Kamipun sampai di kawasan Gua Pindul, rombongan
langsung menitipkan tas, mobile phone, dompet dll ke locker yang memang sudah
disiapkan oleh petugas outdoor dari Panca Wisata. Lalu mengganti baju dengan
pakaian yang memang disiapkan untuk berbasah-basah. Petugas lalu membantu
memasangkan pakaian pelampung karena konon kabarnya gua sepanjang 350 meter ini
cukup dalam, bahkan dibeberapa tempat dapat mencapai 12 meter. Lebar gua
sendiri sekitar 5 meter dan jarak dengan
stalakmit sekitar 4 meter. Lalu kami berjalan ke bawah setelah menemukan jalan
kecil ke arah kiri, kami sampai di pos pembagian ban, setiap orang mendapatkan
satu ban.
Lalu satu persatu kamipun turun dan menyusuri
gua dengan menggunakan ban sambil bergandengan tangan, atau istilah kerennya
Cave Tubing. Stalaktit dan stalakmit didalam gua memiliki berbagai bentuk,
mulai dari horden, alat reproduksi dan bahkan kumpulan batu berbentuk puting
yang menetes, dan dipercaya sebagian orang dapat mempercantik dan membuat usia
terlihat muda. Kalau dipikir-pikir aneh juga, karena jalan jalan keluarga besar klinik sebelumnya juga mengunjungi gua di sekitar Pangandaran. Namun berbeda dengan Pangandaran yang terdapat kuburan keramat "palsu", di Gua Pindul kami tidak menemukan hal serupa.
Nampak kelelawar bergelantungan di
beberapa tempat, setiap batu unik dikenali oleh juru kunci yang menemani kami.
Di bagian tengah ada bagian gua yang terbuka sehingga langit terlihat jelas
seakan akan berfungsi sebagai jendela yang menerangi gua. Konon kabarnya “jendela”
ini digunakan dalam iklan rokok Djar*m, namun setelah saya coba cek sepertinya
yang dimaksud adalah Gua Jomblang.
Setelahnya kami langsung berkumpul dengan
menggunakan tiga buah mobil bak terbuka, dan sambil berdiri dan berpegangan di
pipa besi yang mengelilingi bak terbuka, kami menuju jalan kecil dengan kondisi
off road. Ketiga pickup langsung menghajar
jalanan hancur dengan kecepatan lumayan tinggi. Satu pickup khusus untuk
membawa ban dalam yang nantinya kami gunakan untuk River Tubing di sungai Oya.
Sungai Oya yang kami telusuri, berjarak kurang
lebih 4 kilometer, dengan suguhan pemandangan alam sepanjang aliran sungai yang
dihiasi batuan karst. Awalnya
persawahan, lalu tebing-tebing purba dan puncaknya air terjun yang menyegarkan. Kedalaman Sungai Oya ini adalah sekitar 7-10
meter , namun demikian tidak perlu takut mengarungi sungai ini karena setiap
rombongan ditemani pemandu. Meski memang ada beberapa batu yang besar dan
berada di tengah aliran. Di sekitar lokasi air terjun ada tempat meloncat buat
yang bernyali, dari ketinggian sekitar 4 meter.
Lalu setelah puas Cave Tubing dan River
Tubing, semua anggota rombongan mandi. Di bagian belakang Panca Wisata,
disediakan cukup banyak kamar mandi dengan air bersih. Dalam keadaan lapar kami
segera mengeroyok makanan yang disediakan warung di depan Panca Wisata, total
biaya per orang untuk Cave Tubing, River Tubing serta makan siang adalah
110.000 per orang. Masakannya sederhana, namun karena sudah lapar terasa nikmat
sekali, dan lalu kantuk pun menyerang.
Lanjut ke Part #3 http://hipohan.blogspot.co.id/2016/05/jalan-jalan-klinik-nadhifa-al-ghiffari_17.html
Lanjut ke Part #3 http://hipohan.blogspot.co.id/2016/05/jalan-jalan-klinik-nadhifa-al-ghiffari_17.html
No comments:
Post a Comment