Destinasi murah meriah berikutnya adalah Bukit Moko alias
Puncak Bintang, bagaimana cara menuju kesana ?, buat yang sudah pernah ke Saung
Angklung Mang Udjo tinggal telusuri saja jalan di depannya dan terus menanjak
sampai ke lokasi. Hanya saja sebaiknya rute ini adalah untuk driver yang sudah
berpengalaman, maklum selain kerap menanjak curam, jalurnya sempit dan jurang
menganga siap menerkam anda. Jika anda menyetir sendiri jangan kehilangan fokus
hanya gara-gara pemandangan. Saran saya
sih lebih baik pakai motor, syukur2 menggunakan “ojek” yang memang sudah hapal
jalanan di sekitar lokasi.
Idealnya lokasi ini dikunjungi saat malam, karena
pemandangan Bandung dari ketinggian kurang lebih 1500 MDPL diwaktu malamnya
konon cukup memesona. Pemandangan ini akan lebih eksotis saat kabut tiba. Namun
karena kondisi jalan yang berbahaya dan penerangan yang tidak cukup, saya
memutuskan kembali sebelum malam. Apakah
hanya pemandangan malam yang menarik ? tidak juga sih, hutan pinus nya cukup menarik untuk dinikmati, sehingga kadang
dijuluki layaknya Nami Island versi Bandung.
Sedihnya toilet yang berada persis dekat loket, tidak bisa
dipakai, sedangkan mushalla tidak ada air, duh bagaimana wisata Bandung dan
sekitarnya mau maju, kalau hal-hal paling mendasar begini belum dikelola dengan
baik. Lokasi makanan di area parkir juga tidak bisa begitu saja menerima
pengunjung yang memerlukan toilet, melainkan harus ditukar voucher makanan,
alias terpaksa menikmati makanan di sini.
Kenapa dinamakan Bukit Bintang ?, sepertinya sih karena
memang ada monumen berbentuk bintang di puncak bukitnya, dan dapat terlihat
dari jarak yang jauh, karena pantulan cahaya yang diakibatkan bahan monumen yang
menggunakan material semacam chrome.
Secara geografi, lokasi yang memerlukan waktu sekitar 30
menit dengan menempuh jarak 9,5 km dari Terminal Cicaheum ini berdekatan dengan
Tebing Kraton, persisnya di Kampung Buntis Bongkor, Cimenyan. Sedangkan harga tiket masuk sekitar IDR 15.000,
namun akan ada biaya tambahan jika ingin naik ke Puncak Bintang yakni semacam
konstruksi baja untuk menikmati ketinggian.
Lokasi ini juga memungkinkan untuk mengamati sunset dan
sunrise, jika anda tidak ingin kehilangan detik demi detik sunset dan sunrise
juga tersedia camping ground. Akhir kata semoga pengelola dapat lebih
meningkatkan kenyaman pengunjung di lokasi ini.
No comments:
Post a Comment