Akhir2 ini gerobak penjual yg buka di seberang klinik semakin bertambah, mulai dari Nanas Madu, tissue, Kripik Singkong, bahkan sesekali mobil boks Bakpau. Selain yg ngetem, pada jam2 tertentu ada yg jualan misal saat makan siang, seperti Baso Malang atau sang legenda Tahu Bulat yg digoreng dadakan.
Salah satu gerobak, beberapa bulan lalu menjual es semangka India, awalnya ada satu dua pembeli, lalu dia menghilang krn jumlah pembeli terus menurun dan kehabisan modal.
Tak berapa lama di posisi tsb, ada gerobak lagi menjual soto dan opor ayam lontong Pekalongan, ternyata masih orang yg sama. Persis seperti nasib semangka India, pembelinya terus menurun, lalu lapak tsb lenyap kembali. Kali ini lenyapnya lebih lama dari yg sudah2. Saya duga dia akhirnya memutuskan utk tidak lagi berjualan, krn kehabisan modal.
Sebulan lalu, muncul lagi gerobak baru, sepintas masih mirip dengan dua gerobak sebelumnya, hanya saja stikernya berbeda. Ternyata masih penjual yg sama. Nah, apa yang dia jual ? Kali ini dia berjualan sate ayam, dan ternyata laris sekali. Jualan sejak pagi, sebelum siang jualannya sering2 sudah habis laris manis. Dia cerita pada salah satu karyawan kami, bahwa dia memutuskan utk bekerja pada sebuah warung sate, belajar sambil mengumpulkan modal kembali, dan kali ini dia berhasil.
Alhamdulillah, dari beliau, kita belajar jangan mudah putus asa, berani mencoba, dan insya Allah akan ada jalan.
No comments:
Post a Comment