Wednesday, May 25, 2016

Jalan jalan lagi ke Singapore Part#4 of 5 : Mustafa Center, Kampong Glam, Masjid Sultan


Tibalah pada hari ketiga, setelah menitipkan tas di penitipan khusus dan gratis yang memang disediakan oleh manajemen hotel, kami kembali sarapan di Burger King. Lalu langsung menuju MRT station ke Farrer Park. Lalu kami berjalan kaki di cuaca terik menuju Mustafa Center setelah mengaktifkan Googlemap.

Untuk hari ketiga, istri jauh-jauh hari sudah menyiapkan itinerary yang meski menarik namun juga harus berdekatan, mengingat kami harus segera ke bandara sore harinya. Boleh dibilang semua lokasi ini dapat dijangkau dengan berjalan kaki, karena jika harus menggunakan MRT, cukup banyak waktu terbuang untuk turun naik stasion. Mulai dari Farrer Park, Mustafa Center, Kampong Glam, Masjid Sultan, Haji Lane, Bugis Street sampai dengan Mint Museum of Toys. 



Mustafa Center sepagi itu masih sepi, lalu kami berkeliling kian kemari juga turun naik ke beberapa lantai, anak-anak minta dibelikan jam dan headset, sedangkan istri membeli paket khusus Lancome namun dalam kemasan mini. Saya tidak tertarik membali apapun, karena kaki yang terus berdenyut, sehingga bagi saya saat ini, kursi, tangga atau apapun yang bisa diduduki, lebih menarik dari apapun. Kami melewati deretan toko yang saat kunjungan dulu,  sempat menyimpan cerita tidak enak, ketika dikasari oleh satu pegawai toko kamera di seberang Mustafa Center.




Dari sini kami berjalan kaki lagi ke Kampong Glam untuk makan siang di Kampong Glam Cafe, dan lalu menikmati beberapa gelas besar Teh Leci yang sungguh sangat nikmat, lalu makan masakan ala Melayu seperti Tumis Toge, Ikan Goreng dan lain-lain. Suasana disini sangat nyaman, dan sepanjang jalan penuh dengan berbagai makanan halal. Kampong Glam, nama awalnya Kampung Gelam, mendapat nama dari Pohon Gelam yang banyak terdapat di Singapore. Dahulu tempat ini menjadi pemukiman awal masyarakat Bugis dan Jawa dari Indonesia.

Selain Masjid Sultan, disini terdapat Istana Kampung Glam, Taman Warisan Melayu dan perkampungan tradisional Melayu yang menjadi cikal bakal sejarah awal pembentukan Singapura. Destinasi ini  semasa pemerintahan Inggris, direnovasi dan dikelola, lalu dilanjutkan dengan baik oleh pemerintah Singapura dengan bekerjasama bersama Singapore Tourism Board. Saat ini Kampong Glam menjadi salah satu destinasi pariwisata khusus bagi turis yang tertarik dengan budaya masa lalu.




Lalu kami melewati Kampung Arab menuju Masjid Sultan untuk menuaikan shalat Lohor. Nampak sekumpulan anak-anak perempuan berjilbab sambil berbicara dan  beberapa kali menyebut kata-kata Bandung. Masjidnya sangat bersih dan nyaman, sambil menunggu istri dan Si Bungsu yang sholat di lantai dua, saya mengecek kondisi kaki dan kuku yang sempat mencuat, eh ketika ditarik alhasil malah berdarah. 



Lanjut ke Part #5 http://hipohan.blogspot.co.id/2016/05/jalan-jalan-lagi-ke-singapore-part5-of.html

2 comments:

Unknown said...

wahhh ke sini Banten Palembang Bengkulu Riau Jambi Padang Medan Aceh Lampung Bersama tim Jejakpedia lebih seru gan.. :D

Husni I. Pohan said...

Saya memilih keliling Jawa http://hipohan.blogspot.co.id/2014/12/petualangan-mengelilingi-jawa-part-1-of.html ada 14 artikel dan keliling Sumatera http://hipohan.blogspot.co.id/2015/12/jelajah-sumatera-part-1-dari-10.html, ada 10 artikel :)

lalu eksplorasi Jawa Timur, http://hipohan.blogspot.co.id/2013/08/inspirasi-dari-jawa-timur-1-bandung.html ada 14 artikel.