Thursday, May 30, 2013

Borobudur dan Peninggalan Nabi Sulaiman - KH Fahmi Basya

Saat Galileo Galilei mengatakan bumilah yang mengelilingi matahari dan bukan sebaliknya maka hidupnya berubah, dari ilmuawan yang disegani menjadi musuh gereja. Saat Henry Ford membuat kereta tanpa kuda, semua orang berpikir itu tidaklah mungkin namun akhirnya mobil membanjiri dunia. Saat Wright bersaudara ingin membuat manusia dapat terbang semua orang juga mentertawakan-nya.  Jadi apa yang dulu menurut kita tidak mungkin justru ternyata mungkin saja setelah waktu membuktikan.

Saat Arysio Nunes dos Santos (
http://hipohan.blogspot.com/2010/03/atlantis-lost-continent-finally-found.html) mengatakan Indonesia adalah Atlantis, banyak orang yang menyangsikan, namun beliau membuat tabel dan membandingkan semua lokasi di dunia yang diduga sebagai Atlantis.  Dan saat beliau mengatakan bahwa di lokasi tersebut harus ada Super Volcano sebagai penyebab tsunami (karena tenggelam hanya dalam 1x24 jam), daratan dibawah laut di sepanjang pantai harus terbukti sebagai lokasi yang menyimpan bukti2 peradaban, cara bertani, kekayaan alam, bahan tambang seperti emas, maka ternyata teori ini menjadi sulit untuk dibantah.

Jadi jangan pernah memandang rendah sesuatu yang rasanya tidak mungkin, nah seperti itulah yang saya rasakan saat membaca buku KH Fahmi Basya, yang alih2 menerima begitu saja penelitian Von Erp yang menyatakan Borobudur peninggalan dinasti Syailendra abad ke delapan, tetapi beliau justru berusaha mencari bukti sebaliknya. Awalnya saya tidak tertarik sama sekali dengan buku ini, namun melihatnya berkali kali setiap kali ke toko buku jujur saja membuat penasaran.




Tidak tanggung2 KH Fahmi Basya memberikan 40 bukti eksak, mulai dari pelat emas yang ditemukan di pemandian Ratu Boko dengan pesan “basmallah”, adanya hutan Saba (yang sekarang dinamakan Wonosobo, dimana wono artinya hutan), lokasi yang dinamakan dengan Sleman (diyakin sebagai asal kata Sulaiman) , relief unik di Borobudur seperti seorang wanita yang berjalan di kolam penuh ikan, relief lelaki yang berbicara dengan burung, relief pria yang bertelekan pada sebuah tongkat, adanya sarang semut, ratu yang memimpin kerajaan, buah yang luar biasa pahit, altar penyembahan matahari, bagian istana yang dipindahkan,  dan lain2. Jika Arysio harus membandingkan dengan banyak kandidat Atlantis, seperti Sardinia, Kreta, Santorini, Sisilia, Siprus dan Malta, maka sebaliknya KH Fahmi Basya cukup membandingkan dengan Yaman yang selama ini diduga sebagai asal ratu Saba.


Apa sih sumber yang digunakan beliau dalam menyimpulkan penelitian ini ?, pertama tentu saja Al Qur’an, kedua hasil penelitian langsung di Borobudur, hasil penelitian peninggalan di sekitar lokasi, informasi mengenai Yaman sebagai salah satu kandidat lokasi, termasuk informasi2 seperti situs piramid raksasa di perairan papua, dll. Tidak tanggung2 KH Fahmi Basya sendiri sudah melakukan penelitian ini sejak 1979 dan sudah lebih dari 20x melakukan penelitian di lokasi2 tersebut. Namun diluar fakta2 yang diangkat  kadang terkesan beliau melakukan utak atik angka dan mengingatkan saya akan gaya Jaber Bolushi, yang buku-nya cukup fenomenal namun mengundang kontroversi.

Saya sendiri meski pernah ke Borobudur beberapa kali, namun sama sekali tidak pernah terpikir sebagaimana yang disampaikan oleh KH Fahmi Basya.  Bagaimana dengan anda ? tidak percaya ? silahkan saja, namun penjelasan KH Fahmi Basya yang juga dosen di UIN Syarif Hidayatullah cukup kuat, hanya saja kalau teori ini diterima, bagaimana beliau menjelaskan penampakan patung Buddha yang boleh dikatakan mirip dengan semua penampakan patung tersebut di negara2 yang memang mengamalkan Buddha sebagai keyakinan. Selain itu sebagaimana keyakinan umat muslim bahwa semua Nabi mengajarkan agama yang sama, jadi cukup aneh kalau kita bisa melihat penampakan patung (baca : berhala) nyaris disekujur Borobudur, kecuali yang dimaksud KH Fahmi Basya adalah dibuat oleh Ratu Boko alias Ratu Bilqis menurut keyakinan beliau. Pertanyaan berikutnya, lantas kalau Borobudur dianggap dibuat dengan bantuan mahluk non manusia (karena menurut KH Fahmi Basya batu yang ada di Borobudur bukan dipahat melainkan dibentuk seperti adonan), bagaimana dengan candi2 lain yang tak kurang rumit seperti Prambanan. KH Fahmi Basya sendiri memang mengundang orang untuk membuktikan kalau memang hipotesa beliau salah.



33 comments:

aryakun said...

agama islam mengajarkan kebaikan,begitu juga agama budha. kenapa patung yg di borobudur sama dengan candi2 lain di dunia? pendapat saya,karena bisa saja sang budha yg dimaksud umat budha adalah nabi sulaiman sendiri (sama seperti nabi isa dan yesus). dikatakan bahwa nabi sulaiman sudah mengelilingi seluruh negeri (mungkin dengan bantuan jin),mungkin tujuannya yaitu mengajarkan tentang kebaikan (baca:agama) dan sang budha versi agama budha menggambarkan sang budha akrab dengan binatang,sama seperti nabi sulaiman. untuk itu diperlukan kajian yg jauh lebih mendalam lagi mengenai hal tersebut. ini hanyalah pendapat saya tanpa ada unsur SARA.

ilman said...

Menurut Husein Yee seorang Mualaf dari Malaysia yang dulunya penganut Budha. Budha itu nama aslinya Gautama (Shidarta Gautama) . Dimana beliau memutuskan untuk keluar dari Istana dengan kekayaan yang melimpah untuk mencari ketenangan dan jauh dari gemerlap dunia. Dan ada kemungkinan Gautama itu salah satu Rasul / Nabi. Karena menurut Husein Yee Gautama / Budha ini tidak pernah menamakan dirinya Tuhan atau ingin disembah. Silahkan check di Youtube wawancara Husein Yee di The Deen Show

Anonymous said...

benar benar nda masuk akal...
artinya candi borobudur peninggalan yahudi dong...
kenapa nda mau menerima kenyataan...selalu saja berusaha mencocokcocokan sana sini...

Coba telusuri kerajaan2 awal di nusantara...jAngan main cocok mencocokkan...mencerminkan kemiskinan budaya.

Anonymous said...

Tolong Кªƪø comment jangan berbau SARA!!!

Unknown said...

Lanjut aja brow saya suka ini

Unknown said...

Yah selama borobudur gk kemana2 sih fine2 aj,kenapa pada pusing..sejarah kita yg harus pertahan kan adalah gunung emas di freeport yg sudah menjadi lembah,dan masih banyak lg kekayaan indonesia yg lain di boyong si anu2..saya saran topik "borobudur dan sulaiman " di ganti "sulaiman bagi2 voucher blanja 5 juta untuk setiap blanja d Borobudur"
pasti semua agama akan menjawab nya dengan senyuman.

GANEDIO said...

Dalam peta Google Earth, Borobudur berada ditengah garis pulau Jawa dengan jarak 500km ke ujung Barat dan 500 km ke ujung Timur pulau Jawa(saya punya gambarnya).

Jumlah stupa yang 73 mengingatkan hadist nabi Muhammad yang menyatakan bahwa umatku akan terbagi menjadi 73 golongan, satu masuk surga. Stupa yang terbesar dan tertinggi bersih dari patung dan relief nampaknya menggambarkan tingkatan manusia yang tidak terpengaruh hiruk pikuk kehidupan dunia.

bulukis said...

Era Nabi Sulaiman AS kapan ya? Pastinya sebelum Nabi Isa AS,or 2-3000 tahun silam. Menurut orang Belanda Borobudur baru dibangun c.800m, perlu penjelasan.

AhmadZaini said...

Indonesia kalau ingin maju harus banyak yang mengadakan penelitian yang baru/orisinil.
Pak Fahmi Basya pendapatnya orisinil, sebaiknya ikuti saja apa kesimpulannya Pak Fahmi, toh beliau tidak lantas mengklaim Borobudur milik Islam. Yang penting Borobudur milik Indonesia, siapapun boleh memanfaatkan Borobudur untuk kepentingan Budaya. Mohon tidak kebakaran jenggot lah yang tidak setuju penelitian Pak Fahmi, sebaiknya kalau tidak setuju buat penelitian yang bisa menandingi penelitiannya, biar seimbang begitu

Unknown said...

Mantapppp... perlu dikaji lebih jauh

Anonymous said...

subhanallah, bukan main memang..
untuk seorang muslim, tak ada landasan yang lebih kongkrit dari al quran dan as sunah
jadi, untuk temen'' yang mencela tolonglah, mengkritiklah dengan ilmu dan jadilah manusia yang lebih beradab
borobudur saya kira memang pantas mendapat kajian lebih dalam mengingat masih "banyaknya kebutaan" di indonesia yang saya yakin penuh dengan kekayaan sejarah budaya maupun arkeolog

M. Saudippip email. saudippip@gmail.com said...

Ini Menarik,...... lanjutkan kita menyimak aja, mengikuti perkembangan penelitian Ky H. fahmi Basya. semua tentu manfaatnya.
Islam itu sebetulnya mempunyai ahli dalam bidang pengetahuan seperti jaman Rosululloh. gak usah tersinggung atau merasa sombong bila benar. Allah Maha Mengetahui. saya yakin Allah akan membantu membuka Tabir tentang Borobudur dan Nabi Sulaiman as.
Pak Ky. H. Fahmi Basya semoga semakin semngat untuk mengungkap keberadaan Borobudur dan peninggalannya. biar gak diragukan lagi . Semoga.

Unknown said...


Thanks ya sob udah share , blog ini sangat bermanfaat sekali .............




bisnistiket.co.id

Unknown said...

kenapa kita lebih percaya pada teori ilmuan barat padahal belum tentu benar,contohnya seperti teori darwin kalau kera berevolusi menjadi manusia,meskipun terdengar lucu kalau itu teori dari orang barat kebanyakan orang cenderung lebih percaya.seprtinya ga adil kalau ada ilmuan dari bangsa kita sendiri yg mengungkapkan teorinya terus buru2 divonis kalau teorinya itu tdk masuk akal.

Sourceindo said...

berteori sah sah saja menurut saya. klaim mengklaim juga sah-sah saja dan hal yg biasa. urusan siapa yang kalah dan menang itu akan berkembang. banyak teori yg salah lalu di benarkan, banyak teori yg benar lalu di kembangkan. teori siapapun kita terima dan pelajari, selagi berguna.

ahmad said...

Insya Allah benar amin

Anonymous said...

Sejarah ditafsirkan menurut "penguasa", bisa saja dulu Borobudur "dianggap" penginggalan Budha sesuai pendapat Belanda sebagai pnguasa yang melakukan penelitian.Sekarang penguasa bukan Belanda maka bisa saja review ulang semua tafsir dan defenisi sejarah. Banyak tafsir sejarah punya muatan "politic". Semua kemungkinan terbuka untuk dikaji ulang. Memang pada awalnya akan terlihat "Tolol" tetapi jika bukti bukti kongkrit maka kita tidak bisa pula menutup mata. Kita coba open minded, let see this great idea ........

Arif Ardianta said...

Zaman Nabi Sulaiman memang benar2 ada patung kok tapi gak selalu berhala :

Para jin itu membuat untuk Sulaiman apa yang dikehendakiNya dari gedung-gedung yang Tinggi dan PATUNG-PATUNG dan piring-piring yang (besarnya) seperti kolam dan periuk yang tetap (berada di atas tungku). Bekerjalah Hai keluarga Daud untuk bersyukur (kepada Allah). dan sedikit sekali dari hamba-hambaKu yang berterima kasih. [QS. Saba’(34) : 13]

Unknown said...

Struktur borobudur yang bertingkat 9 (angka optimal) juga menggambarkan filosofi dan hakekat pendakian manusia yang beragama apapun untuk menuju Tuhan, karmawibangga representasi nafsu2 amarah, hewani, rupadatu representasi nafsu keinginan duniawi/sufiah baik krn pengen jadi pejabat, ustad, birokrat dst altar patung yang terselubung,melambangkan usaha manusia untuk mensucikan diri dari ria',pamer, sombong,dan penyakit hati yang merusak menuju tuhan. Terakhir Arupadatu tanpa relief Taukhid yang bersih dari noda2 syirik kemakhlukan dalam Islam "Hakekat Laillaha ilallah" itulah "kitab" dalam wujud 3demansi.
Salah satu kenyataan yang tidak bisa kita abaikan, perlu penelitian ulang dgn teknologi yg lebih akurat mengenai umur pembangunan candi BOROBUDUR dan candi BOKO yg smp sekarang masih debatable, juga urutan arah putaran relief yg ada di Borobudur clockwise or anticlockwise

Tri Resmi said...

Sebuah pengetahuan baru yang menarik dan perlu dikaji bersama. Memang direliaef Borobudur menggambarkan kisah-kisah kejadian dimasa Nabi Sulaiman AS. Banyak kecondongan mengarah bahwa memang Saba itu ada diwilayah Jawa, terlihat dari plat emas yang ditemukan di Candi Ratu Boko dan relief2 lainnya. Ditambah dengan surat Al Quran yg menerangkan bahwa semasa itu memang dibuat Patung2 atas perintah Nabi Sulaiman. Dan diceritakan bahwa keruntuhan Istana Sulaiman setelah Nabi Sulaiman wafat karena kembalinya rakyat kembali menyembah sapi dan berhala.

Unknown said...

Subhaanalloh..... pada akhirnya klaim borobudur peninggalan agama buddha terbantahkan dengan bahwa borobudur adalah peninggalan nabi Sulaiman... seperti teri si darwin kalo manusia itu katanya evolusi monyet terbantahkan dgn penemuan2 terbaru tentang adam AS sebagai manusia pertama...... indonesia milik Alloh

Sudik Prayitno said...

terima kasih Mas Husni I.pohan sudah memberikan ilmu baru buat kami, saya mengikuti saja jika baik akan saya ambil sebagai masukan..teruskan..

Agemz said...

Kajian FB sungguh dahsyat dengan fakta2 yg mumpuni, namun setelah baca kajian "menguak negeri saba dan istana nabi sulaiman" oleh Arifin Mufti (matematikawan ITB), saya yg awam menjadi bingung kajian siapakah yg mendekati kebenaran......sungguh Allah SWT yg maha mengetahui

Missing Link said...

Bnyk misteri yg belum terpecahkan.

Fahmi Basya hanya salah satu nama dari sekian pemikir. Ada Nazwar Syamsu, ada Agus Mustofa. dll.

Anonymous said...

Perlu banyak referensi lagi untuk mengatakan kebenarannya...
aku pernah berjalan pada sebuah desa dan pada masyarakatnya berkembang keyakinan agara tidak memakan burung bhut bhut dan mereka meyakini kalau burung itu adalah burung hut hut burung yang membantu nabi sulaiman.

Anonymous said...

jangan percaya kepada K.H. Fahmi Basya, dia hanya melakukan kebohongan besar pada candi Borobudur.

Unknown said...

kalau mau tau yang sebenarnya, silakan datang ke Banjarmasin, kalsel, disitu ada namanya kampung halabiu... apa aja yang tidak jelas dan pasti akan jelas dan pasti... orang banjar serba tahu...
Gumeric

Unknown said...

jangan terlalu terpaku dengan sejarah atau pun penelitian yang sudah ada. jika masih dapat diperbaharui dan dilakukan penelitian ulang yang lebih valid, akan kah lebih baik, karena kebenaran harus di ungkap.

Anonymous said...

banyak bacot lo Anonymous !!

klo g setuju lawan dong dgn penelitian juga!!, jgn ngebacot disini lo!!

Anonymous said...

Lebih baik orang yang belajar meneliti Dari Pada orang yang cuma komentar taping game punya ilmu sama sekali kecuali berprasangka buruk.

Unknown said...

KH Fahmi Basya (KHFB)mencoba untuk meneliti Borobudur dikaitkan dengan al qur'an yg dilindungi oleh Allaah swt. Jadi, sumbernya tidak ada seorangpun yg menggugat, termasuk yahudi. KHFB seorang dosen dan ilmuwan yang menguasai metode penelitian. Penelitian KHFB menggunaka motode survey, dengan teknik kompilasi data yaitu observasi dan dokumentasi. Analisis data diterapkan metoda analisis kualitatif (matematika) dan kuantitaif (komparasi). KHFB meneliti Borobudur bertujuan untuk menemukan novelty (kebaruan) dari suatu proses penelitian yang jujur dan dapat diulang oleh siapapun. Biarkan KHFB menyelesaikan penelitiannya hingga kita baca kesimpulannya. Fiman Allaah swt, "Inna shofa wal marwata min sya'airillaah... (Sesungguhnya bukit shofa dan bukit marwah adalah bagian dari syi'ar allaah...)". Jika memang Borobudur adalah bagian dari syi'ar Allaah swt, pasti Allaah swt akan menugaknya melalui hamba-hambaNYA yang sholih. In syaallaah...

Anonymous said...

Subhanallah

Maman Condet said...

Mantap pak fami. Lanjutken