Meski bukan penduduk Jakarta, namun karena bekerja di Jakarta selama 16 tahun terakhir, kadang di dalam hati saya juga merasa ikut "memiliki" dan ikut terlibat dalam persoalan Jakarta. Kalaupun tulisan saya masih dianggap tidak pas, izinkan saya menulis setidaknya karena Jakarta juga ibu kota Indonesia, negara dimana saya juga lahir, besar dan tentu saja mencintai negara ini.
Langsung ke inti tulisan, saya sempat bertanya tanya, kenapa tak ada poin spesifik penanganan banjir dalam 23 janji Anies dan Sandi pada link di bawah ini ? Apakah karena banjir ini sangat sulit untuk diatasi, atau sekedar lupa dicantumkan ? atau justru dianggap tidak penting.
https://m.detik.com/news/berita/d-3341915/23-janji-anies-baswedan-sandiaga-uno-kjp-plus-sampai-setop-reklamasi/2#detailfoto
Sebaliknya duet Jokowi dan Ahok pada tahun 2012 pernah berjanji soal penanganan banjir sebagai mana berikut;
1. Pembangunan kolam penampung air di tiap kelurahan.
2. Membeli daerah tangkapan air di hulu Jakarta.
3. Membentuk otoritas pengendali sungai.
4. Mengintegrasikan drainase dengan kanal banjir.
Lalu meski tak berhasil mengatasi banjir dalam dua tahun pertama, maka Jokowi lanjut dengan janji berikutnya saat maju dalam pemilihan presiden dengan "Banjir akan lebih mudah diatasi jika jadi presiden".
http://megapolitan.kompas.com/read/2014/03/24/1553111/Jokowi.Macet.dan.Banjir.Lebih.Mudah.Diatasi.jika.Jadi.Presiden
Sementara Ahok dalam tiga tahun masa menjabat setelah sibuk menyalahkan kulit kabel, laut pasang, pompa rusak, PU, lurah, walikota Jakut, walikota Depok dan juga PLN tak jua mewariskan sistem yang kredibel dan berkesinambungan dalam penanganan banjir dan malah ada indikasi diperburuk gugusan reklamasi dalam menghadang aliran banjir ke laut lepas. Saat itu saking banyaknya kambing hitam banjir ciptaan Ahok, netizen berkelakar, hanya Tuhan saja yang belum disalahkan Ahok.
Tak masuk akal bagi saya, kini setelah 5 tahun soal banjir ini tak jua selesai sesuai janji, lalu seakan akan menjadi sepenuhnya tanggung jawab Anies dan Sandi yang baru menjalankan roda pemerintahan selama dua bulan ? Bahkan Anies dan Sandi disalahkan gara2 atap bocor, bioskop jadi banjir. Siapa yang berjanji dan siapa yang dibully ?
https://kumparan.com/@kumparannews/atap-jebol-akibat-hujan-lebat-bioskop-planet-hollywood-tergenang-air
Meski masalah banjir belum jua menemukan solusi, satu hal yang membuat saya respek adalah tidak cuma terjun langsung ke lokasi, Anies dengan besar hati memilih memikul tanggung jawab tsb ketimbang mencari kambing hitam.
https://m.kumparan.com/@kumparannews/anies-banjir-jakarta-tanggung-jawab-saya
Akhir kata bagi bagi penduduk Jakarta, mari awasi janji-janji kampanye Anies dan Sandi, tetap santun dalam memberikan kritik dan pastikan data yang anda gunakan akurat. Jika Anies dan Sandi gagal, maka tentu anda juga yang menderita, namun jika berhasil maka, anda juga yang akan menikmatinya.
Langsung ke inti tulisan, saya sempat bertanya tanya, kenapa tak ada poin spesifik penanganan banjir dalam 23 janji Anies dan Sandi pada link di bawah ini ? Apakah karena banjir ini sangat sulit untuk diatasi, atau sekedar lupa dicantumkan ? atau justru dianggap tidak penting.
https://m.detik.com/news/berita/d-3341915/23-janji-anies-baswedan-sandiaga-uno-kjp-plus-sampai-setop-reklamasi/2#detailfoto
Sebaliknya duet Jokowi dan Ahok pada tahun 2012 pernah berjanji soal penanganan banjir sebagai mana berikut;
1. Pembangunan kolam penampung air di tiap kelurahan.
2. Membeli daerah tangkapan air di hulu Jakarta.
3. Membentuk otoritas pengendali sungai.
4. Mengintegrasikan drainase dengan kanal banjir.
Lalu meski tak berhasil mengatasi banjir dalam dua tahun pertama, maka Jokowi lanjut dengan janji berikutnya saat maju dalam pemilihan presiden dengan "Banjir akan lebih mudah diatasi jika jadi presiden".
http://megapolitan.kompas.com/read/2014/03/24/1553111/Jokowi.Macet.dan.Banjir.Lebih.Mudah.Diatasi.jika.Jadi.Presiden
Sementara Ahok dalam tiga tahun masa menjabat setelah sibuk menyalahkan kulit kabel, laut pasang, pompa rusak, PU, lurah, walikota Jakut, walikota Depok dan juga PLN tak jua mewariskan sistem yang kredibel dan berkesinambungan dalam penanganan banjir dan malah ada indikasi diperburuk gugusan reklamasi dalam menghadang aliran banjir ke laut lepas. Saat itu saking banyaknya kambing hitam banjir ciptaan Ahok, netizen berkelakar, hanya Tuhan saja yang belum disalahkan Ahok.
Tak masuk akal bagi saya, kini setelah 5 tahun soal banjir ini tak jua selesai sesuai janji, lalu seakan akan menjadi sepenuhnya tanggung jawab Anies dan Sandi yang baru menjalankan roda pemerintahan selama dua bulan ? Bahkan Anies dan Sandi disalahkan gara2 atap bocor, bioskop jadi banjir. Siapa yang berjanji dan siapa yang dibully ?
https://kumparan.com/@kumparannews/atap-jebol-akibat-hujan-lebat-bioskop-planet-hollywood-tergenang-air
Meski masalah banjir belum jua menemukan solusi, satu hal yang membuat saya respek adalah tidak cuma terjun langsung ke lokasi, Anies dengan besar hati memilih memikul tanggung jawab tsb ketimbang mencari kambing hitam.
https://m.kumparan.com/@kumparannews/anies-banjir-jakarta-tanggung-jawab-saya
Akhir kata bagi bagi penduduk Jakarta, mari awasi janji-janji kampanye Anies dan Sandi, tetap santun dalam memberikan kritik dan pastikan data yang anda gunakan akurat. Jika Anies dan Sandi gagal, maka tentu anda juga yang menderita, namun jika berhasil maka, anda juga yang akan menikmatinya.
No comments:
Post a Comment