Kami jalan dari Bandung sekitar jam 12:00, langsung mengkuti rute yang ditunjukkan Googlemaps, dengan destinasi Badega Gunung Parang. keluar di Gerbang Jatiluhur sekitar jam 13:00, belok kanan dan saat memasuki gerbang Pasar Sukatani di sisi kanan, kami istirahat makan siang sambil bertanya pada penduduk setempat. Setelah menikmati seporsi sop, dua bungkus nasi dan sekitar 15 tusuk sate, dengan hanya membayar sekitar Rp. 51.000 kami lanjut menanjak.
Rencana awal sederhana sekali, cukup jalan-jalan di sekitar Desa Sajuta Batu alias desa yang berada di kaki Gunung Parang, lalu kalau memungkinkan mendaki Gunung Lembu. Sementara mendaki kedua gunung lainnya sepertinya harus kami lupakan, karena istri agak takut ketinggian.
Sepanjang jalan banyak areal persawahan di sini yang bertingkat-tingkat, dan disusun asri sesuai dengan kontur perbukitan, pohon kelapa yang melambai-lambai, sekaligus mengingatkan saya akan lukisan Walter Spies akan indahnya pedesaan di Bali. Sesekali saya berhenti dan mengambil gambar dengan Canon M50 dan lensa 11-22.
Jalan semakin sulit, ada lebih dari satu belokan patah dan tanjakan yang tidak bisa kita lihat ujungnya sehingga beresiko terguling, dan puncaknya ketika harus papasan dengan truk, ban belakang sudah keluar dari jalan dan nyaris tergelincir di pinggir lembah. Akhirnya setelah menjelang jam 15:00 sesuai dengan petunjuk peta, kami sampai di sebuah lembah sepi dengan banyak pepohonan. Setelah memarkir kendaraan, hanya nampak seorang tua dengan mata yang sebelah buta, serta membawa parang besar mendekati kami. Di bagian depan lembah, terlihat persawahan dan kambing-kambing yang sedang menikmati rerumputan, dan nun jauh di belakangnya terbentang dengan cantiknya Danau Jatiluhur.
Selanjutnya ke link https://hipohan.blogspot.com/2019/01/jalan-jalan-ke-gunung-lembu-part-3-dari.html
No comments:
Post a Comment