Namun salah satu yang terpenting adalah Patience alias sabar yang merupakan jarak stimulus dan respon, dan video Central Beheer ini
http://www.youtube.com/watch?v=wpn7HUroqe8
bisa menunjukkan apa yang dimaksud dengan sabar, contoh lain adalah pengendara motor yang emosi pada pengendara mobil, dan meludahinya, padahal dia sedang mengenakan helm full-face. Dengan kata lain kita dapat sabar jika mampu mengkondisikan Body and Mind tetap berada dalam satu tempat.
Penelitian Daniel Goleman (kadang disebut juga sebagai marshmallow test dengan menggunakan kue), menunjukkan anak-anak yang lebih sabar ternyata menjadi anak anak yang lebih sukses dan bahagia ketika dewasa. Daniel Goleman melakukan penelitian pada 20 anak taman kanak kanak. Setiap anak duduk menunggu didepan sebuah meja dengan satu permen lolypop untuk mereka. Jika mereka mau mau menunggu maka mereka akan mendapatkan tiga permen lolypop, namun kalau tidak, maka hanya satu-satunya permen itu saja yang mereka dapat. Ternyata 66% anak tidak kuat menunggu, dan mereka setelah beberapa saat langsung menghabiskan satu-satunya permen tersebut. * Berikut link video salah satu test seperti ini
http://www.youtube.com/watch?v=x3S0xS2hdi4&list=PL8GRa03l4TBZSoCykwfNfejGsTnsAevGo
AP mengatakan, bahwa untuk bahagia, maka kita perlu menempatkan Body, Mind and Soul dalam satu kesatuan karena jika kita kerja keras (struggle) maka hanya melibatkan Body, jika kita kerja cerdas maka hanya akan melibatkan Body and Mind (success), namun jika kita kerja ikhlas, maka kita melibatkan Body, Mind and Soul , dan dengannya kita akan meraih kebahagiaan (Happiness).
Kenapa sukses tidak memberikan kebahagiaan, karena kebahagiaan sering sekali tidak ada hubungannya dengan hasil. Itu sebabnya menonton secara langsung suatu pertandingan bola dibandingkan melihat hasilnya di pagi hari memberikan kebahagiaan dengan skala yang jauh berbeda. Atau ada orang yang menonton film yang sama berkali kali meski sudah tahu akhir ceritanya lebih karena menikmati prosesnya. Contoh lain meski makan untuk kenyang, namun orang akan memilih menikmati proses makannya dibanding kenyang-nya saja, karena kalau yang diperlukan kenyang-nya saja, maka orang akan lebih memilih makanan dalam bentuk kapsul misalnya seperti yang digunakan para astronot.
* Saya jadi ingat kewajiban berpuasa pada sebagian agama
No comments:
Post a Comment