Saat melihat buku ini "The X News Files" karangan Hawkson saya tertarik untuk membelinya, berharap bisa menemukan bacaan yang menarik. Namun sepertinya harapan saya tidak sepenuhnya terealisasi.
Siapa Hawkson ?, nama aslinya adalah Hokson Jacobus Kurniawan, penulis keturunan Tionghoa-Jawa yang bekerja sebagai announcer di Delta FM Manado. Minat-nya pada misteri dan penjelasan dibaliknya membuat Hawkson membuat blog, dan dengan berusaha mencari penjelasan. Hawkson menambahkan penjelasan tersebut pada blog-nya agar sesuatu misteri dapat dilihat dari beberapa sudut pandang dan tidak semerta merta langsung diyakini begitu saja. Saat ini blog Hawkson merupakan salah satu blog dengan pengunjung yang sudah melebihi satu juta pembaca.
Namun buku ini menurut saya memilih terlalu banyak tema, sepertinya memilih salah satu saja misalnya Alien dan UFO, atau Kriminal, atau Sihir dan Ilmu Hitam, akan membuatnya lebih fokus dan menarik.
Buku ini selain tidak fokus juga kurang konsisten dalam membahas misteri, seperti nyaris 50 halaman pertama justru berputar putar pada berbagai definisi mengenai astral projection, multiple personality disorder, somniloquy (bicara saat tidur), dll. Gara2 somniloquy, saya malah jadi ingat solilokui, artikel2 karya Farid Gaban yang sering muncul dulu di salah satu harian nasional.
Selain itu tak semua misteri ada penjelasan-nya, jadi tidak begitu sesuai dengan kalimat promosi di belakang. Bukan cuma itu beberapa foto juga relatif tidak dijelaskan, misalnya manusia laba2, yang malah sempat muncul di cover, dan halaman 94 terkesan seakan dijadikan obyek untuk membuat buku lebih menarik saja.
Saya juga menemukan banyak kata2 salah yang luput dari editor, bahkan satu paragraph di halaman 233 sepertinya merupakan bagian dari bab sebelum-nya. Terkesan buku ini dibuat dengan buru2, tak fokus dan kualitas kertas yang membuat sulit mengamati foto apa yang dimaksud. Misalnya foto2 UFO membuat pembaca kesulitan mengamati obyek yang diidentifikasi sebagai UFO.
Saya sendiri punya pendapat berbeda dengan Hawkson, pada beberapa artikel, misalnya mengenai reinkarnasi, menurut saya sih sampel artikel dibuku ini tidak berarti reinkarnasi itu benar adanya, karena kejadian2 di alam bisa jadi paralel, itu sebab-nya meski ada orang yang tahu masa lalu, namun sebaliknya ada orang yang tahu masa depan. Juga mengenai Orbs, yang semata dilihat dari foto saja, tidak bisa disimpulkan begitu saja sebagai efek cahaya karena foto berupa gambar diam yang memotret pada satu saat saja, sedangkan Orbs dapat bergerak.
Namun lepas dari segala kekurangan, bab2 seperti Noah Ark di Gunung Ararat, artikel UFO lokal, Dyatlov Pass, Time Traveller dan lain2 cukup menarik. Beberapa informasi seperti penyuntikan semen ke jenazah2 di Pompeii juga merupakan informasi baru bagi saya.
Siapa Hawkson ?, nama aslinya adalah Hokson Jacobus Kurniawan, penulis keturunan Tionghoa-Jawa yang bekerja sebagai announcer di Delta FM Manado. Minat-nya pada misteri dan penjelasan dibaliknya membuat Hawkson membuat blog, dan dengan berusaha mencari penjelasan. Hawkson menambahkan penjelasan tersebut pada blog-nya agar sesuatu misteri dapat dilihat dari beberapa sudut pandang dan tidak semerta merta langsung diyakini begitu saja. Saat ini blog Hawkson merupakan salah satu blog dengan pengunjung yang sudah melebihi satu juta pembaca.
Namun buku ini menurut saya memilih terlalu banyak tema, sepertinya memilih salah satu saja misalnya Alien dan UFO, atau Kriminal, atau Sihir dan Ilmu Hitam, akan membuatnya lebih fokus dan menarik.
Buku ini selain tidak fokus juga kurang konsisten dalam membahas misteri, seperti nyaris 50 halaman pertama justru berputar putar pada berbagai definisi mengenai astral projection, multiple personality disorder, somniloquy (bicara saat tidur), dll. Gara2 somniloquy, saya malah jadi ingat solilokui, artikel2 karya Farid Gaban yang sering muncul dulu di salah satu harian nasional.
Selain itu tak semua misteri ada penjelasan-nya, jadi tidak begitu sesuai dengan kalimat promosi di belakang. Bukan cuma itu beberapa foto juga relatif tidak dijelaskan, misalnya manusia laba2, yang malah sempat muncul di cover, dan halaman 94 terkesan seakan dijadikan obyek untuk membuat buku lebih menarik saja.
Saya juga menemukan banyak kata2 salah yang luput dari editor, bahkan satu paragraph di halaman 233 sepertinya merupakan bagian dari bab sebelum-nya. Terkesan buku ini dibuat dengan buru2, tak fokus dan kualitas kertas yang membuat sulit mengamati foto apa yang dimaksud. Misalnya foto2 UFO membuat pembaca kesulitan mengamati obyek yang diidentifikasi sebagai UFO.
Saya sendiri punya pendapat berbeda dengan Hawkson, pada beberapa artikel, misalnya mengenai reinkarnasi, menurut saya sih sampel artikel dibuku ini tidak berarti reinkarnasi itu benar adanya, karena kejadian2 di alam bisa jadi paralel, itu sebab-nya meski ada orang yang tahu masa lalu, namun sebaliknya ada orang yang tahu masa depan. Juga mengenai Orbs, yang semata dilihat dari foto saja, tidak bisa disimpulkan begitu saja sebagai efek cahaya karena foto berupa gambar diam yang memotret pada satu saat saja, sedangkan Orbs dapat bergerak.
Namun lepas dari segala kekurangan, bab2 seperti Noah Ark di Gunung Ararat, artikel UFO lokal, Dyatlov Pass, Time Traveller dan lain2 cukup menarik. Beberapa informasi seperti penyuntikan semen ke jenazah2 di Pompeii juga merupakan informasi baru bagi saya.
1 comment:
Selain itu tak semua misteri ada penjelasan-nya, jadi tidak begitu sesuai dengan kalimat promosi di belakang.
================================
Sepakat
Post a Comment