Tuesday, May 10, 2022

Jalan-Jalan ke Pulau Tegal Mas dan Teluk Kiluan Part #2 dari 6 : Pelabuhan Merak

Kami berangkat Senin tengah malam sekitar jam 22:00, perjalanan sangat lancar. Sempat beristirahat sebentar di KM 97 Tol Cipularang, untuk makan malam di Kedai Mandiri yang memang buka 24 jam, lalu menikmati berbagai penganan seperti Mie Baso, Batagor dan Roti Bakarnya yang memang juara. Kami kembali melanjutkan perjalanan dan Selasa 15/2/2022 sekitar jam 02:00 dini hari kami sudah berhasil sampai di Pelabuhan Merak. 

Begitu masuk gerbang pintu pelabuhan ternyata cukup ramai dan kami ditolak karena kami masuk 2 jam lebih awal dari waktu yang ditentukan. Alhasil kami terpaksa putar balik dengan susah payah, karena jalurnya cukup sempit serta melawan arus antrian. Sayangnya mall pelabuhan Merak yang dikenal dengan nama Sosoro Mall dan memiliki jembatan lsg ke Ferry Executive juga tutup, maka terpaksalah kami menunggu di parkiran mall, seraya minta izin ke petugas keamanan untuk numpang ke rest room. 

Setelah mobil diparkir saya dan si sulung, coba berdiskusi dengan petugas gate, bagaimana caranya bisa masuk lebih awal, beliau menyarankan untuk reskedul tiket dengan tambahan biaya yang cukup besar, namun tidak bisa menjamin apakah ferry jam 04:00 masih ada tempat kosong. Karena tidak ada jaminan, kami memilih tidur-tidur ayam, di parkiran Sosoro Mall, menjelang jam 04:00 kami masuk kembali, dan kali ini diperbolehkan menunggu di parkiran pelabuhan untuk Ferry jam 06:00. Eh tiba2 muncul petugas bermotor yang bertanya apakah kami mau menyebrang Jam 04:00, karuan saja langsung kami jawab ya, dan kamipun masuk sebagai mobil terakhir untuk penyeberangan jam 04:00. 

Masuk di ruang tunggu Full AC, semua seat di sisi jendela sudah habis, sehingga kami memilih duduk di tengah. Tak lama terdengar batuk diujung sana, lalu batuk diujung sini, bersahut-sahutan, kami saling menatap penuh kekhawatiran, maklum Omicron masih mewabah meski sudah relatif menurun. Akhirnya kami memilih naik ke lantai paling atas, dekat ruang mesin yang dindingnya panas dan cerobongnya memuntahkan asap tebal ke laut. Angin laut bertiup kencang, maklum lokasi ini adalah ruangan terbuka. Satu persatu istri dan anak tertidur sambal memeluk tas masing2 di meja kantin kapal. 


Setelah sempat shalat subuh di mushalla kapal, sekitar jam 06:00 akhirnya Ferry merapat, lalu kami langsung tancap gas menuju Bandar Lampung untuk menikmati Ayam Goreng Telur di Restoran Begadang 2 di Jalan Diponegoro 164. Hemm nikmatnya masih sama dengan saat terakhir kami ke sini. 




Tak lama guide mengirim informasi lokasi dimana kami akan bertemu, tepatnya di depan Masjid As Syuhada, Jalan Ikan Sebelah.  Thomas demikian nama guide kami mendahului di depan dengan sepeda motor menuju Dermaga Putra Mutun. Tak lama kemudian kami sampai, dan langsung parkir di bawah pohon, mengemas barang2 menuju dermaga. 


Link berikutnya http://hipohan.blogspot.com/2022/05/jalan-jalan-ke-pulau-tegal-mas-dan_91.html


1 comment:

Boby Siswanto said...

Enak Pak, kapal ferrynya masih kosong :)