Tuesday, July 23, 2019

Jalan-Jalan ke Bandar Lampung dan Pahawang Part #4 dari 7 : Muncak Pesawaran, Son Haji Sonny, Martabak Lampung dan Kopi Oey.



Kami lalu menuju Muncak Pesawaran, yang belokannya ada disekitar Kuburan China tua yang berada di perbukitan, sayang sempat terlewat krn baik XL maupun Telkomsel kehilangan sinyal googlemaps. Setelah bertanya sana sini, kami akhirnya masuk ke ke jalur sebenarnya menuju Muncak Pesawaran. Lokasi ini merupakan tempat yang akhir-akhir ini merupakan favorit warga Bandar Lampung khususnya yang senang mengekpresikan diri di Instagram.




Jalannya cukup sempit, rusak dan mendaki, setelah berguncang-guncang dihajar jalanan dan sempat ragu apakah ini lokasinya, akhirnya kami sampai ke jalan 2 arah, yang satu Muncak Pass dan yang lain Muncak Teropong Laut, lalu kami memilih yang kedua, dan akhirnya perjalanan terhenti di sebuah puncak terjal dengan pemandangan indah ke Teluk Lampung.  Di lokasi ini sudah disiapkan berbagi foto spot, dengan membayar tiket masuk seharga total IDR 75.000 untuk 7 orang dan satu mobil.  Lokasi yang aneh dan sepi ini mengingatkan kami akan petualangan ke Jawa Timur melewati Cangar beberapa tahun lalu.







Dari sini kami langsung kembali ke Bandar Lampung, rencana semula yang ingin mencoba Pempek 123 diurungkan karena sudah tutup pada jam 18:00, jadi kami langsung  menuju Son Haji Sonny yang berlokasi di jalan yang sama dengan Hotel Pop. Disini kami langsung menikmati 7 porsi Mie Baso dengan daging kenyal dan kejutan, ternyata outlet disini juga menjual daging mentah. Sayang pempek Son Haji Sonny sebagaimana cabang Bandung di Antapani ternyata juga tak menyediakan menu pempek untuk dimakan di tempat. Total makan disini untuk 7 orang yakni IDR 143.000.

Lalu kami menuju Mall Kartini, yang konon kabarnya Mall terbesar di Bandar Lampung. Tak ada yang khusus dan istimewa di mall ini, begitu masuk ke dalam, penampilannya mirip dengan mall menengah kebanyakan di kota2 lain. Dari sini, saya dan istri memutuskan berjalan kaki saja menuju hotel, dan mampir untuk membeli martabak telur yang ukurannya ¼ martabak Bandung namun 3x lipat lebih tebal, Uniknya ada banyak potongan kentang di dalamnya, yang langsung saya santap bersama istri di Outlet Kopi Oey disamping Hotel Pop ! sambil menikmati Teh Talua khas Bukit Tinggi, dan membuat saya ingat perjalanan kami saat ke Bukit Tinggi.




Link berikutnya https://hipohan.blogspot.com/2019/07/jalan-jalan-ke-bandar-lampung-dan_16.html

No comments: