Pagi ini salah satu rekan, di milis Pajero mengirim artikel mengenai Kepiting Marah, loh kok ? gak salah judul nih, bukan-nya seharusnya Kepiting Merah ? Upss jangan dulu buru2 menyalahkan judul, silahkan baca share menarik dari sahabat saya ini sbb;
--- awal kutipan
Beberapa tahun yg lalu, teman saya mengajak saya memancing kepiting. Bagaimana cara memancing kepiting ? Kami menggunakan sebatang bambu, mengikatkan tali ke batang bambu itu, di ujung lain tali itu kami mengikat sebuah batu kecil.
Lalu kami mengayun bambu agar batu di ujung tali terayun menuju kepiting yang kami incar.
Kami mengganggu kepiting itu dgn batu, menyentak dan menyentak lagi, agar kepiting itu marah, dan kalau itu berhasil maka kepiting itu akan 'menggigit' tali atau batu itu dengan geram. Capitnya akan mencengkeram batu atau tali dgn kuat sehingga kami leluasa mengangkat bambu dengan ujung tali berisi seekor kepiting gemuk yang sedang marah.
Kami tinggal mengayun perlahan bambu agar ujung talinya menuju sebuah wajan besar yang sudah kami isi dengan air mendidih dengan sebuah kompor dengan api yang sedang menyala dibawah-nya. Kami celupkan kepiting yang marah itu ke dalam wajan, seketika kepiting melepaskan gigitan-nya dan tubuhnya menjadi merah, tak lama kemudian kami bisa menikmati Kepiting Rebus yang sangat lezat.
Kepiting itu menjadi korban santapan kami karena kemarahannya, karena kegeramannya atas gangguan yang kami lakukan melalui sebatang bambu, seutas tali dan sebuah batu kecil.
Kita sering sekali melihat banyak orang jatuh dalam kesulitan, menghadapi masalah, kehilangan peluang, kehilangan jabatan, bahkan kehilangan segalanya karena marah. Jadi kalau kita menghadapi gangguan, baik itu batu kecil atau batu besar, hadapilah dengan bijak, redam kemarahan sebisa mungkin, lakukan penundaan dua tiga detik dengan menarik napas panjang, kalau perlu pergilah ke kamar kecil, cuci muka atau basuhlah tangan dengan air dingin (atau berwudhu jika anda seorang muslim), agar murka kita mereda dan kita terlepas dari ancaman wajan panas yang bisa menghancurkan masa depan kita.
--- akhir kutipan
hemm cerita yang menarik bukan ? silahkan resapi dan jadikan sebagai bagian dari gaya hidup kita. Teman yang lain mengatakan, bagaimana merusaknya amarah, lihat saja pohon pinus, yang sering sekali mengelompok di hutan, dari satu pohon tersebut dapat dibuat ratusan ribu batang korek api, namun dari satu batang korek api (baca amarah) justru dapat membakar hutan yang terdiri dari ribuan pohon pinus. Meski sebatang korek api mempunyai kepala, namun dia tidak memiliki otak, oleh karena itu setiap gesekkan sudah langsung dapat membakar dirinya sendiri dan juga pihak lain.
Jadi satu tindakan negatif dapat menghancurkan banyak hal positif. Kita berbeda dengan korek api karena itu gunakanlah otak anda. Kesimpulannya kendalikan amarah anda dan biasakan sabar menjadi bagian dari hidup kita.
--- awal kutipan
Beberapa tahun yg lalu, teman saya mengajak saya memancing kepiting. Bagaimana cara memancing kepiting ? Kami menggunakan sebatang bambu, mengikatkan tali ke batang bambu itu, di ujung lain tali itu kami mengikat sebuah batu kecil.
Lalu kami mengayun bambu agar batu di ujung tali terayun menuju kepiting yang kami incar.
Kami mengganggu kepiting itu dgn batu, menyentak dan menyentak lagi, agar kepiting itu marah, dan kalau itu berhasil maka kepiting itu akan 'menggigit' tali atau batu itu dengan geram. Capitnya akan mencengkeram batu atau tali dgn kuat sehingga kami leluasa mengangkat bambu dengan ujung tali berisi seekor kepiting gemuk yang sedang marah.
Kami tinggal mengayun perlahan bambu agar ujung talinya menuju sebuah wajan besar yang sudah kami isi dengan air mendidih dengan sebuah kompor dengan api yang sedang menyala dibawah-nya. Kami celupkan kepiting yang marah itu ke dalam wajan, seketika kepiting melepaskan gigitan-nya dan tubuhnya menjadi merah, tak lama kemudian kami bisa menikmati Kepiting Rebus yang sangat lezat.
Kepiting itu menjadi korban santapan kami karena kemarahannya, karena kegeramannya atas gangguan yang kami lakukan melalui sebatang bambu, seutas tali dan sebuah batu kecil.
Kita sering sekali melihat banyak orang jatuh dalam kesulitan, menghadapi masalah, kehilangan peluang, kehilangan jabatan, bahkan kehilangan segalanya karena marah. Jadi kalau kita menghadapi gangguan, baik itu batu kecil atau batu besar, hadapilah dengan bijak, redam kemarahan sebisa mungkin, lakukan penundaan dua tiga detik dengan menarik napas panjang, kalau perlu pergilah ke kamar kecil, cuci muka atau basuhlah tangan dengan air dingin (atau berwudhu jika anda seorang muslim), agar murka kita mereda dan kita terlepas dari ancaman wajan panas yang bisa menghancurkan masa depan kita.
--- akhir kutipan
hemm cerita yang menarik bukan ? silahkan resapi dan jadikan sebagai bagian dari gaya hidup kita. Teman yang lain mengatakan, bagaimana merusaknya amarah, lihat saja pohon pinus, yang sering sekali mengelompok di hutan, dari satu pohon tersebut dapat dibuat ratusan ribu batang korek api, namun dari satu batang korek api (baca amarah) justru dapat membakar hutan yang terdiri dari ribuan pohon pinus. Meski sebatang korek api mempunyai kepala, namun dia tidak memiliki otak, oleh karena itu setiap gesekkan sudah langsung dapat membakar dirinya sendiri dan juga pihak lain.
Jadi satu tindakan negatif dapat menghancurkan banyak hal positif. Kita berbeda dengan korek api karena itu gunakanlah otak anda. Kesimpulannya kendalikan amarah anda dan biasakan sabar menjadi bagian dari hidup kita.
No comments:
Post a Comment