Tuesday, July 23, 2019

Jalan-Jalan ke Bandar Lampung dan Pahawang Part #7 dari 7 : Pantai Kelagian, Jumbo Kakap Seafood dan Pempek 123, kembali ke Bakauheni.


Setelah snorkling, kali ini Bang Kosim membawa kami ke sisi Pulau Kelagian yang satunya, dan menikmati pantai Pulau Kelagian yang memiliki luas ½ Pahawang Besar alias 434 hektar. Pantainya sangat bersih dan indah, lautnya berawarna hijau tosca da sebagian biru, pasirnya sangat halus dan bersih. Karena sudah menjelang siang, kami menikmati mie rebus dan goreng instan telur bersama pisang goreng dan bakwan serta kelapa muda.  Selesai dari sini kami berlayar kembali ke Dermaga Ketapang dan sampai di dernaga saat laut sedang surut. Terpaksa kami semua turun dari kapal dan melintasi laut dangkal. 





Setelah mandi dan bersih2, maka proses pembayaran sisa perjalanan kami lakukan, dan langsung menuju Bandar Lampung kembali. Mas Eko kembali membelikan kami nasi padang dengan lauk rendang untuk kami santap di Ferry Executive menuju Merak. Sesampainya di Bandar Lampung kami langsung menuju Jumbo Kakap Seafood untuk menuntaskan makan siang. Restorannya cukup besar, namun buat lidah saya masakannya terlalu manis, dan kejutan porsinya relatif sedikit namun harganya cukup mahal.  Disini kami memesan 1 porsi Kerapu 7 Ons, Kepiting Saus Padang 8 Ons, 1 porsi Cumi Goreng Tepung, Sambal, 2 porsi Kangkung Bawang Putih dan  Jus, dengan total IDR 506.000.




Dari sini kami menuju Pempek 123, untuk hidangan penutup serta membeli oleh2 Pempek untuk dibawa pulang. Kuahnya ada  2 macam, yang kental dan encer, bisa beli dengan cara paket berukuran kecil sebanyak 17 potong atau yang berukuran besar. Rasanya enak dan ikannya benar-benar terasa, sepertinya tidak kalah dengan Pempek Palembang asli yang merupakan propinsi tetangga. Selesai makan, kami langsung menuju Bakauheni untuk mengejar Ferry Executive jam 19:00.  






Perjalanan menempuh jalan tol relatif lancar dengan membayar sekitar IDR 59.500, dikarenakan kami menggunakan pintu masuk tol yang berbeda dibanding saat berangkat. Ada pemandangan menarik saat menjelang tiba di pelabuhan, karena posisi jalan yang lebih tinggi kita bisa menyaksikan pelabuhan teluk dan kapal2 sesaat sebelum tol berakhir. 







Karena kami sampai cukup awal setelah mobil diparkir di kapal, kami pun berjalan-jalan di mall Terminal yang cukup megah. Ada beberapa outlet menarik disini, seperti outlet Gade, Coffee Shop milik PT Pegadaian yang memajang karya seni keren karya Yudi Sulistyo yang berjudul “Sailing Toward the Future”, yang menggambarkan situasi bumi setelah pemanasan global. 






Akhirnya kami sampai di Merak sekitar jam 20:00, lalu lanjut dengan melewati tol Merak dan akhirnya sampai di Jakarta Barat sekitar jam 22:00. Berapa kira2 biaya per orang, secara hitung2an kasar perjalanan ini menghabiskan sekitar IDR 1,6 juta per orang, namun sekiranya kami tidak mampir di Bandar Lampung kemungkinan besar sekitar 1,4 juta per orang. Demikian lah perjalan berkesan kami ke Bandar Lampung dan Pahawang yang meninggalkan kenangan manis, meski belum sempat ke Teluk Kiluan dan Way Kambas.   Semoga kelak ada waktu untuk eksplorasi kedua tempat ini. 

No comments: