Kenapa Coraline dan bukan Caroline ? hemm dari judulnya saja sudah menggelitik. Jika anda berpikir film kartun adalah konsumsi anak anak, rasanya film ini salah satu yang bisa membantah anggapan tersebut. Dibuat berdasarkan Novel tahun 2002 Neil Gaiman dan dengan adegan awal serta adegan akhir yang persis sama, benar benar mengingatkan saya dengan style yang biasa digunakan album konsep progressive rock.
Diarahkan oleh Henry Selick,dan memenangkan 10 penghargaan dari total sekitar 20 an nominasi, film ini menceritakan seorang gadis kecil berusia 11 tahun yang pindah dari Michigan beserta ayah dan ibu-nya ke sebuah rumah tua di pedesaan dengan 2 tetangga eksentrik yang masing masing tinggal di lantai atas dan basement. Adegan pembuka yang luar biasa menggambarkan bagaimana sebuah boneka diubah, dengan animasi yang detail dan sangat menarik.
Menemukan sebuah pintu kecil ganjil yang ditutup wall paper menuntun Coraline ke dunia kembar dari realitas yang dia hadapi. Dunia kedua ini seakan akan lebih baik dari dunia realitas dan semuanya menggiring Coraline ke situasi yang mencekam. Dimana akhirnya mimpi dan realita bertukar posisi, sementara gadis kecil ini tidak sadar bahwa dunia maya yang seakan akan lebih indah ini adalah perangkap untuk menjebak dia, sebagaimana korban korban sebelumnya dari sang penguasa dunia maya.
Dibantu seekor kucing hitam kurus dengan kepala gepeng, mata besar dan ekor patah patah yang datang dan pergi seenaknya dan berbicara bagai manusia, Coraline akhirnya berhasil melepaskan diri dari jebakan sang penguasa sekaligus membebaskan arwah penasaran korban sebelumnya.
Gambar gambar di film ini sangat menarik, disajikan dengan kualitas gambar yang memesona dan fantasi yang cemerlang, mengingatkan saya dengan Alice in Wonderland dikombinasikan dengan imajinasi ala Gerald Scarfe (animator pink floyd dalam "the wall"), dengan total pekerja 450 orang dimana 30 sd 35 diantaranya berperan sebagai animator. Sungguh film yang layak ditonton.
Diarahkan oleh Henry Selick,dan memenangkan 10 penghargaan dari total sekitar 20 an nominasi, film ini menceritakan seorang gadis kecil berusia 11 tahun yang pindah dari Michigan beserta ayah dan ibu-nya ke sebuah rumah tua di pedesaan dengan 2 tetangga eksentrik yang masing masing tinggal di lantai atas dan basement. Adegan pembuka yang luar biasa menggambarkan bagaimana sebuah boneka diubah, dengan animasi yang detail dan sangat menarik.
Menemukan sebuah pintu kecil ganjil yang ditutup wall paper menuntun Coraline ke dunia kembar dari realitas yang dia hadapi. Dunia kedua ini seakan akan lebih baik dari dunia realitas dan semuanya menggiring Coraline ke situasi yang mencekam. Dimana akhirnya mimpi dan realita bertukar posisi, sementara gadis kecil ini tidak sadar bahwa dunia maya yang seakan akan lebih indah ini adalah perangkap untuk menjebak dia, sebagaimana korban korban sebelumnya dari sang penguasa dunia maya.
Dibantu seekor kucing hitam kurus dengan kepala gepeng, mata besar dan ekor patah patah yang datang dan pergi seenaknya dan berbicara bagai manusia, Coraline akhirnya berhasil melepaskan diri dari jebakan sang penguasa sekaligus membebaskan arwah penasaran korban sebelumnya.
Gambar gambar di film ini sangat menarik, disajikan dengan kualitas gambar yang memesona dan fantasi yang cemerlang, mengingatkan saya dengan Alice in Wonderland dikombinasikan dengan imajinasi ala Gerald Scarfe (animator pink floyd dalam "the wall"), dengan total pekerja 450 orang dimana 30 sd 35 diantaranya berperan sebagai animator. Sungguh film yang layak ditonton.
No comments:
Post a Comment