Tuesday, April 17, 2018

Kegagalan NFC (Near Field Communication) saat top-up eMoney Mandiri.


Sekitar 3 tahun lalu, saya masih belum merasa perlu menggunakan e-Toll, namun karena istri sudah memiliki kartu yang dia dapat dari Indomaret, akhirnya saya coba juga menggunakan e-Toll, apalagi pada saat itu setiap Senin gerbang tol (GT) KM 28 dan KM 2 arah Jakarta pada jam-jam tertentu cukup ramai, dan sebaliknya GT dengan e-Toll lebih lengang. Begitu juga saat Jumat saya pulang ke Bandung, GT Buah Batu dengan e-Toll memiliki antrian yang jauh lebih pendek.

Apa kah sebenarnya kartu e-Toll itu ? salah satu istilah yang umum dipakai adalah e-wallet, dimana kartu ini berfungsi seakan-akan uang cash dan kita memindahkan sebagian tabungan kita ke dalam kartu. Karena resiko pemakaian yang cukup besar, umumnya saldo e-Toll ini dibatasi maksimal Rp. 1.000.000. 

Setelah regulasi baru dimana semua GT diwajibkan untuk menggunakan e-Toll, keistimewaan menggunakan GT dengan e-Toll ketimbang GT dengan cash, menjadi hilang, akibat semua pengguna tol kini menggunakan cara yang sama. Sekedar tambahan informasi, untuk mencegah resiko kartu jatuh karena papan sentuh yang kadang terlalu jauh, saya memilih untuk menggunakan tongkat tol (tongtol). Beberapa teman ada yang menggunakan perangkat khusus yang dipasang di dasboard (On Board Unit) dengan menggunakan baterai yang dapat dibeli seharga sekitar Rp. 500.000. 

Karena proses top up di Indomaretnya kadang tidak praktis dan sering2 petugasnya mengatakan tidak ada koneksi, saya putuskan beli e-Toll (sekaligus e-money) keluaran Bank Mandiri.  e-Toll (e-money) Mandiri memang memiliki kemudahan untuk top up di ATM Mandiri. Karena ingin lebih praktis-sekalian saya install aplikasi online Mandiri via Android, dan langsung isi e-Toll (e-money) via aplikasi e-money yang bisa di download dari  Play Store. Syaratnya, di HP anda harus ada fungsi NFC, alias fungsi untuk membaca dan menulis kartu magnetik.

Bagaimana urutan prosedurnya
  1. Pastikan anda memiliki e-Toll (e-money) dalam kondisi baik.
  2. Pastikan anda sudah memilki aplikasi online Mandiri di HP anda yang di download dari  Play Store.
  3. Pastikan HP anda memiliki fungsi NFC.
  4. Pastikan anda memiliki saldo di tabungan sesuai nilai top up e -Toll (e-money) yang anda rencanakan.  
  5. Setelah memasukkan user id dan password,  masuk ke menu e-money.
  6. Masuk ke menu Lihat / Perbarui Saldo (jika ingin meliat saldo e-money terakhir).
  7. Masuk ke menu isi ulang e-money.
  8. Dekatkan kartu e-Toll (e-money) tujuan sampai menempel di belakang HP anda, dan terkoneksi dengan sistem. Biasanya HP akan mengeluarkan bunyi khusus tanda antara karu e-Toll (e-money) sudah terkoneksi dengan HP.
  9. Masukkan jumlah topup yang diinginkan, lalu lanjut
  10. Akan ada konfirmasi berhasil.
  11. Kembali ke point 6 jika ingin melihat saldo e-Money, jika saldo belum berubah, klik proses perbarui saldo.
Untuk proses top up dengan ATM sejauh ini saya tidak ada masalah sama sekali, sayangnya ada beberapa catatan pemakaian NFC untuk topup e-Toll (e-money) selama 2 tahun terakhir

  1. 1x gagal mengisi kartu e-Toll (e-money) namun direcovery dengan transaksi koreksi. Aplikasi Mandiri sepertinya bisa melakukan transaksi koreksi dan saldo saya kembali seperti semula meski sempat dipotong. Sedangkan e-Toll (e-money) tetap tidak terisi.
  2. 1x gagal mengisi kartu e-Toll (e-money) namun akhirnya setelah jalankan fungsi perbarui saldo di lokasi yang sinyal providernya bagus, transaksi yang pending dapat dieksekusi ulang, dan nilai top up pun dapat diterima kartu e-Toll (e-money) dengan baik.
  3. 1x gagal mengisi kartu, saldo tabungan sudah berkurang namun e-Toll tak kunjung terisi meski sudah eksekusi ulang transaksi perbarui saldo, yang lalu saya bawa ke customer services Mandiri. Petugas minta KTP, ATM dan kartu e-Toll( e-money) lalu mencetak 8 transaksi e-Toll (e-money) terakhir, dan lantas dibandingkan dengan tanggal pengisian saya terakhir di buku tabungan, dan benar, top up terakhir tidak terekam. Untung saja, saya langsung laporan, karena transaksi di e-Toll (e-money) yang bisa tercetak cuma 8 transaksi terakhir. Lalu untuk tes kartu e-Toll (e-money) saya diminta petugas mengisi Rp. 1 di mesin ATM, karena lancar,  kesimpulan, masalahnya bukan pada kartu. Petugas meminta saya mengisi dua lembar dokumen klaim dan menginformasikan saya menunggu 14 hari kerja untuk proses pengembalian uang. Penasaran saya sempat bertanya, apakah kasus ini sering terjadi, sambil tersenyum petugas customer services mengiyakan pertanyaan saya. 




Kenapa NFC lebih rentan ?, menurut saya karena aplikasi ini memerlukan koneksi yang stabil. Di lain pihak proses pemotongan saldo dan update e-Toll diperlakukan seakan akan dua aktivitas terpisah. Sehingga proses close confirmation dalam satu siklus transaksi kadang tidak tereksekusi secara lengkap. Istilah telematika  yang umum untuk situasi ini adalah handshaking, dimana kedua pihak yang melakukan transaksi harus sama-sama memiliki flag dengan status yang sama. 

Jadi apa solusinya ? jika di lokasi anda sinyal provider cukup bagus, silahkan tetap menggunakan NFC, namun jika tidak, biasakan mengecek saldo e-Toll (e-money) sebelum digunakan di jalan tol, dan langsung eksekusi di ATM yang selama ini ini anda gunakan tanpa masalah. Apakah ATM sudah aman ? tidak juga, artikel ini direspon beberapa teman yang mengatakan apabila yang digunakan ATM jenis lama dengan keterbatasan koneksi, hal yang sama masih bisa terjadi. 

Catatan, kita juga bisa mendaftarkan e-Toll (e-money) yang kita gunakan dengan rekening kita, sehingga kita tetap bisa cek transaksi yang terjadi meski kartu e-Toll (e-money) nya sedang digunakan pihak lain.   


No comments: