Minggu lalu
Presdir di perusahaan tempat saya bekerja, mendadak datang ke cubicle saya,
namun melihat saya sedang sibuk conference call dengan Jabra headset terpasang
di kepala, beliau meletakkan hadiah buku berjudul Execution karya Larry Bossidy dan Ram Charan
di meja saya , yakni sebuah buku dengan tema “The Discipline of Gettings Done”. Hemm jadi teringat masalah yang saya hadapi
dengan bisnis saya dan istri yang baru saja terjadi, sepertinya buku ini
menjadi sangat relevan.
Seminggu
sebelumnya, istri menelepon saya, karena
aliran listrik di klinik bermasalah, server shutdown beberapa kali selama
beberapa hari terakhir. Seorang ibu yang
sedang melahirkan, bahkan terpaksa ditangani dalam kegelapan. Situasi ini
semakin rumit karena orang kepercayaan kami selama bertahun tahun yakni Pak
Ahmad telah berpulang seminggu sebelumnya.
Syukur akhirnya
kami mendapatkan pengganti, yakni Pak Ade yang sehari-harinya memang bekerja
sebagai pegawai perusahaan yang merupakan subkon dari PLN. Namun sepertinya
cukup berat bagi Pak Ade untuk langung menemukan pokok permasalahan, karena
kami tidak memiliki peta yang jelas tentang konfigurasi aliran listrik di klinik.
Setelah 3x
datang, Pak Ade sepertinya hampir menyerah, dan saya yang kebetulan baru kembali
dari Jakarta langsung berdiskusi dengan Pak Ade. Menurutnya, dia harus membobok
dinding di beberapa posisi lalu menjebol plafon di beberapa tempat untuk
menelusuri kabel penyebab gangguan. Namun dia tidak berani melakukannya karena
Edi petugas merangkap supir dan penanggung jawab kebersihan tidak mengizinkan “perusakan”
asset klinik.
Setelah menimbang
baik buruknya, sore itu juga saya langsung memutuskan untuk memberikan izin
pada Pak Ade untuk membongkar bagian apa saja yang memang perlu dibongkar,
karena operasional klinik seperti peralatan unit Gigi, Apotik, Kebidanan serta
seluruh layanan yang tergantung pada aplikasi benar-benar terganggu, dan itu
lebih penting dr sekedar kerugian akibat dinding atau plafon yang rusak.
Setelah jam
praktek berakhir, Pak Ade pun mulai beraksi, dan tengah malam sekitar jam 01,
setelah menjebol empat posisi di plafon, Pak Ade beruntung menemukan sumber
short, karena kebetulan sekali terlihat percikan api di ruang kosong di langit-langit ruang kebidanan.
Ternyata paku tukang atap, menembus instalasi kabel persis dibawah besi
penyangga. Setelah menyelesaikan problem tsb, telah seminggu ini kelistrikan
klinik kembali berjalan normal.
Apa moral of the
storynya ?, jika saya memberi ruang pada Edi untuk mengambil keputusan setelah
menjelaskan prioritas dalam operasional klinik, Pak Ade tidak perlu menunggu
saya di hari Sabtu untuk bisa menyelesaikan masalah tsb. Atau jika sampai ke
level saya, namun saya tidak mampu memilah mana yang prioritas, maka tingkat
kepercayaan pasien terhadap klinik akan menurun, disamping resiko rusaknya
peralatan. Jadi pastikan anda tahu prioritas dalam hidup, selalu kembali ke level
prioritas manakala anda mengambil keputusan, disertai kesiapan menghadapi worst
case yang mungkin terjadi.
No comments:
Post a Comment