Monday, March 30, 2015

Whiplash (2014) - Damien Chazelle


Saya penikmat musik sejak kecil, tentu saja bagi saya musik adalah sesuatu yang menyenangkan. Namun film ini bukan bercerita dari sudut pandang penikmat musik, ini lebih ke sudut pandang pekerja musik. Jadi film ini justru bercerita bagaimana musik terkadang menjadi hal yang sangat "menekan" dan bahkan bisa membuat seseorang "depresi" atau bahkan mengakhiri hidup (sebagaimana korban yang dikisahkan bernama Sean Casey). Analogi yang pas bagi film ini layaknya,bukan saat menikmati makanan enak di sebuah restoran bersuasana nyaman, namun susasana yang terjadi di dapur dan justru bisa jadi kebalikan-nya. 

Dibuat tahun 2014, berdasarkan pengalaman Damien sendiri saat di Princenton High School Studio Band. Kita perlu memberikan apresiasi khusus bagi J.K. Simmons yang memerankan instruktur dengan sangat gemilang sekaligus mengingatkan saya akan sosok guru kejam dalam film The Wall nya Alan Parker. Bagi penggemar film superhero, bayangkan wajah Simmons, berikan kumis, lalu rambut, dan lalu menjelmalah beliau menjadi Jonah Jameson alias bos-nya Spiderman. Peran yang juga dimainkan Simmons dengan sangat baik, namun belum dapat memberikan penghargaan yang layak padanya. 




Dalam film yang rilis di 2014 ini, Miles Teller sebagai murid, bermain cukup baik meski masih dibawah Simmons, untung saja pemeran ayah Teller alias Paul Reiser bermain cukup baik dan menghidupkan suasana. Berbeda dengan kebanyakan film Hollywood meski Teller memiliki kisah asmara, untungnya kisah asmara antara Teller dengan Melissa Benoist tidak dieksploitir secara berlebihan. 

Judul Whiplash sendiri merupakan sebuah lagu yang dalam film ini memiliki tekstur kompleks dan menjadi tantangan bagi peran Miles Teller untuk dapat menguasainya dengan sempurna. Bagi saya Whiplash sebenarnya lebih mengingatkan saya akan track legendaris Metallica. 

Dengan fotografi yang cemerlang meski bernuansa muram, pada Academy Awards ke 87, Whiplash memenangkan Best Film Editing, Best Sound Mixing, and Best Supporting Actor for Simmons, sekaligus di nominasikan untuk Best Adapted Screenplay dan Best Picture.

Ceritanya bermula dari Andrew Neiman (diperankan Miles Teller) dalam tahun tahun pertama sebagai pelajar jazz di Shaffer Conservatory, yang dikisahkan memiliki kelas khusus diantara penikmat jazz di New York. Bermain drum sejak muda dan menggemari Buddy Rich. Dipilih sebagai drummer cadangan oleh Terence Fletcher (diperankan J. K. Simmons). Meski pada mulanya bangga, Neiman mulai merasakan tekanan demi tekanan dari Fletcher. Namun situasi semakin memburuk manakalan Fletcher mulai melakukan hal-hal tidak wajar dan meningkat ketegangan saat band harus berlatih. Bagi Fletcher melempar kursi ke arah murid atau menampar murid adalah bagian dari proses latihan. 

Puncak ketegangan mulai meningkat saat Neiman harus berlatih dengan jari-jari berdarah, dan lalu terlambat datang ke konser karena ban bis yang dia kendarai kempes. Penderitaan Neiman masih berlanjut dengan ketinggalan stick, terlibat kecelakaan dan datang ke konser dengan wajah berlumuran darah, dan lalu meledak menjadi puncak konflik Neiman dan Fletcher.  

Tak sanggup menahan tekanan yang besar, dan nasib Sean Casey yang tragis, Neiman akhirnya dengan dukungan orang tua dan pengacara mereka, berhasil "menggusur" Fletcher dari Shaffer. Namun salah jika mengira bahwa ini merupakan puncak dari film ini, karena jebakan konser terakhir dengan Fletcher lah yang menutup film ini dengan gemilang sekaligus nyaris menjadi bagian yang tak terduga. Namun rasanya tidak pas jika saya bahas dalam review ini, akan lebih baik pembaca dapat menikmati langsung dengan menonton filmnya. 

Tidak aneh melihat peran Fletcher yang begitu menekan mengingat instruksi Chazelle pada J. K. Simmons sebagaimana berikut  "I don't want to see a human being on-screen anymore. I want to see a monster, a gargoyle, an animal." Bagi saya Whiplash meski bukan film yang menyenangkan (namun menegangkan), akan menjadi salah satu film musik yang akan dikenang layaknya Sound of Music, The Wall, dan tentu saja School of Rock.

* Karakter Fletcher ini juga mengingatkan saya akan salah satu mantan atasan :)

No comments: