Friday, October 23, 2020

Belajar Menerapkan Strategi Thariq Ibn Ziyad

Saat Spanyol akan ditaklukkan Thariq Ibn Ziyad tahun 711 M dengan 7.000 pasukan, beliau melihat ketakutan tergambar dalam raut wajah pasukannya. Mereka kalah jumlah ketimbang pasukan Raja Roderick. Selentingan terdengar rencana pasukan jika musuh terlalu kuat, maka mereka akan mundur dan kembali ke kapal mereka.
Begitu semua kapal perang berlabuh di pantai Spanyol yang kini dinamakan sebagai Gibraltar (Jabal Thariq), Thariq memberi perintah membakar seluruh kapalnya diiringi pandangan heran dan terkejut dari pasukannya. Thariq tidak ingin mereka mengalami kekalahan. Karena kadang Plan A bisa berhasil justru ketika tidak ada plan B. Alhasil pasukan Thariq yg tak punya pilihan lain, justru berhasil memenangkan peperangan tsb.

Balik ke cerita utama, selama ini perawat di klinik kami datang dan pergi. Adalah kebanggaan bagi kami jika mereka berhasil lolos seleksi di instansi yang lebih besar dan memberikan mereka kesempatan meraih career path yang lebih baik. Sebelumnya ada yang akhirnya “berlabuh” di RS Mitra Keluarga, RS Al Ikhsan dan baru-baru ini di RS Santosa.

Interview perawat baru pun lsg disebar, dan kami menerima beberapa berkas lamaran. Setelah seleksi dilakukan, saya memutuskan memilih dua terbaik
. Keduanya saat ini masing-masing bekerja di klinik swasta di dua lokasi yg berbeda. Lalu saya undang interview sebelum masa orientasi selama minimal 3 shift, untuk melihat kecocokan mereka dengan tugas yang diberikan. Salah satunya datang saat interview 1,5 jam lebih awal, menggunakan baju perawat, berpenampilan rapi dan sopan. Saat saya minta kapan kesanggupan untuk orientasi, ybs katakan bahwa dia siap kapan saja, baik pagi atau malam.
Heran dengan kesiapan ybs, saya sempat sedikit bertanya, ternyata dia bahkan untuk orientasi ini sudah memutuskan untuk keluar dari klinik lama agar bisa fokus. Ybs sebelumnya juga follow akun IG klinik, dan melihat langsung klinik kami. Ajaib, keluar dr klinik lama, saat dimana mendapatkan pekerjaan sulitnya setengah mati ?
Namun dalam waktu singkat selama orientasi, dia sudah bisa berkomunikasi lancar, baik dengan para senior ataupun dokter. Ringan tangan pula membantu unit lain yang sebenarnya bukan unit keperawatan. Seperti misalnya saat unit kebidanan melayani persalinan.
Berkat hasil orientasi yang mendapatkan penilaian baik, saya memutuskannya memberinya kesempatan masuk masa percobaan. Hemm ternyata meski jauh lebih muda, saya justru belajar dari dia untuk tidak pernah setengah2, khususnya ketika sudah menetapkan pilihan.

No comments: