Hubungan persaudaran diantara keluarga kami dan Asikin itu berlanjut terus dengan hangat sampai puluhan tahun kemudian. Kemana pun kami berpindah tempat, kartu pos "Selamat Lebaran" Asikin selalu setia kami terima. Salah satu keuntungan bekerja di Kantor Pos memang adalah akses informasi surat menyurat yang tidak pernah putus. Umpamanya dengan hanya menuliskan alamat : Kepada Saiful P. Pohan Bc. AP di Bali, maka pegawai bagian surat akan langsung tahu dan dapat menyampaikannya ke kantor tempat Ayah bekerja.
Namun, di sisi lain, hal ini kadang membawa akibat yang ’menggelikan’. Misalnya saat kami pindah dari Sibolga ke Denpasar. Karena sebelum ke pindah Denpasar, Ayah menjabat sebagai Kepala Kantor Pos Sibolga, maka saat mengirimkan surat ke Denpasar, seorang sanak dari daerah dengan lugunya menuliskan alamat surat sbb; ’Kepada Bp. Saiful P. Pohan, Kepala Kantor Pos Bali.
Malangnya, sang petugas pemroses surat ini tidak mengacu ke nama Ayah, namun diproses dan diacu ke nama jabatan yang tertera di amplop surat. Jadilah surat tersebut dikirimkan terlebih dahulu ke rumah Kepala Kantor Pos Besar Denpasar, yang kebetulan bertetangga beda tembok dengan kami. Dengan senyum2 dan lirikan penuh arti mereka mengantarkan surat itu ke rumah. Mungkin sambil berfikir dalam hatinya bahwa Ayah berlagak di kampung halamannya, bahwa Ayah menjabat sebagai kepala kantor pos Denpasar, Hemm aku tahu persis Ayah bukan orang demikian dan Ayah bukan orang yang ’silau’ kedudukan, namun bagaimana pula menjelaskannya ?.
Beberapa tahun belakangan, khususnya sejak meninggalnya Ayah, kami kehilangan kontak dengan Asikin. Berdasarkan taksiranku beliau pun sudah lama pensiun. Namun, apabila di suatu tempat di suatu ketika beliau membaca tulisan ini, kami sekeluarga mengirimkan salam hangat dan semoga beliau sekeluarga sehat2 selalu. Dan semoga hubungan silaturahmi dan persaudaraan ini berlanjut dan terpelihara terus.
No comments:
Post a Comment