Rasanya cukup menohok melihat melihat judul Atlantis ini terpampang di salah satu toku buku di Bandung ketika sedang menemani anak anak jalan jalan. Meski terasa agak sedikit bombastis dan style penulis yang agak bertele tele sehingga membuat pembaca sedikit lelah, akan tetapi secara fakta apa yang dilontarkan cukup realistis dan sama sekali tidak mengada ngada.
Merefer pada buku Plato "Timaeus" dan "Critias" (360 SM) prof. Arysio Nunes dos Santos sangat yakin bahwa lokasi yang dimaksud adalah Indonesia. Sesuai hikayat yang menyatakan bahwa benua ini tenggelam hanya dalam 1x24 jam, satu2nya yang mungkin adalah tsunami yang diakibatkan letusan super volcano yang dua diantaranya memang berlokasi di Indonesia (Toba dan Krakatau).Dimana efek letusan ini sekaligus sebagai transisi Zaman Es ke Zaman kini.
Dengan demikian bumi dilanda pasang setinggi paling tidak 120 meter akibat mencairnya es, dan sesuai dengan penelitian terbaru jika topologi bawah laut indonesia sedalam 120 meter dipetakan, maka akan terlihat bahwa luas Indonesia jauh lebih luas dari saat ini, dimana, Sumatera dan Jawa sebenarnya berada dalam satu lempengan. Sehingga apa yang menjadi Indonesia saat ini adalah dataran yang lebih tinggi termasuk gunung dan bukit.
Sejumlah lokasi lain seperti Sardinia, Kreta, Santorini, Sisilia, Siprus dan Malta yang disebut sebagai lokasi sebenarnya Atlantis juga dibantah sang professor berdasarkan survey dataran bawah laut yang menunjukkan nyaris semua kandidat lokasi lainnya memang tertutup air selama jutaan tahun, dan tak pernah sebelumnya menjadi daratan. Sedangkan sesuai buku Plato, kejadian banjir besar tersebut diperkirakan lebih dari 6000 tahun yang lalu.
Selain itu cara bertani, kekayaan alam (batu batuan), emas dalam buku Plato juga makin membuat Indonesia, sebagai lokasi yang paling pas dengan Atlantis.Sayang sebelum sempat mengunjungi Indonesia, meski sudah meneliti Atlantis selama 30 tahun, sang Professor keburu meninggal.