Thursday, June 11, 2015

The Chronicles Of Ghazi - Sayf M. Isa dan Felix Siauw

Karena sudah membaca karya-karya Felix sebelumnya maka dengan tanpa berpikir panjang saya langsung menyambar dua buku karya terakhir beliau bersama Syaf M. Isa ini. 

Buku #1 The Chronicles of Gazi : The Rise of Ottomans
Buku #2 The Chronicles of Gazi : The Clash of Cross and Crescent

Ada kesan bahwa  buku ini memang sengaja dibuat berseri, terlihat dari ukuran font dan spasi yang cukup lebar. Saya sendiri tidak tahu persis kenapa dibuat berseri itu, entah apakah memang ada keputusan yang bersifat komersil dibaliknya ? hanya Felix dan teamnya yang tahu. Dalam situs felixsiauw.com disebutkan bahwa buku ini akan menjadi tiga bagian. 




Namun perlu diketahui, konon kabarnya buku ini pernah terbit dengan judul yang berbeda yakni, "The Chronicles of Draculesti". Saat itu penerbitnya adalah D'Rise Publishing dan lalu diterbitkan ulang dengan judul yang berbeda dan dengan penerbit yang berbeda pula yakni Mizania, dan yang terakhir ternyata buku ini langsung ditangani oleh ALFATIHPRESS. 

Temanya sendiri masih tidak terlalu jauh dari beberapa buku Felix sebelumnya, yakni masih mengenai Muhammad Al Fatih (selanjutnya kita sebut MAF) dan perseteruannya dengan Vlad Dracul III . Memang ada kesan, misi pelurusan sejarah disini, namun cara penulisannya lebih pas buat remaja. 

Akan tetapi entah untuk memberikan gambaran yang lebih lengkap, setelah flashback adegan saat Vlad Dracul III masih belajar di kerajaan Utsmani, sejarahnya menjadi agak ditarik ke belakang, yakni era Sultan Bayazid alias ayah MAF saat penaklukan Balkan.  

Kalimat dalam buku ini meski cukup mengalir namun lugas dan sederhana. Khusus adegan pertarungan mengingatkan saya akan buku-buku silat ala Kho Ping Hoo, sayangnya penggambaran suasana masa itu malah terkesan kedodoran. Namun adanya peta membuat kita memiliki gambaran mengenai kondisi geografi saat itu. Selain penggamabaran suasana yang terasa kurang, Juga tidak ada tanggal peristiwa yang bisa kita jadikan sebagai penanda. Tapi tidak lah adil rasanya jika saya menggunakan perspektif peminat sejarah serius, sementara bisa jadi konsumen yang diincar Felix adalah remaja. 



Selain pertarungan yang detail, kesan bahwa buku ini konsumsi remaja diperkuat dengan ilustrasi yang cukup banyak. Akhir kata, buku ini memberikan persepsi yang lebih akurat khususnya buat remaja, bahwa di dunia ini memang terjadi pemelintiran informasi. Sebagai contoh kita bisa lihat bagaimana film "Dracula Untold" justru mengaburkan fakta dengan mengeliminasi peran MAF.  Dan saya pribadi merindukan pemimpin hebat sekelas MAF, semoga saja. 

No comments: