Beberapa bulan lalu, suatu malam saya diundang oleh pihak sekolah anak, untuk mengikuti acara khusus bagi orang tua yang anak-nya menginjak kelas terakhir dan akan melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi.
Ternyata dalam acara itu diundang salah seorang motivator muda yang belum terkenal. Cukup sering mempelajari hal terkait motivasi dan bahkan kadang menjadi "motivator" bagi team di kantor membuat saya "under estimate" terhadap materi malam itu. Namun diluar dugaan ada hal yang menarik, dan tak pernah saya temukan sebelumnya.
Sang Motivator menunjukkan sebuah lingkaran dengan enam kotak yang mengelilingi-nya dan dibaca searah jarum jam. Dan bertanya sambil menunjuk kotak pertama 'Susah'.
"Kenapa hidup susah ?" (sambil beliau menunjuk kotak kedua bertulisan 'Uang'). "Kenapa tidak punya uang ?" (lalu beliau menunjuk kotak ketiga 'Usaha'). "Kenapa tidak punya usaha ?" (lalu beliau menunjuk kotak keempat 'Modal'). "Kenapa tidak punya modal ? (lalu beliau menunjuk kotak kelima 'Cara'). "Kenapa tidak tahu cara-nya ?" (lalu beliau menunjuk kotak keenam 'Belajar') dan mengatakan "habis tidak belajar sih !".
Lantas beliau bertanya pada hadirin, bagaimana mencari solusi atas masalah tersebut, ternyata jawaban-nya masih sama namun dibaca dengan urutan yang berbeda alias berlawanan jarum jam.
Kemudian beliau mengatakan "kalau kita belajar (beliau menunjuk kotak 'Belajar') maka kita tahu cara-nya (sambil menunjuk kotak 'Cara') dan bisa mengusahakan modal (lalu menunjuk kotak 'Modal') dan bisa berusaha (seraya menunjuk kotak 'Usaha') sehingga memiliki uang (menunjuk kotak 'Uang') dan mengubah susah menjadi bahagia (di layar terlihat kotak 'susah' berubah menjadi 'bahagia').
Waw ternyata menarik, dan saya coba tuliskan untuk berbagi dengan pembaca. Kesimpulan-nya pelajaran bisa kita dapatkan dari mana saja dan kata orang bijak "Don't judge the book by it's cover".
No comments:
Post a Comment