Selama bekerja 2 tahun terakhir, tidak ada
yang menegur karena datang siang, pulang cepat, namun akan jadi masalah serius
saat meeting penting kita tidak bisa hadir. Meski terlihat “bebas” faktanya
dengan begitu banyak meeting dan monitor ketat, ujung-ujungnya maka kembali ke
result seperti KPI yang saya bahas di artikel sebelumnya.
Kadang saya harus bekerja saat week end,
untuk menyelesaikan pekerjaan yang tidak keburu diselesaikan pada minggu
tersebut, atau ada deadline di hari Senin. Akan menjadi lebih serius khususnya
kalau ada email mendadak dari Presiden Direktur yang biasanya berhubungan
dengan keputusan bisnis.
Jangankan soal jam kerja, sebagian dari
team saya bahkan tidak memiliki meja kerja, seperti Account Delivery Manager,
Transition Manager dan Delivery Technical Consultant. Mereka bekerja dari mana
saja, kadang di lokasi pelanggan sd
tengah malam, kadang di rumah karena meetingnya terlalu pagi atau setelah
meeting perlu berkunjung ke pelanggan. Demikian juga beberapa team dari luar
negeri, kadang kita bahkan mendengar suara bayi sebagai back sound meeting,
versi lokal biasanya theme song Sari R*ti kadang terdengar samar atau bahkan
kokok ayam.
Untuk menekan issue yang mungkin muncul
akibat jarang bertemu saya membuat meeting tambahan setiap senin sore khusus
membahas semua issue yang belum terpecahkan dan melibatkan banyak fungsi.
Diluar itu saya melakukan Friday Sharing dimana kita membahas banyak hal
seperti perjalanan hidup, motivasi, kreatifitas, dan lain lain melalui contoh
nyata disekeliling kita.
Kesimpulan
Ke Part 9 http://hipohan.blogspot.co.id/2016/04/suka-duka-bekerja-di-multi-national.html
No comments:
Post a Comment