Tuesday, May 10, 2022

Jalan-Jalan ke Pulau Tegal Mas dan Teluk Kiluan Part #4 dari 6 : Teluk Kiluan dan Gigi Hiu

Selesai makan siang, kami pun meninggalkan Pulau Tegal Mas, saya pribadi lebih suka Villa Andreas di Pahawang, karena turun tangga kayu villa kita bisa langsung berenang, sementara di Pulau Tegal Mas kita harus memutar kembali ke pantai untuk bisa berenang.  Secara kuliner, cita rasa makanannya lebih baik ketimbang Pulau Tegal Mas, dan begitu juga kualitas bangunannya.  Kelebihan Pulau Tegal Mas untuk ke lokasi snorkling tidak perlu menggunakan perahu. Sampai di Dermaga Putra Mutun, saya memanaskan mobil dan langsung menuju Teluk Kiluan yang berjarak sekitar 63 km dan bisa ditempuh dengan lama perjalanan sekitar 2 jam. 





Setelah melewati perkampungan Bali lengkap dengan berbagai macam pura, kami sampai menjelang siang di Penginapan Manik Ayu, dan langsung menyantap makan siang. Masakannya jauh lebih enak ketimbang Pulau Tegal Mas, ikan bakarnya benar2 sedap dan berukuran besar. Penginapan disini bersih, dan kamar kami satu2nya yang menggunakan AC. Di bagian depan bangunan ada semacam gazebo yang digunakan tamu penginapan untuk bersantap. Setelah makan, Thomas minta ketemu dan lalu minta maaf serta menyampaikan bahwa perjalanan ke Gigi Hiu sebaiknya tidak membawa mobil sendiri, karena kondisi jalannya cukup parah, kok ? hemm saya agak merasa heran. Separah apa sih, toh saya membawa Big SUV, namun setelah melihat jalannya yang terjal, berbatu-batu, sebagian dalam bentuk kubangan2 besar baru saya sadar kenapa Thomas melarang saya menggunakan kendaraan sendiri.



Alhasil kami pun naik pickup bak terbuka yang berdebu karena sehari2nya digunakan untuk membawa material bahan bangunan. Sepanjang jalan, Thomas dan supir pickup berkomunikasi dengan Bahasa Sunda, ternyata mereka merupakan komunitas keturunan Pandeglang. Kali ini kami menempuh jarak 13 km, namun dengan kondisi jalan yang benar2 rusak, sehingga memerlukan waktu sekitar 1 jam untuk sampai. Kami sampai menjelang sore, di kejauhan nampak sebagian awan berbentuk mendung kehitaman menggantung di langit.



Setelah menempuh hutan dan sungai kecil sekitar 1 km, kami akhirnya sampai Pantai Gigi Hiu. Suasana pantai ini agak menyeramkan sekaligus indah, dan lokasi ini sama sekali bukan buat berenang, mengingat karang2 yang besar dan runcing serta arus air yang cukup deras. Kami sempat berpapasan dengan penjaga kawasan yang tadinya sempat hendak pulang, namun khawatir karena kami lama, lalu kembali datang untuk memastikan kami aman2 saja. Beliau berpesan , hati2 disini karena kawasan ini dikenal sebagai kediaman mahluk halus. Beliau sempat becerita mahluk kasat mata berwujud wanita dengan usus terburai yang sempat membuat kaget prajurit marinir yang sedang menenangkan diri di lokasi ini.  



Saya berhasil menerbangkan drone di sini, meski agak khawatir dengan sambaran elang dan kehilangan sinyal. Sempat terpleset jatuh juga karena licinnya bebatuan di sini.  Akhirnya kami kembali ke penginapan menjelang azan Isa, setelah sempat kehujanan di bak belakang pickup, dan supir mengeluarkan segala ilmunya karena berkali-kali mobil slip tak bisa menanjak. Ilmu apa yang dikeluarkan ? yakni teknik penggembosan keempat ban, agar dapat meningkatkan traksi

Link berikutnya http://hipohan.blogspot.com/2022/05/jalan-jalan-ke-pulau-tegal-mas-dan_10.html


No comments: