Friday, May 22, 2015

Ember vs Pipa

Dari buku Parable Of The Pipeline karya Burke Hedges ada sebuah cerita menarik yang pertama kali saya dengar dari seorang teman pada saya sekitar tahun 2001, yakni tahun pertama saya memutuskan bekerja di Jakarta. Dari cerita ini kita bisa mendapatkan beberapa manfaat yakni sbb;
  • Perbedaan antara Work Hard and Work Smart
  • Think Long term
  • Make this world a better world to live, then good things will come to you
Baiklah kita mulai saja ceritanya;

Alkisah ada dua orang bersaudara bernama Pablo dan Bruno. Mereka berdua bekerja sebagai pembawa ember, mengangkut air yang dibutuhkan desa tempat tinggal mereka dengan imbalan sekian rupiah per ember.

Sementara Pablo bekerja, ia berpikir bagaimana jika dapat mengerjakan tugas tersebut dengan lebih efisien. Ia mendapat ide untuk membangun saluran pipa yang dapat mengalirkan air dari sumbernya ke desa.

Ketika ide tersebut dikemukakan kepada Bruno, Saudaranya itu tidak tertarik, bahkan mentertawakan ide Pablo. Namun, Pablo sangat yakin akan impiannya, sehingga ia akhirnya memutuskan untuk mengerjakan proyek tersebut sendirian. Sementara itu, Bruno hidup dengan nyaman bahkan cenderung mewah karena pekerjaan membawa ember ternyata memberikan penghasilan yang memadai. Bruno dapat membeli rumah, kendaraan, dan keperluan lainnya, serta tak ketinggalan juga mentraktir teman-teman minum di kedai kopi.

Pekerjaan Pablo memang berat karena harus bekerja ekstra, sambil membangun saluran pipa, ia masih harus bekerja di siang hari untuk menghidupi keluarganya. Dari hari menjadi minggu, dari minggu menjadi bulan bahkan akhirnya hitungan tahun Pablo bekerja siang malam tak kenal lelah membangun saluran pipa. Mula-mula hanya beberapa meter, kemudian menjadi ratusan meter, hingga akhirnya puluhan kilometer saluran pipa berhasil menghubungkan sumber air ke desanya.

Ketika akhirnya pekerjaan itu rampung, seluruh desa menjadi senang karena mendapat pasokan air yang terus-menerus dari saluran pipa tersebut, tak peduli siang atau malam. Seluruh desa tak lagi kuatir pasokan terhenti ketika pembawa ember sedang sakit atau berlibur. Pablo pun mendapat penghargaan atas jasanya, serta tak ketinggalan penghasilan yang berlimpah. Sekarang Pablo tak perlu lagi mengangkut air dengan menggunakan ember. Sementara itu, kondisi Bruno semakin memprihatinkan karena tenaganya semakin berkurang dimakan waktu dan punggungnya semakin bongkok menopang beban.



No comments: