Friday, June 22, 2018

Jalan-Jalan ke Belitung Part #4 dari 8 : Museum Kata, Kampung Ahok, Sea Food Pantai Serdang dan Masjid Darussalam.


Dari sini kami langsung menuju Museum Kata, sayang ternyata masih tutup karena masih hari pertama Idul Fitri, jadi kami hanya bisa foto-foto disekitar bangunan yang konon sudah berusia 200 tahunan, dibangun dengan gaya yang sama dengan SD Muhammadiyah, alias seadanya namun dengan cat warna warni. Konon kabarnya museum ini memiliki beberapa ruangan yang dikaitkan dengan beberapa tokoh sentral dari Laskar Pelangi, seperti Ruang Ikal, Ruang Mahar, Ruang Lintang dll. Aneka quotes penyemangat diri dalam meraih cita-cita, buku-buku karya sastrawan ternama dunia, berbagai buku Andrea Hirata dalam berbagai bahasa, aneka properti film Laskar Pelangi dan berbagai barang antik. Di bagian depan ada juga Warung Kupi Kuli, yang sayangnya juga tutup, padahal Andrea Hirata konon kabarnya memiliki racikan kopi terenak dunia. 







Karena sudah lapar, kami hanya melewati Kampung Ahok yang tampak ramai dengan wisatawan, dan dibangun oleh adik Ahok alias Basuri Tjahja Purnama. Sama halnya dengan SD Muhammadiyah, konon rumah ini pun adalah rumah tiruan keluarga besar Ahok tahun 1924. Ada berbagai pernik yang dijual disini seperti batik khas Belitung dengan motif Tarsius (hewan lokal), Kopi Manggar, dan Buah Krementing. Tak hanya menjual batik, disini juga disediakan fasilitas membuat batik sendiri. 




Kami langsung menuju Pantai Serdang, dan Ajie langsung memesan berbagai makanan di Rumah Makan Sinar Laut Ayung BB, seperti Cumi Goreng Tepung, Ayam Goreng Saus Mentega, Ikan Ayam Ayam Bakar, Cah Kangkung dan Gangan alias salah satu makanan populer di Belitung dalam bentuk gulai asam pedas potongan-potongan Ikan Katarap berukuran besar serta potongan Nanas. Lalu kami memesan makanan tambahan yakni Udang Saus Mentega dan Es Jeruk Kunci Hamoi, masih mirip dengan yang kami coba di Mie Belitung Warung Acin, namun dengan ditambahkan buah Hamoi yang agak asam-asam segar. 






Meski bangunannya biasa saja, beratap seng, berlantaikan plesteran semen, dan kursi ala kadarnya, namun suasananya ramai benar. Nampak banyak foto-foto orang penting dan selebriti yang makan disini dan konon kabarnya tempat ini lokasi favorit Yusril Ihza Mahendra. 
Dari sini kami menuju Masjid Agung Darussalam untuk shalat Lohor sekaligus Ashar. Masjidnya besar, bersih dan bagus. Sayang kami tak sempat mencoba kopi di Kota Manggar yang dikenal dengan 1001 kopi ini, yang bahkan di salah satu persimpangan memilki tugu dengan teko dan cangkirnya yang menjulang. 




Link berikutnya http://hipohan.blogspot.com/2018/06/jalan-jalan-ke-belitung-part-5-dari-8.html


No comments: