsung tancap gas meninggalkan aku yang masih garuk2 kepala.



Setelah memberikan tip pada tukang gas, dan mengucapkan terimakasih pada ibu pemilik warung, aku mengganjal roda, dan menelepon pak “E” Kepala Bengkel KIA Siloam Bandung, beliau dengan “cool”  dan tenang berusaha menginvestigasi dan langsung bantu call ke KIA Guard 24 jam di Sunter. Anehnya setelah beberapa saat berhenti di pinggir got, mobil aku coba starter, kembali normal, namun karena aku ragu, aku call kembali pak “E” apakah dengan kondisi seperti ini aku bisa kembali ke Bandung. Pak “E” menyarankan aku untuk cek dulu dengan KIA Guard, so aku kembali ke APL / Central Park agar memudahkan petugas KIA Guard, menemukan aku.

Mobil tersayang kembali aku jalankan ke basement APL dengan berdebar, sambil berharap selamat melewati Tanjung Duren Raya yang super macet, turun ke arah basement satu lantai, aku menempelkan smart card - parking, dan mobil kembali melaju, eh lima meter dari gerbang parkir kembali terdengar suara werrrrrrr...., dan mobil kembali tak bisa bergerak, hiks....

After Sales Service Part#3 of 4

Karena posisi mobil agak menghalangi jalan, segera mata aku kembali jelalatan, dan minta tolong pada dua orang petugas secure parking, untung saja ada slot kosong dan mobil langsung aku parkir, namun lagi2 posisi "P" tak bisa menahan mobil, jadi aku gunakan saja rem tangan.
Tak lama kemudian dua petugas KIA Guard yang mengendarai KIA Carens II, mengontak aku, ternyata mereka sudah sampai, dan aku tuntun untuk langsung menuju posisi ANS.

Setelah memeriksa sebentar mereka mengeluarkan alat2 dan segera mendorong as roda kembali masuk ke sarang-nya. Proses ini makan waktu juga (sekitar 15 sd 20 menit) dan dilakukan dengan menggerak-gerakkan roda kanan secara horisontal maju mundur menghantam sarang as roda di transmisi, sampai dengan posisi-nya kembali terkunci. Namun mereka dengan ramah mengatakan ini hanya solusi sementara. Pertanyaan aku mengenai penyebab, untuk sementara aku simpan karena sesuai saran mereka lebih baik didiskusikan dengan services advisor di Sunter. Mereka juga memberi saran jangan ke Bandung dulu, kuatir terjadi apa2 di jalan.



Lalu untuk mencegah hal2 yang tidak diinginkan mereka mengawal aku ke Sunter, beriringan dengan lampu hazard menyala, mereka berdua di depan aku sendirian di belakang. Sesampainya di Sunter, mereka menjelaskan situasi yang aku alami ke Services Advisor dan segera pamitan langsung menuju lokasi lain. Tips 50 ribu yang aku tawarkan mereka tolak dengan ramah, dan mereka menyampaikan semuanya free pak, ini merupakan warranty services bagi customer KIA, hemm luar biasa juga.

After Sales Service Part#4 of 4

Singkat cerita, ring as roda ANS aku memang lepas (itu juga sebabnya posisi "P" tidak berjalan normal), loh kok bisa ? Service Advisor  yang satu bilang selama bertahun tahun kerja di KIA baru menemukan kasus beginian satu kali di KIA Carnival, sementara yang lain bilang dia belum pernah ketemu kasus begini. Mereka juga mengatakan harusnya ini tidak mungkin terjadi, karena posisi ring otomatis akan masuk ke celah dalam transmisi dan mengunci.

Oke jadi ini kasus langka, lantas apa analisanya ?, alternatif pertama; per di ring tidak dapat mempertahankan daya pegas-nya (mungkin karena patah atau kendor), dan los sehingga as roda keluar dari sarang transmisi, alternatif kedua; pemasangan awal di pabrik belum pada posisi yang mantap, sehingga as roda keluar setelah beberapa lama (meski aneh juga karena terjadi setelah aku sudah pakai 27.000 an kilometer). Analisa Services Advisor cenderung ke alternatif kedua.

Karena sudah waktunya Jumat'an, Services Advisor bernama “H” menawarkan aku untuk sholat bareng, wah asyik juga nih naik motor berdua, dan makan siang bersama di salah satu warung padang. Disini aku merasakan arti dari Family Like Care yang jadi semboyan KIA. Aku dan dia saling cerita2 seperti sahabat lama yang baru ketemu lagi :)

Kembali ke problem, nah apa solusi-nya ?, ya pasang ring baru, namun karena ternyata ujung as roda yang ke transmisi sudah somplak (sepertinya ini ada hubungan-nya dengan suara werrrrrr), jadi as roda harus diganti satu bonggol dan harganya tiga jutaan belum termasuk ongkos pasang kembali. Pertanyaan-ku bagaimana dengan lubang as di transmisi, apakah somplak juga ? setelah dicek ternyata oke2 saja, karena metal-nya memang didesain lebih keras. Namun tidak ada spare parts as roda available saat itu, sehingga aku terpaksa ke Bandung dengan travel.

Sabtu aku dikontak Services Advisor dan menyampaikan as roda sudah datang, dan ANS kesayangan dapat diambil Senin Sore. Minggu malam aku kembali naik travel ke Jakarta, rasa kangen pada ANS kesayangan memenuhi benak-ku. Ketika akhirnya ANS sudah kembali, langsung aku test dan sampai sekarang tidak pernah ada masalah lagi dan sudah kembali digeber di Cipularang. Berapa yang harus aku bayar ? tidak ada sama sekali, Services Advisor  bilang ini bagian dari warranty, dan karena selama ini dilihat dari buku services, aku selalu melakukan-nya secara rutin. Apakah aku kecewa dengan ANS ?, sama sekali tidak, bagi aku mobil ini sangat enak dikendarai, desain-nya luar biasa, dan surprise dengan layanan after sales services-nya semoga KIA tetap dapat mempertahankan layanan ini.

Kalau dibanding merek lain ? hemm baru2 ini salah satu pabrikan top Jepang bahkan menarik sedan mewahnya produksi mulai 5 tahun yang lalu, so produksi bermasalah kadang memang terjadi, bisa pada kasus sekelompok batch produksi atau mungkin kasus tunggal seperti yang aku alami, namun yang terpenting adalah tanggung jawab pabrikan. Semoga KIA semakin sukses, dan para pemakai KIA mendapatkan hikmah dari cerita ini.

The Return of The King - JRR Tolkien

Covernya menarik, kediaman Sauron yang digambarkan sebagai menara dengan mata tunggal di puncaknya mengingatkan saya akan The All Seeing Eye. Mungkinkah Tolkien yang memang bisa dikatakan sebagai korban perang (sekaligus pahlawan)  terinspirasi dari kisah WW I dan WW II yang memang dianggap sebagai hasil konspirasi Illuminati ? Kenapa Sauron yang digambarkan sebagai otak segala peperangan, hasutan, pemecah belahan menggunakan simbol mata tunggal ? Hemm saya belum mampu menjawabnya.

TRoTK merupakan puncak dari trilogi LoTR, akhirnya saya sampai juga setelah sekitar 1200 halaman mulai dari TH, FoTR, TTT yang harus saya tamatkan nyaris tiga minggu dan mesti membagi bagi waktu antara pekerjaan, urusan rumah dan minat.
Salah satu episode paling menarik disini adalah pertarungan Theoden Raja Mark dengan Nazgul.  Berkat bantuan Eowyn yang ikut berperang tanpa sepengetahuan Raja, serta Merry, mereka  berhasil meraih kemenangan, namun Theoden gugur dengan agung. Pertarungan ini terjadi karena Theoden membantu Denethor untuk menyelamatkan Ibu Kota Gondor, Minas Tirith yang terancam oleh Sauron.




Seperti biasa lagi2 petuah Tolkien bermunculan dalam kisah ini, seperti "Saat kemauan dihalangi, akan selalu ada jalan yang terbuka". Begitu juga ketika Legolas menyemangati Gimli saat mereka lolos dari "Jalan Orang Orang Mati" dengan kalimat "Sering harapan muncul ketika semua sudah hilang".

Melengkapi keajaiban karya Tolkien buku ini dilengkapi silsilah Erebor sang Raja Kurcaci, kronologis kerajaan negeri negeri barat dari tahun ke tahun bahkan sampai bulan ke bulan dalam beberapa peristiwa, silsilah Hobbit, kalendar Shire, petunjuk bahasa peri, aksara tengwar, aksara angerthas, dan tentu saja kumpulan peta. Bagi saya Tolkien bukanlah sekedar pencipta buku, namun "dunia" tepatnya middle earth.

Thursday, December 13, 2012

The Two Towers - JRR Tolkien

Kali ini, kelompok 9 tercerai berai, setelah Gandalf jatuh ke jurang di tambang Moria saat pertempuran dengan Balrog. Lalu kemudian mereka masuk ke area kekuasaan Lady Galadril sang ratu peri, dan untung saja ada Legolas yang masih sebangsa dengan mereka, sehingga rombongan yang tinggal 8 ini bisa diterima.

Lalu setelah perjalanan panjang dengan rakit dimana Gollum terus menerus membuntuti mereka, Boromir yang akhirnya dipengaruhi kekuatan jahat cincin menebusnya dengan nyawa-nya sendiri di tengah kepungan Orc ketika menyelamatkan Merry dan Pippin. Lantas rombongan tercerai berai, Merry dan Pippin menjadi tawanan Orc, Sam dan Frodo menempuh perjalanan-nya sendiri, serta ironis-nya sisa kelompok petarung yaitu Legolas, Gimli dan Aragorn juga menjadi kelompok sendiri.

Keahlian Tolkien dalam menyusun kata2 semakin terlihat, saat menggambarkan mata sosok Ent, "Seolah olah ada sumur yang sangat dalam di balik matanya, terisi berabad abad ingatan dan pikiran yang lambat, panjang dan tenang; tetapi permukaan-nya bersinar sinar dengan masa kini; seperti matahari yang bercahaya di atas daun daun paling luar sebuah pohon besar atau di atas riak2 telaga yang sangat dalam....".



Diawali dengan kejutan bagi kelompok yang tersisa akan tewasnya Boromir, kita dikejutkan juga penggambaran Aragorn sang satria berpedang (bukan bergitar) namun dapat bernyanyi dengan sedih, dan tidak kalah ajaibnya disambut dengan nyanyian Legolas juga. Jagoan perang yang bernyanyi mengingatkan saya akan group metal Manowar. Ada banyak pertempuran dalam TTT, khususnya ketika sekutu menggempur istana Saruman. Termasuk diantaranya serangan Ent para tetua pepohonan.

Cover TTT yang menggambarkan menara Saruman dengan tanduk2 yang mencuat di inpirasi dari film produksi Warner Bros ini juga cukup "unik" karena sekaligus  mengingatkan saya akan rumah adat sumatera barat yang saat ini masih sering kita lihat di restoran padang.
Dalam buku ini Tolkien banyak menulis tentang kalimat2 berenergi, seperti yang selalu diingat Sam, saat Gaffer mengucapkan "Selama ada kehidupan berarti masih ada harapan". Hal ini menguatkan semangat rombongan kecil dia, Frodo dan Gollum saat berpisah dengan Faramir, adik kandung Boromir, para pangeran Gondor. Begitu juga ketika Sam menuntut komitmen Faramir dengan kalimat "Penampilan elok diikuti perbuatan elok" benar2 menohok Faramir. 

Karakter Faramir dalam buku ini membuat kita lagi2 kagum dengan pilihan casting di film-nya, benar2 penggambaran yang pas, cerdas, tampan, sedikit arogansi kebangsawanan  termasuk ekspresi curiga. Apakah semua-nya pas ? Beberapa seperti Lady Galadriel mungkin tidak, begitu juga Arwen sepertinya kurang sempurna, ataupun Elrond (yang masih sangat hangat penampilan-nya saat bermain di The Matrix)  namun untuk Legolas, Aragorn, Gimli, Frodo, Sam, Merry, Pippin, Saruman, Gandalf, Eowyn, Boromir, Eomer, Denethor, Wormtongue, Theoden dan Bilbo benar2 sangat pas. Untuk Gollum ataupun Ent, jelas Jackson tidak punya pilihan dan terpaksa menggunakan teknologi CGI.  Terlihat bagaimana Jackson benar2 berusaha mengikuti buku meski sinematografi dan sastra kadang tak bisa disatukan.

Kembalinya tokoh utama dari kematian di tambang Moria dan bagaimana dia menyelamatkan pasukan Theoden dengan tidak disangka sangka digambarkan dengan indah sekaligus dahsyat. Mengingatkan saya akan sosok sang tokoh dalam film Jackson, sosok berambut dan berjanggut putih panjang menuruni tebing dengan tubuhnya yang bersinar putih dan jubah yabg berkibaran diatas kuda tampan keperakan diikuti gerombolan pasukan dengan teriakan bersemangat dan membahana.

Jika dalam The Hobbit kita melihat adu kata2 seru antara Gollum dan Bilbo, dalam TTT  kita melihat adu kata2 yang tak kalah seru antara Gandalf dan Wormtongue, ataupun interogasi Faramir dengan Frodo yang dibantu Sam. Dialog2 ini sungguh sangat hidup.

Dalam buku ini juga kita melihat pengabdian, loyalitas, totalitas seorang Sam pada Frodo, ini menjadi contoh persahabatan dan pengorbanan yang luar biasa. Buku ini berakhir dengan tanggung, karena meski Frodo dan Sam lolos dari santapan Shelob sang raja laba2 namun para Orc berhasil menangkap Frodo. Saya jadi ingat film TTT yang pernah mendapat komentar sebagai satu2nya film dengan penghargaan namun tak jelas awalnya (diawali oleh film FoTR) dan tak jelas pula akhirnya (diakhiri RoTK yang memang saat itu belum selesai dibuat).

Monday, December 10, 2012

Prasangka Buruk Part #1

Saat masih kuliah aku pernah bersama dengan seorang sahabat mengendarai mobil Peugeot hitam kesayangan-nya melintas di kawasan taman di sekitar Gedung Sate. Pada mulanya kami berjalan dengan santai sambil menikmati pemandangan asri kawasan tersebut. Namun dari spion terlihat sebuah mobil sedang berusaha menyusul kami sambil berkali kali menyalakan dim, dan klakson. Kesal dengan perilaku pengendara tersebut, sahabatku alih2 memberi jalan, malah kemudian dia berusaha menutup jalan kemanapun pengendara tersebut berusaha menyalip. Namun di satu kesempatan pengendara tersebut berhasil mensejajari kami, dan lalu membuka jendela-nya. Aku bersiap siap mendengar makian, eh ternyata sambil tersenyum dengan wajah ramah dia berteriak bawah tutup tangki bensin mobil kami terbuka, dan lalu dia meninggalkan kami berdua dengan perasaan malu.

Aku pernah membaca sebuah buku yang berkisah tentang seorang pemuda yang bepergian dengan Kereta Api dan sangat terganggu dengan dua anak kecil yang pergi bersama seorang pria setengah baya. Kedua anak ini luar biasa ribut dan berlari lari serta menjerit diseputar gang di antara tempat duduk. Sebagian penumpang juga merasa terganggu dengan ulah kedua anak tersebut, yang menyebabkan mereka tidak bisa istirahat. Namun daripada memilih untuk menggerutu, si pemuda berusaha membuka percakapan dengan pria setengah baya tersebut. Pria setengah baya lalu bercerita, kedua anak ini baru saja ditinggal wafat ibu mereka, dan sejak hari kelabu tersebut baru kali ini keduanya terlihat begitu gembira. Malu dengan penjelasan pria setengah baya, kali ini si pemuda justru sebaliknya dapat beristirahat setelah memaklumi situasi yang dialami kedua anak malang tersebut.

Suatu hari karena tidak enak badan seorang bawahan mengajukan usulan pada atasan untuk bekerja secara remote (dari rumah), namun atasan meminta bawahan tersebut untuk mengajukan cuti saja. Jika prasangka buruk yang digunakan maka kita akan menduga bahwa sang atasan begitu kaku dan perhitungan sehingga sakitpun sebaiknya dikonversi ke cuti, namun sebaliknya jika prasangka baik yang digunakan, maka bisa jadi sang atasan ingin agar si bawahan benar2 fokus untuk beristirahat agar segera sembuh.

Apakah anda pernah mendengar seorang lelaki yang membunuh kucing karena ketika pulang ke rumah dia melihat bayi-nya berlumuran darah dengan kucing kesayangan mereka sedang membersihkan cakarnya dan mulutnya yang dikotori darah di samping bayi tersebut ? Namun ketika dia akhirnya melihat ke bawah tempat tidur, dia melihat bangkai seekor ular besar yang berhasil dikalahkan kucing demi membela bayi si lelaki. Sedangkan darah di tubuh si bayi, tak lain dan tak bukan adalah darah kucing yang rela mengorbankan jiwanya dalam menyelamatkan si bayi.

Seorang sahabat mengirim cerita tentang seorang ayah dan seorang pemuda yang tak lain adalah anak-nya. Mereka sedang naik kereta api pulang menuju ke rumah. Di sepanjang jalan si pemuda menunjukkan ekspresi luar biasa gembira saat melihat pemandangan diluar kereta. Sesekali dia  berteriak, "Ayah ayah ! lihat pagar rumah diluar berlarian kearah belakang", lalu tak lama kembali berteriak "Ayah ayah ! lihat awan dan matahari sore mengejar kita !". Seseorang penumpang di depan mereka setengah berbisik bertanya pada Sang Ayah, kenapa pemuda ini tidak dibawa saja ke seorang dokter ahli jiwa karena sikap-nya terasa tidak wajar untuk pemudia seusia dia. Alih alih marah, Sang Ayah cuma tersenyum dan berkata, justru kami baru kembali dari seorang dokter mata, karena anak saya sejak kecil tak apat melihat apa2, dan ini adalah hari hari pertama paska operasi, dimana matanya dapat kembali melihat normal.

Apa sih moral of the story cerita tersebut diatas, prasangka baik membuat hidup menjadi lebih mudah dijalani, jadi marilah bersama sama untuk berprasangka baik, pikirkan baik2 sebelum mengambil keputusan dan menjadikan hidup kita masing2 menjadi lebih nyaman untuk dijalani.

Silahkan lihat link lainnya di 

http://hipohan.blogspot.com/2014/04/prasangka-buruk-part-2.html
http://hipohan.blogspot.com/2015/09/prasangka-buruk-part-3-pencuri-kue.html

Friday, December 07, 2012

Fellowship of The Ring - JRR Tolkien

Belum habis kagum saya dengan The Hobbit, namun FoTR malah lebih dalam lagi mengisahkan sejarah Hobbit, lengkap dengan tahun kejadian, peta, siapa raja dan pemimpin saat itu, peperangan yang terjadi lengkap dengan jumlah korban serta kapan terjadi-nya, tradisi komunitas hobbit, jenis2 hobbit, makanan hobbit, dan lain lain. Khusus untuk abjad di buku ini dibahas lebih detail mengenai bentuk dan model yang digunakan. Semua ini benar2 membuat Middle-Earth seakan akan benar2 ada. Tolkien yang nama lengkapnya John Ronald Reuel Tokien benar2 mampu menuliskan imajinasinya yang luar biasa ini.

FoTR menyinggung sedikit tentang cincin yang ditemukan Bilbo saat petualangan-nya bertemu dengan Gollum, selebihnya adalah kelanjutan dari bagaimana cincin itu akhirnya menjadi malapetaka dan perebutan semua pihak. Satu pihak ingin memusnahkan-nya namun pihak lain menganggapnya sebagai sumber kekuatan untuk menguasai Middle-Earth. Cara Tolkien menulis tentang cincin juga menarik, sbb "Cincin itu harapan terbesar-nya (baca : sauron si penguasa kegelapan) namun sekaligus ketakutan terbesar kita.



FoTR juga menceritakan bagaimana Isildur memotong cincin dari jari Sauron, lantas terbunuh oleh Orc, dan sampai cincin ditemukan oleh Deagol, namun sahabat Deagol, Smeagol membunuhnya, dan akhir-nya Smeagol yang terusir dari kaum-nya memilih tinggal jauh dalam danau pegunungan yang gelap sampai dia bertemu Bilbo. Ternyata Smeagol yang akhirnya disebut sebagai Gollum merupakan bangsa Hobbit juga.

Tolkien pria kelahiran 1892 ini juga seorang professor di bidang bahasa dan karena dia memang terlibat dalam perang dunia, khususnya WWI, tak heran kalau kemampuan-nya menggambarkan perang begitu hidup. Namun pada prinsipnya Tolkien bukan lah penggemar peperangan, dan dia termasuk orang yang sangat menentang korban sipil, seperti yang sempat terjadi di Jerman saat pendudukan sekutu, dimana wanita dan anak2 turut menjadi korban atau pemboman Nagasaki dan Hiroshima.

Salut untuk penerjemah Gita Yuliani, khususnya dalam menerjemahkan syair yang memenuhi seluruh buku ini. Gita tetap mengupayakan keseragaman akhir kata, membuat syair2nya enak dibaca. Seperti syair yang di buat Bilbo bagi Strider alias Aragorn sbb

Emas belum tentu gemerlap,
Tak semua pengembara tersesat,
Yang tua tapi kokoh akan bertahan tetap,

Akar yang tertanam dalam akan bertahan kuat.

Dari abu akan menyala api,
Dari bayangan akan muncul cahaya,
Mata pisau yang patah akan diperbaharui,

Yang tidak bermahkota 'kan kembali menjadi raja.

Bagian yang paling menarik dalam buku ini bagi saya adalah perjuangan kelompok sembilan ini ketika masuk tambang Moria, setelah gagal melewati pegunungan es Caradhras. Pencarian pintu masuk, gurita misterius dalam danau gelap depan pintu gerbang,  berputar putar dalam labirin tambang, penemuan situs Balin sang raja Moria, di gempur pasukan Orc dan pertarungan Gandalf dengan Ballrog di jembatan Khazad Dum , sehingga Gandalf terseret jatuh ke dalam jurang. Penggambaran Tolkien sedemikian rupa sehingga suasana tambang yang gelap, dan mencekam terasa sangat realistis.

Membaca buku ini juga menumbuhkan kekaguman pada Peter Jackson, yang nyaris menginterpretasikan-nya secara "sempurna", mulai dari casting tokoh, penciptaan setting, lokasi2 pengambilan gambar di New Zealand. Jika Harry Potter begitu sukses karena melibatkan Rowling dalam pembuatan film-nya, sebaliknya kesuksesan Jackson meski tanpa didampingi almarhum Tolkien.



Monday, December 03, 2012

The Hobbit - JRR Tolkien

Apa yang mampu memakan segala-nya, binatang termasuk burung, pepohonan dan segala bunga-nya, mampu mengerat besi dan mengigit baja, menggiling batu sekeras apapun, membunuh raja, menghancurkan kota, bahkan juga meratakan gunung ? Ya itulah pertempuran teka teki antara Gollum dan Bilbo Baggins, yang jika Bilbo kalah maka Gollum akan memakan-nya sebaliknya jika menang, maka Gollum berjanji menunjukkan jalan keluar dari labyrin jauh didalam gunung.

Inilah cerita yang mengawali trilogi "Lord Of The Ring" karya Tolkien. Imajinasi Tolkien jauh lebih maju daripada sekedar kumpulan cerita pendek ala Grimm. Tolkien mampu merangkai keajaiban negeri dongeng, sehingga memberikan latar belakang yang kuat dengan semua tokoh2nya, mulai dari hobbit, kurcaci, goblin, peri, naga sd troll. Namun aktor utama yang paling menarik perhatian tentu saja Gollum, matanya yang besar dan hijau, kesukaan-nya berada di tempat gelap, tubuhnya yang basah dan licin, kuliner ikan mentah kesukaan-nya,  kepribadian ganda yang dia miliki, serta ciri khasnya yang berdialog dengan dirinya sendiri.



Saking hidupnya suasana yang dibangun Tolkien,  tak aneh jika cerita Tolkien mengilhami banyak orang di dunia, salah satunya tentu Peter Jackson, yang visualisasi-nya terhadap karya Tolkien sangat sejalan. Bahkan saya yakin seandainya Tolkien masih hidup tentu bukan Jackson saja yang menjadi fans beliau, namun juga sebaliknya, yaitu Tolkien  menjadi fans Jackson. Bukan cuma memberikan inspirasi bagi dunia film, banyak musisi progressive rock juga berhutang banyak pada Tolkien, dialah tokoh progressive rock dalam bentuk tulisan.

Buku yang dibuat pada tahun 1937 pada dasarnya bercerita tentang perjalanan yang sulit, khususnya ketika pergi untuk mengambil kembali harta yang dirampas Smaug Sang Naga. Perjalanan ini melewati berbagai macam kondisi alam, jalan sempit pegunungan, turunan terjal, pendakian dengan daerah dimana batu2 begitu saja berjatuhan, badai dan hujan petir, gua2 gelap dengan labyrin-nya. Tolkien menceritakan semuanya dengan begitu hidup seakan akan Tolkien memang pernah mengalaminya.

Buku ini juga dihiasi peta, sehingga mengesankan Tolkien membuatnya dengan konsep yang jelas sejak awal. Ilustrasi selain peta, meski agak kasar juga cukup membantu memberikan gambaran mengenai apa yang dimaksud Tolkien mislanya penggambaran Kota Danau. Tidak tanggung2 Tolkien juga membuat abjad baru, sehingga suasana-nya lebih terbangun. Jackson sendiri dalam film membangun ulang bahasa peri yang harus diajarkan khusus pada pemeran peri. Dan mengingatkan saya akan bahasa Klingon dalam "Star Trek".

Meski mempersiapkan berbagai macam bekal, namun konsekuensi perjalanan dapat berarti apapun. Baggins sempat kehilangan kuda poni-nya, persediaan makanan, dan bahkan beberapa kali terpisah dari rombongan. Baggins juga berulang kali tertangkap, oleh Troll, oleh Goblin, dan nyaris dimangsa Gollum.

Meski sepenuhnya imajiner, pekerjaan yang dilakukan Tolkien secara sangat serius ini, terbukti memiliki daya tahan yang jauh kedepan dan menjadi salah satu bacaan yang paling terkenal di abad 20. Tentu saja karya Tolkien ini menjadi inspirasi bagi kita semua betapa keseriusan adalah salah satu hal terpenting dalam hidup.

Tuesday, November 27, 2012

Julyan dan Lorong Cahaya

Aku melihat dunia tanpa warna, semua hanya terdiri dari gradasi antara hitam dan putih, dan aku terus berjalan menyusuri sebuah lorong panjang menuju cahaya di ujung-nya. Sosok2 akrab namun sudah meninggal berdiri diujung lorong, seakan akan menyambutku dan diantaranya sosok almarhum Ayah. Anehnya aku bukanlah lelaki dewasa dalam mimpi ini, namun seorang anak lelaki berusia sekitar 8 tahunan. Ayah menyongsongku dan dengan lembut berkata, "nak belum saatnya kau kesini, kembalilah", dan lamat2 aku mendengar desisan alat bantu pernapasan dalam ruang IGD, isak tangis anak dan istriku, dan.... Ya Allah Kau beri aku kesempatan kedua.

Ya itulah cerita Julyan mengenai mimpi-nya di saat koma, akibat serangan jantung lima tahun yang lalu, siapa Julyan ?  ya dia adalah sahabatku, dua minggu yang lalu dia mampir ke meja-ku seraya mengeluh sudah beberapa hari  tidak  enak badan. Lalu dia benar2 pergi selamanya, kemana ? Ya mungkin Julyan kembali menyusuri lorong tersebut kearah cahaya dan kali ini dia tidak pernah kembali.

Julyan juga cerita anak bungsunya sangat traumatis dengan peristiwa itu, dan selalu memegang lengan Julyan kuat2 setiap melewati RS yang sama meski jauh setelah peristiwa itu terjadi seraya berkata, "Papa jangan tinggalkan adek ya". Namun Julyan bersyukur, karena si bungsu menjadi rajin belajar, terobsesi untuk menjadi dokter agar kelak dapat menjaga sang Ayah.




Setelah tujuh bulan dia kembali bekerja di kantor kami, kepercayaan BOD yang sangat tinggi membuatnya harus mengelola Dept baru untuk memonitor deliverable dan penagihan, koordinator inovasi, pengembangan produk baru dalam area mobile apps, di lain pihak berbeda dengan saat dia ada ditempat yang sama pada periode lalu, kali ini dia tidak mempunyai manager, dan semua staff project management harus memberikan laporan langsung pada-nya. Bahkan bukan cuma itu, semua proyek bermasalah harus dia kunjungi dan membuat evaluasi atas hambatan yang ada sekaligus mencari solusi.

Meski Julyan sosok yang penuh semangat, namun fisik-nya dan suasana kantor yang penuh tekanan sepertinya tidak mendukung. BBM nya beberapa hari yang lalu semakin mengisyaratkan keletihan, seperti komentarnya bagi BOD  "to win his heart, everything is a test, it's a constant test all the time".

Hari itu dalam meeting yang tidak aku ikuti karena sedang tidak enak badan, teman2 cerita dia sempat ditegur karena terlihat, pucat, mengantuk dan duduk dengan posisi menyandar. Aneh-nya Julyan yang biasa ramai, hari itu hanya diam tanpa mengeluarkan satu patah katapun. Sayang-nya karena suasana meeting yang cukup menekan, tak ada yang benar2 sempat memperhatikan kondisi Julyan. Saat meeting kedua berlanjut, dia meninggalkan ruangan dan juga tas-nya seraya terbatuk batuk menuju mejanya.  Namun batuknya semakin keras dan sepertinya lebih merupakan upayanya untuk mengaktifkan jantung-nya, dia dibawa oleh rekan2 lain meninggalkan kantor, meski dalam perjalanan sempat sadar di IGD di RS Harapan Kita, setelah dilakukan CPR, Julyan meninggalkan kami semua sekitar jam 10:45 siang, Senin 26/11/2012 .

Siapa Julyan ? aku mengenalnya sekitar empat tahun lalu, ketika  Direktur saat itu, mengajak kami berdua diskusi mengenai implementasi Project Management di divisi Managed Services, saat itu dia merupakan karyawan baru. Tak lama kemudian dia dipercaya memimpin PMO Dept sebagai manager. Setahun kemudian dia di promosikan menjadi Division Manager, namun tahun 2011 dia keluar dan kembali lagi bergabung di 2012.

Kenapa Julyan sempat keluar ?, saat itu terjadi reorganisasi di perusahaan kami, sebagian petinggi karena merasa tidak sejalan dengan kebijakan perusahaan, memutuskan untuk membuat perusahaan baru, sebut saja X. Karena Julyan memiliki hubungan dekat dengan salah satu tokoh kunci yang pindah ke X, loyalitasnya jadi diragukan. Tidak nyaman dengan situasi tsb, Julyan memutuskan untuk bergabung dengan sebuah perusahaan di bidang content provider.

Menyadari kecurigaan pada Julyan tidak beralasan karena ternyata Julyan tidak bergabung dengan X, dan kebetulan pada saat yang sama perusahaan kami lagi2 memiliki masalah dengan manajemen proyek, maka Julyan kembali dihubungi sekaligus untuk mengklarifikasi "tuduhan" pada loyalitas-nya. Kebetulan perusahaan content provider saat itu sedang mengalami masa sulit akibat tuduhan penyalah-gunaan pulsa, maka tanpa banyak pikir, Julyan memutuskan kembali bergabung. Ketika melihatnya kembali ke kantor, aku cukup terkejut, karena cukup banyak tokoh kunci keluar akibat tekanan yang tinggi, namun sebaliknya Julyan kembali seakan akan menyongsong takdir-nya.

Aku merasa dekat dengan-nya  karena kami sama2 rasional, suka humor, pencinta buku, lahir di bulan yang sama, suka dengan project management, punya sepasang anak dengan urutan yang sama yaitu lelaki lalu perempuan, suka menulis, serta sama2 memiliki istri yang bekerja sebagai dokter (dan bahkan sama2 berjilbab). Julyan juga sering sekali menjadi teman curhat yang asik, kedewasaan yang jauh melebihi umur-nya dan wajah boros-nya meski baru berusia 36 tahun, serta sifat humorisnya.

Saat ada indikasi jantung ku bermasalah ketika MCU dilakukan di kantor kami, meski setelah pemeriksaan dengan CT ternyata negatif, Julyan mampir ke meja ku dan membesarkan hati ku. Sebaliknya aku bertanya bagaimana hasil MCU terkait kesehatan-nya, dia nyengir sambil menjawab kalau dia belum berhak untuk MCU karena dianggap pegawai baru dan belum mencapai setahun masa kerja. Dengan riwayat kesehatan seperti-nya, Julyan seharusnya sangat layak menjalani MCU rutin, bahkan meski harus dengan biaya sendiri.

Beberapa humor yang sering dia angkat seperti "Maju tak gentar, membela yang mbayar" atau ketika dia mengomentari bebasnya gaya anak masa kini berpacaran, sehingga tidak ada lagi "malam pertama" namun "malam reuni", begitu juga ciri khasnya berupa  email2 saat subuh yang sering dia sebut sebagai "serangan fajar". Julyan juga acapkali mengaku keluarga-nya kaya raya tujuh turunan, sayang-nya dia keturunan ke delapan. Masih seputar kaya dan miskin, Julyan juga kadang nyeletuk "Biar miskin yang penting sombong". Selera humor yang khusus membuatnya mudah bergaul dengan segala level, dan semua-nya keluar begitu saja, meski saat meeting sedang serius2nya, sehingga kehadiran-nya sangat terasa dimanapun dia berada.

Aku juga ingat diskusi kami tentang manajemen, Malcolm Gladwell, Robert Greene, musik progressive, konspirasi jatuhnya Soeharto, misteri dibalik kematian Bu Tien, pola makan sehat  bahkan juga cost dan benefit obat2 jantung seperti Lipitor vs Crestor. Dengan Julyan tidak ada bahan diskusi yang asing, dia lebih seperti "ensiklopedi berjalan". Status-nya di BB kadang filosofis dan membuat aku kagum seperti "Allah kini, Allah lagi dan Allah terus" atau menunjukkan ketegasan-nya seperti "Break It or Make It". Untuk menulari para PM agar mempunyai ketegasan yang sama dengan Julyan di lapangan, kadang Julyan menggunakan cara yang sederhana namun mengena misalnya "Tirulah orang Madura, kalau dibunuh ya balas membunuh". Hal ini bagi Julyan perlu, karena kadang para PM menghadapi tuntutan terus menerus dari customer, namun sebaliknya kebutuhan PM diabaikan sehingga mengganggu penyelesaian proyek.

Dilain pihak kicauan-nya di twitter menjelaskan kenapa Julyan tak pernah berhenti belajar seperti "Learning is constant process of discovery, process without end" persis seperti yang diutarakan Bruce Lee dalam buku Andrie Wongso. Kecerdasan-nya juga terlihat saat melakukan interview, alih2 bertanya apakah kandidat lebih senang menjadi member atau leader, Julyan malah bertanya "Apa yang anda pilih ? Ekor Naga atau Kepala Ular ?" dengan pertanyaan seperti ini Julyan langsung mengetes dua hal, intelegensi sekaligus tipe kandidat, untung saja tidak ada yang menjawab "Ekor Ulat".

Julyan juga mahir berdebat, pada salah satu meeting atas undangan customer yang kecewa, customer tersebut secara blak2an menyampaikan kekecewaan yang sangat dan menganggap pertemuan seperti ini tidak ada guna-nya sama sekali. Namun Julyan dengan wajah polosnya malah bertanya dengan tenang, "Kalau bapak kecewa sekali, kenapa kami masih diundang ? terminasi saja pak, karena kalau masih diundang itu tandanya bapak masih percaya kami dapat memperbaikinya". Julyan juga tidak suka permintaan maaf ke customer dia lebih senang menuliskan "We deeply value our relationship with you and are committed to providing you with the highest level of service simply because our customers deserve the best" lalu menambahkannya dengan improvement plan.

Sisi lain dari Julyan terungkap saat beberapa teman mengikuti tahlilan, terlihat seorang pria setengah baya dengan penampilan lusuh hadir dalam acara tersebut. Teman2 bertanya dalam hati siapa kiranya pria tersebut dan apa hubungan-nya dengan Julyan ? Ternyata beliau seorang tukang ojek yang sengaja mengikuti tahlilan dan naik motor di tengah cuaca buruk Desember dari Slipi ke Bintaro Sektor IX demi almarhum. Beliau telah setahun ini menjadi tukang ojek Julyan, yang setia antar jemput Julyan beberapa bulan terakhir dari Stasiun Palmerah - APL (Central Park) serta sebaliknya jika sore. Pada hari kejadian, beliau menunggu nunggu Julyan, dan tak pernah menduga jika Senin pagi adalah kali terakhir beliau dapat mengantar Julyan. Setelah berturut mengirim sejumlah SMS, akhirnya istri almarhum mengundang beliau untuk hadir dalam acara tahlilan. Kehadiran beliau menunjukkan sosok Julyan yang dekat dengan semua kalangan tanpa membeda bedakan latar belakang.

Sehari setelah Julyan berpulang, saat aku menuju ruang meeting, rasanya Julyan seakan akan masih lalu lalang di lorong antara ruang meeting, dan salah seorang rekan yang mejanya berdekatan bahkan seakan akan  masih mendengar tertawa khas-nya, seakan akan kejadian Senin siang tidak pernah terjadi.  Tetapi kami semua harus menghadapi realitas, bahwa Julyan memang sudah benar2 pergi. Kini semua humor2 Julyan tak lagi dapat didengar ataupun wajah bulatnya yang ramah tak lagi dapat dilihat,  diskusi2 panjang via BBM tak lagi mungkin dapat aku lakukan, selamat jalan sahabat, semoga dosa2 mu diampuni, amal baikmu diterima dan Allah memberimu tempat yang terbaik di sisiNya.
 


Wednesday, November 21, 2012

The Holocaust Industry - Norman G. Finkelstein

Buku ini mengingatkan saya saat masih mahasiswa dan kerja praktek di RCTI, serta menumpang tinggal di rumah salah seorang sahabat di Pasar Minggu. Adik bungsu-nya memiliki buku Elie Wiesel, salah sorang tokoh terkenal korban holocaust. Saat itu saya membaca-nya tanpa ada prasangka apa2. Buku ini juga  mengingatkan saya akan buku The Diary of Anne Frank koleksi ayah yang saya baca saat sekolah dasar. Namun hari ini setelah menamatkan karya Finkelstein, mata saya terbuka betapa holocaust sudah berubah menjadi organisasi pemerasan dan justru mengabaikan korban yang sebenarnya.



Di Amerika ada sekitar enam museum holocaust, meski kejadian-nya di Jerman, dan anehnya tak ada museum bagaimana Amerika membantai Indian, Vietnam, Iraq, Afghanistan dan tentu saja Hiroshima-Nagasaki. Tentu saja ini merupakan hal yang ganjil. Dan tak banyak orang yang tahu bahwa korban Nazi bukan cuma Yahudi, tapi juga hampir setengah juta kaum gypsi dan korban2 lain khususnya kaum cacat, yang juga menjadi sasaran.

Secara khusus di Vietnam saja, 4 sd 5 juta penduduk tewas dan 9 ribu dusun, 25 juta acre tanah pertanian, 12 juta acre hutan, 1,5 juta hewan ternak, hancur karena Amerika ditambah munculnya 200 ribu pekerja seksual, 879 ribu anak2 tanpa orang tua, 181 ribu orang cacat dan satu juta janda. Namun Amerika menolak untuk memberi ganti rugi sementara di saat yang sama Amerika menuntut kompensasi bagi Yahudi pada negara2 Eropa.

Terbagi menjadi dua edisi, buku yang pada awalnya relatif tipis ini, dilengkapi lampiran pada edisi kedua, sekaligus mengcounter penyangkalan terhadap buku ini. Buku ini bercerita bagaimana sekumpulan orang yang mengatasnamakan kelompok Yahudi yang menjadi korban Nazi dalam perang WW2, berusaha untuk menarik kembali asset rekening tidak aktif dari perbankan Swiss, kompensasi perang dari Jerman serta Prancis, namun tak benar2 memperjuangkan korban yang sebenarnya.

Finkelstein juga membongkar kebohongan beberapa buku karya orang2 yang terinspirasi Elie Wiesel. Karya2 tersebut ternyata merupakan produk imajiner yang tak sinkron dengan situasi pada masa itu. Namun karya2 tersebut sempat digunakan industri holocaust untuk mengklaim kebenaran versi mereka.

Tidak hanya itu Finkelstein juga mengungkapkan bagaimana standar ganda diterapkan oleh Amerika, seperti di satu saat Hillary Clinton menyuarakan nasib korban holocaust namun di saat yang berbeda dia mendukung penolakan pengungsi kuba yang meninggalkan negerinya untuk menyelamatkan diri ke Amerika.

Siapa Norman Finkelstein ? Uniknya ia justru seorang Yahudi dan juga nyaris tewas bersama kaum-nya di kamp konsentrasi Nazi. Karena latar belakang-nya yang hati2, moderat maka sejarawan seperti Raul Hilberg justru menganggap kesimpulan Finkelstein bisa dipercaya.


Buku ini tidak terlalu enak dibaca meski cukup menarik secara fakta, lebih mirip buku teks / riset yang memuat hal2 yang dilakukan aktor2 di industri holocaust. Kenapa lebih seperti riset ?, misalnya Finkelstein bahkan menggunakan nyaris 80 halaman terakhir untuk menuliskan semua referensi yang dia gunakan. Uniknya salah satu bagian paling menarik dari buku ini justru kata pengantar yang dibuat oleh Smith Alhadar.

Saturday, November 17, 2012

Skyfall (2012) - Sam Mendez

Kamis lalu si bungsu minta diantar ke PVJ dan kami harus menunggu sampai dengan sore, untuk kembali pulang bersama-nya. Membayangkan harus menunggu sampai 5 jam lebih, maka saya dan istri ada ide untuk nonton Skyfall film James Bond yang ke 23. Maklum rasanya sejak pergantian aktor James Bond yang terakhir, saya belum pernah lagi menonton film ini di bioskop. Nonton berdua film ini juga rasanya lebih pas, karena sudah pasti ada adegan2 kontroversial khususnya perilaku seksual tokoh rekaan Ian Fleming ini, tentu saja kurang pantas di tonton bersama keluarga.

Film ini mengingatkan saya akan buku James Bond yang kerap saya baca ketika SD, seperti Moonraker, DR. No, dll. Namun hanya sekitar belasan menit pertama saja yang seru, dimulai dari saat James menemukan terbunuhnya salah seorang agen MI6, dan hilangnya HDD dari perangkat si agen. Isi HDD adalah data mengenai identitas agen rahasia Inggris yang menyusup pada sekumpulan organisasi teroris di berbagai belahan dunia. Lantas berdua dengan seorang agen kulit hitam (yang belakangan ternyata menggunakan nama belakang Moneypenny), Bond melakukan pengejaran seru, di gang2 sempit di Istanbul, Turki, kejar2an dengan motor trail sampai ke atap2 rumah, pertarungan di atas gerbong kereta yang sedang melaju kencang di antara bukit, jurang, terowongan dan jembatan yang melintasi sungai yang sangat tinggi.



Adegan yang menarik adalah dalam waktu yang sangat sempit Moneypenny dengan sangat "terpaksa" memutuskan menembak kedua pria yang sedang bertarung dengan resiko Bond akan terkena tembakan-nya. Tanpa kompromi "M" (yang masih diperankan oleh Judi Dench) memutuskan untuk menembak, dan ya Bond lah yang terkena sekaligus membiarkan si buronan dengan HDD lolos begitu saja. Keputusan "M" sangat clear, lebih baik kehilangan satu agen (Bond) dibanding banyak agen yang identitasnya terancam. Saat Bond terjatuh, maka adegan pembuka selesai, dan muncullah credit title, dengan grafik yang sangat keren, dan sejak saat itu adegan2 berikut berjalan dengan sangat membosankan, serta mudah ditebak.

Dalam film ini "M" terlihat letih dan rapuh, begitu juga Bond yang terlihat tua dan melankolis, Namun sebaliknya soal perilaku playboy-nya masih saja diumbar dengan "korban" tiga wanita, antara lain wanita yang "menyembunyikan" Bond saat menghilang setelah diduga tewas, agen musuh dan bahkan agen sesama MI6. Soal perilaku ini mungkin memang tidak terlalu aneh, mengingat Ian Fleming sang kreator Bond juga melakukan-nya dalam dunia nyata dengan wanita bersuami. Saya pribadi berpendapat film2 Bond memiliki pengaruh signifikan dalam perilaku seksual kebablasan di abad 20.

Hemm akhir kata menurut saya ini mungkin salah satu film Bond dengan skenario terburuk, dan cenderung dangkal khususnya skenario, dan jujur membuat saya menyesal menonton film ini. Satu2nya yang menghibur saya adalah adegan pertama, akting oke serta ekspresi Daniel Craig yang keras (meski sekaligus  sebagai tokoh Bond yang paling "jelek"), theme song Adele yang memang cukup asyik untuk dinikmati serta kepastian takdir "M".  


Thursday, November 15, 2012

A Thousand Splendid Sun - Khaled Hosseini

Jika membaca The Kite Runner, perasaan kita hanyut, hati kita menangis dan jantung berdebar debar, sebaliknya ATSS mengalir begitu saja seakan akan tokoh2nya berjarak dengan kehidupan kita.  Ini adalah karya kedua Hosseini, yang meski masih mendapatkan predikat “International Best Seller” namun saya rasa berbeda jauh dengan The Kite Runner.

Masih mengangkat tema Afghanistan, dan kali ini disela sela cerita kita juga jadi familier dengan nama2 tokoh Mujahiddin yang saling bertempur satu sama lain setelah Rusia pergi begitu saja meski masih menempatkan presiden boneka yaitu Najibullah. Namun Najibullah yang mendadak soleh setelah sebelum-nya disokong oleh organisasi komunis, gagal untuk terus bertahan. Lalu muncullah tokoh2 seperti Massoud, Hekmatyar, si Jenderal plin plan Dostum, serta Rabbani. Lalu terjadilah tembak menembak, penjarahan , pemerkosaan, hujan roket, pria2 yang petantang petenteng dengan kalashnikov ditangan, dan tentu saja pengungsian besar2an.

Pad awalnya kita kebingungan dengan tokoh Mariam, namun meski belum cukup dekat dengan-nya lagi2 muncul tokoh baru Laila, dan akhirnya bagaimana Mariam dan Laila bertemu sebagai istri pertama dan kedua seorang tukang sepatu kejam dan picik bernama Rasheed. Kita dikenalkan dengan Herat, Kabul  sebagai kota2 yang mewakili latar belakang Mariam dan Laila.


Tak jelas benar apa benang merah yang ingin disampaikan oleh Hosseini, apakah hanya bercerita begitu saja, kekecewaan bagaimana negara seperti Afghanistan menginterpretasikan agama dan memperlakukan wanita, kekejaman perang, semuanya bercampur menjadi satu. Sampai dengan setengah buku, cerita-nya berjalan dengan lamban, dan nyaris saja saya tinggalkan.



Namun setelah 4/5 buku habis, mendadak buku ini menjadi menarik kembali setelah. Menyatunya karakter Mariam dan Laila dalam menghadapi  tekanan Rasheed suami mereka, lahirnya anak kedua Laila dan kali ini benar2 keturunan Rasheed, kembalinya Tariq lelaki berkaki kayu dari masa lalu Laila.

Lalu datanglah Taliban, menghancurkan semua Mujahiddin kecuali Massoud yang akhirnya meminta bantuan pada Amerika dan Eropa. Namun Taliban tak kurang keras-nya melarang nyaris semua ekspresi seni, melarang sekolah bagi anak2 perempuan, termasuk hancurnya arca raksasa buddha bamiyan dan kehidupan akhirnya kembali menjadi suram di Afghanistan.
Cara Hosseini menulis dengan perbandingan sangat menarik, seperti ketika Mariam akhirnya menjalani hukuman mati oleh Taliban, Hosseini menulis saat2 Mariam harus menanda tangani dokumen persetujuan hukuman mati karena membunuh suaminya Rasheed, menyebabkan ia ingat terakhir kali menanda tangani surat pernikahan 27 tahun yang lalu saat menikahi Rasheed.

Semua kata2 yang ditulis Hosseini seakan merupakan kerinduan-nya pribadi  terhadap tanah kelahiran, alam-nya, bahasa-nya, tanaman serta pohon2nya, makanan-nya, dan segala-nya.Hosseini seakan akan menemukan kembali kekuatan tulisan-nya di saat2 buku ini mendekati akhir, dan meberikan "pukulan" kuat jauh ke dalam hati pembaca-nya. Akhir kata, meski tidak semua bagian-nya semenarik The Kite Runner, buku ini ditutup dengan sangat indah, sebagaimana kenangan tentang Mariam selalu dan selamanya ada di hati Laila.

Thursday, November 08, 2012

Love In A Torn Land - Jean P. Sasson

Gagal menemukan bagian akhir dari trilogi Jean P. Sasson yaitu "Princess Circle", saya malah menemukan karyanya yang lain, LIATL yang juga merupakan kisah nyata tentang wanita Kurdi bernama Joanna Hussain Al Askari.

Buku ini mengungkapkan "kegilaaan" Saddam Hussein dalam membantai etnis Kurdi, termasuk dalam penggunaan senjata kimia terhadap penduduk sipil pedesaan. Dalam hal ini peran sepupu Saddam yang dikenal sebagai "Chemical Ali" sangatlah signifikan. Namun penggunaan senjata kimia disini bukan lah yang pertama, Winston Churcill bahkan sudah juga melakukan-nya dengan Royal Air Force ke daerah2 Kurdi di tahun 1918. 

Dibesarkan sebagai keturunan ayah Arab Irak dan Ibu Kurdi, dan sejak kecil terus menerus diejek para keturunan  Arab murni, akhirnya membuat Joanna berpaling pada pergerakan perlawanan etnis Kurdi terhadap dominasi Irak yang didukung rezim Partai Ba'ath. Tidak tanggung2 Joanna bahkan juga menikah dengan salah satu anggota gerakan perlawanan atau Peshmerga bernama Sarbast, lalu meninggalkan kehidupan modern di Baghdad menuju pegunungan.



Perlu diketahui, kalau pembentukan Irak tak lepas dari tangan Inggris dan Perancis melalu konvensi. Hal ini dilakukan setelah Inggris berhasil  memprovokasi kabilah2 Arab sebagai tentara Hijaz (dimana Lawrence of Arabia memainkan peran penting)  dalam mengusir Turki Ottoman yang justru dulu menyatukan semua daerah ini di dalam satu kesatuan. Propinsi Ottoman seperti Baghdad, Basra dan Mosul digabungkan dan menjadi Irak yang dikenal sekarang.

Dengan dibantu Sasson, akhirnya buku ini terwujud, saat Joanna akhirnya mendapat izin untuk menetap di Inggris sebagai bagian dari pemberian Suaka Politik oleh pemerinta Inggris. Jika harus kembali ke Irak saat itu, sudah pasti Sarbast dan Joanna akan mengalami nasib buruk seperti hukuman mati, karena merupakan baghian dari anggota Peshmerga. Namun cinta Joanna hanya ada pada Kurdistan.

Meski penuh dengan tokoh2 jahat dan kejam, namun buku ini juga memuat orang2 penuh belas kasih sepanjang perjalanan yang sangat berbahaya, seperti Bibi Aisha, Nenek Aminee, Hassan "Gila", dan lain2.  Buku ini juga memuat daerah2 indah yang merupakan daerah Kurdistan seperti Sulaimaniya, Bergalou, dll. Bagi saya buku ini memiliki struktur yang lebih baik dan karakter yang lebih kuat dibanding tokoh Sultana dalam buku Sasson sebelumnya.

Wednesday, November 07, 2012

Uesugi Kenshin - Eiji Yoshikawa

Meski penggemar berat  karya Yoshikawa seperti Musashi, saya baru menyadari buku ini, baru merupakan buku kedua karya Yoshikawa yang saya baca. Sepertinya setelah menyelesaikan Uesugi Kenshin, saya harus segera menyelesaikan Taiko, yang sudah nangkring di koleksi saya sejak cukup lama.

Berbeda dengan Musashi yang antara sejarah dan fiksi terlihat begitu sejalan, UK malah sebaliknya. Yoshikawa di pertengahan buku terlihat ragu menyimpulkan apa yang sebenarnya terjadi antara Takeda Shingen dan Uesugi Kenshin. Keraguan ini akhirnya membuat Yoshikawa memasukkan beberapa versi dari sejarah yang terjadi, sehingga membuat buku ini lebih mirip sejarah di banding fiksi.



Apa yang sebenarnya membuat Yoshikawa menulis kisah ini ? Saya rasa penyebabnya adalah persaingan Shingen dan Kenshin sebagai dua daimyo legendaris yang akhirnya memuncak pada peperangan di Gunung Saijo atau lebih dikenal dengan Perang Kawanakajima. Uniknya strategi yang dipilih Kenshin untuk menaklukkan Shingen adalah dengan tanpa strategi, di posisi yang tidak strategis, diderah musuh dan dengan perbekalan yang seadanya.

Tak tahan menebak nebak terlalu lama maksud Kenshin, Shingen membagi pasukan, menjadi pasukan penyerbu dan pasukan penyergap jika Kenshin kabur, namun saat bersamaan, Kenshin justru menyerang duluan ke markas inti, dengan menyiapkan pasukan lapar dan perbekalan minim agar memudahkan gerak cepat. Kenshin bahkan berhasil membunuh sebagian besar jendral Shingen sekaligus melukai Shingen secara langsung. Sayangnya ketika pasukan penyergap Shingen kembali, situasi jadi berbalik. Kenshin yang pasukan-nya kalah jumlah justru jadi babak belur, jika saja serangan kilatnya dapat membunuh Shingen sudah pasti ini akan jadi kemenangan yang luar biasa.

Sayangnya, rivalitas kedua daimyo legendaris ini justru tidak berakhir di medan perang, dan mengakhiri hidupnya saat sakit. Namun saat rakyat Shingen banyak yang menderita karena pasokan garam yang tersendat, Kenshin justru membiarkan transaksi garam di perbatasan, karena respek-nya pada Shingen. Kenshin juga berterima kasih pada rival-nya, karena dengan memiliki musuh yang kuat menyebabkan Kenshin dapat terus menerus melatih diri agar jadi lebih baik. Kenshin juga sangat kehilangan ketika mendengar Shingen pergi untuk selama-nya.


Disinggung juga kehidupan Kenshin yang memilih membujang, menekuni Zen, menekuni puisi  dan menggemari alat musik, bahkan sekalipun sedang di medan perang. Buku ini lagi2 salah satu buku yang mengangkat keindahan dari seni perang. Akhir kata meski bukan karya terbaik Yoshikawa, tetap ada hal2 menarik dalam buku ini dan riset sejarah yang mendetail yang memang merupakan kelebihan Yoshikawa.
 

Indonesia di Mata Orang Jepang - Hisanori Kato

Buku tipis 144 halaman ini sangat menggoda, dan menjadi introspeksi yang menarik bagi Indonesia dengan memahami sudut pandang bangsa lain. Meski kebanyakan orang Indonesia mengagumi Jepang, namun ternyata ada juga Jepang yang mengagumi Indonesia. Siapa Kato ?Hisanori Kato sendiri saat ini adalah seorang Profesor dan tinggal di Osaka. Pengalaman-nya berinteraksi dengan Indonesia lah yang menjadi sumber penulisan buku ini.

Apakah Kato, sepenuhnya membandingkan-nya dengan Jepang ? Sebenarnya tidak, dengan latar belakang Kato yang pernah tinggal di Seattle-Amerika, Sydney-Australia dan Manila-Pilipina, tentu ada alasan kenapa Indonesia begitu istimewa di matanya. Menurut Kato, di negara2 maju, kehidupan berjalan dengan nyaris sempurna, orang2 cenderung individualias alias tak perduli dengan orang lain, tidak sabaran dan sangat penuntut. Cara yang keras dalam menjalani kehidupan membuat angka bunuh diri dan ketidak bahagiaan justru relatif tinggi. Di Indonesia orang2nya sangat toleran, pemaaf dan suka menolong orang lain, dan banyak orang tetap bahagia meski hidup berjalan dengan sulit.

Ada beberapa hal yang bagi Kato sangat menarik, misalnya kata "tidak apa2" yang mencerminkan kebesaran jiwa, budaya "terlambat" dan cara Indonesia merencanakan sesuatu yang cenderung "bagaimana nanti" dan bukan "nanti bagaimana". Kesemua hal yang sangat khas Indonesia ini lah yang membuat Kato selalu merindukan Indonesia disamping masakan penuh rempah yang menjadi kegemaran-nya. Tidak tanggung2 Kato bahkan penggemar berat masakan Padang.

Siapakah tokoh2 Indonesia yang dipotret oleh Kato ? mulai dari sosok sederhana seperti pembantunya, pemilik warung langganan, tokoh akademi seperti Mohammad Sobary atau bahkan kelas Gus Dur. Khusus Gus Dur mendapat tempat khusus di hati Kato, dan dia ikut menangis saat kepergian tokoh pluralis unik ini.

Dalam menyelami kehidupan masyarakat Indonesia, tidak tanggung2, Kato bahkan pernah mencoba jadi pengamen, meski karena niat awal untuk balas dendam pada masyarakat Indonesia yang berulang kali mencopetnya di kendaraan umum. Dan hasil dari balas dendam ini justru membuat cinta-nya bertambah besar. Kato selain kecopetan, juga mengalami pengalaman khas Indonesia seperti banjir, naik ojek, naik busway, naik kopaja, dll. Pilihan kata dalam buku ini agak unik, terkesan dibuat sendiri semuanya oleh Kato. Namun tetap termasuk lancar dibaca.Hemm buku yang menarik, ringkas dan padat.


Thursday, November 01, 2012

Ischemia Heart Disease di Inferior Wall

Apa itu IHDIW ? saya menemukan istilah ini pada hasil treadmill setelah MCU di Bio Medika yang memang dilakukan kantor saya secara rutin setiap tahun. Pada awalnya saya juga tidak tahu apa itu IHDIW , namun ketika sms saya soal ini dibalas istri, saya kaget juga menerima pesan-nya sbb “Papa itu jantung koroner, sangat serius, segera jadikan prioritas !, kalau masih sayang sama mama dan anak2 segera ke Bandung sekarang juga untuk konsul ke cardiolog”. Sms istri itu cukup mengejutkan saya, rasanya kepala saya tiba2 disiram es, dan saya diingatkan bahwa saya masih menyia-nyiakan hidup yang diberikan Allah pada saya.

Hemm hampir dua tahun ini saya setiap pagi selalu mengonsumsi oats, enam bulan yang lalu selalu jalan cepat di pagi hari setengah jam (sampai basah kuyup berkeringat), dan bersepeda di hari minggu kurang lebih sekitar 10 kilometer.  Enam bulan sebelumnya bahkan saya aktif futsal seminggu sekali, dan berhenti karena tendon kaki kanan sobek. Empat tahun yang lalu saya juga bermain tenis secara rutin, 2 jam per minggu. Meski penggemar kuliner khususnya  daging dan memang berbobot cukup berat, saya bukan penggemar usus, jantung, hati, paru dll, kecuali jika komponen2 diatas dimiliki jenis unggas.

Tanggal 18/10/2012 sore saya bertemu dengan Dokter Sugih Sugiantoro di RS Al Ihsan, yang langsung membaca hasil MCU termasuk EKG, hemm cukup deg2an juga menunggu apa kira2 hasil analisa beliau. Wajah serius nya yang ditumbuhi janggut tipis, tanpa kumis dan dahi dengan dua tanda kehitaman tersebut lalu menatap wajah saya. Apakah bapak pernah  sesak ? tidak jawab saya, Nyeri dada ? tidak lagi2 jawab saya, treadmill kemarin dihentikan karena bapak tidak kuat ? lagi2 jawab saya tidak. Hemm kalau begitu saya menyarankan echo test atau coronary CT angio, katanya. Jika tanpa sesak dan nyeri, hasil tread mill jadi meragukan, lanjutnya.  Lalu beliau memberikan rujukan ke Dr. Tan Siauw Koan, seorang spesialis radiologi di RS ST Borromeus.

Dr. Tan Siauw Koan hanya menerima pasien 3 orang perhari, setelah mendaftar di Jumat 19/10/2012, saya kebagian giliran untuk proses CT di hari Rabu 24/10/2012. Seharusnya pada hari yang sama dilakukan juga pemeriksaan darah dan urine, namun karena masih memiliki hasil MCU terakhir, saya bisa langsung ke proses utama-nya saja. Sejak didiagnosa menderita IHDIW saya jadi lebih hati2 khususnya dengan pola makan, dan atas instruksi perawat saya diminta untuk beristirahat secara penuh sebelum proses CT. Setelah puasa sejak jam 12 malam dan paginya mendaftar di radiologi, seorang perawat berwajah ramah mendatangi saya dan menyampaikan denyut nadi tidak boleh lebih dari angka 60, sementara saya masih sekitar 84, apalagi dari basement parkir saya naik tangga dua tingkat ke ruang periksa. Karena denyut masih belum memenuhi syarat saya diminta menenangkan diri selama sekitar setengah jam.



Setelah setengah jam ternyata denyut nadi masih tidak stabil antara 73 sampai dengan 80, maka perawat meminta saya meminum pelambat denyut jantung, lalu tak terasa saya tertidur. Ketika perawat datang lagi dan membangunkan saya denyut-nya masih sekitar 70 an, lalu perawat membawa saya ke ruang isolasi, dan lagi2 saya diminta meminum pelambat denyut jantung, akhirnya tercapailah angka 60 an. Saya lalu dibawa ke ruang CT, dan menanda tangani dokumen “inform concern”, yang menyatakan siap menerima resiko proses CT. Hemm resiko ? ya pemberian cairan kontras kadang berdampak serius terhadap pasien dengan riwayat alergi. Sedih juga ketika menyadari saya harus menanda tangani sendiri form tersebut, karena keluarga sedang berhalangan. Tapi lagi2 ini mengingatkan saya, akan kematian, dimana kita akan mempertanggung jawab-kan-nya  sendirian. Saya juga teringat Ibu saya, yang beberapa minggu sebelumnya bercerita saat2 meski seseorang dibawa ke pemakaman, diiringi keluarga, pasangan, serta kebesaran upacara namun akhirnya ditinggal di makam hanya dengan berbekal takwa. 

Lalu saya menanggalkan semua perlengkapan, termasuk dompet, sisir, samsung mobile, blackberry, ikat pinggang, celana, kunci mobil,  kaos, buku, sampai tinggal celana dalam saja, dan menggunakan baju seksi sekaligus mini berbahan handuk. Kemudian saya berbaring di sebuah tempat tidur putih, dan perawat memasang alat monitor denyut nadi di telunjuk.  Perawat juga memasang infus dengan jarum berukuran besar, hal ini perlu karena cairan kontras yang digunakan termasuk cukup kental. Lalu tempat tidur bergeser ke oven raksasa dengan langit2 hitam, dan saya diminta menahan napas agar gerakan obyek yang di scan tidak berlebihan.

Setelah menahan napas belasan detik, saya dikeluarkan, saya sempat mengira prosesnya sudah selesai, namun perawat mengatakan bahwa tadi baru proses untuk calcium test, untuk mengecek timbunan plak di pembuluh jantung. Lalu saya mulai di-injeksi cairan kontras, karena yang sempat diinjeksi  diawal tadi lebih untuk mengecek reaksi alergi tubuh. Tak lama saya merasa cairan infus dengan deras memasuki tubuh saya, lalu perawat mengingatkan bahwa akan ada rasa panas saat proses CT dilakukan, tak lupa dia memasukkan tablet cedocard dibawah lidah untuk memperlebar pembuluh darah. Lalu saya kembali dimasukkan ke oven raksasa, dan lagi2 menahan napas belasan detik. Tiba2 rasa panas menyelimuti tubuh saya, lalu diikuti rasa mual dan cairan asam yang memenuhi mulut, dan berlanjut dengan pusing yang luar biasa. Sekuat tenaga saya menahan napas sambil menahan cairan asam di mulut, dan tahan,..tahan,.., ya bernapas ! seru perawat akhirnya. Selesailah proses coronary CT angio. Perawat menyampaikan bahwa saya harus segera minum paling tidak dua liter dan sedapat mungkin buang air kecil, agar cairan kontras tidak merusak ginjal.

29/10/2012 saya kembali ke Borromeus untuk cek hasil pemeriksaan, dan diberikan sebuah buku sekitar 20 halaman, beserta summary hasil test sesuai analisa Dr. Tan Siauw Koan dan CD yang berisi aplikasi Philips DICOM viewer dengan foto2  jantung saya, hemm Calcium Test negatif, dan tidak ditemukan plak dalam pembuluh jantung, hemm dengan tegang saya buka bab kedua mengenai hasil Coronary, ternyata semua fungsi juga normal. Alhamdulillah, rasanya saya diberikan Allah kesempatan kedua untuk meningkatkan kualitas hidup saya, sebagai manusia. Seadainya setiap orang menyadari betapa dekatnya kematian, maka tidak akan ada orang yang menyia-nyiakan hidupnya.
 

Tuesday, October 23, 2012

Flipped - Wendelin Van Draanen

Ada banyak cara orang bercerita, ada yang menggunakan flash back, ada yang beberapa kisah paralel  yang dibagi dalam bab bab berbeda (seperti yang biasa digunakan Dan Brown), ada juga penulis yang memberikan pilihan pada  pembaca untuk  memilih cerita yang mau mereka baca dengan menyediakan pilihan tertentu misalnya saat pembaca harus memilih dua cabang dari sebuah perjalanan,  silahkan ke halaman A kalau ada memilih kiri atau ke halaman B jika memilih kanan, sehingga setiap pembaca memiliki akhir cerita masing2. Selain itu ada juga cerita yang meski tokoh utama-nya sama, namun setiap bab ditulis oleh penulis yang berbeda.

Nah buku Flipped pun bukan buku sembarangan dalam memilih gaya bercerita, novel percintaan remaja ini bercerita dengan dua tokoh utama yang saling berinteraksi namun memiliki sudut pandang masing2. Bab demi bab secara bergantian menceritakan sudut pandang Julianna dan Bryce, tentu saja  ini menjadikan novel ini lain dari yang lain dan menurut saya kegembiraan yang diberikan novel ini tidak kalah dengan karya Mark Twain yang sangat termashur yaitu Tom Sawyer.



Hemm kenapa saya sampai membaca novel remaja ? yah sebenarnya sih ini milik anak perempuan saya, dan sepertinya buku ini tidak lepas2 dari tangan-nya, dibaca sampai tengah malam, bahkan juga dibawa ke sekolah untuk dibaca saat jam istirahat. Melihat begitu asyiknya dia,  saya jadi ingin tahu sekaligus agar bisa memahami masalah remaja. Saat dia selesai, novel  yang merupakan hadiah dari guru les-nya ini langsung saya culik dan  lahap. Ternyata saya pun sulit melepaskan novel ini dari genggaman, Alur ceritanya yang sulit diduga, tokoh2 nya yang asyik khususnya Julianna Baker, dan juga Chet yang merupakan kakek-nya Bryce. Misteri keluarga Baker dibuka satu persatu sehingga membuat kita penasaran sekaligus menjadi lebih dekat dengan keluarga "aneh" ini.

Draanen yang memang guru SMA, sengaja membuat novel ini sebagai nasihat bagi remaja untuk pintar memilih pasangan. Pengalaman-nya menunjukkan banyak anak terjebak dengan kemasan. Cara memberikan nasehat melalui novel membuat remaja dapat lebih mudah menerima pesan yang akan disampaikan. Apa sih pesan Draanen ? pesan-nya adalah temukan inner beauty, maka hidupmu akan bahagia, sebaliknya jika kita terjebak pada kemasan (atau casing kalau menggunakan istilah Tukul), maka hidup kita akan mengecewakan selamanya.

Akhir dari novel ini juga menarik, ketimbang terjebak pada konsep "happily ever after" nya cerita dongeng, Draanen memilih mengakhiri buku ini dengan membiarkan hubungan Julianna Baker dan Bryce Loski menggantung, sehingga banyak pembaca yang berharap kedua tokoh ini berciuman di adegan akhir,  harus menggigit jari menahan kecewa. Draanen punya alasan untuk ini, menurut-nya hubungan yang baik adalah yang benar2 sudah mengetahui isi dibanding kemasan, dan tentu saja itu perlu proses. Tapi bagi saya justru inilah salah satu bagian paling menarik dari novel ini.

Ada banyak hikmah khususnya terkait kata2 Chet, kakek Bryce yang selama ini sangat pendiam, ternyata adalah sosok yang bijaksana memilih untuk "diam" sepeninggal istri yang dia cintai dan terpaksa tinggal di rumah menantunya yang menyebalkan. Kata2 yang sangat asyik antara lain saat Juli menolak turun dari pohon Sikamor tua yang hendak ditebang, Julianna mengatakan "Berada diatas dan tersapu angin seolah hatimu dicium keindahan". Kata2 indah lain-nya lain adalah saat Chet menasihati Bryce "Karakter seseorang terbentuk sejak kecil nak, pilihan yang kau buat hari ini akan mempengaruhi hidupmu sampai kapanpun, aku kasihan melihat mu berenang terlalu jauh sehingga nggak bisa kembali lagi". Tak lupa salut untuk penerjemah Sylvia Namira yang membuat karya ini sangat enak dibaca.