Pada posisi saya, sehari hari saya harus
cukup akrab dengan berbagai aplikasi seperti
- Smartbuy (untuk proses procurement approval)
- SAP (untuk proses invoice approval)
- Costing Tools (untuk menghitung kelayakan proyek dan proses approval)
- Sharepoint (dimodifikasi untuk proses internal seperti pengelolaan dokumen, dan approval)
- Expense Tools (untuk proses pengeluaran karyawan seperti transport, parkir, dll)
- Leave Tools (untuk mengajukan cuti)
- Workday / HR Tools (untuk pembuatan target, evaluasi kinerja, penyesuaian salary, dll)
- Taleo (untuk proses rekruitmen)
Namun ajaibnya, yang akhirnya paling banyak digunakan justru Excel, kenapa ? karena kebanyakan report yang
dihasilkan dari berbagai perangkat tsb ternyata tidak sesuai dengan kebutuhan
setiap proses monitoring. Saya jadi teringat sebuah kartun IT, yang mengisahkan
seorang pemuda saat kuliah menggunakan Assembler, saat mengawali karir menggunakan Basic, dipertengahan
karir menggunakan Java dan menjelang akhir karir malah menggunakan Excel.
Rata-rata
karyawan di MNC sepertinya sangat ahli menggunakan Excel, dengan kebutuhan yang
juga relatif diatas rata-rata pemakai Excel pada umumnya, mulai dari
conditional scripting, query by color , freeze panel, atau sekelas pivot dan semua
diintegrasikan secara multi sheet yang kompleks.
Kesimpulan
No comments:
Post a Comment