Sebenarnya saya
sudah tidak begitu tertarik ke KL, kebetulan setahun terakhir sempat 2x acara pelatihan kantor yakni akhir tahun 2016 dan awal 2017, dan tiga tahun yang lalu
sudah pernah sekeluarga kesini dengan destinasi Istana Negara, Dataran Merdeka,
Petronas Twin Tower, Beryl’s Chocolate Kingdom, Sungei Wang Plaza, Petaling dan
Alor Street.
Jadi saya lebih
tertarik ke Penang, namun karena beberapa teman kantor kebetulan juga ada
rencana ke Kuala Lumpur, maka kami menyusun rencana untuk sama-sama sekitar dua
hari city sight seeing di Kuala Lumpur, lalu dua hari berikutnya saya
sekeluarga lanjut ke Penang, sementara teman-teman kantor ada yang rencana lanjut
ke Genting Highland dan ada juga yang memilih melanjutkan perjalanan ke
Singapore.
Untuk perjalanan
kali ini saya menggunakan Air Asia QZ202, untuk rute Jakarta – Kuala Lumpur di
Sabtu pagi, lalu ETS alias kereta listrik Kuala Lumpur – Penang di Senin pagi, Air
Asia AK6125 Penang – Kuala Lumpur di Selasa sore dan Air Asia QZ209 Kuala
Lumpur – Jakarta di Selasa malam. Untuk semua tiket dibeli via internet dengan
dibantu teman yang memiliki credit card, maklum sampai saat ini saya dan istri memang tidak memiliki credit card, memang karena belum tertarik. Semua pembelian
tiket pesawat menggunakan via.com dan tiket.com, dan boleh dibilang tidak ada
hambatan, kecuali tiket ETS yang baru bisa dibeli secara online sekitar
seminggu sebelum keberangkatan. Sekitar tiga hari sebelum keberangkatan saya
melakukan check in online via https://checkin.airasia.com/
Jam 03 dini hari
kami berempat sudah bangun, dan langsung menggunakan taksi Bluebird menuju
Soekarno Hatta terminal 2F. Setelah melewati pos imigrasi dan sebelum menuju
gate, kami sarapan di Kopi Tiam, memesan Nasi Lemak dan kopi. Setelah sarapan,
kami melewati pos X Ray terakhir, dan dengan sedih menyaksikan sabun cair,
shampo dan deodorant AXL disita petugas. Sepertinya pemeriksaan di bandara
sekarang ini semakin ketat, akan lebih aman jika anda menempatkan barang-barang
seperti ini dalam bagasi.
Sesampainya di
KLIA 2, saya dan istri langsung membeli nomor lokal dari provider mobile
network Tune, istri menggunakan paket 1 GB sebesar 10 RM sedangkan saya paket 3
GB sebesar 30 RM. Untuk berkomunikasi ke Indonesia kami menggunakan aplikasi
Whatsapp tanpa harus mengubah "settingan" apapun di mobile phone kami. Lalu kami melewati
pos imigrasi, dan setelah sampai di Gate 2 (pintu keluar) saya langsung memesan
taksi online Uber. Sekitar 20 menit kemudian taksi yang kami pesan sampai.
Kejutan buat
saya, supir Uber keturunan China, yang bernama Stephen bukan cuma ramah, namun
juga ringan tangan dan ikut membantu menaikkan 3 koper ke dalam Nissan Almeera. Sepanjang
sepengetahuan saya, biasanya supir Uber jarang yang mau membantu penumpang untuk
angkat-angkat barang. Lalu taksi meluncur ke The Zon Residences di Jalan Ampang
yang berjarak sekitar 60 km dan ditempuh selama 1 jam 12 menit. Menjelang masuk
ke Kuala Lumpur jalan mulai terlihat padat, akhirnya setelah sekitar satu
setengah jam kami sampai juga pada jam 12:03. Biaya yang kami harus bayar 79,9
RM sudah termasuk tol.
No comments:
Post a Comment