Etika bisnis
sangat dijunjung tinggi di MNC, mereka sangat menjaga hal ini, khususnya demi
keberlangsungan operasi di suatu negara. Sebagai karyawan setiap tahun ada
Standard Business Conduct lalu Anti Corruption Control. Mulai dari hal-hal sederhana seperti
pembatasan jamuan pada pelanggan , seseorang karyawan tidak boleh menggunakan
office budget untuk menjamu atasannya, lalu misalnya tanggal pembelian tidak
boleh mundur dari realisasi penggunaan obyek yang dibeli atau biasa disebut After The Fact.
Pelanggaran
serius lainnya misalnya temasuk mengubah dokumen standar tanpa konfirmasi,
misal mengubah standard contract. Atau mengirim surat ke pelanggan tanpa review sebelumnya oleh legal. Hal-hal lain termasuk yang berbau SARA sangat
dihindari misal warna kulit, atau bahkan sampai ke orientasi seksual.
Namun sebaliknya,
cukup kaget melihat fasilitas mushalla kantor yang disediakan mengingat gedung
yang digunakan sebagai kantor memiliki Masjid yang lumayan bagus di lantai
dasar. Mushalla kantor saat ini bahkan lebih baik dibanding mushalla kantor
saya sebelumnya yang justru merupakan perusahaan lokal. Perusahaan juga memiliki
buka bersama sebagai penghormatan pada agama lokal, disamping acara-acara agama
lainnya.
Situasi ini
mengingatkan saya saat berkunjung ke lingkungan Caltex (skr Chevron) di Riau,
dimana karyawan dilarang keras dijamu oleh vendor, atau rambu-rambu lalu lintas
di kawasan Caltex yang membatasi kecepatan di jalan-jalan tertentu dan diikuti
secara disiplin oleh semua penghuni kawasan.
Kesimpulan
Suasana tertib
dan disiplin sepertinya merupakan implementasi dari budaya dimana perusahaan
tersebut dilahirkan, dengan demikian semua perusahaan cabang di berbagai negara
cenderung mengikuti kebijakan yang sama.
Penutup
Sebagai artikel terakhir, demikian kiranya sedikit cerita soal suka dan duka bekerja di MNC, pada akhirnya kenyamanan kerja kembali berpulang pada diri kita sendiri, bukan ditentukan dimana kita bekerja, ataupun berapa kompensasi yang kita dapat.
Penutup
Sebagai artikel terakhir, demikian kiranya sedikit cerita soal suka dan duka bekerja di MNC, pada akhirnya kenyamanan kerja kembali berpulang pada diri kita sendiri, bukan ditentukan dimana kita bekerja, ataupun berapa kompensasi yang kita dapat.
No comments:
Post a Comment