Beberapa hari lalu, teman-teman di komunitas KIA Sportage membahas berbagai HP yang mereka pernah gunakan, masing-masing menorehkan kenangan. Maklum zaman ini HP memang kadang lebih dekat ketimbang pasangan, namun karena berbagai sebab dan akibat, mau tak mau ya harus diganti, entah karena rusak, hilang ataupun spesifikasi teknis sudah tak lagi memadai. Karena pernah bikin tulisan yang mirip soal mobil, kok rasanya sayang kalau tak sekalian saja, saya tulis berbagai HP yang pernah saya pakai.
Kenapa ditulis ? sebenarnya sih ini merupakan bentuk apresiasi saya pada desainer dan engineer yang susah payah membuat suatu produk dari mulai konsep, cetak biru, produksi sd pemasaran dan akhirnya sampai ditangan kita. Ini proses yang bukan sebentar, namun makan waktu tahunan, lalu si produk menemani kita siang dan malam, entah meneruskan kabar bahagia atau kadang sedih, sampai akhirnya tiba saatnya diganti dengan produk lain. Pada masa itulah, ada interaksi yang tak mudah dilupakan.
Jujur awalnya saya juga sudah tak ingat berapa HP yang pernah saya pakai, juga tak ingat modelnya dan bahkan ada satu model yang saya ingat Nokia ternyata malah Sony, maklum rentang datanya sudah 20 tahun lebih. Jadi terpaksa saya cek tahun per tahun model HP nya dari sini saya mulai bisa menyusun kronologisnya sd saat ini. Situs yang cukup lengkap mengenai model-model ini adalah http://www.gsmchoice.co.uk
Baiklah kita mulai saja, secara keseluruhan ternyata saya sudah memakai 20 HP dalam kurun waktu 21 tahun dan mengalami 2 kali kehilangan. Brand terbanyak ternyata adalah Nokia yang memang sempat mengalami booming sebagai salah satu brand papan atas dalam waktu yang cukup lama. 4 HP saya peroleh secara gratis, B
1.Ericsson GH688 (1997-1998)
Ini HP pertama saya, dipinjamkan salah satu partner saat mengerjakan proyek di PT Timah Bangka. Bodinya berat dan memiliki ring logam, yang membuatnya sangat2 kuat, bahkan dilemparkan dr ketinggian 2 meter HP tetap berfungsi dengan baik. Dibagian atas ada lampu kebiruan yang berkelap kelip dan membuat saya merasa ditemani sepanjang hari terutama jika bertugas jauh di pulau lain. Satu tombol terdiri dari 3 huruf sehingga, menuliskan pesan cukup memakan waktu. Layarnya berwarna terang kehijauan dengan waktu standby yang cukup lama. Berbicara lama dengan HP ini entah perasaan saya saja, atau tidak bikin kepala cukup pusing.
2.Ericsson T18 (1998)
Pada awalnya muncul di salah satu film James Bond, ada flip pelindung keyboard, dan terasa ringan sekaligus mungil dalam genggaman. Tak banyak yang bisa saya ceritakan, karena belum lama dipakai HP ini terjatuh di angkutan umum. Sempat bicara banyak dengan “sang pemulung” , mulai dari kalimat paling sopan sampai akhirnya sumpah serapah, namun tak berakhir dengan kesepakatan.
3.Nokia 6110 (1998-2001)
Darurat karena kehilangan T18, saya putuskan membeli HP sejuta umat saat itu, yakni Nokia 6110 yang kadang disebut dengan Nokia Pisang, karena bodinya yang agak melengkung. Ketimbang Ericsson, jumlah baris layarnya lebih banyak, waktu standby lebih lama, namun ukurannya lebih besar sekaligus cukup enak digenggam.
4.Siemens C35 (2001-2003)
Sering diskusi dengan teman yang fanatik Siemens, dan memang karena di masa itu kebanyakan BTS menggunakan teknologi Siemens, saya akhirnya memutuskan untuk beralih ke Siemens, sayang menunya benar2 ribet ketimbang Nokia, entah apa yang ada di kepala desainernya. Namun waktu stand by nya juga jauh lebih panjang, sehingga cukup di charge 1 minggu sekali.
5.Nokia 8310 (2003-2005)
Saat keluar, yang paling menarik dari HP ini adalah ukurannya yang sangat kecil. Modelnya yang mungil ini menyebabkan kesan feminin yang kuat. Namun saya juga menyukainya karena memang daya tahan baterainya bagus, ringan, nyaman dimasukkan ke kantong, dan memiliki speaker yang mumpuni. Namun harganya dimasa itu tergolong mahal.
6.Nokia 6600 (2003 -2005)
Setelah 8310, saya kembali mengganti HP dengan Nokia 6600, yang agak gendut, tebal dan enak digenggam dan sudah mulai menggunakan layar warna. Salah satu kelebihan HP ini adalah dapat merekam gambar diam juga gambar gerak. Model ini merupakan satu lompatan yang signifikan saya kira. Meski belakangan kalau melihat kualitas gambar2 yang direkam jauh dari baik, namun di masa itu, HP ini tergolong canggih.
7.Sonny Ericsson P910 (2005 – 2007)
Saat trend kembali bergeser dengan HP yang lebih smart, saya menggunakan P910, dan memang terbukti sangat memudahkan pekerjaan. Sayang cover lipatnya menyebabkan ada retakan di body. Namun ini salah satu HP terbaik dimasanya yang pernah saya miliki.
8.Nokia 3250 (2007)
HP berikutnya adalah 3250, yang merupakan salah satu master piece Nokia untuk desain. Bagian bawahnya yang digunakan untuk keyboard bisa berputar sekian ratus derajat. Sayangnya ini juga yang akhirnya membuat saya tidak lama memakainya, karena koneksi elektroniknya jadi bermasalah.
9. Nokia N95 (2007)
Hanya dipakai seminggu, belum ada kesan yang berarti, saya malah kecopetan di lift BEC yang memang saat itu cukup rawan.
10.Nokia E71 (2008 – 2009)
Ketika mulai diperlukannya akses email, saya membeli E71, kelebihannya enak dalam genggaman layar berukuran besar, keyboardnya sangat enak. Saking asiknya texting saya sempat tabrakan di jalan tol, untung jalanan sedang relatif macet. HP ini saya hibahkan pada si sulung dan hilang dirampas orang.
11. Samsung Monte S5620 (2010-2012)
Saya mulai menggunakan 2 HP sekaligus, awalnya tertarik dengan layar sentuh Samsung dan modelnya simpel serta ramping. Seperti Siemen C35, saya beli 2 set, masing2 istri dan saya. HP ini juga saya bawa ke ibadah haji tahun 2010.
12. Blackberry Bold 9650 (2010-2012)
Karena teman sekantor ada yang paham sekali dengan Blacbery, maka saya akhirnya tertarik konsep push emailnya yang dimasa itu cukup dahsyat, belum lagi ada fasilitas BBM yang menyebabkan saya terbantu saat chatting dengan teman2 dalam komunitas otomotif. Sayang setelah 2 tahunan touchpad jadi tak responsif. Tracckpadnya juga sangat memudahkan dalam akses GUI.
13. Blackberry Bold 9650’s (2012-2014)
Dapat hadiah pembelian apartemen di Westmark, saya mulai menggunakan blackberry kedua yang merupakan revisi dari model sebelumnya. Namun setelah 2 tahun lagi-lagi mengalami masalah dengan trackpad.
14.Samsung Mega Duo (2014-2016)
Kali ini saya tertarik dengan model yang lebih besar, maka saya membeli Samsung Mega Duo, layarnya memang tidak terlalu tajam, namun ukurannya cukup besar, dan memudahkan saat surfing. Ukurannya sangat pas saat harus menjadi GPS ketika saya melakukan perjalanan keliling Jawa.
15. Samsung Note 4 (2015-2016)
Saat membeli apartemen di Taman Anggrek Residence, lagi-lagi saya dapat hadiah Samsung Note 4, tak ada keluhan sama sekali kecuali software panorama untuk fotografinya agak bermasalah dengan obyek bergerak, hanya baru pakai setahun saya hibahkan ke istri, karena kebetulan dapat program gratis HP Note 5 dari Bank Permata.
16. Asus Zenphone 2 (2015)
Kebetulan menggunakan Asus Zenbook Notebook dan puas, saya juga beli HP Asus Zenphone sebagai backup, desainnya benar-benar tipis sayang agak licin di tangan. Tak ada keluhan khusus dengan HP ini dan perlu diapresiasi desainnya yang menawan.
17. Lenovo A7000 (2016)
Sebagai HP cadangan saya membeli Lenovo, namun tak lama di pakai karena presiden direktur perusahaan tempat saya bekerja menganggap Lenovo sebagai kompetitor, maka terpaksa saya ganti secepat kilat dengan Sonny Ericsson bekas Si Sulung, kebetulan dia menggunakan HP Samsung S7 gratis dari program Bank Permata.
18.Sony M4 Aqua (2016-2017)
19.Samsung Note 5 (2016-2018)
Ssampai dengan 2017, ini HP terbaik yang saya miliki, kameranya termasuk luar biasa dan fasilitas panorama sangat memudahkan untuk merekam gambar super lebar dengan resolusi yang relatif baik. Ada banyak foto2 bagus yang bisa saya hasilkan dengan HP ini. Ketimbang Panorama di Note 4, di Note 5 sudah ada fasilitas error correction. Sayang gara-gara sempat jatuh saya terpaksa mengganti layar, yang ternyata cukup mahal alias hampir 2 juta.
HP ini juga memiliki sejarah ajaib, karena 2x hilang, di negeri orang pula, yakni sekali jatuh di Penang, Malaysia dan sekali jatuh di wahana Magic Lamp, Disneysea Tokyo, namun alhamdulillah dan benar-benar kejaiban, ternyata bisa kembali diketemukan.
20. Samsung J7 Pro (2017-2018)
Saat HP Note 5 saya jatuh dan mengalami layar cacat, dan karena Samsung Services Center tidak bertanggung jawab terhadap data, maka saya terpaksa memindahkan data yang sudah belasan giga ke Samsung J7 Pro yang memang memiliki space cukup besar. Sementara Sonny Ericsson yang speknya memang terbatas saya kembalikan pada Si Sulung untuk digunakan sebagai HP backup di kantornya.
Meski secara spesifikasi mendekati Samsung Note 5, namun J7Pro, LCD nya relatif gampang tergores dan setelah setahun, respon keyboard menjadi berkurang meski memory masih tersisa setengahnya, dan respon kamera agak lambat.
21. Samsung Note FE (2018)
Setelah Samsung Note 5 kembali gress dengan penggantian frame dan layar baru, istri tertarik untuk mengganti Samsung Note 4 nya. Karena itu saya membeli HP baru, dan tertarik dengan Note FE (Fan Edition) yang merupakan versi revisi dari Samsung Note 7 yang gampang meledak dan sempat dilarang di beberapa maskapai penerbangan. Versi revisi hanya mengalami pengurangan kapasitas batere namun bisa kita peroleh dengan harga Note 7 baru. Menurut saya ini tawaran yang sangat menarik. Dan terbukti kualitas hasil kameranya memang lebih baik ketimbang Note 5. Sejauh ini, Note FE adalah HP terbaik yang pernah saya miliki.
Kenapa ditulis ? sebenarnya sih ini merupakan bentuk apresiasi saya pada desainer dan engineer yang susah payah membuat suatu produk dari mulai konsep, cetak biru, produksi sd pemasaran dan akhirnya sampai ditangan kita. Ini proses yang bukan sebentar, namun makan waktu tahunan, lalu si produk menemani kita siang dan malam, entah meneruskan kabar bahagia atau kadang sedih, sampai akhirnya tiba saatnya diganti dengan produk lain. Pada masa itulah, ada interaksi yang tak mudah dilupakan.
Jujur awalnya saya juga sudah tak ingat berapa HP yang pernah saya pakai, juga tak ingat modelnya dan bahkan ada satu model yang saya ingat Nokia ternyata malah Sony, maklum rentang datanya sudah 20 tahun lebih. Jadi terpaksa saya cek tahun per tahun model HP nya dari sini saya mulai bisa menyusun kronologisnya sd saat ini. Situs yang cukup lengkap mengenai model-model ini adalah http://www.gsmchoice.co.uk
Baiklah kita mulai saja, secara keseluruhan ternyata saya sudah memakai 20 HP dalam kurun waktu 21 tahun dan mengalami 2 kali kehilangan. Brand terbanyak ternyata adalah Nokia yang memang sempat mengalami booming sebagai salah satu brand papan atas dalam waktu yang cukup lama. 4 HP saya peroleh secara gratis, B
- Siemens (1)
- Lenovo (1)
- Asus (1)
- Sonny Ericsson (1)
- Sonny (1)
- Ericsson (2)
- Blackberry (2)
- Samsung (6)
- Nokia (6)
- OS : No OS
- Model : Bar
- GSM Freq : 900
- Weight : 160 gram
- Memory : No Desc
- Display : Mono / LCD
Ini HP pertama saya, dipinjamkan salah satu partner saat mengerjakan proyek di PT Timah Bangka. Bodinya berat dan memiliki ring logam, yang membuatnya sangat2 kuat, bahkan dilemparkan dr ketinggian 2 meter HP tetap berfungsi dengan baik. Dibagian atas ada lampu kebiruan yang berkelap kelip dan membuat saya merasa ditemani sepanjang hari terutama jika bertugas jauh di pulau lain. Satu tombol terdiri dari 3 huruf sehingga, menuliskan pesan cukup memakan waktu. Layarnya berwarna terang kehijauan dengan waktu standby yang cukup lama. Berbicara lama dengan HP ini entah perasaan saya saja, atau tidak bikin kepala cukup pusing.
2.Ericsson T18 (1998)
- OS : No OS
- Model : Flip
- GSM Freq : 900/1800
- Weight : 146 gram
- Memory : No Desc
- Display : Mono / LCD
Pada awalnya muncul di salah satu film James Bond, ada flip pelindung keyboard, dan terasa ringan sekaligus mungil dalam genggaman. Tak banyak yang bisa saya ceritakan, karena belum lama dipakai HP ini terjatuh di angkutan umum. Sempat bicara banyak dengan “sang pemulung” , mulai dari kalimat paling sopan sampai akhirnya sumpah serapah, namun tak berakhir dengan kesepakatan.
3.Nokia 6110 (1998-2001)
- OS : No OS
- Model : Bar
- GSM Freq : 900
- Weight : 137 gram
- Memory : No Desc
- Display : Mono / LCD
Darurat karena kehilangan T18, saya putuskan membeli HP sejuta umat saat itu, yakni Nokia 6110 yang kadang disebut dengan Nokia Pisang, karena bodinya yang agak melengkung. Ketimbang Ericsson, jumlah baris layarnya lebih banyak, waktu standby lebih lama, namun ukurannya lebih besar sekaligus cukup enak digenggam.
4.Siemens C35 (2001-2003)
- OS : No OS
- Model : Bar
- GSM Freq : 900/1800
- Weight : 110 gram
- Memory : No Desc
- Display : Mono / LCD
Sering diskusi dengan teman yang fanatik Siemens, dan memang karena di masa itu kebanyakan BTS menggunakan teknologi Siemens, saya akhirnya memutuskan untuk beralih ke Siemens, sayang menunya benar2 ribet ketimbang Nokia, entah apa yang ada di kepala desainernya. Namun waktu stand by nya juga jauh lebih panjang, sehingga cukup di charge 1 minggu sekali.
5.Nokia 8310 (2003-2005)
- OS : No OS
- Model : Bar
- GSM Freq : 900/1800
- Weight : 84 gram
- Memory : No Desc
- Display : Mono / STN
Saat keluar, yang paling menarik dari HP ini adalah ukurannya yang sangat kecil. Modelnya yang mungil ini menyebabkan kesan feminin yang kuat. Namun saya juga menyukainya karena memang daya tahan baterainya bagus, ringan, nyaman dimasukkan ke kantong, dan memiliki speaker yang mumpuni. Namun harganya dimasa itu tergolong mahal.
6.Nokia 6600 (2003 -2005)
- OS : Symbian 7.0
- Model : Bar
- GSM Freq : 900/1800/1900
- Weight : 125 gram
- Memory : 6 MB
- Display : Color TFT 64k Colors
Setelah 8310, saya kembali mengganti HP dengan Nokia 6600, yang agak gendut, tebal dan enak digenggam dan sudah mulai menggunakan layar warna. Salah satu kelebihan HP ini adalah dapat merekam gambar diam juga gambar gerak. Model ini merupakan satu lompatan yang signifikan saya kira. Meski belakangan kalau melihat kualitas gambar2 yang direkam jauh dari baik, namun di masa itu, HP ini tergolong canggih.
7.Sonny Ericsson P910 (2005 – 2007)
- OS : Symbian 7.0
- Model : Flip
- GSM Freq : 900/1800/1900
- Weight : 155 gram
- Memory : 64 MB
- Display : Color LCD 256k Colors
Saat trend kembali bergeser dengan HP yang lebih smart, saya menggunakan P910, dan memang terbukti sangat memudahkan pekerjaan. Sayang cover lipatnya menyebabkan ada retakan di body. Namun ini salah satu HP terbaik dimasanya yang pernah saya miliki.
8.Nokia 3250 (2007)
- OS : Symbian 9.1
- Model : Swivel
- GSM Freq : 900/1800/1900
- Weight : 130 gram
- Memory : 22 MB
- Display : Color TFT 256k Colors
HP berikutnya adalah 3250, yang merupakan salah satu master piece Nokia untuk desain. Bagian bawahnya yang digunakan untuk keyboard bisa berputar sekian ratus derajat. Sayangnya ini juga yang akhirnya membuat saya tidak lama memakainya, karena koneksi elektroniknya jadi bermasalah.
9. Nokia N95 (2007)
- OS : Symbian 9.2
- Model : Slide
- GSM Freq : 850/900/1800/1900
- Weight : 120 gram
- Memory : 160 MB
- Display : Color TFT 16M Colors
Hanya dipakai seminggu, belum ada kesan yang berarti, saya malah kecopetan di lift BEC yang memang saat itu cukup rawan.
10.Nokia E71 (2008 – 2009)
- OS : Symbian 9.2
- Model : Bar
- GSM Freq : 850/900/1800/1900
- Weight : 126 gram
- Memory : 110 MB
- Display : Color TFT 16M Colors
Ketika mulai diperlukannya akses email, saya membeli E71, kelebihannya enak dalam genggaman layar berukuran besar, keyboardnya sangat enak. Saking asiknya texting saya sempat tabrakan di jalan tol, untung jalanan sedang relatif macet. HP ini saya hibahkan pada si sulung dan hilang dirampas orang.
11. Samsung Monte S5620 (2010-2012)
- OS : No Desc
- Model : Touch
- GSM Freq : 850/900/1800/1900
- Weight : 92 gram
- Memory : 200 MB
- Display : Color TFT 256k Colors
Saya mulai menggunakan 2 HP sekaligus, awalnya tertarik dengan layar sentuh Samsung dan modelnya simpel serta ramping. Seperti Siemen C35, saya beli 2 set, masing2 istri dan saya. HP ini juga saya bawa ke ibadah haji tahun 2010.
12. Blackberry Bold 9650 (2010-2012)
- OS : Blackberry OS 6.0
- Model : Bar
- GSM Freq : 850/900/1800/1900
- Weight : 136 gram
- Memory : No Desc
- Display : Color TFT 64k Colors
Karena teman sekantor ada yang paham sekali dengan Blacbery, maka saya akhirnya tertarik konsep push emailnya yang dimasa itu cukup dahsyat, belum lagi ada fasilitas BBM yang menyebabkan saya terbantu saat chatting dengan teman2 dalam komunitas otomotif. Sayang setelah 2 tahunan touchpad jadi tak responsif. Tracckpadnya juga sangat memudahkan dalam akses GUI.
13. Blackberry Bold 9650’s (2012-2014)
- OS : Blackberry OS 6.0
- Model : Bar
- GSM Freq : 850/900/1800/1900
- Weight : 136 gram
- Memory : No Desc
- Display : Color TFT 64k Colors
Dapat hadiah pembelian apartemen di Westmark, saya mulai menggunakan blackberry kedua yang merupakan revisi dari model sebelumnya. Namun setelah 2 tahun lagi-lagi mengalami masalah dengan trackpad.
14.Samsung Mega Duo (2014-2016)
- OS : Android 4.2 Jelly Bean
- Model : Touch
- GSM Freq : 850/900/1800/1900
- Weight : 183 gram
- Memory : 8 GB
- Display : Color TFT 16M Colors
Kali ini saya tertarik dengan model yang lebih besar, maka saya membeli Samsung Mega Duo, layarnya memang tidak terlalu tajam, namun ukurannya cukup besar, dan memudahkan saat surfing. Ukurannya sangat pas saat harus menjadi GPS ketika saya melakukan perjalanan keliling Jawa.
15. Samsung Note 4 (2015-2016)
- OS : Android 4.4 Kit Kat
- Model : Touch
- GSM Freq : 850/900/1800/1900
- Weight : 176 gram
- Memory : 32 GB (RAM 3 GB)
- Display : Color Super AMOLED 16M Colors
Saat membeli apartemen di Taman Anggrek Residence, lagi-lagi saya dapat hadiah Samsung Note 4, tak ada keluhan sama sekali kecuali software panorama untuk fotografinya agak bermasalah dengan obyek bergerak, hanya baru pakai setahun saya hibahkan ke istri, karena kebetulan dapat program gratis HP Note 5 dari Bank Permata.
16. Asus Zenphone 2 (2015)
- OS : Android 5.0 Lollipop
- Model : Touch
- GSM Freq : 850/900/1800/1900
- Weight : 170 gram
- Memory : 16 GB (RAM 2 GB)
- Display : Color / TFT 16M Colors
Kebetulan menggunakan Asus Zenbook Notebook dan puas, saya juga beli HP Asus Zenphone sebagai backup, desainnya benar-benar tipis sayang agak licin di tangan. Tak ada keluhan khusus dengan HP ini dan perlu diapresiasi desainnya yang menawan.
17. Lenovo A7000 (2016)
- OS : Android 5.0 Lollipop
- Model : Touch
- GSM Freq : 900/1800/1900
- Weight : 140 gram
- Memory : 8 GB (RAM 2 GB)
- Display : Color / TFT 16M Colors
Sebagai HP cadangan saya membeli Lenovo, namun tak lama di pakai karena presiden direktur perusahaan tempat saya bekerja menganggap Lenovo sebagai kompetitor, maka terpaksa saya ganti secepat kilat dengan Sonny Ericsson bekas Si Sulung, kebetulan dia menggunakan HP Samsung S7 gratis dari program Bank Permata.
18.Sony M4 Aqua (2016-2017)
- OS : Android 5.0 Lollipop
- Model : Touch
- GSM Freq : 850/900/1800/1900
- Weight : 136 gram
- Memory : 8 GB (RAM 2 GB)
- Display : Color / TFT 16M Colors
19.Samsung Note 5 (2016-2018)
- OS : Android 5.1.1 Lollipop
- Model : Touch
- GSM Freq : 850/900/1800/1900
- Weight : 171 gram
- Memory : 32 GB (RAM 4 GB)
- Display : Color / Super AMOLED 16M Colors
Ssampai dengan 2017, ini HP terbaik yang saya miliki, kameranya termasuk luar biasa dan fasilitas panorama sangat memudahkan untuk merekam gambar super lebar dengan resolusi yang relatif baik. Ada banyak foto2 bagus yang bisa saya hasilkan dengan HP ini. Ketimbang Panorama di Note 4, di Note 5 sudah ada fasilitas error correction. Sayang gara-gara sempat jatuh saya terpaksa mengganti layar, yang ternyata cukup mahal alias hampir 2 juta.
HP ini juga memiliki sejarah ajaib, karena 2x hilang, di negeri orang pula, yakni sekali jatuh di Penang, Malaysia dan sekali jatuh di wahana Magic Lamp, Disneysea Tokyo, namun alhamdulillah dan benar-benar kejaiban, ternyata bisa kembali diketemukan.
20. Samsung J7 Pro (2017-2018)
- OS : Android 7.0 Nougat
- Model : Touch
- GSM Freq : 850/900/1800/1900
- Weight : 181 gram
- Memory : 16 GB (RAM 3 GB)
- Display : Color / Super AMOLED 16M Colors
Saat HP Note 5 saya jatuh dan mengalami layar cacat, dan karena Samsung Services Center tidak bertanggung jawab terhadap data, maka saya terpaksa memindahkan data yang sudah belasan giga ke Samsung J7 Pro yang memang memiliki space cukup besar. Sementara Sonny Ericsson yang speknya memang terbatas saya kembalikan pada Si Sulung untuk digunakan sebagai HP backup di kantornya.
Meski secara spesifikasi mendekati Samsung Note 5, namun J7Pro, LCD nya relatif gampang tergores dan setelah setahun, respon keyboard menjadi berkurang meski memory masih tersisa setengahnya, dan respon kamera agak lambat.
21. Samsung Note FE (2018)
- OS : Android 7.1.1 (Nougat), upgradable to Android 8.0 (Oreo)
- Model : Touch
- GSM Freq : GSM/HSPA/LTE
- Weight : 167 gram
- Memory : 64 GB (RAM 4 GB)
- Display : Super AMOLED capacitive touchscreen, 16M colors
Setelah Samsung Note 5 kembali gress dengan penggantian frame dan layar baru, istri tertarik untuk mengganti Samsung Note 4 nya. Karena itu saya membeli HP baru, dan tertarik dengan Note FE (Fan Edition) yang merupakan versi revisi dari Samsung Note 7 yang gampang meledak dan sempat dilarang di beberapa maskapai penerbangan. Versi revisi hanya mengalami pengurangan kapasitas batere namun bisa kita peroleh dengan harga Note 7 baru. Menurut saya ini tawaran yang sangat menarik. Dan terbukti kualitas hasil kameranya memang lebih baik ketimbang Note 5. Sejauh ini, Note FE adalah HP terbaik yang pernah saya miliki.
1 comment:
Ralat om... SonEr nya bukan P910 tapi P990i... jadi inget waktu di Indosat, Ali pernah bilang ke saya pengen banget hape ini eh om Husni malah lepas ke orang lain :)
Post a Comment