Tuesday, May 17, 2016

Jalan jalan Klinik Nadhifa Al Ghiffari Part #2 of 4 : Cave Tubing di Gua Pindul dan River Tubing di Sungai Oya


Kamipun  sampai di kawasan Gua Pindul, rombongan langsung menitipkan tas, mobile phone, dompet dll ke locker yang memang sudah disiapkan oleh petugas outdoor dari Panca Wisata. Lalu mengganti baju dengan pakaian yang memang disiapkan untuk berbasah-basah. Petugas lalu membantu memasangkan pakaian pelampung karena konon kabarnya gua sepanjang 350 meter ini cukup dalam, bahkan dibeberapa tempat dapat mencapai 12 meter. Lebar gua sendiri  sekitar 5 meter dan jarak dengan stalakmit sekitar 4 meter. Lalu kami berjalan ke bawah setelah menemukan jalan kecil ke arah kiri, kami sampai di pos pembagian ban, setiap orang mendapatkan satu ban.

Lalu satu persatu kamipun turun dan menyusuri gua dengan menggunakan ban sambil bergandengan tangan, atau istilah kerennya Cave Tubing. Stalaktit dan stalakmit didalam gua memiliki berbagai bentuk, mulai dari horden, alat reproduksi dan bahkan kumpulan batu berbentuk puting yang menetes, dan dipercaya sebagian orang dapat mempercantik dan membuat usia terlihat muda. Kalau dipikir-pikir aneh juga, karena jalan jalan keluarga besar klinik sebelumnya juga mengunjungi gua di sekitar Pangandaran. Namun berbeda dengan Pangandaran yang terdapat kuburan keramat "palsu", di Gua Pindul kami tidak menemukan hal serupa. 




Nampak kelelawar bergelantungan di beberapa tempat, setiap batu unik dikenali oleh juru kunci yang menemani kami. Di bagian tengah ada bagian gua yang terbuka sehingga langit terlihat jelas seakan akan berfungsi sebagai jendela yang menerangi gua. Konon kabarnya “jendela” ini digunakan dalam iklan rokok Djar*m, namun setelah saya coba cek sepertinya yang dimaksud adalah Gua Jomblang. 



Setelahnya kami langsung berkumpul dengan menggunakan tiga buah mobil bak terbuka, dan sambil berdiri dan berpegangan di pipa besi yang mengelilingi bak terbuka, kami menuju jalan kecil dengan kondisi off road. Ketiga pickup langsung  menghajar jalanan hancur dengan kecepatan lumayan tinggi. Satu pickup khusus untuk membawa ban dalam yang nantinya kami gunakan untuk River Tubing di sungai Oya.




Sungai Oya yang kami telusuri, berjarak kurang lebih 4 kilometer, dengan suguhan pemandangan alam sepanjang aliran sungai yang dihiasi batuan karst.  Awalnya persawahan, lalu tebing-tebing purba dan puncaknya air terjun yang menyegarkan.  Kedalaman Sungai Oya ini adalah sekitar 7-10 meter , namun demikian tidak perlu takut mengarungi sungai ini karena setiap rombongan ditemani pemandu. Meski memang ada beberapa batu yang besar dan berada di tengah aliran. Di sekitar lokasi air terjun ada tempat meloncat buat yang bernyali, dari ketinggian sekitar 4 meter.



Lalu setelah puas Cave Tubing dan River Tubing, semua anggota rombongan mandi. Di bagian belakang Panca Wisata, disediakan cukup banyak kamar mandi dengan air bersih. Dalam keadaan lapar kami segera mengeroyok makanan yang disediakan warung di depan Panca Wisata, total biaya per orang untuk Cave Tubing, River Tubing serta makan siang adalah 110.000 per orang. Masakannya sederhana, namun karena sudah lapar terasa nikmat sekali, dan lalu kantuk pun menyerang. 

Lanjut ke Part #3 http://hipohan.blogspot.co.id/2016/05/jalan-jalan-klinik-nadhifa-al-ghiffari_17.html

No comments: