Saat jalan-jalan ke Gramedia, saya melihat tiga buah buku karya Merry Magdalena. Cover-nya sih standar, namun ketika membuka buku sampel, ternyata isinya asik juga. Kalimat-kalimat yang dipilih Merry meski singkat juga enak dibaca, karena masih ragu saya beli satu saja dulu, yakni 101 Konspirasi Paling Kontroversial di Dunia. Sebelum lebih jauh membahas review buku ini, perlu kita ketahui dulu apa itu konspirasi, menurut Merriam Webster, konspirasi adalah rencana rahasia yang dibuat dua orang atau lebih untuk melakukan sesuatu yang berbahaya atau melanggar hukum.
Saya sendiri mulai menggemari teori konspirasi karena salah satu film seri televisi tersukses di dunia, yakni X-Files yang dibintangi David Duchovny dan Gillian Anderson. Film yang unik karena mampu mengangkat konspirasi tertentu, meski nyaris selalu tak memberikan solusi. Setiap selesainya episode, masih akan ada terus misteri yang menggantung yang tak terjawab.
Secara umum 90% materinya sudah pernah saya baca di berbagai publikasi termasuk internet. Beberapa materi yang belum pernah saya lihat secara keseluruhan misalnya konspirasi terkait video game. Merry sendiri selain seorang penulis, merupakan pemerhati socmed, chief editor di Netsains.Net.
Setiap bab mengupas satu issue, dan lalu membahas berbagai alternatif mengenai issue tsb. Misal, konspirasi pembunuhan JFK, dr sudut pandang Federal Reserve Bank, Lyndon B. Johnson, UFO, Mafia, George Bush Sr., Illuminati, KGB, Israel, Gay, dan CIA.
Selain Bab JFK dan Bab Video Game juga dibahas Bab Hari Kiamat, Freemason, Alien, Hollywood, Beatles, Luar Angkasa, WWII, Marylin Monroe, 911, SARA (genosida, dll), Selebriti dan Illuminati, Teknologi, Lady Diana, Yahudi, Michael Jackson, Industri Obat, Cyber, Dunia Musik, Apple, Osama Bin Laden, Ekonomi Amerika, Dunia Olahraga, dan Hitler.
Sayang khusus Hitler, tidak dibahas teori konspirasi versi Indonesia. Konten lain yang berbau Indonesia, seperti penyangkalan dunia bahwa Atlantis adalah Indonesia, juga tidak dimasukkan. Padahal ini bisa jadi pembeda terhadap buku2 sejenis. Atau sekalian Piramida di Indonesia misalnya, pasti akan menarik untuk dibahas.
Bagi yang ingin menindaklanjuti informasi dalam buku ini, Merry menyediakan link di bagian belakang, sehingga sangat memudahkan kita mencari informasi tambahan. Saya tutup review ini dengan kalimat yang juga menjadi pembuka buku ini;
People love conspiracy theories - Neil Armstrong
Saya sendiri mulai menggemari teori konspirasi karena salah satu film seri televisi tersukses di dunia, yakni X-Files yang dibintangi David Duchovny dan Gillian Anderson. Film yang unik karena mampu mengangkat konspirasi tertentu, meski nyaris selalu tak memberikan solusi. Setiap selesainya episode, masih akan ada terus misteri yang menggantung yang tak terjawab.
Secara umum 90% materinya sudah pernah saya baca di berbagai publikasi termasuk internet. Beberapa materi yang belum pernah saya lihat secara keseluruhan misalnya konspirasi terkait video game. Merry sendiri selain seorang penulis, merupakan pemerhati socmed, chief editor di Netsains.Net.
Setiap bab mengupas satu issue, dan lalu membahas berbagai alternatif mengenai issue tsb. Misal, konspirasi pembunuhan JFK, dr sudut pandang Federal Reserve Bank, Lyndon B. Johnson, UFO, Mafia, George Bush Sr., Illuminati, KGB, Israel, Gay, dan CIA.
Selain Bab JFK dan Bab Video Game juga dibahas Bab Hari Kiamat, Freemason, Alien, Hollywood, Beatles, Luar Angkasa, WWII, Marylin Monroe, 911, SARA (genosida, dll), Selebriti dan Illuminati, Teknologi, Lady Diana, Yahudi, Michael Jackson, Industri Obat, Cyber, Dunia Musik, Apple, Osama Bin Laden, Ekonomi Amerika, Dunia Olahraga, dan Hitler.
Sayang khusus Hitler, tidak dibahas teori konspirasi versi Indonesia. Konten lain yang berbau Indonesia, seperti penyangkalan dunia bahwa Atlantis adalah Indonesia, juga tidak dimasukkan. Padahal ini bisa jadi pembeda terhadap buku2 sejenis. Atau sekalian Piramida di Indonesia misalnya, pasti akan menarik untuk dibahas.
Bagi yang ingin menindaklanjuti informasi dalam buku ini, Merry menyediakan link di bagian belakang, sehingga sangat memudahkan kita mencari informasi tambahan. Saya tutup review ini dengan kalimat yang juga menjadi pembuka buku ini;
People love conspiracy theories - Neil Armstrong