Thursday, November 22, 2007

Dan Brown

Membaca berbagai opini yang cukup kontroversial mengenai karya Da Vinci Code, membuat saya tertarik untuk membacanya secara langsung, kemudian dilanjutkan dengan membaca Angel and Demons, Deception Point serta Digital Fortress.

Da Vinci Code, bercerita tentang kepercayaan yang selama berabad abad mencoba melindas interprestasi yang berbeda dan akhirnya terbuka pada masa kini, cerita ini bergerak dengan dramatis melintasi waktu, kota2 bersejarah dengan segala land mark yang menyimpan misteri hingga kini. Salah satunya Paris, saya jadi ingat komentar Kirk Hammet, gitaris metallica, salah satu yang sangat menikmati Paris dan menemukan bagaimana dunia kini (baca modern) dapat berdiri sejajar dengan bangunan2 berusia ratusan tahun.

Angel and Demons, merupakan cerita awal dari Da Vinci Code dan masih dengan tokoh yang sama (Robert Langdon) serta zat anti materi yang merupakan salah satu kemungkinan fisika yang belum dieksplorasi secara total dikombinasikan lagi lagi dengan otoritas katolik. kalau Da Vinci Code seakan akan kisah nyata, Angel and Demons lebih terasa nuansa fiktifnya.

Deception Point, bercerita tentang kehidupan luar angkasa yang dipadu dengan konspirasi politik tingka tinggi untuk menyelamatkan NASA, saya jadi ingat kontroversi tentang benar tidaknya penjelajahan Amerika di Bulan, karena sejak Neil Armstrong menginjakkan kaki di bulan sebagai langkah kecil sorang Neil namun merupakan langkah besar bagi ras manusia, kita tidak lagi pernah mendengar adanya eksplorasi serupa.

Digital Fortress, bercerita tentang network security dan bagiamana nihilitas enkripsi kode yang tak dapat dipecahkan.

Menarik bagi saya bagaimana Dan Brown menyusun suatu cerita, bagaimana satu adegan dengan adegan lain berjalan paralel, dan baru dapat dirangkaikan di akhir cerita, bagaimana bab tidak lagi merupakan kesatuan dari sejumlah halaman, melainkan dapat saja terdiri hanya dari satu lembar atau bahkan cukup diwakili beberapa kalimat saja. Sambil membaca saya dapat membayangkan adegan per adegan seakan-akan divisualisasikan sebagai rangkaian gambar-gambar film.

Untuk detil, Dan, bahkan sudah menyamai sang maestro detil yaitu Frederick Forsyth (Dogs of War, Day of The Jackal dll) . Sebagaimana Sang Maestro dan melibatkan berbagai pakar dan riset yang sebenarnya untuk merangkai setiap cerita, sehingga meski masih bisa diperdebatkan tapi situasi yang dibangun sangat nyata.
Np Mike Oldfield "Platinum"