Monday, March 07, 2011

Stanley Kubrick

Jika disebutkan siapa Stanley Kubrick, mungkin tidak banyak yang kenal, akan tetapi jika disebutkan Spielberg atau Peter Jackson, mungkin akan sangat banyak yang tahu. Akan tetapi tahukah kebanyakan fans Spielberg, bahwa Spielberg justru adalah fans-nya Stanley Kubrick ?

Jika masih belum jelas dengan siapa beliau, mari kita lihat beberapa list karya beliau seperti

Spartacus (dibintangi Kirk Douglas)
A Space Odyssey (Keir Dullea)
Full Metal Jacket (Vincent d'Onofrio)
Eyes Wide Shut (dibintangi Tom Cruise dan Nicole Kidman)
Artificial Intelligence (Jude Law) * dilanjutkan oleh Spielberg

Lima film diatas kecuali A Space Odyssey sudah pernah saya tonton, dan bagi saya tak aneh kalau Spielberg mengagumi dia. Ibarat music progresif, Kubrick seperti-nya tidak perduli apakah orang mau suka atau tidak dengan film-nya. Bagi Kubrick film adalah media untuk mengekspresikan diri-nya, soal orang mau suka atau tidak itu urusan belakangan.


Dilahirkan di New York pada 26 Juli 1928 dan meninggal di Inggris pada 7 Maret 1999, beliau menancapkan tonggak pencapaian karya-nya yang unik, tidak mudah dilupakan dan mengangkat berbagai tema yang tidak biasa. Memulai minat-nya dalam bidang penyutradaan dengan fotografi (belajar dari ayahnya seorang dokter yang juga penggemar fotografi), Kubrick mengakhirinya dengan film2 monumental yang menjadi inspirasi banyak tokoh film setelahnya.

Meski sukses dengan film2 awalnya, karena merasa ide2-nya tidak sepenuhnya dapat dicurahkan, maka beliau memutuskan untuk tidak lagi membuat film kecuali dia dapat berperan secara penuh sebagai pemimpin proyek. Sejak saat itu film2 yang dibuat Kubrick semakin berbobot meski tak selalu sukses di pasar.

Topik2 yang dipilih Kubrick pun sangat beragam, seperti petualang luar angkasa , psikologi manusia saat perang, sekte terlarang, dll . Obsesi beliau pada teknologi juga termasuk dahsyat pada era-nya, terbukti dari didapatnya penghargaan special effect untuk film A Space Odyssey pada tahun 1968. Atau penggunaan lensa khusus Carl Zeiss pada salah satu film-nya yang memungkinkan penyutradaraan pada kondisi remang yang mengingatkan orang akan lukisan Sang Maestro Kegelapan Vincent Van Gogh.

Spielberg sendiri, sebagai penghargaan pada dedikasi Kubrick di dunia film, memutuskan untuk menyelesaikan Artificial Intelligence proyek Kubrick yang sempat tertunda karena memerlukan teknologi yang lebih maju untuk diwujudkan.

No comments: