Wednesday, December 19, 2007

Miyamoto Musashi

Ketika smp, saya selalu gak sabar menunggu saat pulang sekolah, agar segera bisa membaca cerita bersambung tentang Musashi karya Eiji Yoshikawa, meski sebelumnya lebih terbiasa dengan cersil ala china, seperti Gan KL dan Khoo Ping Hoo, namun secara psikologis lebih asyik membaca Musashi yang lebih banyak menggambarkan pergulatan psikologis sang pendekar dibanding segala macam jurus dan pedang pusaka ataupun toya sakti yang umum kita temui pada komik silat "Cina".

Apa yang menarik dengan Musashi, pertama tentu saja bahwa tokoh ini pernah ada, bahkan tidak banyak yang tahu kalau beliau juga membuat buku dengan judul "The Book of Five Rings" yang berisi petunjuk memainkan 2 pedang samurai (panjang dan pendek), kedua, setting sejarah jaman Jepang, ketiga, senjata pedang kayu-nya yang sangat sederhana, keempat, tradisi dan budaya Jepang seperti upacara minum teh, dan kelima sekaligus paling menarik adalah jalan pedang, yang menggambarkan watak bangsa Jepang dengan "kaizen"-nya.

Meski edisi yang saya baca lebih merupakan versi terjemahan dari versi Inggris sementara versi aslinya justru jauh lebih tebal, akan tetapi secara umum kualitas buku ini memang diatas rata2. Untuk menambah pemahaman saya terhadap tokoh ini saya juga menonton film "Toshiro Mifune", dan membaca "Vagabond", versi komik dari Musashi karya Takehiko Inoue (yang sayangnya khusus dewasa, karena kekerasan yang digambarkan dalam bukunya).

Menempuh jalan pedang dengan menyambangi pendekar pada masa itu dilakukan oleh Musashi nyaris sepanjang hayatnya, mulai dari usia tiga belasan tahun sampai puluhan, sejak preman "ronin" desa Arima Kihei (yang pada masa itu berkeliling dan menantang setiap orang dari desa ke desa untuk mencari nafkah), Yoshioka Seijuro dari klan Yoshioka Kempo yang saat itu sangat terkenal, pendekar tombak biara Hozoin, sampai puncaknya duel dengan Sasaki Kojiro.

Buku tebal ini sangat menginspirasi tentang bagaimana konsistensi dan semangat dijadikan sebagai bahan bakar untuk mencapai cita2, bagaimana hari demi hari diisi hanya dengan berlatih dan fokus sebagai bagian dari misi untuk mencapai visi. Dan pada akhirnya hingga kini Musashi dianggap sebagai salah satu samurai penting dalam sejarah Jepang, meski kalau ditinjau terhadap kiprahnya terhadap arah Jepang jelas kalah dengan tokoh2 politik seperti Tokugawa Ieyasu.

Hal2 lain tentang Musashi yang unik adalah kesukaan dia melukis dan membuat patung kayu
(dalam salah satu buku tentang beliau, ada beberapa karyanya yang hingga kini tersimpan di beberapa tempat di Jepang), ini hal yang cukup ganjil pada masa itu, seorang pendekar yang sekaligus punya rasa seni. Salah satu perkataanya yang terkenal dan sangat kontradiktif dengan samurai pada masa itu adalah, "If you hold a sword with both hands, it is difficult to wield it freely to left and right, so my method is to carry the sword in one hand".

Kind Regards
Np RPWL "The World Through My Eyes"

No comments: