Tuesday, October 15, 2013

Gravity (2013) - Alfonso Cuaron

Sebenarnya saya agak ragu menonton film ini, membayangkan kesenyapan diatas sana, dengan aktor berjumlah minim, sehingga sulit membayangkan skenario apa yang kira2 terjadi. Namun memang di TSM saat itu tidak banyak pilihan. Saya memilih menonton versi 3D meski mungkin versi IMAX 3D nya akan lebih asyik.

Minim-nya pemeran dalam film ini mengingatkan saya akan film Tom Hanks, Castaway saat terdampar sendirian di pulau. Namun juga mengingatkan saya akan film yang menggunakan jumlah pemeran minim lain-nya yakni Psycho nya Alfred Hitchcock.

Adegan bermula ketika astronot Matt Kowalsky (George Clooney) dan bio medical engineer Ryan Stone (Sandra Bullock), sedang memperbaiki modul telescope Hubble dalam keheningan jauh di angkasa. Disamping mereka berdua ada tiga awak lain. Keheningan ini mendadak buyar saat Rusia pada saat yang sedang meledakkan modul ruang angkasa mereka, dan puluhan puing2nya mengarah ke Explorer, pesawat yang digunakan oleh Kowalsky dan Stone.



Tiga awak lain-nya yang belum cukup dikenal oleh penonton ini akhirnya tewas, dan menyisakan Kowalsky dan Stone. Melayang di angkasa luar, untungnya Kowalsky dapat menemukan Stone dan menggiring-nya bagai "anjing piaraan" kembali ke Explorer. Sayang-nya Explorer dalam keadaan hancur, sehingga mereka terpaksa menuju modul International Space Station (ISS)  lain-nya, namun dalam perjalanan Kowalsky menghilang di angkasa, dan tinggal-lah Stone yang akhirnya menyadari bahwa modul ini sama sekali tak dapat digunakan.

Untung-nya Stone, masih memiliki keinginan hidup yang kuat sehingga tetap berusaha menuju modul berikutnya, yakni Tiangong, milik China.  Dalam keadaan setengah sadar akibat keracunan CO2 dan oksigen yang terus turun, mendadak Stone mendengar ketukan Kowalsky di jendela dan mengingatkan-nya untuk menggunakan modul jet pendarat untuk mendekati modul China.

Hemm saya sempat sebal dengan adegan Kowalsky mengetuk jendela, apalagi setiap kali ditanya Stone, Kowalsky selalu mengelak. Gaya mengelak Kowalsky ini mengingatkan saya akan salah satu episode Tintin di Negeri Emas Hitam karya Herge, saat Tintin diselamatkan Haddock yang entah datang dari mana, namun selalu menjawab "cerita-nya panjang" dan sampai dengan cerita selesai tetap tidak terjawab. Namun ternyata kedatangan Kowalsky hanya ilusi Stone yang mulai putus asa akan nasib-nya. 

Sayang sekali momen religius Stone dalam film ini tidak tergali maksimal. Padahal kebesaran ciptaan-Nya dan betapa lemah-nya manusia sebenarnya dapat menjadikan film ini inspirasi yang dahsyat.

Bagaimana pun ini merupakan film yang enak ditonton, di luar dugaan sama sekali tidak membosankan, dan merupakan pekerjaan hebat dari seorang Alfonso Cuaron, sebagai salah satu dari Three Amigos perfilman Meksiko. Keseriusan Cuaron terlihat dengan melibatkan aktor sekelas Ed Harris (The Abyss) meski hanya suara-nya saja. Casting-nya juga pas, wajah paranoid Sandra Bullock dan Clooney yang memerankan astronot senior dalam penerbangan terakhir.  Meski saat awal Cuaron sempat tertarik Angelina Jolie dan Robert Downey Jr. Tak aneh sekelas James Cameron, Quentin Tarantino dan pelaku dunia nyata kehidupan astronot seperti Buzz Aldrin memuji film ini.

No comments: