Tuesday, March 10, 2020

Mengenang Paman – Jalan2 ke Lembang dengan VW


Saat abangnya ayah alias Maradjo Pohan berpulang sekitar tahun 1989, ayah lalu membeli mobil warisan abangnya tersebut. Sebuah VW Variant 1968 builtup USA berwarna krem dengan setir kiri. Ayah yang baru pensiun setahun sebelumnya, selama seminggu belajar dengan supir kantor. Maklum ayah memang tidak begitu bisa menyetir meski pernah disediakan mobil dinas dari kantor eh ayah malah memilih menggunakan sepeda motor Suzuki A100. Keputusan ayah saat itu sempat membuat kami sekeluarga kecewa, maklum tidak mudah bagi kami sekeluarga jika harus bepergian bersama. 

Setelah seminggu,  ternyata ayah masih saja belum mantap belajar menyetir, maka beliau mengajak aku untuk ikut belajar. Ternyata hari itu belajar, hari itu juga aku bisa dan langsung membawa VW tersebut ke rumah kami melewati jalan menuju Awiligar yang memang sempit dan menanjak. Namun karena kesempatan menyetir memang terbatas, meski hari tsb aku sudah langsung bisa, maka tetap saja belum bisa dikatakan mahir. Apalagi konon kabarnya, ujian menyetir yang sebenarnya adalah di rute luar kota.

Kebetulan paman sedang ke Bandung, dan tahu aku masih belum lancar benar, paman langsung mengajak aku dan ayah, jalan-jalan ke Tangkuban Perahu via Lembang. Hemm… rute ke sini bukanlah rute yang mudah, sudah macet,  menanjak pula, jadi butuh skill tinggi memainkan kopling, saat kondisi stop dan go. Pula angkot Lembang yang didominasi Hi Ace Diesel terkenal beringas dan sering berhenti atau menyalip mendadak. 

Namun paman menularkan rasa percaya dirinya dan membuat aku tenang sepanjang jalan. Alhasil meski sempat terjadi sedikit kesulitan saat angkot Lembang memotong jalur kami saat pendakian dan berhenti begitu saja serta stop and go di tanjakan curam menjelang Tangkuban Perahu.  Namun paman dengan santai memberikan tips dan trick sepanjang perjalanan. Momentum itu berhasil membuatku mencapai kepercayaan diri tinggi saat membawa kendaraan hingga kini.

Aku ingat cerita paman, saat membawa mobil baru pertamanya yakni Holden Gemini, melintasi trans Sumatera, rute Surabaya - Jakarta – Medan. Sempat menemui jalan berlumpur yang membuat mobil harus menggunakan rantai, juga dikejar begal motor bersenjata rantai di Sumatera Selatan, serta modus penduduk setempat yang pura2 tertabrak dengan memeras “pelaku”.  

No comments: