Wednesday, August 19, 2015

Yoga, Halal atau Haram ?

Bulan Mei 2015 lalu saya ditugaskan mengikuti acara kantor di Bali, tepatnya di Stones Hotel  Jalan Raya Pantai Kuta, Legian. Acaranya berlangsung 2 hari, dan pagi hari di hari kedua, ada acara khusus program leadership dari kantor dengan nama “Art of Living”. Setelah mencari tahu, ternyata ini adalah acara Yoga.  Saya tidak pernah belajar Yoga, dan saat itu mengira Yoga ada hubungannya dengan mantra, jika saya ragu, artinya lebih baik bagi saya untuk tidak mengikutinya.  Apalagi saya pernah mendengar semacam Majelis Ulama di Malaysia melarang muslim mengikuti ini.

Balik ke Jakarta, saya tidak mengira kalau hal ini akan dijadikan program oleh kantor, dan pada tanggal 24 sd 26 Juni 2015, Presdir mewajibkan karyawan level pimpinan mengikuti pelatihan selama tiga x setengah hari. Presdir mengingatkan pentingnya keseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan pribadi.  Dalam email beliau juga dijelaskan bahwa ini tak ada hubungannya dengan religi. Beliau juga mengingatkan bahwa pelatihan ini membantu untuk memusatkan perhatian, membantu menemukan kekuatan dalam diri kita, dan memberikan ketenangan jiwa sehingga secara keseluruhan memudahkan kita mencapai kebahagiaan.

Samar-samar, saya jadi ingat saat tahun terakhir di Metrodata Group, salah satu team member saya, yang merupakan instruktur Yoga saat kuliah di Malaysia. Meski sempat terpikir untuk bertanya padanya, namun akhirnya saya memilih googling. Saat berusaha mencari informasi soal halal-haramnya Yoga ini, ternyata fatwa Majelis Ulama Indonesia berbeda dengan Malaysia. Berikut fatwa Yoga yang dirilis Majelis Ulama Indonesia;
  • Yoga yang murni ritual dan spiritual agama lain, hukum melakukannya bagi orang Islam adalah haram.
  • Yoga yang mengandung meditasi dan mantra atau spiritual dan ritual ajaran agama lain hukumnya haram, sebagai langkah preventif (sadd al-dzari'ah).
  • Yoga yang murni olahraga pernafasan untuk kepentingan kesehatan hukumnya mubah (boleh).
Setelah membaca fatwa tersebut saya sedikit lega, dan memutuskan untuk membeli beberapa potong kaos serta celana olah raga, sesuai dengan anjuran, dan lalu bergegas ke Parklane, lokasi yang akan digunakan selama tiga hari kedepan. Seandainya memang ada mantra, saya berencana untuk izin tidak meneruskan program ini. 

Instrukturnya bernama Jerry Ng, menggunakan kostum putih putih, dengan rambut panjang terikat yang juga berwarna putih serta tanda bulatan merah di dahi, Jerry tampil layaknya pelukis papan atas alias “nyentrik”. Sebelum tahu nama beliau saya sedikit menebak, kenapa wajah China tp style-nya India ya ?, ternyata memang beliau keturunan China yang mendalami tradisi India.

Pada dasarnya Yoga adalah soal pernapasan, jika kita bisa tidak minum satu hari, tidak makan satu minggu, namun kita tidak bisa berhenti bernafas meski hanya 10 menit. Jadi konsep Yoga, menganggap bernafas lebih penting dari sekedar makan dan minum, dengan meningkatkan kualitas bernafas sekaligus akan berdampak positif bagi raga dan juga jiwa. Seorang master Yoga, bahkan dapat memerintahkan tubuhnya untuk bekerja lebih lambat dengan mengatur pernafasan, sehingga dapat tidak makan dan minum berhari-hari, atau bahkan dalam keadaan dikubur di bawah permukaan tanah untuk mendapatkan suasana yang lebih pas saat relaksasi. Sayang saya tidak mendapatkan penjelasan komprehensif kenapa dalam beberapa literatur yang saya baca seorang master Yoga bahkan dapat melayang saat bermeditasi. 

Selama tiga hari, khususnya hari kedua dan ketiga saya menderita gatal tenggorokan yang benar-benar mengganggu, entah karena pelatihan di lakukan saat Ramadhan dan kekurangan asupan cairan. Ritual sahur juga membuat saya mengantuk saat sesi  relaksasi di matras, dan sempat mengorok (namun ternyata bukan saya saja yang mengorok) dan membuat kaget peserta lainnya.



Kesimpulannya, memang di pelatihan yang saya ikuti, tidak ada mantra, namun saat latihan pernapasan, kita memang diperdengarkan suara lirih nan misterius dari Sri Sri Ravi Shankar, yang berulang uolang menjeritkan Sohhh.. (untuk menarik nafas) dan Hummm...(untuk melepas nafas). Tahap-tahap dalam melakukan Yoga melewati 4 tahap, sbb;
  • Pranayam 
    • Resting Stage,
    • 1st Stage, 
    • 2nd Stage, 
    • 3rd Stage.
  • Bhastarika (Bellows Breath), through 
    • Breathe in and, 
    • Breathe out
  • Sound Vibrations
  • Sudarshan Kriya 
    • Cycle 1 Long Deep Breath
    • Cycle 2 Medium Breath,  
    • Cycle 3 Fast Breath
    • Lie down or meditate 5 minutes after Kriya

Praktisi Yoga meyakini, bahwa banyak manfaat yang dapat diperoleh dengan melakukannya secara teratur, misalnya mengurangi level stress, meningkatkan daya tahan tubuh, mengurangi kolestrol, mengurangi kegelisahan dan tekanan akibat depresi, meningkatkan fungsi otak, dan secara keseluruhan kesehatan serta memberikan rasa damai. Bagaimana dengan saya ?, pada dasarnya bagi saya kondisi relaksasi agak berbahaya jika tidak diisi dengan dzikrullah atau mengingat Allah SWT, selain itu saya merasa belum benar-benar melakukan shalat, yang dimulai dengan wudhu yang benar, sujud yang benar, duduk yang benar, dll dengan semua gerakannya. Pada ibadah sholat, wudhu yang benar saja pun sudah dapat membangkitkan efek yang mendekati akupuntur. Karena itu saya memilih menyempurnakan sholat dulu, yang saya yakini mempunyai efek yang minimal sama.  

Silahkan cek link http://hipohan.blogspot.com/2010/10/gerakan-shalat-dari-persepsi-ilmu.html
 untuk mengetahui manfaat shalat.



No comments: