Beberapa tahun yang lalu, saya membaca sekumpulan pidato terpilih dari pemimpin2 hebat yang pernah dilahirkan dunia, dan pidato Abu Bakar adalah salah satu-nya. Saat Muhammad SAW wafat, Abu Bakar yang ditunjuk sebagai penggantinya mengatakan "Barang siapa menyembah Muhammad, sesungguh-nya Muhammad telah mati. Barang siapa menyembah Allah, sesungguh-nya Allah Mahahidup tidak akan mati". Lalu Abu Bakar RA mengutip QS Al Imran:144 "Dan Muhammad tidak lain hanyalah seorang rasul. Telah berlalu sebelumnya beberapa rasul. Apakah jika ia wafat atau dibunuh kalian akan berbalik ke belakang (murtad) ? Barang siapa yang berbalik maka ia tidak dapat mendatangkan mudarat pada Allah sedikit juga, dan Allah akan memberi balasan pada orang-orang yang bersyukur".
Ketika Muhammad SAW mendapatkan petunjuk maka Abu Bakar lah termasuk kumpulan orang2 yang pertama-tama meyakini-nya. Itu sebab-nya Abu Bakar dijuluki As Shiddiq yang artinya "yang jujur dan membenarkan". Abu Bakar jugalah yang bersedia menunggu Muhammad SAW memutuskan untuk hijrah saat situasi di Mekkah tambah panas. Menyiapkan unta dan menemani Muhammad SAW dalam perjalanan sangat berbahaya itu. Beliau juga disebut dalam beberapa ayat sebagai sahabat Nabi, dan perilaku terpuji lain-nya.
Ketika Abu Bakar konflik dengan Umar, maka Muhammad SAW menegur Umar, dan mengatakan Abu Bakar lah yang sejak awal selalu membenarkan Muhammad SAW namun sebalik-nya dengan Umar yang di masa2 awal sempat menjadi penentang Muhammad SAW.
Soal harta, juga sulit mencari orang yang mau menyedekahkan seluruh yang dia miliki di jalan-Nya. Umar yang ternyata "hanya" sanggup memberi sedekah dengan separuh harta yang dia miliki, harus mengakui "kekalahan" karena Abu Bakar bahkan menyerahkan seluruh hartanya dan hanya menyisakan "Allah dan Rasul-Nya" bagi keluarga-nya sendiri.
Petunjuk akan pengganti Muhammad SAW telah dapat dibaca, ketika Abu Bakar menggantikan beliau menjadi imam shalat karena sakit . Bahkan menjelang berpulang-nya beliau, justru Abu Bakar yang sempat menjadi imam-nya Nabi, sedangkan Nabi duduk di samping-nya. Meski hanya memerintah secara sangat singkat, namun Abu Bakar berhasil menjaga kemurnian Islam dari kelompok pembangkang dan pemberontak. Beliau juga membersihkan nabi2 palsu dan yang enggan membayar zakat.
Walaupun terlihat lembut dan sering menangis, Abu Bakar sangat tegas dalam bersikap, termasuk saat tetap memerintahkan pasukan Usamah untuk tetap bergerak maju berperang dengan Romawi yang dipimpin Heraklius di Syria, meski pasukan sempat ragu karena wafat-nya Muhammad SAW dan ancaman dari pemberontak di sekitar Madinah. Namun bagi beliau perintah Nabi tetap harus dijalankan meski Nabi telah berpulang. Beliau berkata "Demi Allah aku tidak akan mengurai ikatan yang telah dijalin Rasulullah SAW. Bahkan seandainya hanya burung2 yang melindungi kami, sementara Madinah dikepung hewan hewan buas, dan meski anjing2 menyeret kaki para ummul mukminin, aku tetap akan meneruskan misi pasukan Usamah".
Abu Bakar juga sosok yang sangat takut berbuat dosa, sehingga sering mengatakan seandainya dia jadi pohon saja, tumbuh lalu ditebang. Kali lain beliau mengatakan seandainya dia menjadi rumput yang menjadi makanan hewan ternak, atau saat dia mengatakan seandainya dia cuma sehelai rambut di tubuh seorang mukmin atau bahkan kadang burung. Sayang tak lama beliau menjadi Khalifah, yakni hanya 2 tahun 3 bulan, namun beliau meletakkan banyak pondasi bagi umat setelahnya seperti
1.Pembentukan Baitul Mal untuk menghimpun sumbangan, harta pampasan, dll untuk digunakan sesuai aturan termasuk bagi kaum miskin.
2.Penetapan gaji bagi khalifah yang terpaksa menghabiskan waktunya demi umat, tanpa sempat mencari nafkah sendiri.
3. Pembentukan Dewan Syura (legislatif) untuk mengontrol pemerintahan khalifah (ekesekutif).
4. Pembentukan Dewan Syariah (yudikatif) untuk memutuskan perkara dan diikuti pemilhan Qadi (hakim) di seluruh negeri.
5. Penunjukan gubernur di seluruh daerah.
6. Pembentukan angkatan bersenjata untuk menjaga ummat, memerangi nabi palsu sekaligus kaum yang menolak membayar zakat, dimana angkatan bersenjata ini dibiayai dari Baitul Mal.
Saat meninggal, beliau yang pengikut-nya menguasai daerah yang begitu luas ternyata hanya meninggalkan seekor unta tua, seorang budak (yang belum sempat dibebaskan) dan sebuah tikar seharga 5 dirham. Melihat warisan Abu Bakar begitu sedikit dan hendak disumbangkan pula bagi Baitul Mal tanpa menyisakan harta bagi keluarga-nya, Umar khalifah berikutnya menangis sambil mengungkapkan pujian bagi Abu Bakar.
Karya ini sangat layak diapresiasi, karena Musthafa Murad yang juga seorang Doktor berusaha dengan hati2 memilah-milah kisah mengenai Abu Bakar, sehingga mendekati orisinalitas dan jauh dari fitnah. Dan upaya ini adalah sesuatu yang luar biasa agar kita dapat belajar dari kepemimpinan Abu Bakar. Meski demikian ada beberapa bagian yang berulang ulang di beberapa halaman yang semestinya dapat dihindari serta sosok Khalid bin Walid yang juga cukup panjang lebar dijelaskan dalam buku ini.
Review ini kita tutup dengan pidato beliau di hari kedua pengangkatan-nya sebagai khalifah sbb;
"Wahai manusia aku dipilih sebagai pemimpin kalian dan aku bukanlah yang terbaik di antara kalian. Jika aku berbuat baik, ikutilah aku. Jika aku berbuat buruk luruskanlah aku. Kejujuran adalah amanat dan kebohongan adalah khianat. Seorang yang lemah di antara kalian adalah orang kuat di sisiku hingga aku sampaikan apa yang menjadi hak-nya, insya Allah. Dan orang2 yang kuat di antara kalian adalah orang2 yang lemah di sisiku hingga kuambil hak2nya (untuk yang lemah), insya Allah. Tidaklah suatu kaum meninggalkan perjuangan di jalan Allah kecuali Dia akan menghinakan mereka. Dan tidaklah kejahatan menyebar di tengah2 suatu kaum kecuali Allah menyamaratakan bencana kepada mereka. Taatilah aku selama aku menaati Allah dan Rasul-Nya berkenaan dengan semua urusan kalian. Jika aku bermaksiat pada Allah dan Rasul-Nya, kalian tidak boleh menaatiku. Berdirilah untuk shalat, niscaya Allah akan mengasihi kalian".
Ketika Muhammad SAW mendapatkan petunjuk maka Abu Bakar lah termasuk kumpulan orang2 yang pertama-tama meyakini-nya. Itu sebab-nya Abu Bakar dijuluki As Shiddiq yang artinya "yang jujur dan membenarkan". Abu Bakar jugalah yang bersedia menunggu Muhammad SAW memutuskan untuk hijrah saat situasi di Mekkah tambah panas. Menyiapkan unta dan menemani Muhammad SAW dalam perjalanan sangat berbahaya itu. Beliau juga disebut dalam beberapa ayat sebagai sahabat Nabi, dan perilaku terpuji lain-nya.
Ketika Abu Bakar konflik dengan Umar, maka Muhammad SAW menegur Umar, dan mengatakan Abu Bakar lah yang sejak awal selalu membenarkan Muhammad SAW namun sebalik-nya dengan Umar yang di masa2 awal sempat menjadi penentang Muhammad SAW.
Soal harta, juga sulit mencari orang yang mau menyedekahkan seluruh yang dia miliki di jalan-Nya. Umar yang ternyata "hanya" sanggup memberi sedekah dengan separuh harta yang dia miliki, harus mengakui "kekalahan" karena Abu Bakar bahkan menyerahkan seluruh hartanya dan hanya menyisakan "Allah dan Rasul-Nya" bagi keluarga-nya sendiri.
Petunjuk akan pengganti Muhammad SAW telah dapat dibaca, ketika Abu Bakar menggantikan beliau menjadi imam shalat karena sakit . Bahkan menjelang berpulang-nya beliau, justru Abu Bakar yang sempat menjadi imam-nya Nabi, sedangkan Nabi duduk di samping-nya. Meski hanya memerintah secara sangat singkat, namun Abu Bakar berhasil menjaga kemurnian Islam dari kelompok pembangkang dan pemberontak. Beliau juga membersihkan nabi2 palsu dan yang enggan membayar zakat.
Walaupun terlihat lembut dan sering menangis, Abu Bakar sangat tegas dalam bersikap, termasuk saat tetap memerintahkan pasukan Usamah untuk tetap bergerak maju berperang dengan Romawi yang dipimpin Heraklius di Syria, meski pasukan sempat ragu karena wafat-nya Muhammad SAW dan ancaman dari pemberontak di sekitar Madinah. Namun bagi beliau perintah Nabi tetap harus dijalankan meski Nabi telah berpulang. Beliau berkata "Demi Allah aku tidak akan mengurai ikatan yang telah dijalin Rasulullah SAW. Bahkan seandainya hanya burung2 yang melindungi kami, sementara Madinah dikepung hewan hewan buas, dan meski anjing2 menyeret kaki para ummul mukminin, aku tetap akan meneruskan misi pasukan Usamah".
Abu Bakar juga sosok yang sangat takut berbuat dosa, sehingga sering mengatakan seandainya dia jadi pohon saja, tumbuh lalu ditebang. Kali lain beliau mengatakan seandainya dia menjadi rumput yang menjadi makanan hewan ternak, atau saat dia mengatakan seandainya dia cuma sehelai rambut di tubuh seorang mukmin atau bahkan kadang burung. Sayang tak lama beliau menjadi Khalifah, yakni hanya 2 tahun 3 bulan, namun beliau meletakkan banyak pondasi bagi umat setelahnya seperti
1.Pembentukan Baitul Mal untuk menghimpun sumbangan, harta pampasan, dll untuk digunakan sesuai aturan termasuk bagi kaum miskin.
2.Penetapan gaji bagi khalifah yang terpaksa menghabiskan waktunya demi umat, tanpa sempat mencari nafkah sendiri.
3. Pembentukan Dewan Syura (legislatif) untuk mengontrol pemerintahan khalifah (ekesekutif).
4. Pembentukan Dewan Syariah (yudikatif) untuk memutuskan perkara dan diikuti pemilhan Qadi (hakim) di seluruh negeri.
5. Penunjukan gubernur di seluruh daerah.
6. Pembentukan angkatan bersenjata untuk menjaga ummat, memerangi nabi palsu sekaligus kaum yang menolak membayar zakat, dimana angkatan bersenjata ini dibiayai dari Baitul Mal.
Saat meninggal, beliau yang pengikut-nya menguasai daerah yang begitu luas ternyata hanya meninggalkan seekor unta tua, seorang budak (yang belum sempat dibebaskan) dan sebuah tikar seharga 5 dirham. Melihat warisan Abu Bakar begitu sedikit dan hendak disumbangkan pula bagi Baitul Mal tanpa menyisakan harta bagi keluarga-nya, Umar khalifah berikutnya menangis sambil mengungkapkan pujian bagi Abu Bakar.
Karya ini sangat layak diapresiasi, karena Musthafa Murad yang juga seorang Doktor berusaha dengan hati2 memilah-milah kisah mengenai Abu Bakar, sehingga mendekati orisinalitas dan jauh dari fitnah. Dan upaya ini adalah sesuatu yang luar biasa agar kita dapat belajar dari kepemimpinan Abu Bakar. Meski demikian ada beberapa bagian yang berulang ulang di beberapa halaman yang semestinya dapat dihindari serta sosok Khalid bin Walid yang juga cukup panjang lebar dijelaskan dalam buku ini.
Review ini kita tutup dengan pidato beliau di hari kedua pengangkatan-nya sebagai khalifah sbb;
"Wahai manusia aku dipilih sebagai pemimpin kalian dan aku bukanlah yang terbaik di antara kalian. Jika aku berbuat baik, ikutilah aku. Jika aku berbuat buruk luruskanlah aku. Kejujuran adalah amanat dan kebohongan adalah khianat. Seorang yang lemah di antara kalian adalah orang kuat di sisiku hingga aku sampaikan apa yang menjadi hak-nya, insya Allah. Dan orang2 yang kuat di antara kalian adalah orang2 yang lemah di sisiku hingga kuambil hak2nya (untuk yang lemah), insya Allah. Tidaklah suatu kaum meninggalkan perjuangan di jalan Allah kecuali Dia akan menghinakan mereka. Dan tidaklah kejahatan menyebar di tengah2 suatu kaum kecuali Allah menyamaratakan bencana kepada mereka. Taatilah aku selama aku menaati Allah dan Rasul-Nya berkenaan dengan semua urusan kalian. Jika aku bermaksiat pada Allah dan Rasul-Nya, kalian tidak boleh menaatiku. Berdirilah untuk shalat, niscaya Allah akan mengasihi kalian".