Saat membaca
postingan teman di fbook mengenai konser Cockpit saya langsung melempar ide ini
ke keluarga yang langsung disambut hangat dan khususnya Si Bungsu yang sudah
berhari-hari ini rajin mendengarkan Genesis - And Then There Were Three. Karena memang sekeluarga berminat, kami pun merencanakan untuk menonton konser
tersebut yang rencananya akan dilaksanakan pada 29/10/2016. Sayangnya di
menit-menit terakhir, Si Sulung
berhalangan karena harus acara liputan di KPK dan harus melakukan video editing.
Namun meski Si Sulung
tidak ikut, kami bertiga tetap terus berjalan sesuai rencana semula, karena memang perjalanan
ini bukan sekedar konser, melainkan juga melihat beberapa perguruan tinggi di
sekitar Serpong dan Tangerang untuk persiapan Si Bungsu, melihat Pameran Pekan Raya
Indonesia di ICE Serpong serta Pameran Halal Travel di JCC Senayan lalu
sekaligus juga mengunjungi Si Sulung di asramanya.
Jam 13:00 kami
sekeluarga pun meninggalkan Bandung dengan menggunakan mobil istri, yang
langsung disambut hujan deras nyaris sepanjang jalan 176 kilometer menuju Titan
Center. Khusus untuk acara ini saya sengaja mengenakan T Shirt Dream Theater –
Scene From A Memory. Setelah menempuh Jakarta Outer Ring Road yang luar biasa
macet, setelah menghabiskan waktu 5,5 jam, sekitar jam 18:30 akhirnya kami
sampai di BSD dan langsung mencari makan malam di Giant CBD Bintaro sekalian shalat Maghrib. Akhirnya
kami sampai di lokasi sekitar jam 19:05, dan langsung menukarkan voucher tiket
yang sebelumnya saya dapatkan via whatsapp.
Sebenarnya saya
tidak menyangka lokasi pertunjukkan Titan Center ini memiliki ruangan khusus
konser dengan fasilitas terbilang bagus. Selama ini Titan Center bagi saya
adalah lokasi salah satu customer kantor saya di HP, dimana kami beberapa kali kami
melakukan rapat implementasi proyek. Jadi memang sempat ada aura meeting yang langsung
menyergap saya ketika memasuki area parkir dan semakin menguat saat masuk
lobby.
Tanpa menunggu
berlama-lama kami lalu langsung masuk gedung pertunjukkan yang berkapasitas 400
seat dan disusun menaik layaknya gedung bioskop. Di bagian luar saya menyempatkan
diri membeli CD The Kadri Jimmo, dimana
Kadri sendiri dalam acara ini rencananya ikut menyumbangkan suaranya yang boleh
dibilang 11-12 dengan warna suara Sting ataupun Once eks Dewa. Kebetulan kelas Silver yang saya pilih memang
berdekatan dengan sudut Audio Mixer, yang merupakan tempat paling pas untuk
mendengarkan acara malam ini meski dengan pandangan yang agak sedikit jauh ke
panggung.
Setelah didahului
sekumpulan anak muda Harmoni 8, yang membawakan Follow You Follow Me dan kalau
tidak salah I Know What I Like, dengan gaya K-Pop campur Glee (serial televisi
yang pupuler sekitar beberapa tahun lalu). Bahkan dilengkapi juga dengan salah satu
vokalis yang menggunakan kursi roda sebagaimana Glee. Sejujurnya tanpa
bermaksud menganggap enteng Harmoni 8, bagi saya group vokal ini kurang pas
sebagai pembuka acara progressive. Selesainya Harmoni 8, maka acara pun
langsung dimulai, sayang saya tidak ingat persis urutannya namun kurang lebih.
Karya Genesis
Home by The Sea
Second Home By The Sea
It’s Gonna Get Better
Tonight, Tonight, Tonight
In The Cage
In Too Deep
Cinema Show
After Glow
Lamb Lies Down On Broadway
Invisible Touch
Alone Again
Throwing It All Away
Karya Phil Collins
Against All Odds
In The Air Tonight
Sussudio
Take Me Home
You Can't Hurry Love
Easy Lover (dibawakan bersama Kadri
Mohammad)
Here We’ll Stay (dibawakan bersama Riffy
Putri)
Malam itu Cockpit
digawangi oleh Dave Lumenta pada Keyboard, Arry Syaf pada Vokal, Oding Nasution
pada Gitar, Yaya Moektio pada Drum dan Raidy Noor pada Bass. Sayangnya track
Genesis seperti One For The Vine, Cul De Sac, Burning Rope atau Firth of Fifth dan juga track Phil Collins
seperti Don't Let Him Steal Your Heart Away, yang merupakan track-track favorit saya malah tidak dibawakan.
Secara
keseluruhan, Yaya Moektio bermain cantik dan presisi, begitu juga Raidy Noor
dan Arry Syaf (meski sempat agak fals di track pertama, namun Arry Syaf semakin
menggila di penghujung acara dengan vokal yang juga semakin prima). Sayang Dave
Lumenta bermain agak sedikit gagap namun langsung ditebus dengan solo indah
dalam Cinema Show. Begitu juga Oding
Nasution yang sepertinya bermain dibawah
kelasnya malam tsb. Solo Oding di Second Home ByThe Sea yang seharusnya
fenomenal terasa dibawakan dengan ragu dan sempat kehilangan ketukan.
Di bagian tengah,
ada permainan yang cukup asik dari gitar akustik Rainada Noor sebagai bintang
tamu dadakan (putra Raidy Noor) membawakan Genesis dan Collins versi nya
sendiri dengan duet bersama Arry Syaf. Bagi saya momen ini cukup menarik untuk
meredakan dampak dari kompleksitas musik Genesis dan permainan Yaya Moektio
yang agresif di track-track sebelumnya.
Untungnya kedua
bintang tamu lainnya baik Kadri Mohamad Sang Pengacara / Pemusik apalagi Riffy
Putri langsung menunjukkan kelas vokal nan dahsyat, sangat membantu penilaian secara
keseluruhan dari acara ini. Bagi penggemar Genesis (dan juga mungkin Collins)
saya rasa acara tadi malam secara keseluruhan diluar hal-hal minor diatas, merupakan
acara yang berkesan dan memuaskan kerinduan sementara akan hits indah dari Genesis
dan Collins di era 80an dan 90an. Setelah sempat memberikan penghormatan pada almarhum Freddy Tamaela yakni vokalis Cockpit sebelumnya, maka konser yang malah berlangsung 1 jam lebih lama dari 2 jam yang direncanakan, ini pun berakhir.