Tuesday, August 30, 2011

Ganbatte - AA Azhari

Judul buku ini sangat mencuri perhatian, terlebih karena saya sempat membaca tentang “Say Yes To Ganbaru” sebuah postingan di internet karya Rouli Esther Pasaribu. Jadi tanpa pikir panjang dan didukung oleh cover buku yang menarik, langsung saja saya sambar.

Lagi lagi dalam buku ini kita diajak untuk mengagumi semangat pantang menyerah Bangsa Jepang, melengkapi apa yang ditulis Esther (karena Esther lebih fokus ke rekonstruksi paska Tsunami 2011). Kita juga diingatkan lagi akan pepatah lama yang mengatakan, “Adalah hebat untuk menjadi juara, akan tetapi kehebatan sejati adalah bangkit ketika mengalami kekalahan”. Dalam buku ini dikisahkan kebangkitan Jepang saat restorasi Meiji, lalu pertempuran dengan Rusia yang sempat dijadikan Ir. Soekarno sebagai penyemangat bangsa2 Asia dalam menghadapi dominasi Eropa dan Amerika.

Lalu diceritakan bagaimana hancurnya Jepang saat perang dunia kedua, dan babak belur setelah pemboman Hiroshima dan Nagasaki oleh Amerika yang sampai saat ini dapat dianggap salah satu kejahatan perang paling besar dalam sejarah manusia, karena menghancurkan apa saja, termasuk rumah sakit, sekolah, orang tua, anak2 dan mengakibatkan radiasi yang berdampak pada kerusakan genetika puluhan tahun kemudian.


Jepang bukan cuma babak belur karena perang, akan tetapi juga karena gempa bumi dan tsunami, seperti yang terjadi 1923 dan dikenal dengan gempa Kanto dan juga yang baru baru ini terjadi yaitu tsunami di 2011. Geografi Jepang yang dikelilingi oleh lempeng Eurasia, Amerika Utara, Laut Filipina, Laut Pasifik dan dilintasi sabuk gunung api pasifik, dapat diguncang 1500 gempa pertahun. Tetapi hal ini justru membuat Jepang sebagai salah satu negara dengan ilmu konstruksi terbaik (bahkan WTC saja pun dibangun dengan ilmu konstruksi Jepang).

Semangat pantang menyerah Jepang terus menerus menjadi penyelamat bangsa ini, yang meski harus mengimpor kebutuhan dasar sebanyak 80% konsumsi dari negara2 disekitarnya, tidak memiliki sumber tambang, dan alamnya 80% terdiri dari pegunungan, akan tetapi kita mengenal Jepang dari merk2 dunia seperti Sony, Toshiba, Nissan, Mitsubishi, Hitachi, Sanyo, dan bukan cuma itu Jepang juga terkenal karena komiknya, makanan-nya termasuk budaya J-Pop yang kini sudah mendunia. Kini kita mengenal Jepang sebagai bangsa pekerja keras, belajar tanpa lelah, selalu berinovasi, harga diri tinggi, hemat, loyal dan setia serta selalu bekerja sama dan mandiri. Ayo pantang menyerah dan belajar dari Bangsa Jepang.

Sang Pencerah - Akmal Nasery Basral

Cukup lama buku ini nangkring di rak buku koleksi saya, sehingga akhirnya saat bulan Ramadhan dan ketika sudah memulai mengambil cuti, akhirnya dapat saya tamatkan dalam dua hari. Menggunakan cover yang kurang lebih sama dengan film-nya, buku ini membuat saya menjadi lebih mengerti tentang KH Ahmad Dahlan, yang karya-nya sampai saat ini masih eksis sebagai salah satu dari dua besar organisasi Islam di Indonesia.

Rasanya senang ketika akhirnya ada karya Akmal yang positif, tidak seperti novel sebelumnya “Imperia”, yang terkesan lebih sebagai proyek uji coba Akmal sebagai penulis dan tidak membuat kita mendapatkan sesuatu atau manfaat khusus dalam bukunya tsb, bahkan membuat saya agak cenderung tidak nyaman dengan penggambaran detail “hubungan intim”. Kali ini Akmal membuat sesuatu yang inspiratif dan menampilkan sosok yang pantas jadi idola dari zaman kemerdekaan.

Meski film-nya agak sedikit kontroversial karena menampilkan tokoh seperti Lukman Sardi sebagai bintang utama (yang kurang dikenali keislaman-nya), serta menampilkan Yoshua sebagai salah satu murid KH Ahmad Dahlan, buku ini lepas dari kontroversi film. Walaupun, kasus implementasi dalam film bisa juga dianggap dan dimaafkan sebagai upaya untuk mengenalkan Islam kembali pada komunitas yang lebih beragam dan luas, baik dari sisi pemain film ataupun komunitas yang lebih luas yaitu penonton. Pengakuan keberagaman seperti ini sebenarnya cukup menarik dan pernah dilakukan Ir. Soekarno di masa lalu ketika memilih Karya F.Silaban yang nota bene non muslim dalam kompetisi desain Masjid Istiqlal.

Kembali ke buku, beberapa hal yang kurang nyaman adalah kesan bahwa riset untuk buku ini relatif kurang. Barangkali akan lebih baik, jika suasana pada masa itu dapat ditampilkan dengan lebih deskriptif, misalnya suasana Masjidil Haram, suasana di kapal saat perjalanan ke Mekkah, suasana disekitar Yogya, dan lain2. Terbiasa membaca buku Pramudya (dengan riset ala “photographic image” seperti di Bumi Manusia), buku Akmal ini menjadi terkesan dan terjebak pada sekedar novelisasi skenario Film. Selain itu juga menceritakan bagaimana sepak bola dimainkan sebagai permainan saat itu dengan istilah istilah yang digunakan saat ini, serta “memaksakan” bagaimana kesukaan KH. Ahmad Dahlan bermain biola, agak sedikit meragukan, karena juga tidak dijelaskan literatur yang digunakan dalam penggambaran tersebut.

Tetapi menghakimi buku ini seakan akan sebagai buku Sejarah tentulah juga tidak tepat, jadi buku ini tetap dapat dianggap sebagai buku yang baik, dan dapat menggambarkan sebagian dari kepingan Sejarah Organisasi Islam Muhammadiyah serta menggambarkan bagaimana beratnya perjuangan KH. Ahmad Dahlan dalam memodernisasi Islam untuk terus dapat menyesuaikan diri dengan perkembangan zaman, serta terus dapat mengambil yang terbaik dari mana pun dia berasal.

The Secret of Satan - Noor dan Sidup

Saat masih kecil saya pernah membaca sebuah komik islam dengan topik mengenal strategi Iblis. Dalam kisah tersebut digambarkan bahwa, Nabi Muhammad bersama para sahabat mengundang Iblis untuk membuka strateginya dalam menyesatkan manusia, karena di paksa oleh Allah, maka mau tidak mau Iblis datang menghadiri pertemuan tersebut. Bagi Iblis sebenarnya sangat tidak nyaman menghadiri pertemuan tersebut apalagi karena segan bertemu dengan Umar yang dikenal sangat keras dan ditakuti oleh Iblis. Namun Nabi mencegah Umar bertindak terlalu jauh, karena Allah memang memiliki perjanjian dengan Iblis saat ybs kecewa dengan terpilihnya Nabi Adam menjadi ciptaan yang harus disembah oleh ciptaan yang lain meski terbuat dari tanah. Dalam komik ini penggambaran bagaimana strategi Iblis beserta anak cucu-nya sangatlah jelas dan menggunakan contoh2 keseharian, yang bahkan terekam kuat dalam ingatan saya. Komik ini banyak membantu saya untuk mencoba terus bertahan dan berjuang di jalan yang lurus. Sayang saat ini kita sudah tidak tahu dimana harus mencari komik2 seperti ini.

Kembali ke buku ini, salah satu topik menarik adalah kutipan dari karya Ibnu Al Juazy mengenai pertemuan simbolik Nabi Nuh dengan Iblis yang menyamar sebagai orang tua di kapal Nabi Nuh. Karena penyamaran-nya sudah diketahui, maka Nabi Nuh bertanya apa maksudnya ikut di kapal tersebut. Menjawab pertanyaan tersebut, maka Iblis menjawab “Agar aku dapat terus mempengaruhi keturunan Adam, sehingga hati mereka bersamaku meski raga mereka bersamamu”. Maka Nabi Nuh bertanya “Apa yang kau lakukan sehingga dapat menguasai hati mereka? ”, lalu Iblis menjawab “Ada lima hal, tetapi dua terakhir tidak dapat kuberitahu, jadi aku hanya akan memberi tahu tiga yang pertama”. Namun Allah mengilhami Nabi Nuh untuk fokus bertanya pada yang dua hal saja, akhirnya Iblis setuju lalu menjawab dua yang terakhir “Iri hati dan tamak ”. Sepertinya ini juga lah hal yang menjerumuskan Iblis kedalam kondisi seperti yang kita kenal saat ini selain kesombongan.

Topik menarik lainnya adalah deskripsi fisik dari Iblis dan pengikutnya, lalu nama nama keturunan-nya dengan masing masing tugasnya, makanan-nya, tempat2 yang disukai dan lain2. Hal lain yang mengganggu adalah cover depan Iblis yang tidak sesuai dengan deskripsi fisik di dalam buku, sehingga terkesan “hiperbolisme” dan tidak konsisten.

Singkatnya ketika melihat buku ini, saya sangat berharap buku ini dapat menjadi referensi yang baik mengenai Setan. Sayangnya selain yang saya sebutkan diatas buku ini memiliki beberapa kelemahan, yaitu terlalu memaksakan topik tentang tempat tinggal Setan dengan Sejarah Segi Tiga Bermuda sehingga terkesan menduga duga, lantas contoh2 kesehariannya sangatlah minim. Selain itu bagaimana secara detail cara2 yang digunakan Iblis dan pengikutnya juga tidak dibahas secara detail. Namun demikian buku ini setidaknya dapat memenuhi sedikit kerinduan dengan komik masa kecil dan semoga dapat menjadi bahan tambahan untuk dapat selalu berada di jalan yang lurus. Semoga muncul versi komik yang dapat menuntun generasi saat ini untuk bersikap hati2.

Thursday, August 25, 2011

The Last Pope - Jhon Hogue

Buku tipis ini cukup menarik, bercerita tentang naskah yang sempat hilang dari St. Malachy di tahun 1139, dimana beliau melakukan perjalanan dari Irlandia menuju Roma. Ketika berada di ketinggian saat menikmati pemandangan kota, beliau tiba tiba terjatuh lalu meracau menyebutkan sandi hampir semua Paus sampai dengan saat ini.

Catatan tersebut disimpan dalam bentuk manuskrip di Vatikan dan terkunci hampir selama 400 tahun, dan ditemukan kembali di tahun 1595. Uniknya ramalan terhadap siapa saja yang secara terus menerus menduduki tahta Vatikan mendekati kenyataan sampai masa kini dengan akurasi 90%. Bahkan beliau juga memrediksi siapa saja Paus termasuk Paus terakhir menjelang hari kiamat. Beliau juga meramalkan tinggal satu Paus lagi setelah Benedictus, yang akan menjadi Paus terakhir.

Akankah ramalan ini menjadi kenyataan, kita tidak pernah tahu, meski saya pernah membaca ramalan yang mirip dari Jaber Bolushi, mengenai The Last Pope, mari kita sama2 menyaksikan akan seperti apa peristiwa peristiwa ini akan terjadi. Lagipula, bagi orang beriman, tentu saja meyakini ramalan bukanlah perbuatan yang benar, tetapi sekedar mengingatkan bahwa kiamat adalah kepastian tentu-nya akan membuat kita kembali sadar bahwa semua yang didunia ini adalah kefanaan.

Mengenai siapa Jhon Hogue, beliau adalah seorang futurolog bependidikan sarjana, dan beliau juga dikenal sebagai salah satu penulis biografi Nostradamus terbaik. Sehingga buku ini langsung mendapat perhatian dari khalayak dan diterjemahkan dalam 13 bahasa. Sebuah buku yang menarik untuk ditelaah, meski tidak harus dianggap serius.

Habibie dan Ainun - BJ Habibie

Sejak kecil saya selalu terobsesi bisa seperti Habibie, bayangkan memimpin sekumpulan orang asing (baca : Jerman) untuk merancang bangun pesawat sebagai salah satu Direktur Teknik MBB. Industri pesawat, adalah salah satu industri yang paling maju implementasi teknologinya, baik teknologi logam, aerodinamika, dan juga mesin melebihi semua industri manufaktur lainnya yang kita kenal.

Habibie mengatakan dalam ulang tahun ke 50 ICAO (International Civil Aviation Organization) saat menerima Edward Wanner Award, penghargaan tertinggi salah satu asosiasi penerbangan dunia ini, Di tahun 1994, bahwa 50 tahun yang lalu beliau masih berusia 8 tahun, dan jika di Chicago saat ini adalah pukul 10 pagi, maka di sebuah desa di 50 tahun yang lalu dekat hutan daerah Pare-pare, jam 22:00 malam, Habibie pastilah sedang membaca Al Qur’an dalam sebuah rumah kayu adat Bugis, saat zaman pengungsian. Rasanya masih jelas dalam ingatan ketika kerusuhan Mei 1998, beliau akhirnya menggantikan kedudukan Presiden Suharto sebagai Presiden ketiga, dan beliau bekerja keras siang malam untuk mengembalikan kepercayaan internasional yang berhasil menaikkan nilai mata uang Rupiah kembali terhadap Dollar secara ekstrim hanya dalam 17 bulan masa kepemimpinan-nya. Beliau juga berhasil mengiring bangsa menuju pemilihan demokratis pertama, meski diakhir masa jabatan Beliau diejek oleh mayoritas anggota DPR. Tetapi dengan berjiwa besar beliau melambaikan tangan-nya sambil tersenyum, sungguh kepribadian yang luar biasa. Beliau juga terkenal dengan keputusan kontroversialnya melepas Timor Timur, salah satu provinsi paling “rewel” meski Indonesia telah mengorbankan banyak pahlawan-nya dalam membebaskan dan menghabiskan sangat banyak anggaran untuk membangun propinsi termuda ini.

Buku ini sebenarnya dimaksud untuk memeringati meninggalnya Ainun, istri beliau, seorang wanita berpendidikan tinggi namun sangat rendah hati. Namun nyaris 65% isinya justru lebih banyak tentang Habibie dan perjalanan karirnya. Sebagai pasangan, Habibie dan Ainun, adalah contoh dan inspirasi bagi kebanyakan keluarga yang menginginkan kehidupan “Sakinah Mawaddah wa Rahmah”. Pendidikan tinggi yang memungkinkan keduanya dapat berkomunikasi sebagai sahabat selain sebagai pasangan kekasih, menggunakan Al Qur’an sebagai landasan dalam pernikahan, saling mengisi dan berbagi peran dalam menghadapi kehidupan. Sungguh memiliki kehidupan perkawinan selama 48 tahun dengan pasangan seperti mereka adalah Surga Dunia.

Halaman2 terakhir buku ini sangat menguras perasaan dan air mata, bagaimana Ainun berjuang melawan penyakitnya tetapi tetap dengan perhatian yang luar biasa pada sang suami. Meski kondisi Ainun semakin berat, akan tetapi komitmen-nya dalam pekerjaan sosial khususnya yayasan PPMTI yang bergerak dibidang mata, masih tetap menjadi fokus dan perhatiannya dengan senantiasa berkoordinasi dengan kolega-kolega-nya. Saat2 kondisi Ainun semakin kritis, Habibie masuk ruangan rumah sakit terlambat (tidak seperti biasa, karena ada perubahan aturan untuk jam berkunjung) dan melihat Ainun menangis, Habibie segera bertanya apa yang membuat-nya menangis, namun Ainun sudah tidak mampu berkata kata akibat penyakitnya yang sudah semakin parah, maka Habibie mengambil inisiatif untuk bertanya, “Kenapa menangis ?, sakit ?”, Ainun menggeleng, “takut dengan peralatan transfusi dan infus ?”, kembali Ainun menggeleng, “Takut terjadi sesuatu dengan saya ?”, Ainun menggangguk. Luar biasa dalam kondisi seperti itu Ainun tetap menunjukkan kasih sayang-nya pada Habibie sang suami.

Akhir kata, rasanya tak salah kalau tokoh sekelas Buya Ahmad Syafii Maarif dan Frans Magnis Suseno pun memberikan komentar yang sangat positif, juga tak berlebihan rasanya kalau mengatakan buku ini buku yang luar biasa, ditulis dengan kepolosan / kejujuran seorang Habibie, yang meski secara sastra agak sedikit ganjil teknik penulisannya namun kisah nyata yang menjadi latar belakang buku ini membuatnya menjadi sangat menyentuh dan kuat. Selamat jalan Ibu Ainun, semoga Ibu mendapat tempat yang terbaik di sisiMu, dan kelak dapat bersama sama dengan Bapak Habibie di tempat peristirahatan terakhir bagi kita semua.


Thursday, August 18, 2011

Rasulullah is My Doctor - Jerry D Gray

Ini buku pertama yang saya peroleh dari acara ceramah siang di bulan Ramadhan 2011 komunitas masjid Wisma Metropolitan. Nama sang pengarang sekaligus penceramah cukup akrab karena saya pernah membaca salah satu bukunya yaitu “Deadly Mist”. Beliau saat ini sudah menjadi warga negara Indonesia, dan sebelumnya pernah menjadi tentara AU Amerika, mekanik senior pesawat kerajaan Saudi Arabia, dan saat ini sebagai instruktur selam dengan sertifikat internasional, pengarang buku, jurnalis serta penceramah. Saya juga sempat meminta tanda tangan beliau di cover depan buku sebagai kenang2an.

Kali ini Jerry yang penampilannya lima belas tahun lebih muda dari usianya bercerita tentang pentingnya pengobatan dengan kembali ke cara Nabi serta menggunakan konsep “Back to Nature”. Beliau membahas mulai dari Bekam, Kurma, Habbatussauda (jinten hitam) , minyak Zaitun serta Madu, hal2 ini dikombinasikan dengan pemilihan makanan yang tepat serta sikap hidup yang baik akan membawa kita pada kualitas hidup yang lebih baik.

Di bagian akhir mirip seperti buku-nya di “Deadly Mist”, beliau kembali menyinggung konspirasi dunia medis, industri farmasi, mass media (khususnya dunia advertising untuk produk2 kesehatan) serta pemerintah yang dalam hal ini didasari lebih ke pertimbangan komersil ketimbang membuat masyarakat yang sehat. Beliau juga menyinggung banyak sekali produk2 alam serta bagaimana menggunakan-nya mulai dari kayu manis, lidah buaya, apel, alpukat, bambu, berbagai jenis kacang, bit, paprika, wortel, blueberry, singkong, cabai merah, cengkih, bawang putih, jahe, teh rosella, jambu biji, kiwi, bawang merah, jeruk, pepaya, delima , tomat, semangka serta garam. Untuk bagian ini sepintas saya teringat dengan almarhum profesor Hembing yang baru2 ini dipanggil oleh Nya (semoga diberikan Allah kelapangan).

Hampir sebagian besar terapi ini sudah dicoba sendiri oleh Jerry, dan beliau menambahkan disamping pengobatan penting-nya keyakinan serta doa pada Allah. Karena ini merupakan bagian dari proses penyembuhan. Buku ini merupakan buku yang menarik dan sebagian dari isi buku ini menginspirasi saya untuk memulai hidup yang lebih sehat dengan cara Nabi.

7 Rahasia Kaya dan Sukses Abdurrahman bin Auf - V.Dinsi dan T.Ardiyanti

Ini buku kedua yang saya peroleh dari acara ceramah siang di bulan Ramadhan 2011 komunitas masjid Wisma Metropolitan. Nama sang pengarang sekaligus penceramah cukup akrab karena saya pernah membaca salah satu bukunya terntang enterpreneurship.

Cover bukunya meriah, dan disertai kata2 Abdurrahman bin Auf yaitu “Sejak itu dunia datang menghadapku (red : kiasan makmur dan bahagia). Hingga seandainya aku angkat sebuah batu, maka dibawahnya kudapati emas dan perak”. Sosok satu ini merupakan satu dari sepuluh sahabat Nabi yang dijanjikan akan menikmati Surga kelak dan satu dari delapan orang yang pertama tama meyakini Islam. Dari cerita sejarah dapat disimpulkan beliau lah sahabat Nabi yang paling sukses secara ekonomi, dan perdagangan yang dilakukannya tidak hanya meliputi Madinah dan sekitarnya, tetapi sampai ke Mesir dan Syria. Hanya saja karena bisnisnya yang luar biasa, semasa hidup Nabi pernah menyatakan bahwa kelak Abdurrahman bin Auf akan masuk surga namun dengan merangkak sehingga Nabi menyarankan Abdurrahman untuk meminjamkan harta-nya di jalan Allah.




Dalam buku Felix Y. Siau sempat dibahas soal karakter unik dan keterampilan bisnis yang tinggi dari sosok Abdurrahman Bin Auf. Bagaimana beliau memilih hijrah ke Madinah dengan meninggalkan kekayaan-nya di Mekkah. Dan saat seorang saudagar Madinah menawarkan setengah dari harta yang dimilikinya pada Auf, dengan tenang Auf menolak, dan cuma minta ditunjukkan lokasi pasar untuk segera menerapkan keahlian-nya. Dan dalam waktu yang singkat beliau kembali menjadi salah satu sosok terkaya di Madinah.

Bisa jadi ini merupakan akibat dari rezeki perdagangan yang muncul dari sekian banyak transaksi sehingga otomatis akan menimbulkan resiko yang lebih besar dibanding seseorang yang hidupnya pas2an dan hanya mengandalkan sedikit atau bahkan satu sumber mata pencaharian. Meski demikian semasa hidupnya Abdurrahman bin Auf selalu memberikan sumbangan harta yang luar biasa besar bagi kemajuan umat, dan ketika meninggal beliau meninggalkan harta sebanyak 1000 unta, 100 kuda, 3000 kambing serta warisan emas dan perak yang cukup bagi semua anggota keluarga yang ditinggal serta 80.000 dirham untuk setiap orang dari keempat istrinya. Justru kata2 Nabi mengenai masa depannya kelak, membuat beliau lebih bersemangat lagi dalam bersedekah.

Karena kualitas kepribadiannya, Abdurrahman bin Auf juga merupakan seorang kandidat Khalifah sebagai pengganti Khalifah sebelumnya, namun jiwanya yang tidak ambisius justru mengarahkannya untuk mundur dan lebih memilih Utsman bin Affan sebagai pengganti Khalifah Umar bin Khatab. Beliau juga dikenal sebagai seseorang berpenampilan sederhana sehingga bahkan tidak bisa dibedakan dengan karyawan-nya. Di tubuhnya terdapat paling tidak 20 bekas luka, beberapa gigi seri yang patah serta kaki yang pincang akibat peperangan melawan kaum kafir.

Dalam buku ini pengarang mencoba untuk menganalisa hidup Abdurraman bin Auf lewat 7 hal yaitu, keyakinan, strategi memilih jenis usaha, kualitas barang dan layanan (yang mengandalkan kejujuran), super team, kepemimpinan, sistem bisnis dan sedekah. Bagi saya buku ini unik, dan mengingatkan bahwa sukses memerlukan cara, dan sukses tidak selalu berkonotasi dunia melainkan juga surga.


Sunday, August 14, 2011

Spirit Bruce Lee - Andri Wongso

Learning is constant process of discovery, a process without end.

Jika tahun 2011 ini beliau masih hidup, maka usianya paling tidak sudah 70 tahun. Tetapi dia sudah meninggalkan kita 38 tahun yang lalu di usia 32 tahun. Meski bintang2 baru bermunculan seperti Jackie Chan, Jet Li ataupun Donnie Yen, nama Bruce Lee tetap tidak bisa disisihkan.




Knowing is not enough, you must apply, willing is not enough, you must do.

Jackie Chen : "Bruce Lee memang hebat, saya tidak pernah berpikir dapat mengalahkan dia dalam satu perkelahian dan saya tidak bodoh untuk mencobanya. Ketika pembuatan Enter The Dragon, Bruce menendang muka saya hingga jatuh dan tak bisa bergerak, tetapi dia menghampiri saya dan minta maaf karena tidak bermaksud membuat saya cedera. Walau dia bintang besar tetapi kerendah hatiannya menyentuh semua orang. Orang seperti dia akan selalu diingat karena karakter, semangat dan prestasinya".




Our grand business is not to see what lies dimly at distance, but to do what lies clearly at hand.
Jet Li : "Bruce Lee adalah master bela diri kungfu yang mumpuni, autentik, asli. Demikian juga dengan filosofinya, gerakannya, mental dan fisiknya, sangat mengagumkan. Saya penggemarnya dan film-nya sangat menginspirasi saya".





I create opportunities
Donnie Yen : "Bruce lahir mendahului zaman-nya, dia figur orang China terbesar dalam bidang film, melebihi para aktor lainnya. Dia inspirator, tak ada yang mendekati kehebatannya, dan sulit membayangkan ada yang sanggup menyamainya".




I fear not the man who has practices 10.000 kicks once, but I fear the man who had practices one kick 10.000 times

Nama asli-nya adalah Lee Jun Fan, orangtuanya Lee Hoi Chuen dan Grace Lee (keturunan Jerman – Asia). Lahir di San Fransisco, anak keempat dari lima bersaudara. Karena lahir di tahun naga dan pada jam naga, dia mendapat julukan Li Xiao Long atau Naga Kecil. Ketika kecil sakit2an, akan tetapi dengan latihan fisik yang luar biasa dia mempunyai tingkat kebugaran yang khusus. Sangat suka membaca dan memiliki ribuan koleksi buku. Bahkan sambil berlatih dengan satu tangan, tangan yang lain digunakan untuk membaca buku.

Use only that which works, and take it from any place you can find.

Tahun 1941, saat masih berumur 3 bulan, keluarga Bruce Lee pindah ke Hong Kong. Gurunya bernama Yip Man, yang mengajarkan ilmu beladiri tradisional Wing Chun di tahun 1954. 1959 Kembali seorang diri ke Amerika untuk menuntut ilmu. 

Make at least one definite move daily toward your goal. 

Sekembalinya ke Amerika, Bruce Lee semakin dikenal dengan film2-nya sbb; The Big Boss (1971), Fist of Fury (1972), Way of The Dragon (1972), Enter The Dragon (1972), dan Game of Death (1973). The change is from inner to outer.




We start by dissolving our attitude not by altering outer conditions.

Bruce Lee juga menciptakan banyak hal seperti Jeet Kune Do, teknik pukulan 1 inch, tendangan beruntun, teknik double stick, teknik melatih otot sayap. 




Those who are unaware the are walking in darkness will never seek the light.

Bruce Lee juga seorang yang puitis, Sebagaimana kata2 yang dia sampaikan pada calon istrinya sbb "Cinta bagai persahabatan yang terperangkap dalam api. Pada mulanya adalah nyala yang besar, panas, dan berkedip. Begitu cinta semakin matang, demikian juga hati, dan menjadi seperti batu bara, terbakar lama dan tak dapat dipadamkan". Bruce mempunyai seorang anak yaitu Brandon Lee, mengikuti jejak ayahnya, dan juga meninggal secara misterius dalam salah satu film-nya. 





Do not pray for an easy life, pray for the strength to endure a difficult one

Kematian Bruce Lee adalah misteri yang tidak pernah terungkap. Mati di puncak karir. Dan tetap dikenang sebagai Bintang Film, Ahli bela diri, Filsuf, Sutradara, Guru dan Penulis.


Silahkan lihat demonstrasi Bruce Lee di link berikut https://www.youtube.com/watch?v=Sdv_9MhOSoI

Tuesday, August 09, 2011

The Glorious - Abdurrahman Asy Syarqawi

Hemm apa yang membuat saya tertarik dengan buku ini, salah satunya adalah karena pengarang meski tokoh mesir, dan namun terbuka terhadap berbagai sumber bacaan termasuk dari kelompok Syiah selain sumber sumber Sunni. Selama dapat dipertanggung jawabkan, maka tokoh kita ini akan menggunakan sumber sumber tersebut untuk melengkapi ceritanya menjadi lebih komprehensif.

Lantas siapa yang dimaksud dengan The Glorious, tak lain dan tak bukan adalah menantu Nabi, yaitu Ali Bin Abi Thalib. Berikut ini beberapa kisah menarik yang dituliskan dalam buku tersebut.

Kisah pertama, suatu hari di masa khalifah Abu Bakar, seorang Yahudi bertanya siapa pewaris ilmu Nabi, ketika Ali ditunjuk untuk menjawab, maka Si Yahudi langsung bertanya dengan maksud menguji “Apa yang tidak dimiliki Allah, tidak ada pada Allah dan tidak diketahui Allah”, jawab Ali “Yang tidak dimiliki Allah adalah anak, yang tidak ada pada Allah, adalah perbuatan zalim pada hamba-Nya, dan yang tidak diketahui Allah adalah sekutu-Nya, karena sesungguhnya Allah tidak mempunyai sekutu”. Dan dengan demikian si Yahudi mengucapkan kalimat pengakuan dan bersaksi bahwa Nabi adalah utusan Allah.

Kisah kedua, pada masa Khalifah Umar, beberapa orang menemukan seorang lelaki aneh yang melontar kalimat2 yang membuat resah banyak orang, dia mengatakan “Aku seorang yang mencintai fitnah, membenci yang hak (benar), membenarkan Yahudi dan Nasrani, percaya pada yang belum aku lihat dan menetapkan yang belum diciptakan” ketika Ali mendengar apa yang dikatakan lelaki itu ia malah tertawa dan berkata bahwa yang dikatakan lelaki adalah kebenaran “Sebagaimana surat al anfaal 8:28 bahwa harta dan anak2 kita adalah fitnah sehingga lelaki itu mencintai fitnah, sebagaimana surat Qaf 50:19 ajal adalah sesuatu yang hak dan lelaki itu membenci kematian, sebagaimana Al Baqarah 2:113 bahwa kaum Nasrani dan kau Yahudi saling mengejek bahwa satu sama lain tidak memiliki pegangan sehingga lelaki itu mengatakan pernyataan kedua kaum itu benar, lalu dia beriman pada yang belum pernah dia lihat yaitu Allah dan menetapkan yang belum diciptakan atau terjadi yaitu kepastian datang-nya Kiamat”.

Kisah ketiga, pada masa Khalifah Umar, beliau didatangi tiga pendeta Yahudi, dan mereka mengatakan pada Khalifah bahwa mereka mempunyai pertanyaan yang kalau dapat dijawab Umar maka mereka yakin Islam agama yang benar tetapi kalau salah, maka Islam adalah agama yang batil dan Nabi Muhammad adalah nabi palsu. Umar mempersilahkan dan lalu mereka bertanya “Apa itu penutup langit, dan apa pembukanya, apakah kuburan yang bergerak membawa penghuninya, siapakah yang memberikan peringatan pada kaum-nya tetapi bukan jin dan bukan pula manusia, lima benda yang mampu berjalan diatas bumi tetapi tidak berasal dari rahim”, karena Umar kesulitan menjawab maka beliau minta bantuan Ali, maka Ali pun menjawab “Aku akan menjawab asalkan kalian menerima syaratku, yaitu kalian mengakui dan masuk Islam”, dan karena yakin Ali tidak mampu menjawab maka ketiga ulama Yahudi ini pun mau menerima syarat tersebut, maka Ali pun menjawab “Penutup langit adalah syirik atau menyekutukan Allah, pembuka langit adalah mengakui keesaan Allah dan Nabi Muhammad sebagai utusan-nya, kuburan yang bergerak adalah ikan raksasa yang membawa Nabi Yunus, sedangkan pemberi peringatan pada kaumnya yang bukan jin dan bukan pula manusia adalah semut yang sarang-nya nyaris diinjak Nabi Sulaeman sebagaima surat An Naml 27:18, dan lima mahluk yang mampu berjalan tetapi bukan berasal dari rahim adalah Nabi Adam, Siti Hawa, unta Nabi Saleh, domba Nabi Ibrahim dan tongkat Nabi Musa”.

Mendengar jawaban tersebut maka dua diantara ulama Yahudi akhirnya mengaku kalah dan mengucapkan kalimat syahadat, akan tetapi yang satu masih ingin mengajukan pertanyaan yaitu “Siapakah kaum yang mati selama 300 dan 9 tahun dan Allah menghidupkan mereka”, maka Ali menjawab “Ashabul Kahfi”, meski jawaban Ali benar, ulama Yahudi yang tersisa ini masih belum puas dan melanjutkan pertanyaan-nya “Siapa nama2 Ashabul Kahfi, nama Bapak-nya dan nama Kakek-nya, nama Kota mereka, nama Raja-nya, nama Anjing-nya, nama Gunung-nya dan nama Gua-nya” maka Ali dengan tenang menjawab nama semua Ashabul kahfi serta menyebutkan Bapak-nya dan Kakek-nya sekalian serta melanjutkan “Kota-nya Tharsus, Raja-nya Diqyanus, anjing-nya Qithmir, gunung-nya Bajalus, gua-nya Al Washid” setelahnya ulama Yahudi yang tersisa lalu tanpa ragu ragu mengucapkan kalimat syahadat.

Ada banyak kisah kisah Ali membantu para Khalifah sepeninggal Nabi dengan pendapat pendapatnya yang jernih dan cerdas khususnya untuk kasus2 yang tidak terjadi pada zaman Nabi Muhammad, rasanya tak salah ketika Nabi Muhammad mengatakan, “Jika aku gudang ilmu, maka Ali-lah kunci-nya.

Untuk Indonesia yang Kuat - Ligwina Hananto

Cover buku-nya menarik simpel tapi kuat, tangan yang terkepal mengingatkan saya salah satu album Metallica. Membaca komentar dari teman2 Wina (demikian pengarang biasa disebut) juga sangat membuat gairah membaca buku ini menjadi berlipat diawal-nya. Tidak cuma teman2 Wina, halaman belakang bahkan menunjukkan tokoh2 papan atas, seperti Wimar Witular. Fira Basuki dan Arief Suditomo.

Sayang setelah masuk beberapa halaman, saya kok merasa ini merupakan kemasan lain dari Buku Kiyosaki, meski demikian dijelaskan dengan cara yang lebih sederhana dan contoh2 praktis yang sangat familiar di sekeliling kita, tanpa memuncul kuadran khas-nya Kiyosaki. Jadi ingat bagaimana di 2004 akhirnya saya menerapkan ilmu Kiyosaki membeli Real Estate di salah satu lokasi strategis, dan menjualnya dengan harga 166% lebih tinggi empat tahun kemudian, setelah disewakan sebesar 5% dari harga beli pertahun.

Meski demikian strategi ala Kiyosaki digabung oleh Wina dengan kelompok perubahan yang ia sebut dengan “The Stronger Middle Class” yang mana ini merupakan kelompok usia produktif, dan diduga keras punya masalah dengan manajemen keuangan pribadi, terjebak pada hal2 yang murni konsumtif dan tidak tahu bedanya kebutuhan dan keinginan. Jika kelompok ini melek keuangan, maka bisa dibayangkan dampak-nya pada Indonesia.

Wina juga menyayangkan kalau kelompok ini terjebak pada penggunaan credit card yang tidak semestinya, atau bahkan mengira dengan menabung akan dapat menyelamatkan kondisi finansil “The Stronger Middle Class” di masa depan. Padahal menabung dengan mengabaikan inflasi akan menyebabkan masalah serius di kemudian hari, mengingat inflasi dapat mencapai 2 dijit per tahun.

Sebagaimana Kiyosaki, Wina menyarankan untuk berani berinvestasi jangka panjang, lewat reksa dana, surat berharga ataupun sebagai pebisnis. Wina juga menyarankan kelompok ini untuk berlibur ke pelosok2 Indonesia, dalam rangka menyebarkan rizki dan membangkitkan perekonomian, untuk yang satu ini tentu saya setuju sekali, ironis rasanya kalau orang Indonesia berlibur ke Singapore, misalnya, padahal alam Indonesia luar biasa indah.

Salah satu hal menarik lainnya, di filler hitam dengan font putih, Wina dan team desain menempatkan kata2 dari tokoh2 dunia yang sebagian besar diseleksi via Sid Meier Civilization IV misalnya kata2 Ali Bin Abu Thalib “There is no wealth like knowledge, no poverty like ignorance” selain Kata2 sakti Gene Roddenberry seperti “To boldly go where no one has gone before”. Terakhir, menyenangkan untuk tahu kalau Wina ternyata pernah di Sorowako dengan Danau Matano-nya yang indah, kebetulan saya pernah kesana , jadi bisa membayangkan bagaimana menyenangkan-nya tinggal disekitar danau tsb, sebagaimana masa kecil Wina.

Friday, August 05, 2011

Wangi Ahlak Nabi - Ahmad Rofi’ Usmani

Covernya sudah sangat menarik perhatian, khususnya kutipan kata kata Gandhi yang berbunyi sbb

“Ahlak Mulia Muhammad, dan bukannya pedang yang menyebabkan umat Muslim berjaya dan mampu menyingkirkan segala penghalang. Ketika menamatkan biografi Muhammad, saya sedih karena tidak ada lagi yang bisa saya baca tentang kehidupan nan agung itu”.

Membaca kalimat Gandhi, saya jadi ingat persis bagaimana perasaan saya ketika akhirnya menamatkan Muhammad karya Martin Lings, setelah masa masa penuh cinta antara saya dengan Beliau di antara tiang tiang Masjidil Haram, dalam perjalanan menuju Madinah, diantara tiang tiang Masjid Nabawi dan dalam perjalanan menuju Jeddah, ternyata tidak jauh dengan yang dirasakan Gandhi, semakin tipis buku-nya semakin sedih rasanya seakan akan hidup Sang Nabi yang telah berlalu ratusan tahun muncul kembali di depan mata, dan Beliau akan pergi untuk kedua kalinya meninggalkan umat-nya.

Akan tetapi membuka buku ini, agak sedikit penasaran dengan model seleksi yang dilakukan pengarang, karena kadang yang dimunculkan bukan melulu ahlak Nabi Muhammad, melainkan juga kisah2 Nabi yang lain, serta bahkan beberapa kisah sahabat setelah wafatnya beliau, sehingga terkesan tidak begitu sejalan dengan judul-nya, mungkin akan lebih baik jika judul-nya disesuaikan menjadi “Wangi Ahlak Para Nabi dan Pengikutnya” atau “Wangi Ahlak Ala Nabi”.

Salah satu yang menarik justru di Prakata dimana dikutip perjalanan spiritual Malcolm X yang merasa terisolasi dari komunitas kulit putih di US, justru disambut bagaikan saudara sekandung ketika menunaikan perjalalan Haji. Sehingga ini mengubah pandangan ybs dalam memandang ras lain secara lebih positif. Meski akhirnya berakhir dengan tragis, yaitu 21/2/1965 tepatnya jam 15:00, seseorang tidak bertanggung jawab menembak beliau ketika berpidato di Audobon Ballroom, Harlem.

Meski demikian buku yang cukup rinci ini khususnya dalam sejarah para tokoh didalam-nya, tetap memberikan manfaat bagi kita untuk menjadi inspirasi dalam kehidupan sehari hari. Juga karena bahasa yang mengalir lancar, deskriptif dan disusun dengan ketelitian. Dan lewat buku ini kita belajar tentang keindahan cinta, persaudaraan dan kebajikan. Dan semoga wangi-nya ahlak yang dituliskan dalam buku ini dapat juga kita rasakan semerbaknya.

Thursday, August 04, 2011

My Faith My Islam - Eboo Patel

“Apakah anda mencoba untuk mengajari anak anak muda bahwa semua agama adalah sama ?”, tanya seorang peneliti senior pada Eboo Patel, “Tidak sama sekali, saya cuma ingin menunjukkan pada anak muda bahwa agama punya banyak persamaan, tetapi mereka mempunyai jalan-nya masing masing baik kitab suci, ritual dan para pahlawan-nya” jawab Eboo. “Apa yang saya lakukan adalah bagai menghindari Scylla dan Charybdis” ** dalam kerja sama antar agama.

Menyadari betapa banyak kaum muda yang mendapatkan cara yang salah dalam menyikapi perbedaan keyakinan, Eboo tertarik untuk mendirikan kerja sama antar agama. Hal ini bersumber terhadap kesulitan rasial yang dia hadapi, sebagai imigran India muslim yang besar di Amerika serta sempat mengambil program Doktor di Inggris. Buku ini mengingatkan saya akan pembunuhan massal di Norwegia oleh anak muda yang merasa dirinya terpilih sebagai penerus “Knight of Templar”.

Meski dibesarkan dalam keluarga Islam, sayangnya pengajaran yang di dapat Eboo lebih banyak ke ritual dan bukan esensi, masuk dalam Catholic Workers lalu bertemu Dalai Lama serta akhirnya disadarkan oleh Nenek-nya di India tentang penting-nya melayani sesama manusia. Akhirnya Eboo menemukan keindahan Islam justru lewat para guru besar Oxford.

Terinspirasi oleh karakter Nabi Muhammad khususnya dalam perjanjian Hudaibiyah dan juga puisi2 Rumi, Ebo menemukan kembali Islam, dan menyadari tugas utama-nya adalah sebagai pionir dalam kelompok kerja sama antar agama, untuk memberi kaum muda kesadaran dalam memahami perbedaan. Sungguh suatu buku yang menarik untuk dibaca, tidak salah kalau Bill Clinton memberikan komentar positif pada buku ini dengan “Kisah tentang penemuan dan harapan yang ditulis dengan indah”

** Scylla monster laut dalam mitologi Yunani sementara Charybdis adalah pusaran air diseberang Scylla dimana keduanya adalah hal yang sangat dihindari pelaut pada masa lalu dan menjadi perlambang yang menyatakan kesulitan menghadapi dua hal yang tidak menyenangkan.