Thursday, August 13, 2015

Menjadi Enterpreneur Part #7 of 7 : Mari Berbagi Kebahagiaan

Meski tabungan sempat habis, dan harus langsung memikirkan THR di bulan pertama berdiri. Ternyata ada kenikmatan lain yang tak pernah saya duga, yakni kenikmatan berbagi. Istri share cerita saat lebaran 2015, dimana beberapa karyawan sampai berlinang air mata terharu ketika mendapatkan parcel ala kadarnya dan amplop THR, wuihh ternyata indah sekali nikmatnya berbagi. Alhamdulillah Allah SWT memberikan kami kesempatan menyalurkan sebagian rezeki kami ke para mitra kami di klinik. 






Salah  satu karyawan kami dulu harus berangkat tengah malam karena bekerja di Bekasi, dengan gaji yang kurang lebih seperti yang dia dapat di klinik kami. Belum lagi soal makan, dan biaya kos, sehingga dia hanya bisa pulang sebulan sekali, dan nyaris tidak bisa menabung apapun . Namun, kini dia bisa membantu orang tuanya. Sedangkan karyawan lain. mulai membeli motor, membantu modal bagi orang tuanya mendirikan warung, menyekolahkan adik, bahkan mencicil rumah, sehingga rezeki ini dapat terus mengalir dan membantu banyak orang dll 




Kenikmatan lain adalah saat mengajak karyawan menginap dan jalan-jalan ke Pangandaran. Melihat ekspresi gembira mereka sungguh tidak dapat dilukiskan dengan kata-kata. Menyewa satu bis besar kami berangkat bersama-sama, menggunakan seragam yang sama, makan makanan yang sama, dan menginap di penginapan yang sama. Semoga kami dapat mengulanginya lagi tahun depan. 

Saat ini melihat Klinik sudah berdiri, di tepi jalan dengan sekian banyak fasilitas dan layanan, serta kunjungan terus menerus dari pasien setiap hari, rasanya jerih payah kami meski harus dijalani dengan sabar dan banyak berdoa, insya Allah tidak percuma.  Semoga Klinik ini terus dapat memberikan manfaat bagi masyarakat sekitar, bagi para mitra kami dan kiranya kami diberi kemudahan serta kesehatan untuk dapat menjalankan dengan sebaik-baiknya. 

Apakah kami akan berhenti ?, insya Allah tidak, kami sedang memikirkan layanan psikolog, penambahan ruang rawat inap, penyediaan ambulans, penyediaan base camp bagi karyawan, seleksi dokter-dokter yang memiliki chemistry dengan pasien, kerjasama dengan sekolah (saat ini kami sudah merintis klinik sebagai tempat magang bagi anak-anak lulusan SMK Farmasi di Kabupaten Bandung) dan perguruan tinggi dan koordinasi dengan perusahaan obat untuk kegiatan-kegiatan khusus seperti senam kehamilan, senam diabetes, renovasi beberapa sisi dari bangunan klinik,  investasi alat medis terbaru misalnya USG 3D, serta pembenahan administrasi kepegawaian dan pajak, dll. 


Moral of The Story 
  • Memiliki usaha sendiri memungkinkan kita berbagi rezeki, memberi kita kesempatan menentukan arah bisnis, dan memberikan kita wadah untuk beramal pada sesama, dan menjadi inspirasi bagi yang ingin memulai usaha. 
  • Mungkin hanya langkah kecil yang bisa kita ayunkan, namun semua perjalanan panjang dan sukar meski ke puncak Mount Everest sekalipun dimulai dengan satu langkah kaki kecil, setelah sebelumnya menetapkan tujuan yang ingin dicapai. 
  • Bagi saya dan istri, ini adalah salah satu ujian terberat dalam kehidupan rumah tangga kami, namun kami membagi peran dengan sangat pas, saya lebih sebagai perintis (karena memang berwatak sedikit nekat) dan istri yang lalu meneruskannya. Saat saya menjadi gas istrilah yang menjadi rem, demikian pula sebaliknya. 


1 comment:

Jan Tri Subakti said...

Inspiring..! baca dari awal sampai akhir..,salam sukses selalu Pak Husni.