Wednesday, December 30, 2015

Jelajah Sumatera Part #10 dari 10 : Kesimpulan

Berikut ini beberapa kesimpulan yang saya coba tuliskan sebagai tips dan trick saat menempuh perjalanan ke Sumatera;

Penggunaan Bahan Bakar dan Biaya Perjalanan 


  • Total Bio Solar yang dihabiskan adalah : Rp. 1.550.000
  • Total PertaDex : Rp. 1.166.000 
  • Total Biaya Bahan Bakar :  Rp. 2.716.000 
  • Total Liter : 343 liter 
  • Total Jarak : 3.721 km 
  • Konsumsi (km/liter) : 11


  • Secara total biaya perjalanan kami ini adalah sekitar Rp. 13.000.000 sudah termasuk makan, penginapan, tiket masuk ke berbagai lokasi, bahan bakar, tiket kapal,  dan sama sekali tidak sebanding dengan kepuasan yang kami rasakan. Melihat Indonesia dengan cara seperti ini memberikan pengetahuan bagi anak-anak sekaligus kenangan yang tak terlupakan. 

SPBU 

  • Pengguna solar harus hati2, sebaiknya selalu isi di SPBU yang terlihat resik, dan pastikan untuk mengisi sepenuh-penuhnya, karena kita tidak tahu dimana akan bertemu SPBU berikutnya dan seperti apa kualitas bahan bakarnya.
  • Jangan ragu-ragu untuk mandi di SPBU, karena di Sumatera mereka memang mengakomodasi pengunjung dengan ember dan kamar mandi berukuran besar.

Tools

  • Penggunaan roof box sangat membantu, akan lebih baik dikombinasikan dengan roof rack dan roof rail, agar tidak merusak kendaraan anda. Pasang dengan kuat mengingat kondisi jalan yang sulit diduga.
Peta dan Rute

  • Punya GPS akan membantu namun perhatikan kapan anda terakhir melakukan update, GPS handphone lebih beresiko, karena tidak stabilnya sinyal, punya peta hardcopy akan lebih baik, sehingga anda punya alternatif lain, dan jangan lupa biasakan tetap bertanya, ada hal-hal khusus seperti sedang perbaikan jalan, atau rawan jika malam hari yang sulit anda dapat dari peta.
  • Jangan ragu mengubah rute, kadang kita memang harus melakukan ini, dekat di peta belum tentu dekat juga secara waktu karena kondisi jalan.
  • Truk-truk menjadi sasaran pungutan liar di jalur Sumatera Selatan, saya menyaksikan beberapa kali dimana terlihat jelas supir-supir truk memberikan “sumbangan” pada polisi, dan kerap mereka berhenti mendadak begitu juga Dinas Perhubungan yang dengan seenaknya membuat pos pemberhentian di tengah jalan.
  • Hati-hati dengan sumbangan Masjid, mereka ada dimana mana, dan berdiri di tengah jalan dengan kaleng atau tongkat jaring berukuran besar, sehingga beresiko tertabrak.
  • Khusus rute tertentu seperti Lintas Barat, masyarakat membiarkan kambing, anjing bahkan sapi berkeliaran di jalan, mereka juga menggunakan sebagian dari badan jalan sebagai tempat melakukan perayaan pernikahan, dan bahkan beberapa ibu yang menyebrang hanya dengan handuk dililitkan seadanya.
  • Jika GPS anda selalu meminta nama jalan, gunakan kata sakti Jalan Jend Sudirman, karena jalan ini nyaris ada di setiap kota.
  • Saat melewati Lintas Timur, kami bisa mengusahakan untuk menyetir di siang hari dan istrirahat dimalam hari, namun saat memutuskan lewat lintas barat, situasinya berubah, dan kami harus menyetir sampai jam 23:00 malam saat ke Bengkulu serta sampai jam 02:30 dinihari saat menuju ke Bakauheni.
Kuliner

  • Kuliner tidak usah dipesan berlebihan, serba sedikit namun beragam akan memberikan pengalaman cita rasa yang lebih kaya.
  • Kebanyakan restoran di Sumatera, hanya menghitung jumlah orang tanpa menghitung rincian apa yang dimakan.
  • Jika ingin memesan duren, pilih tempat dimana ada penjual lain, persaingan membuat mereka memberikan harga yang lebih realistis.
  • Pastikan juga penjual setuju jika ternyata durian tersebut busuk, tidak manis atau mentah, Si Penjual bersedia mengganti dengan durian lain. Pengalaman kami di Bengkulu, duriannya tawar dan mentah, namun Si Penjual tidak mau mengganti dengan durian lain. 
  • Sebaiknya tidak fokus pada durian dengan ukuran besar, justru durian kecil cukup banyak yang manis, dan potensi "bisa ditukar" lebih memungkinkan dibanding dengan durian berukuran besar. 
Penginapan

  • Tidak semua hotel bersedia menampung lebih dari dua orang dewasa per kamar, jadi kadang kami menggunakan trick dimana sebagian masuk duluan, dan sebagian lainnya menyusul selang sekitar 30 menit. Membayar ekstra kamar sementara kami check in larut malam dan check out saat pagi, sepertinya sangat berlebihan jika menggunakan satu kamar per setiap dua dewasa. Namun 3 malam saat di Pekanbaru, Bukit Tinggi dan Bengkulu kami menggunakan tiga kamar.
Tips Belanja

  • Khusus di Sumatera Barat jangan ragu-ragu menawar, umumnya disini menawar 50% lebih aman, karena memang harga awal penawaran sengaja dibuat tinggi.
Kebersihan

  • Siap-siap selalu menemukan toilet yang kotor, mulai dari air yang keruh, tidak ada gayung, atau bahkan tidak ada air, sementara "situs arkeologi" peninggalan pengguna sebelumnya masih belum disiram. 
Lain2

  • Tukang parkir di Sumatera umumnya berusia lanjut dan pemarah.
  • Sebaiknya selalu siap receh untuk parkir, disini jika dikasi uang besar kadang tidak dikembalikan, sepertinya karena menganggap mobil luar kota dan wajar saja jika memberikan bonus parkir. 
  • Tetap siapkan dokumen-dokumen penting, saya sempat disetop polisi meski hanya menasihati agar hati-hati dalam perjalanan. 
  • Sepertinya Bandung dan Jawa Barat cukup populer di Sumatera, mulai dari Siomay Bandung, Batagor Bandung, Martabak Bandung dan juga Tahu Sumedang dengan mudah bisa temukan nyaris di setiap propinsi. Saya juga melihat Warung Berukuran besar yang menjual Tahu Sumedang, dan mengingatkan saya akan warung yang mirip di Samarinda. 

No comments: