Wednesday, March 20, 2013

Pesan Uang Untuk Manusia

Beberapa minggu lalu saya tersentak melihat wawancara salah satu pengacara kondang berinisial HPH yang gemar mengenakan "rantai kapal" di lengan-nya. Dia memberikan hadiah ulang tahun dalam bentuk mobil mewah Lamborghini untuk anak-nya dengan harga lebih dari lima milyar. Ironis-nya beliau bahkan seakan akan sengaja melakukan jumpa pers untuk memamerkan momen tersebut, seraya mengatakan "Tujuan manusia dalam kehidupan adalah mencari kemewahan".

Pada saat yang kurang lebih sama saya juga lagi senang2nya mendengarkan empat album Pink Floyd, grup progresif asal Inggris, yaitu "Dark Side of The Moon", "Animal", "Wish You Were Here" dan "The Wall". Dan lagu "Money" yang tersohor itu adalah satu trek andalan di album "Dark Side of The Moon".

Berhubung situasi soal uang ini masih cukup hangat, ada baiknya saya mengutip (meski dengan sedikit memodifikasi) kiriman salah seorang teman via BBM group sebagaimana berikut.

Tampilanku sebetulnya sangat lah biasa.
Dibuat dari bahan nyaris tak berharga.
Fisikku hanya lembaran "lemah tak berdaya",
Aku juga tak sanggup melawan air dan juga panas-nya api yang membara.


Namun

Karena kau, aku mampu merombak tatanan dunia.
Karena kau, aku juga "bisa" merubah etika.
Karena kau, aku menjadi idola.


Dan

Karena kau, aku mampu membuat mu berubah kepribadian
Karena kau, aku mampu membuat mu mengkhianati persahabatan
Karena kau, aku mampu membuat kalian saling menjual diri kalian.
Karena kau, aku mampu mengganti agama dan keyakinan.


Meski aku tdk mengerti beda saleh dan bejat,

Tapi manusia memakai aku menjadi patokan derajat,
Tapi manusia memakai aku menentukan kaya dan melarat
Tapi manusia memakai aku menentukan yang terhina dan yang terhormat .


Meski aku bukan iblis

Tapi demi aku orang melakukan kekejian sadis.
Tapi demi aku perceraian menjadi tidak lagi ironis.
Tapi anak dan orangtua berselisih dan tak lagi harmonis.


Meski aku bukan Tuhan

Tapi manusia menyembah dan menghamba pada-ku
Tapi manusia menghormati aku.
Tapi manusia rela mati demi aku.
Tapi manusia ingin menjadi budak ku.


Padahal

Aku hanya bisa membeli obat namun tak bisa membeli usia.
Aku bisa membelikan barang apa-pun di dunia namun tak mampu membeli bahagia
Aku bisa menemani manusia di dunia tapi maaf saja tidak di alam sana.
Aku bisa kau gunakan untuk mencari pahala namun aku bukanlah penebus dosa.


Menutup cerita kali ini, saya ingat kisah seorang anak yang menangis di pinggir jalan karena kehilangan uang 100 ribu, seseorang pria yang kebetulan iba, bertanya dan mengganti-nya 100 ribu, namun tangis si anak justru bertambah nyaring "cetar membahana" (meminjam istilah salah satu penyanyi pop), merasa heran si pria bertanya, dan si anak menjawab "seandainya saja tidak hilang kan sudah jadi 200 ribu".

No comments: