Bayangkan jika anda memiliki produk shampo mobil yang sangat laris di seluruh dunia, mendadak seseorang menemukan teknologi cat mobil yang meniru bulu burung. Menggunakan lapisan lilin yang dapat dibersihkan hanya dengan semprotan air biasa, serta mencegah kotoran tak bisa menempel pada permukaan-nya. Hemm apa yang kira2 anda lakukan pada sang penemu tsb ? Membiarkan-nya menghancurkan bisnis anda, membunuh-nya atau mengajak-nya kerja sama, saya jelas memilih yang terakhir atau bahkan ganti pekerjaan, namun sebagian orang memilih jalan pintas untuk mengamankan ladang kehidupan-nya.
Kira2 seperti itulah salah satu konspirasi dalam dunia energi, dan Alfred mencoba menganalisa kenapa banyak penemu energi alternatif mengalami serangan. Salah satu contoh adalah Nicolas Tesla yang laboratorium-nya dirobohkan, dan pembiayaan laboratorium-nya dihentikan oleh JP Morgan (investor kakap di sektor energi komersil). Begitu juga Eugene Mallove dari MIT yang ditemukan tewas padahal temuan-nya mengenai cold fusion sangat mungkin bisa dipraktekkan. Beliau tewas dengan bekas cekikan, 32 memar serta banyak luka sayatan tahun 2004 lalu, pada usia 56 tahun.
Buku setebal 548 halaman ini membahas 128 konspirasi, dan dibagi dalam 7 kelompok, yakni agama-budaya, sains-media-olahraga, hukum-kriminalitas, sejarah-politik-kriminalitas, militer -intelijen, ekonomi dan terakhir selebritis-tokoh. Bagi penggemar film2 seperti X-files buku ini menjadi semacam ensiklopedi yang menarik, dan saya rasa memang lebih menarik dibanding buku Hawkson yang pernah saya baca sebelum-nya.
Hal menarik lain-nya adalah dugaan NASA mendistorsi penemuan mengenai kondisi alam di Mars, kondisi tanpa medan magnet serta radiasi yang memancar dari Mekkah ke alam semesta. Poin terakhir bahkan sempat muncul selama 21 hari di situs NASA, namun mendadak hilang, seakan akan NASA ingin menyembunyikan-nya karena menguatirkan dampak terhadap keyakinan banyak orang.
Topik tidak kalah mengagetkan-nya, adalah hasil analisa surat2 RA Kartini ke sahabat2-nya seperti Abendanon, yang nyata2 mengekspresikan kedekatan paham-nya (yang konon memang dipengaruhi kejawen) dengan Theosofi yang dibawa Madame Blavatsky ke Indonesia. Saya semakin yakin sebenar-nya Dewi Sartika lah yang lebih berhak menyandang tokoh perempuan yang membawa cahaya bagi Indonesia, partisipasi aktifnya dalam pendidikan sebagai pengajar, lebih nyata dibanding RA Kartini yang lebih banyak di ranah wacana. Mengenai kenapa RA Kartini lebih terangkat, banyak yang menduga ada Belanda ada dibalik itu untuk memberikan kesan, bahwa penjajahan mereka justru dapat mengubah pemikiran bangsa jajahan ke arah yang lebih baik.
Unik-nya cukup banyak konten lokal yang masuk, seperti John Kei, KPK, pembunuhan Marsinah, misteri kematian David Hartanto (mahasiswa cerdas asal Indonesia di Singapore), dan beberapa bahkan kasus baru seperti pemerkosaan yang menggila di India dan juga Irjen Djoko Susilo. Secara keseluruhan buku ini menarik dan gaya tulisan-nya enak dibaca serta layak sebagai hadiah bagi penggemar teori konspirasi.
Kira2 seperti itulah salah satu konspirasi dalam dunia energi, dan Alfred mencoba menganalisa kenapa banyak penemu energi alternatif mengalami serangan. Salah satu contoh adalah Nicolas Tesla yang laboratorium-nya dirobohkan, dan pembiayaan laboratorium-nya dihentikan oleh JP Morgan (investor kakap di sektor energi komersil). Begitu juga Eugene Mallove dari MIT yang ditemukan tewas padahal temuan-nya mengenai cold fusion sangat mungkin bisa dipraktekkan. Beliau tewas dengan bekas cekikan, 32 memar serta banyak luka sayatan tahun 2004 lalu, pada usia 56 tahun.
Buku setebal 548 halaman ini membahas 128 konspirasi, dan dibagi dalam 7 kelompok, yakni agama-budaya, sains-media-olahraga, hukum-kriminalitas, sejarah-politik-kriminalitas, militer -intelijen, ekonomi dan terakhir selebritis-tokoh. Bagi penggemar film2 seperti X-files buku ini menjadi semacam ensiklopedi yang menarik, dan saya rasa memang lebih menarik dibanding buku Hawkson yang pernah saya baca sebelum-nya.
Hal menarik lain-nya adalah dugaan NASA mendistorsi penemuan mengenai kondisi alam di Mars, kondisi tanpa medan magnet serta radiasi yang memancar dari Mekkah ke alam semesta. Poin terakhir bahkan sempat muncul selama 21 hari di situs NASA, namun mendadak hilang, seakan akan NASA ingin menyembunyikan-nya karena menguatirkan dampak terhadap keyakinan banyak orang.
Topik tidak kalah mengagetkan-nya, adalah hasil analisa surat2 RA Kartini ke sahabat2-nya seperti Abendanon, yang nyata2 mengekspresikan kedekatan paham-nya (yang konon memang dipengaruhi kejawen) dengan Theosofi yang dibawa Madame Blavatsky ke Indonesia. Saya semakin yakin sebenar-nya Dewi Sartika lah yang lebih berhak menyandang tokoh perempuan yang membawa cahaya bagi Indonesia, partisipasi aktifnya dalam pendidikan sebagai pengajar, lebih nyata dibanding RA Kartini yang lebih banyak di ranah wacana. Mengenai kenapa RA Kartini lebih terangkat, banyak yang menduga ada Belanda ada dibalik itu untuk memberikan kesan, bahwa penjajahan mereka justru dapat mengubah pemikiran bangsa jajahan ke arah yang lebih baik.
Unik-nya cukup banyak konten lokal yang masuk, seperti John Kei, KPK, pembunuhan Marsinah, misteri kematian David Hartanto (mahasiswa cerdas asal Indonesia di Singapore), dan beberapa bahkan kasus baru seperti pemerkosaan yang menggila di India dan juga Irjen Djoko Susilo. Secara keseluruhan buku ini menarik dan gaya tulisan-nya enak dibaca serta layak sebagai hadiah bagi penggemar teori konspirasi.
No comments:
Post a Comment