Thursday, August 13, 2015

Menjadi Enterpreneur Part #6 of 7 : Terwujudnya Mimpi.


Beberapa bulan kemudian rawat inap dan tempat tinggal karyawan di lantai atas selesai pula, dan kamipun belajar melayani pasien menginap yang tentu saja pengalaman baru bagi kami, khususnya soal penyediaan makanan, kebersihan ruangan dan lain lain. 

Untuk taman, air mancur,  kolam ikan dan pepohonan kami minta tolong Kang Deden, seorang pekerja taman dan bangunan yang sudah kami kenal lebih dari 10 tahun. Kang Deden juga yang melakukan perawatan rutin pada seluruh taman. 

Senang sekali melihat bagaimana layanan gigi dan apotik berjalan dengan baik dan menjadi salah satu top kontributor bagi klinik. Saya jadi ingat bagaimana istri saat-saat awal menolak keras berdirinya kedua layanan ini, namun akhirnya  melunak dan justru istrilah yang melead semua layanan ini secara langsung di lapangan, karena saya masih harus bekerja di Jakarta Senin sd Jumat. 




Wawasan  kami juga menjadi lebih terbuka setelah salah satu rekan istri, apoteker di RS Al Ihsan, menjelaskan bahwa secara normal pemasukan layanan kesehatan terbesar adalah dari Apotik dan Rawat Inap, sementara saat ini kami baru mulai mengaktifkan layanan Apotik, sedangkan Rawat Inap masih merupakan pelengkap sebagai syarat berdirinya Klinik Utama. Namun untuk merangkul apotik di sekitar klinik, khusus untuk obat-obatan mahal yang stok nya sengaja dibatasi, kami memrioritaskan apotik disekitar kami. 




Tak terasa sampai blog ini ditulis sudah sekitar setahun klinik ini berdiri, dan memiliki puluhan sumber daya dengan perincian 2 fisoterapi, 2 asisten apoteker, 1 apoteker, 1 peracik obat, 2 dokter gigi (dimana salah satunya spesialis orthodenti), 1 internis, 2 dokter umum (termasuk istri), 2 cleaning service merangkap petugas parkir, 1 driver, 1 pemeliharaan alat, 1 kasir, dan 2 bidan serta 4 perawat. Disamping itu ada 4 petugas lab yang merupakan pegawai mitra klinik kami.





Untuk menyemangati sumber daya yang memberikan layanan langsung ke pasien, khusus fisioterapi, dokter, bidan dan perawat (khusus RS Al Ihsan) kami menggunakan model bagi hasil sehingga semakin banyak pasien semakin besar pendapatan dan sebaliknya. Namun untuk apotik, kasir/keuangan,  cleaning services dan driver kami menggunakan model gaji tetap. 

Moral of The Story 
  • Mimpi hanya akan tetap jadi mimpi selama kita memilih untuk tidak mewujudkannya. 
  • Mewujudkan mimpi berarti harus berani mengorbankan banyak hal, interaksi dengan anak2 yang jauh berkurang, friksi dengan pasangan saat berbeda pendapat, keluar dari pekerjaan, kondisi ekonomi yang menurun drastis, dll, dan tak semua mimpi pasti langsung berhasil diwujudkan. 
  • Namun manakala suatu sistem sudah berjalan dengan baik, maka dia akan dapat berjalan dengan intervensi minimal dari pemiliknya. Pada saat itulah kita memiliki kebebasan finansial. 
Lanjut ke http://hipohan.blogspot.co.id/2015/08/menjadi-enterpreneur-part-7-of-7-mari.html

No comments: